Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA TN. R DENGAN HALUSINASI DI WISMA GATOTKACA


RSJ GRHASIA YOGYAKARTA

Disusun oleh:
AGUNG PAMBUDI
1910206084

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
Jenis – Jenis halusinasi
Ada beberapa jenis halusinasi,
Yosep (2007), membagi halusinasi
menjadi 8 jenis yaitu : 
1. Halusinasi Pendengaran
(Auditif, Akustik) MIND MAP HALUSINASI
2. Halusinasi Penglihatan (Visual,
Optik)  Terapi farmakologi
3. Halusinasi Pengciuman Pengertian
(Olfaktorik) Halusinasi adalah salah satu gejala 1. Respiridon 2mg
4. Halusinasi Pengecapan gangguan jiwa di mana klien mengalami
2. THF
(Gustatorik) perubahan sensori persepsi, merasakan
3. Clozapin 25 mg
5. Halusinasi Perabaan (Taktil) sensasi palsu berupa suara, penglihatan,
pengecapan, parabaan atau penghiduan.
4. Lodomer
Klien merasakan stimulus yang sebetul-
betulnya tidak ada (Damaiyanti, 2012).

Tanda dan Gejala:


Menyeringai atau tertawa yang tidak sesuai, bicara,
HALUSINASI tertawa, & tersenyum sendiri, menggerakkan
Faktor pradosposisi bibirnya tanpa menimbulkan suara, gerakan mata
abnormal, rentang perhatian hanya beberapa menit
1) Faktor perkembangan
atau detik, konsenstrasi
2) Faktor sosial kultural
3) Faktor biomikia
4) Faktor psikologis Tahapan halusinasi
5) Pola genetik dan pola asuh 1. Fase pertama/comforting/menyengangkan
2. Fase kedua/comdemming
Faktor presiptasi Manajemen terapeutik
3. Fase ketiga/controlling
halusinasi:
1) Dimensi fisik 4. Fase keempat/conquering/panic
2) Dimensi emosional 1. BHSP
3) Dimensi intelektual 2. Bimbing pasien
4) Dimensi sosial mengungkapkan perasaannya
Etiologi
5) Dimensi spiritual 3. Bantu pasien menemukan
koping yang konstruktif meliputi tekanan jiwa, stres karena lingkungan,
(ajarkan cara efek trauma dari konflik pribadi, tidak dapat
menghardik,motivasi klien mengendalikan ego, pikiran, dan perasaannya.
berbincang-bincang dengan
orang lain ketika awal
PHATHWAY:

Resiko Perilaku
kekerasan

Tidak mampu Resiko mencederai


Efek mengontrol perilaku diri sendiri, orang lain
dan lingkungan

Gangguan persepsi Tertutup, menyendiri,


sensori: halusinasi merasa bersalah
Masalah utama
pendengaran

Harga diri
Penyebab rendah

Putus minum obat,


merasa bersalah
dengan penyakitnya,
tertutup dan susah
untuk bersosialisasi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa: Gangguan persensi Tujuan panjang:


sensori : halusinasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien dapat
mengontrol halusinasi

Tujuan pendek: Tujuan pendek:

Setelah dilakukan interaksi selama 1x pertemuan (30 menit) Setelah dilakukan interaksi selama 1x klien dapat menentukan
klien dapat memahami cara mengendalikan halusinasi. cara yang efektif untuk mengontrol halusinasi.

Tindakan: Tindakan :

√ Bina hubungan saling percaya (BHSP) √ Bina hubungan saling percaya (BHSP)
√ Ajarkan klien tentang cara bagaimana menghardik √ Motivasi klien untuk menentukan cara yang
halusinasi dan bercakap-cakap efektif mengontrol halusinasi
√ Observasi pemahaman klien tantang cara menghardik √ Observasi perilaku klien yang menunjukkan
halusinasi dan bercakap-cakap yang telah diajarkan tanda-tanda munculnya halusinasi
√ Motivasi klien untuk mempraktekannya bila halusinasi √ Anjurkan klien untuk memasukkan cara
muncul mengontrol halusinasi ke dalam jadwal harian
klien
√ Observasi ketaatan klien dalam melakukan
jadwal harian (latihan kontrol halusinasi)
DAFTAR PUSTAKA

Ah. Yusuf, RizkyFitryasari PK, dan Hanik Endang Nihayati. 2015. Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa.Jakarta:Salemba Medika.
Davison, G. C., J. M. Neale, dan A. M. Kring. 2004. Abnormal Psychology. Ninth
Edition. US: John Wiley, & Sons, Inc. Terjemahan oleh N. Fajar. 2010.
Psikologi Abnormal. Edisi ke-10. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Maramis, W. F. dan A. A. Maramis. 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi
kedua.Surabaya: Airlangga University Press.
Yosep, H.I., Sutini, T. 2014. Buku Ajar Keperawatan Jiwa and Advance Mental Health
Nursing. Cetakan ke-6. Bandung: PT Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai