Sasaran : Pasien dan keluarga yang berada di unit rawat jalan poliklinik Rumah Sakit
St.Theresia.
Tujuan : Setelah diberikan edukasi selama 1 menit dan bisa diputar berulang-ulang,
Pasien dan keluarga di unit rawat jalan poliklinik Rumah Sakit St. Theresia
mampu memahami : Pengertian Kanker Usus, Faktor resiko kanker usus, tanda
Rencana Evaluasi :-
Referensi :
Kemenkes RI. (2015). Panduan penatalaksanaan kanker kolorektal, komite penanggulangan
kanker nasional.
Khosama, Y. (2015). Faktor risiko kanker kolorektal. Jurnal CKD, 42, (11). 829–832.
Penyuluh,
( Sagita Fransiska )
Materi Edukasi Tentang : PENYAKIT KANKER USUS DAN PENCEGAHANNYA
Kanker kolorektal adalah keganasan yang berasal dari jaringan usus besar, terdiri dari
kolon (bagian terpanjang dari usus besar) dan/atau rektum (bagian kecil terakhir dari usus
besar sebelum anus).
1. Usia
Diagnosis kanker kolorektal meningkat sejak usia 40 tahun, meningkat tajam setelah
usia 50 tahun, lebih dari 90% kasus kanker kolorektal terjadi di atas usia 50 tahun.
Angka kejadian pada usia 60-79 tahun 50 kali lebih tinggi dibandingkan pada usia
kurang dari 40 tahun (Khosama, 2015).
2. Faktor Herediter
Sekitar 15% dari seluruh kanker kolon muncul pada pasien dengan riwayat kanker
kolorektal pada keluarga terdekat. Seseorang dengan keluarga terdekat yang
mempunyai kanker kolorektal mempunyai kemungkinan dua kali lebih tinggi untuk
menderita kanker kolorektal.
3. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik secara teratur dan diet yang sehat dapat membantu mengurangi resiko
kanker kolorektal. Aktivitas fisik skala sedang dan terus-menerus dalam jangka panjang
dapat meningkatkan metabolisme tubuh, meningkatkan asupan oksigen, mengurangi
tekanan darah dan resistensi insulin. Selain itu, aktivitas fisik dapat meningkatkan
motalitas usus. Kurangnya aktivitas fisik dalam rutinitas sehari-hari juga dapat
dikaitkan dengan meningkatnya kejadian obesitas pada pria dan wanita, yang
merupakan faktor risiko lain terkait kanker kolorektal.
5. Merokok
Merokok sangat berbahaya untuk kolon dan rektum. Bukti menunjukkan bahwa 12%
kematian akibat kanker kolorektal dikaitkan dengan merokok dan bahan-bahan
karsinogenik yang terkandung dalam tembakau yang membantu pembentukan dan
pertumbuhan dari tingkat polip adenomatosa dan lesi prekursor menjadi kanker
kolorektal. Bukti juga menunjukkan bahwa polip yang lebih besar ditemukan di kolon
dan rektum bagi seseorang yang merokok dalam jangka panjang.
6. Alkohol
Dampak buruk dari penggunaan alkohol akan mengenai bebagai organ di dalam tubuh,
yaitu otak, pencernaan mulai dari mulut sampai usus besar, liver, pankreas, dan otot
tulang. Alkohol dapat menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan,
membentuk erosi sampai tukak usus dan selanjutnya akan menyebabkan perubahan
struktur dalam usus sampai berubah menjadi sel ganas atau kanker.
Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang menderita kanker kolorektal adalah
terjadinya pendarahan pada saluran cerna bagian bawah yang ditandai dengan keluarnya
darah saat buang air besar, meningkatnya jumlah feses yang diproduksi dan seringkali
disertai dengan diare yang berlangsung hingga lebih dari 6 minggu. Selain itu, gejala yang
lain yaitu adanya tanda-tanda sumbatan pada usus serta terjadinya penurunan berat badan
tanpa sebab yang jelas.
4. Deteksi dini Ca Colorektal
1. Colok dubur.
5. Pencegahan Ca Colorektal
1. Periksa Kesehatan secara rutin
2. konsumsi makanan yang sehat dengan memperbanyak asupan serat, sayur serta buah.
Selain itu, hindari juga makanan yang tidak sehat seperti makanan cepat saji.
3. Berolahraga secara teratur
4. Menjaga berat badan ideal