Anda di halaman 1dari 10

Portofolio

Identitas Soal :
Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling
Waktu : 100 Menit
Dosen Pengampu : Agit Purwo Hartanto, M.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN


KOLABORATIF

Instansi : SMP N 1 Kalijambe


Topik / Tema Kegiatan : Layanan Bimbingan dan Konseling
Sasaran : Siswa dan siswi SMP N 1 Kalijambe
Alokasi Waktu : 07.30 s.d selesai
Nama Kegiatan : Kotak Konseling BK

1. Nama Anggota Kelompok :


1) Aisya Adhia Safita (K1521003)
2) Firda Angelina Putri (K1521029)
3) Yunita Kharismawati (K1521065)
Pihak yang Terlibat :
1) Siswa
2) Guru
2. Tujuan Layanan
1) Tujuan Umum
Untuk memfasilitasi siswa yang sulit untuk mengungkapkan permasalahan
pribadi, sosial, belajar dan di sekolah yang dihadapinya kepada guru bimbingan dan
konseling.
2) Tujuan Khusus
a. Sebagai alat untuk mengungkap permasalahan yang ada pada diri siswa terutama,
bagi siswa yang masih beranggapan guru BK hanya menangani siswa yang
bermasalah dan siswa yang malu atau takut mengemukakan permasalahan baik
masalah pribadi atau sosial yang ada pada siswa secara langsung kepada guru
bimbingan konseing.
b. Untuk menampung masalah baik dari murid, guru ataupun dari pihak lain.
Mereka yang merasakan ada masalah, diminta menuliskannya dalam selembar
kertas yang kemudian dimasukkan kedalam kotak konseling.
3. Metode, Alat dan Media
a. Metode : langsung dan tidak langsung
b. Alat : HP/laptop (online), kotak konseling, bolpoin, dan kertas kosong (offline)
c. Media : langsung (lisan), tidak langsung (whatsapp, website bimbingan,
cybercounseling, dan elektronic counseling)
4. Langkah-langkah Kegiatan

a. Tahap Awal/Pendahuluan
Pada tahap pertama ini seorang konselor harus menjalin hubungan atau chemistry
dengan kliennya. Karena disini karena kita mengambil lingkup sekolahan jadi
kliennya ada seorang murid. Kunci keberhasilan dalam membangun hubungan
dengan siswa ini tak luput dari asas bimbingan dan konseling yaitu terutama asas
kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan; dan kegiatan. Jadi dengan adanya kotak
konseling ini murid-murid dapat menceritakan masalahnya dan kemudian konselor
membaca dan memahami masalah murid tersebut. Tahap awal yang kami lakukan :
1) Membuka kelas dengan salam, berdoa dan perkenalan
2) Membina hubungan baik dengan peserta didik
3) Menyampaikan tujuan kegiatan kotak konseling sehubungan dengan materi yang
akan disampaikan
4) Menanyakaan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti kegiatan kotak
konseling.
b. Tahap Transisi
Tahap transisi merupakan masa setelah proses pembentukan dan sebelum tahap
kerja. Bertujuan membebaskan individu dari perasaan atau sikap enggan, ragu,malu
atau saling tidak percaya untuk memasuki tahap berikutnya. Kegiatan yang dilakukan
dalam tahap ini adalah :
1) Menjelaskan secara umum kegiatan yang akan dilakukan
2) Mengamati sikap antusias siswa dalam proses kegiatan kotak konseling. Dengan
tujuan agar kegiatan kotak konseling sebgai upaya untuk mengatasi permasalahan
individu terlaksana dengan baik.
c. Tahap Inti
Dalam tahap inti ini konselor menindaklanjuti masalah yang telah di ceritakan oleh
klien, menjelajahi dan mengeksplorasi masalah klien dengan lebih dalam.
1) Menampilkan materi tentang pelaksanaan kegiatan kotak konseling
2) Penayangan video tentang informasi seputar layanan BK agar siswadapat
mengelah lebih jauh pentingnya BK yang ada dalam sekolah
3) Sesi tanya jawab bagi siswa yang kurang faham dengan materi yang disampaikan
4) Pelaksanaan Kegiatan kotak konseling dengan cara menulis permasalahan yang
dihadapi pada kertas kosong lalu memasukan kertas yang bertulis masalah yang
dihadapi pada kotak konseling yang disediakan.
d. Tahap Penutup
1) Membuat kesimpulan mengenai hasil proses konseling yang telah dilakukan.
2) Menyusun rencana tindakan yang harus dilakukan berdasarkan kesepakatan yang
telah terbangun dari proses konseling sebelumnya.
3) Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling yang telah dilakukan. Kegiatan
diakhiri dengan doa dan salam.
5. Evaluasi
a. Evaluasi Proses:
Dalam evaluasi proses ini seorang konselor harus tau apakah program yang
dijalankan ini sudah berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Apakah dalam
program kotak konseling ini ada hambatan-hambatan yang terjadi atau tidak.
b. Evaluasi Hasil:
Dalam evalusi hasil ini apakah program kotak konseling ini mempunyai respon
yang baik atau tidak dan dampak dari adanya kotak konseling ini baik atau tidak.
Terdapat perubahan yang terjadi kepada murid atau tidak.

Lampiran:

1. Materi Layanan

MEDIA KOTAK KONSELING


LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Pengertian bimbingan dan konseling


Bimbingan berasal dari kata “Guidance” yang Bimbingan merupakan proses
pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada konseli atau peserta didik agar
dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri serta memanfaatkan
kekuatan dengan sarana yang ada berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Secara etimologis, istilah konseling berasal dari bahasa latin yaitu “consilium” yang
berarti dengan, bersama, menerima, dan memahani. Konseling merupakan serangkaian
kegiatan paling pokok dalam bimbingan dalam usaha membantu konseling secara tatap
muka langsung dengan tujuan agar konflik dapat mengambil tanggung jawab sendiri
terhadap berbagai persoalan atau permasalahan khusus sehingga masalah yang dihadapi
dapat teratasi.
Banyak kendala yang ditemui ketika kita melakukan konseling secara tatap muka,
salah satu tantangan dalam konseling tetap muka diantaranya seperti konseling malu
datang ke ruang BK saat jam sekolah berlangsung dan tidak ada kesempatan layanan
konseling dalam keterbatasan waktu yang ada di sekolah. Konseling bukan suatu aktivitas
tradisional yang tidak beradaptasi dengan zaman konseling selalu berinovasi dengan
teknik-tekniknya dan medianya seiring dengan perubahan individu yang mengikuti pola
zaman.
B. Pengertian Kotak Konseling dan Google Form
Kotak Konseling adalah instrumen media bimbingan dan konseling yang berfungsi
sebagai sarana bagi konseli untuk menyampaikan masalah secara tidak langsung, bisa
dikarenakan takut atau malu. Kotak konseling dibuat untuk menampung berbagai
pertanyaan, atau permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik baik di dalam sekolah
maupun masalah di luar sekolah. Mereka yang merasa ada masalah baik pribadi, sosial,
masalah belajar, maupun karier bisa dengan bebas tanpa dipengaruhi siapa pun. Peserta
didik yang merasakan mengalami permasalahan dalam belajar, pribadi sosial, dan lain
sebgainya diminta untuk menulis atau mengisi melalui google form yang telah disediakan
guru bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi siswa yang sulit untuk mengungkapkan
permasalahan pribadi, sosial, belajar dan disekolah yang dihadapinya kepada guru
bimbingan dan konseling, setalah mereka mengisi kotak konseling melalui Google from
kemudian guru bimbingan dan konseling menindaklanjuti masalah dari peserta didik dan
membantu untuk mengatasinya.
Kotak konseling dapat disebut dengan kotak masalah atau kotak konseling,
alasannya karena agar lebih bersahabat, memberikan dampak positif kepada peserta didik,
dan lebih mudah untuk mengajak siswa yang ingin mendapatkan pelayanan atau bantuan
dalam mengatasi masalah yang sedang dihadapinya baik permasalahan yang ada disekolah
maupun luar sekolah serta menggerakkan minat siswa untuk memanfaatkan kotak curhat
yang dibuat guru bimbingan dan konseling dan memanfaatkan teknologi di era saat ini.
Google formulir (google form) adalah aplikasi administrasi survei yang termasuk
dalam suite kantor google drive bersama dengan google dokumen, google sheets, dan
google slides.
C. Fungsi Kotak konseling dan Google Form dalam Bimbingan dan Konseling
Kotak konseling juga bisa digunakan sebagai sarana pengumpul informasi atau data
tentang permasalahan dan pertanyaan dari peserta didik. Fungsi dan tujuan dari dibuatnya
kotak curhat ini adalah sebagai alat untuk mengungkap permasalahan yang ada pada diri
peserta didik terutama, bagi siswa yang masih beranggapan guru bimbingan dan konseling
polisi sekolah serta guru bimbingan dan konseling hanya menangani siswa yang
bermasalah dan siswa yang malu atau takut mengemukakan permasalahan baik masalah
pribadi atau sosial yang ada pada siswa secara langsung kepada guru bimbingan
konseling.. Penyediaan kotak curhat ini mempunyai arti yang tidak kecil, baik dari segi
preventif maupun segi kuratifnya. Kotak curhat bisa menjadi sarana komunikasi yang
memberikan banyak manfaat karena peserta didik secara tertulis bisa memberikan
masukan, bisa curhat apabila menghadapi persoalan yang membutuhkan bantuan orang
lain.
Fungsi dari google form adalah memudahkan pengguna untuk membuat sealigus
mengoleksi atau mengumpulkan sebuah data. Google form dapat mengumpulkan
informasi dari banyak responden untuk berbagai kebutuhan. Google Form atau yang
disebut google formulir adalah alat yang berguna untuk membantu individu untuk
merencanakan acara, mengirim survei, memberikan peserta didik atau orang lain kuis, atau
mengumpulkan informasi yang mudah dengan cara yang efisin. Informasi yang masuk
melalui google form kemudian akan disimpan di spreadsheet secara otomatis.
Berhubungan dengan fungsi dan tujuan dari kotak konseling dan google form dengan
fungsi bimbingan dan konseling ditinjau dari manfaat atau kegunaan yang diperoleh
melalui pelayanan dikelompokkan menjadi lima fungsi pokok, antara lain:
1. Fungsi pemahaman
Pelayan bimbingan dan konseling pemahaman tentang diri konseli dan lingkungan
serta permasalahan tentang konseli sendiri dan pihak-pihak yang membantu.
a) Pemahaman tentang konseli, merupakan titik tolak upaya pemberian bantuan
terhadap konseli. Sebelum konselor atau pihak lain memberikan layanan kepada
konseli, mereka perlu memahami terlebih dahulu individu yang akan dibantunya.
Bukan hanya sekedar pemahaman mengenal diri konseli, melainkan pemahaman
yang lebih jauh lagi seperti yang menyangkut latar belakang pribadi konseli,
kekuatan dan kelemahan, serta kondisi lingkungannya.
b) Pemahaman tentang masalah konseli, merupakan modal untuk pemecahan
masalah. Pelayan bimbingan dan konseling diharapkan mampu mengajak konseli
memahami masalah yang dihadapinya.
c) Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas, meliputi berbagai informasi yang
diperlukan peserta didik seperti informasi pendidikan, jabatan atau karier, peserta
didik perlu memahami dengan baik lingkungan sekolah peserta didik diberi
kesempatan untuk memahami berbagai informasi yang berkenaan dengan
pendidikan yang sedang dijalaninya sekarang dengan pendidikan lanjutan.
2. Fungsi pencegahan
Fungsi pencegahan merupakan upaya untuk mencegah timbulnya masalah pada
diri peserta didik atau konseli sehingga mereka terhindar dari berbagai masalah yang
dapat menghambat perkembangannya. Fungsi ini dapat dilakukan oleh konselor
dengan merumuskan program bimbingan yang sistematis sehingga hal-hal yang dapat
menghambat perkembangan peserta didik seperti kesulitan belajar, kekurangan
informasi, masalah sosial dan lain sebagainya dapat dihindari.
3. Fungsi pengentasan
Fungsi pengentasan merupakan upaya untuk membantu peserta didik mengatasi
masalah yang didalamnya. Peserta didik yang mengalami masalah, baik dari aspek
pribadi, sosial, belajar, maupun karier. Upaya pengentasan masalah pada dasarnya
dilakukan secara perorangan atau individual, masalah yang dihadapi peserta didik
berbeda serta beraneka ragam dan konselor perlu memiliki ketrampilan untuk
menangani permasalahan yang dihadapi peserta didik. Selanjutnya pengentasan
masalah dapat dilakukan berdasarkan diagnosis, dimana mengupayakan pemahaman
masalah peserta didik dan penyebab timbulnya permasalahan tersebut.
4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, merupakan upaya untuk membantu
peserta didik memlihara dan menumbuh kembangkan berbagai potensi dan kondisi
positif yang dimiliki peserta didik. Dalam pelayan bimbingan dan konseling, fungsi
pemeliharaan dan pengembangan dilaksanakan melalui berbagai pengaturan, kegiatan,
dan program. Misalnya disekolah bentuk dan ukuran antara meja dan kursi disesuaikan
dengan ukuran tubuh peserta didik dan sikap tubuh yang diharapkan (tegap, gagah,
nyaman).
D. Penggunaan Kotak konseling
Guru bimbingan dan konseling menyediakan kotak konseling agar peserta didik
dapat memasukkan hal-hal atau masalah-masalah yang menjadi persoalannya kedalam
kotak konseling. Pada waktu tertentu yang telah di tetapkan, misalnya seminggu sekali
atau tiga hari sekali), kotak itu di buka oleh pembimbing atau guru pembimbing untuk
dipelajari. Terdapat dua macam sifat permasalahan, antara lain:
a) Masalah yang bersifat umum
Apabila masalah bersifat umum maka cara pemecahannya persoalan mengenai
bagaimana cara belajar yang baik atau bagaimana meningkatkan prestasi, bagaiamana
cara meningkatkan minat belajar peserta didik dan sebagainya. Ini dapat dikemukakan
atau di bicarakan lagi kepada anak secara keseluruhan.
b) Masalah yang bersifat Khusus
Apabila sifatnya khusus maka berarti hanya khusus mengenai anak tertentu,
masalah dengan dirinya, keluarga, atau lingkungan sekitar. Oleh karena itu, cara
pemecahannya juga secara individual, yaitu dengan konseling.

Sedangkan cara mengisi atau mengutarakan kepada guru bimbingan dan konseling
mengenai permasalahan peserta didik kedalam kotak konseling yaitu
a. Peserta didik membuka link yang telah dikirimkan guru bimbingan dan konseling
melalui Google classrom atau group wa kelas masing-masing peserta didik.
b. Peserta didik mengisi pertanyaan-pertanyaan yang telah di berikan guru bimbingan
dan konseling berupa identitas diri seperti nama, kelas, asal sekolah, alamat,, nomor
handphone, dan hal yang dirasakan saat ini. Peserta didik dapat mengemukakan
masalahnya, sehingga dengan cara ini membuat diri peserta didik memiliki tanggung
jawab dalam mengutarakan masalahnya.
c. Setelah peserta didik mengisi pernyataan yang diberikan oleh guru bimbingan dan
konseling, peserta didik dapat mengklik sumbit atau kirimkan.
d. Setelah itu guru bimbingan dan konseling dapat mengevalusi permasalahan yang
dihadapi oleh peserta didik
e. Guru bimbingan dan konseling akan menghubungi nomor handphone yang telah
diberikan peserta didik guna mencari tau bagaiamana masalah tersebut dapat terjadi,
dan mencari teknik-teknik atau strategi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
para peserta didik.

LINK VIDEO PERKENALAN BK :


https://youtu.be/iRT4Z2VrWwk
2. Lembar Evaluasi Proses

LEMBAR EVALUASI PROSES


LAYANAN KONSELING INDIVIDU
KOTAK KONSELING

Nama Konseli :
Kelas :
Masalah yang dialami :

Petunjuk :
Beri tanda centang ( √ ) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.

Skor
No. Pernyataan
1 2 3 4 5
1. Sikap terbuka dalam pengutarakan masalah yang dihadapi
2. Kesadaran diri yang sedang dalam masalah
3. Perhatian terhadap Konselor disat berjalan nya proses konseling
4. Sikap berani untuk mengungkap masalah yang sedang dihadapi
5. Keterlibatan dalam mendapatkan alternatif jalan keluar/solusi
dalam pemecahan masalah
6. Merasa puas dengan layanan kegitan kotak konseling
Jumlah

Skor Minimal yang dicapai 1 x 5 = 5


Skor maksimal yang dicapai 6 x 5 =30

Kriteria skor yang akan di capai Konseli adalah :


- Skor 5 : bila dilakukan dengan sangat baik
- Skor 4 : bila dilakukan dengan baik
- Skor 3 : bila dilakukan dengan cukup baik
- Skor 2 : bila dilakukan dengan kurang baik
- Skor 1 : bila dilakukan dengan sangat kurang baik
Kategori :
- Sangat Baik : 26 – 30
- Baik : 21 – 25
- Cukup Baik : 16 – 20
- Kurang Baik : 11 - 15
- Sangat Kurang Baik : 5 - 10
3. Lembar Evaluasi Hasil

LEMBAR EVALUASI HASIL


LAYANAN KONSELING INDIVIDU
KOTAK KONSELING

Nama konseli : ……………………………………………..


Kelas : ……………………………………………..

Petunjuk :
1. Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai
dengan apa yang terjadi dalam kegiatan konseling individu yang dilakukan!

2. Keterangan Butir Skor :


5 = Sangat Sesuai
4 = Sesuai
3 = Cukup Sesuai
2 = Kurang Sesuai
1 = Sangat Kurang Sesuai

NO ASPEK PERNYATAAN SKOR


1 2 3 4 5
Pemahaman Baru
1 Saya mendapatkan pemahaman baru setelah
mendapatkan layanan konseling individual
2 Saya bisa mememahami akan pola pikir saya dan
perilaku saya setelah mendapatkan layanan ini
3 Saya menyikapi dengan baik setiap langkah-langkah
layanan ini
4 Saya mendapatkan pemahaman dan bisa membentuk pola
pikir yang baru setelah mengikuti kegiatan layanan ini
5 Saya dapat melakukan perubahan perilaku baru sesuai
dengan layanan yang diberikan.

Perasaan Positif
6 Saya merasa senang dan merasa termotivasi dalam
mengikuti layanan ini.
7 Saya merasa yakin bisa membentuk pola pikir baru yang
positif setelah mendapatkan layanan ini
8 Saya merasa lega karena bisa memahami untuk berprilaku
baru yang positif setelah mendapatkanlayanan ini
Rencana Kegiatan Yang Akan Dilakukan SetelahMengikuti
Layanan
9 Saya akan berupaya untuk menerapkan pemahaman baru
yang saya dapatkan dari layanan ini
10 Saya akan memotivasi diri saya sendiri untuk selalu berfikir
posif dan berperilaku baru yang positi setelahmendapatkan
layanan ini
11 Saya akan bertindak dan berperilaku sesuai dengan
pengetahuan yang saya dapat dalam layanan ini
12 Saya bisa merencanakan dan menentukan keputusan yang
baik dan positif setelah mendapatkan pemahaman baru dari
layanan ini
Jumlah Skor

Keterangan
Skor terendah = 1 x 12 = 12, skor tertinggi = 5 x 12 = 60

Kategori
Sangat Sesuai = 50 - 60
Sesuai = 43 -49
Cukup Sesuai = 34 - 42
Kurang Sesuai = 23 - 33
Sangat Kurang Sesuai = 12 – 22

Anda mungkin juga menyukai