Anda di halaman 1dari 5

STIKes PANTI RAPIH YOGYAKARTA

Jln. Tantular No. 401, Pringwulung, Condongcatur, Depok, Sleman


Telp (0274) 518977
Jln. Kaliurang KM 14 Po.Box 40 PKM Yogyakarta 55584 Telp (0274) 896124
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENYAKIT KANKER USUS DAN PENCEGAHANNYA

Hari, tanggal, waktu : Selasa, 15 Februari 2022

Tempat : Unit rawat jalan Poliklinik Rs.St.Theresia.

Topik : Penyakit Kanker Usus dan Pencegahannya

Sasaran : Pasien dan keluarga yang berada di unit rawat jalan poliklinik Rumah Sakit

St.Theresia.

Tujuan : Setelah diberikan edukasi selama 1 menit dan bisa diputar berulang-ulang,

Pasien dan keluarga di unit rawat jalan poliklinik Rumah Sakit St. Theresia

mampu memahami : Pengertian Kanker Usus, Faktor resiko kanker usus, tanda

dan gejala kanker usus dan cara pencegahan kanker usus.

Garis Besar Materi :


1. Pengertian kanker usus (colorectal).
2. Faktor resiko kanker usus (colorectal)
3. Tanda dan gejala kanker usus (Colorectal)
4. Cara pencegahan kanker usus (Colorectal)

Metode : Video edukasi

Alat Bantu Peraga : Media social (Tiktok)

Rencana Evaluasi :-
Referensi :
Kemenkes RI. (2015). Panduan penatalaksanaan kanker kolorektal, komite penanggulangan
kanker nasional.
Khosama, Y. (2015). Faktor risiko kanker kolorektal. Jurnal CKD, 42, (11). 829–832.

Yogyakarta, !2 Februari 2022

Penyuluh,

( Sagita Fransiska )
Materi Edukasi Tentang : PENYAKIT KANKER USUS DAN PENCEGAHANNYA

1. Pengertian Ca Colorektal (Kanker usus)

Kanker kolorektal adalah keganasan yang berasal dari jaringan usus besar, terdiri dari
kolon (bagian terpanjang dari usus besar) dan/atau rektum (bagian kecil terakhir dari usus
besar sebelum anus).

2. Faktor resiko Ca Colorektal

Beberapa faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya kanker kolorektal, yaitu:

1. Usia

Diagnosis kanker kolorektal meningkat sejak usia 40 tahun, meningkat tajam setelah
usia 50 tahun, lebih dari 90% kasus kanker kolorektal terjadi di atas usia 50 tahun.
Angka kejadian pada usia 60-79 tahun 50 kali lebih tinggi dibandingkan pada usia
kurang dari 40 tahun (Khosama, 2015).

2. Faktor Herediter

Sekitar 15% dari seluruh kanker kolon muncul pada pasien dengan riwayat kanker
kolorektal pada keluarga terdekat. Seseorang dengan keluarga terdekat yang
mempunyai kanker kolorektal mempunyai kemungkinan dua kali lebih tinggi untuk
menderita kanker kolorektal.

3. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik secara teratur dan diet yang sehat dapat membantu mengurangi resiko
kanker kolorektal. Aktivitas fisik skala sedang dan terus-menerus dalam jangka panjang
dapat meningkatkan metabolisme tubuh, meningkatkan asupan oksigen, mengurangi
tekanan darah dan resistensi insulin. Selain itu, aktivitas fisik dapat meningkatkan
motalitas usus. Kurangnya aktivitas fisik dalam rutinitas sehari-hari juga dapat
dikaitkan dengan meningkatnya kejadian obesitas pada pria dan wanita, yang
merupakan faktor risiko lain terkait kanker kolorektal.

4. Pola Diet dan Nutrisi


Masyarakat yang diet tinggi lemak, tinggi kalori, daging dan diet rendah serat
berkemungkinan besar untuk menderita kanker kolorektal pada kebanyakan penelitian.
Kasus kanker kolorektal meningkat pada orangorang yang mengonsumsi daging merah
dan/atau daging yang telah diproses. Konsumsi daging merah dilaporkan memiliki
hubungan lebih erat dengan kasus kanker rektum, sedangkan konsumsi daging yang
diproses dalam jumlah besar berhubungan dengan kanker kolon. Penelitian juga
membuktikan bahwa individu yang mengonsumsi buah, sayuran, dan sereal memiliki
risiko kanker kolorektal lebih kecil (Khosama, 2015).

5. Merokok

Merokok sangat berbahaya untuk kolon dan rektum. Bukti menunjukkan bahwa 12%
kematian akibat kanker kolorektal dikaitkan dengan merokok dan bahan-bahan
karsinogenik yang terkandung dalam tembakau yang membantu pembentukan dan
pertumbuhan dari tingkat polip adenomatosa dan lesi prekursor menjadi kanker
kolorektal. Bukti juga menunjukkan bahwa polip yang lebih besar ditemukan di kolon
dan rektum bagi seseorang yang merokok dalam jangka panjang.

6. Alkohol

Dampak buruk dari penggunaan alkohol akan mengenai bebagai organ di dalam tubuh,
yaitu otak, pencernaan mulai dari mulut sampai usus besar, liver, pankreas, dan otot
tulang. Alkohol dapat menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan,
membentuk erosi sampai tukak usus dan selanjutnya akan menyebabkan perubahan
struktur dalam usus sampai berubah menjadi sel ganas atau kanker.

3. Tanda dan gejala Ca Colorektal

Gejala-gejala yang timbul pada seseorang yang menderita kanker kolorektal adalah
terjadinya pendarahan pada saluran cerna bagian bawah yang ditandai dengan keluarnya
darah saat buang air besar, meningkatnya jumlah feses yang diproduksi dan seringkali
disertai dengan diare yang berlangsung hingga lebih dari 6 minggu. Selain itu, gejala yang
lain yaitu adanya tanda-tanda sumbatan pada usus serta terjadinya penurunan berat badan
tanpa sebab yang jelas.
4. Deteksi dini Ca Colorektal

Pilihan pemeriksaan skrining ditentukan berdasarkan risiko individual, pilihan individual


dan akses. Pada orang dewasa dengan risiko sedang, skrining harus dimulai pada individu
berusia 50 tahun dengan pilihan berikut:

1. Colok dubur.

2. FOBT atau FIT setiap 1 tahun.

3. Sigmoidoskopi fleksibel setiap 5 tahun.

4. Kolonoskopi setiap 10 tahun.

5. Barium enema dengan kontras ganda setiap 5 tahun.

6. CT kolonografi setiap 5 tahun.

5. Pencegahan Ca Colorektal
1. Periksa Kesehatan secara rutin
2. konsumsi makanan yang sehat dengan memperbanyak asupan serat, sayur serta buah.
Selain itu, hindari juga makanan yang tidak sehat seperti makanan cepat saji.
3. Berolahraga secara teratur
4. Menjaga berat badan ideal

Anda mungkin juga menyukai