Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“ Rendah Hati Hemat dan Hidup Sederhana”

Disusun Oleh:

1. Afifa Salsabila Vide (19531002)

2. Abel Lardo Agustion (19531001)

3. Rohmatul Mubarokah (19531211)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Guna memenuhi salah satu
tugas pada mata kuliah “Materi dan Pembelajaran PAI di SMP”. Kami juga berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi kami dan juga pembacanya. Demikian hasil
makalah yang kami buat. Kami berharap makalah ini bisa menambah ilmu pengetahuan kita.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan yang semestinya pada
makalah ini.

Curup, 11 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................ i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1
B. Rumusan masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan masalah................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2
A. Pengertian dan hadist rendah hati, hemat dan hidup sederhana.......................... 2
B. Ayat alquran rendah hati, hemat dan hidup sederhana....................................... 4
C. Pesan-pesan dalam Q.S alfurqon;67 dan al isra;26............................................. 5
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 6
A. Kesimpulan......................................................................................................... 6
B. Saran................................................................................................................... 6
DaftarPustaka............................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, sudah tentu kalian pernah bertemu dengan orang yang
rendah hati. Entah di lingkungan tempat tinggal, di sekolah, maupun di tempat lain.
Orang yang rendah hati bisa dirasakan dari cara dia berbicara, bersikap, dan
berpendirian. Bagaimana perasaanmu ketika bertemu dengan orang yang demikian?
Tentu kita merasa nyaman dan senang.
Demikian juga ketika kita bisa menghiasi diri dengan perilaku mulia ini, tentu orang-
orang di sekeliling kita akan merasa nyaman berada dan bertemu dengan kita. Tidaklah
mengherankan bila orang yang rendah hati disukai oleh banyak orang dan memiliki
banyak kawan. Biasanya orang yang demikian akan lebih dekat dengan kesuksesan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan hadist dari rendah hati, hemat dan hidup sederhana ?
2. Apa saja ayat alquran tentang rendah hati, hemat dan hidup sederhana?
3. Apa saja pesan-pesan mulia dalam Q.S al furqan/25:63 dan Q.S al- isra/17:23?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari rendah hati, hemat dan hidup sederhana
2. Mengetahui ayat alquran tentang rendah hati,hemat dan hidup sederhana
3. Mengetahui pesan-pesan mulian dalam Q.S Al furqan/25:63 dan Q.S al isra/17:23

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian tentang rendah hati, hemat dan hidup sederhana


Rendah hati disebut juga tawadhu'. Sikap rendah hati sangat berkaitan dengan
kesabaran dan jauh dari kesombongan. Seseorang yang rendah hati akan senantiasa
sadar keterbatasan kemampuan diri. Kehidupan orang yang rendah hati pun akan
selalu tenang tanpa kegelisahan. Rendah hati adalah sikap yang harus dimiliki oleh
semua orang. Terlebih, manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri.
Di dalam kitab Lubbabul Hadis bab ke tiga puluh dua, imam As-Suyuthi (w.
911) hadis tentang tawadhu’ yang perlu kita perhatikan sebagaimana berikut.
Hadis nya:

َ ‫ض َع هلِل ِ َرفَ َعهُ هللاُ َو َمنْ تَ َّكبَ َر َو‬


}ُ‫ض َعهُ هللا‬ َ ‫ { َمنْ تَ َوا‬:‫سلَّ َم‬ َ ‫قَا َل النَّبِ ُّي‬.
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang tawadhu’ karena Allah, maka Allah
akan mengangkat (derajat) nya (di dunia dan akhirat), dan siapa yang
sombong maka Allah akan merendahkannya.” Hadis ini diriwayatkan oleh
imam Ibnu Mandah dan imam Abu Nu’aim dari sahabat Aus bin Khauli
r.a.
Hemat adalah sikap pertengahan antara kikir dengan boros. Dalam
buku Sirah Nabawiyyah karya Muhammad Ridha disebutkan setiap
keutamaan adalah pertengahan antara dua sifat buruk. Sedangkan hemat
bukanlah tindakan yang berat sebelah. Allah SWT mencela orang-orang
yang kikir dan bakhil.
Hadits tentang Hemat
‫عن أبي كريمة المقدار بن معديكرب رضي هللا عنه قال سمعت رسول هللا صلي هللا عليه وسلم‬
,‫ فإن كان ال محالة‬,‫ ما مال ادمي وعاء شرا من بطنه بحسب ابن ادم لقيمات يقمن صلبه‬: ‫يقول‬
‫ رواه الترمذي وابن مجة وابن حبان‬.‫ و ثلث لشرابه وثلث لنفسه‬,‫فثلث لطعامه‬.
“ tidaklah seorang anak Adam dapat memenuhi suatu wadah dengan
kejelekan kecuali perutnya. Cukuplah bagi anak Adam suapan

2
makanan yang memuat tulang punggungnya tegak. Jika tidak dapat
mengalahkan nafsunya maka sebaiknya dia mengisi sepertiga untuk
makannya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk nafasnya”.
(HSR Imam Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah )

Wijaya (2014: 117) mengungkapkan sederhana adalah kebiasaan


seseorang untuk berperilaku sesuai kebutuhan dan kemampuannya.
Sederhana adalah kebiasaan atau perilaku sehari-hari yang dilakukan
sesuai kebutuhan dan kemampuan serta tidak mencerminkan sikap
yang berlebihan atau mengandung unsur kemewahan.
Hadits tentang Hidup sederhana (Zuhud)

ْ ‫سلَّ َم ُك ْل َوا‬
‫ش َر ْب‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ‫س ْو ُل هللا‬ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ب عَنْ َأبِ ْي ِه َع ِن َج ِّد ِه قَا َل‬
ٍ ‫ش ْع‬
َ ‫عَنْ َع ْم ِرو ْب ِن‬
)‫ف َوالَ َم ِخ ْيلَ ٍة (أخرجه أبوداود وأحمد‬ ٍ ‫س َر‬ َ ‫ق فِى َغ ْي ِر‬ َ َ‫س َوت‬
ْ ‫ص َّد‬ ْ َ‫َوا ْلب‬

Artinya:Dari Amr bin Sya’ab dari bapaknya dari kakeknya ia berkata:


Rasulullah SAW bersabda: “ makanlah, minumlah, berpakaianlah dan
bershadaqahlah dengan tidak berlebih-lebihan dan menyombongkan
diri” (HR. Abu Daud dan Ahmad)

3
B. Ayat Alqur’an tentang rendah hati, hemat dan hidup sederhana
a. QS. Al-Furqan ayat 63

‫ض هَوْ نًا َّواِ َذا خَ اطَبَهُ ُم ْال ٰج ِهلُوْ نَ قَالُوْ ا َس ٰل ًما‬


ِ ْ‫َو ِعبَا ُد الرَّحْ مٰ ِن الَّ ِذ ْينَ يَ ْم ُشوْ نَ َعلَى ااْل َر‬

Artinya: Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang
berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka
(dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan “salam,”
b. QS. Al-Isra ayat 27

vَ ‫ِإ َّن ْال ُمبَ ِّذ ِر‬


‫ين َكانُوا ِإ ْخ َوانَ ال َّشيَا ِطي ِن ۖ َو َكانَ ال َّش ْيطَانُ لِ َربِّ ِه َكفُورًا‬

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan
setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."

C. Pesan-pesan mulia dalam Q.S al furqan ayat 63 dan al isra ayat 27


a. Q.S. al-Furqan /25: 63
Dalam ayat ini Allah mengajarkan agar kita memiliki sifat rendah hati.
Sifat rendah hati ini harus diwujudkan dalam setiap perilaku kita, baik
terhadap diri kita sendiri, terhadap Allah, maupun terhadap orang-orang jahil
yang menyapa kita. Seorang muslim yang memiliki sifat rendah hati akan
mendapatkan keridaan Allah baik di dunia maupun di akhirat.
Rendah hati disebut juga dengan tawadu’. Pengertian tawadu’ adalah
sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain. Orang yang tawadu’
berkeyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya semata-mata
merupakan karunia Allah Swt, karena segala kelebihan yang dimiliki itu
diterima sebagai sebuah nikmat yang harus disyukuri.
Lawan kata dari rendah hati adalah tinggi hati, sombong, takabur, atau
angkuh. Allah melarang keras manusia memiliki sifat sombong. Hanya Allah
yang berhak sombong. Semua makhluk termasuk manusia tidak boleh
sombong atau angkuh. Orang yang rendah hati disukai oleh banyak orang dan

4
memiliki banyak kawan. Orang yang rendah hati itu juga derajatnya akan
dinaikkan oleh Allah Swt. Biasanya orang yang demikian akan lebih dengan
kesuksesan.
b. Q.S. al-Isra’ /17: 27
Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa berfoya-foya serta
menghamburkan-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan
bagian dari perbuatan setan. Dengan demikian, sudah jelas bahwa tindakan
semacam ini sangat dilarang oleh Allah Swt. sebaliknya, Allah mengajarkan
kita agar bisa hidup hemat, sederhana, dan peduli kepada orang lain dengan
cara suka berderma. Dengan tindakan mulia seperti ini, harta yang kita miliki
akan menjadi lebih bermakna bagi diri kita sendiri dan bermanfaat bagi orang
lain di sekitar kita.
Kita dapat menerapkan pola hidup hemat mulai dari hal-hal yang
sepele’ seperti hemat dalam menggunakan air dan listrik. Contoh lain untuk
melatih hidup hemat adalah dengan rajin menabung mulai sekarang. Karena
perilaku hemat dan hidup sedherhana akan membantu dan meringankan kita di
masa depan. Sungguh indah ajaran Islam. Oleh karena itu, mari kita amalkan
dalam kehidupan sehari-hari.

5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
a. Rendah hati adalah sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain.
b. Hemat adalah berhati-hati dalam membelanjakan uang atau tidak boros.
c. Sederhana adalah tidak bermewah-mewahan\

B. SARAN
Dari makalah yang kami buat semoga akan menjadikan manfaat bagi kita
semua. Namun, penulis menyadari dari pembuatan makalah ini banyak sekali
kesalahan baik dari tulisan maupun kata-katanya. Penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun. Terima kasih

6
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan terjemahannya. 2008. Departemen Agama RI. Bandung:


Diponegoro
Alwisol. 2007. Psikologi Kepribadian. Malang : Universitas Muhammadiyah
Malang
Agus Rijanto, Hidup Sederhana untuk Bahagia, Dunia Tzu Chi, Vol.13, No
1,2013

Anda mungkin juga menyukai