Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Pada pembukaan Ministry of Finance Human Capital Summit and Expo 2018 di
gedung Dhanapala, Jakarta, Selasa pada tanggal 14 Agustus 2018, Menteri Keuangan
Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya Pengelola Sumber Daya Manusia (HR
Managers) untuk openminded, melayani dan mampu menyelaraskan potensi pegawai
dengan kebutuhan organisasi. Menkeu juga mengingatkan bahwa pimpinan atau HR
Managers di Kemenkeu pada level apapun harus memikirkan orang-orang yang
dibawah pengelolaannya. Kegiatan tersebut mengambil tema Strategi Pengelolaan
Human Capital di Era Digital dan Generasi Milennial dengan maksud untuk
memperkuat koordinasi dalam menjawab tantangan pengelolaan sumber daya
manusia (SDM) di lingkungan Kementerian Keuangan. Untuk mengetahui bagaimana
pengelolaan SDM di Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan menginstruksikan
Inspektorat Jenderal untuk melakukan Audit SDM. Selanjutnya Inspektur Jenderal
menugaskan Inspektorat VI untuk melaksanakannya. Dalam persiapan, timbulah
pertanyaan-pertanyaan tentang audit SDM seperti apa yang diinginkan oleh
pimpinan? Apakah spesifik pada Pengelolaan Sumber Daya Manusia di Era
Digital dan Generasi Milenial? Atau aspek pengelolaan SDM yang mana yang
akan menjadi focus utama kegiatan audit, mengingat begitu luasnya pengelolaan
SDM? Atau apakah keseluruhan fungsi? Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak
hanya berhenti sampai disini, berikutnya muncul pertanyaan lainnya seperti:
Jenis audit apa yang akan dilakukan? Apakah compliance audit atau jenis audit
lainnya?
a. Sebut dan jelaskan jenis-jenis audit SDM.
Jawab :
Audit terdiri dari beberapa jenis yaitu :
1) Financial Audit ( Audit Laporan Keuangan)
Audit terhadap laporan keuangan suatu entitas atau organisasi yang akan
menghasilkan opini mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-
laporan tersebut.
2) Compliance Audit ( Audit Ketaatan)
Proses kerja yang menentukan apakah yang diaudit telah mengikuti standar,
prosedur, dan aturan tertentu yang telah ditetapkan.
3) Operational Audit (Audit Operasional)

GilangPerdanoPutra
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Pengkajian terhadap setiap bagian organisasi terhadap prosedur operasi


standar yang diterapkan dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi,
efektivitas, dan keekonomisan.

b. Berdasarkan informasi diatas jelaskan persiapan yang harus dilakukan untuk


melaksanakan instruksi menteri keuangan!
Jawab :
Persiapan yang harus dilakukan untuk melaksanakan instruksi menteri keuangan
diantaranya menurut saya :
1) Peta Kapasitas SDM
Maksudnya agar informansi mengenai HR yang ada diketahui erlebih dahulu
agar dapat dipikirkan langkah dan audit seperti apa kedepan
2) Estimasi Kebutuhan SDM beberapa waktu kedepan
Dalam menghdapai canggihnya era teknologi, instasnipun perlu lebih dulu
memperkirakan kebutuhan SDM kedepan, baik untuk bidang yang baru
sebagai fresh worker, ataupun untuk bidang lama yang diperbarukan
3) Menentukan fokus utama pelaksanaan audit
4) Menentukan jenis audit apa yang cocok dengan keadaan instansi

c. Tunjukkan dalam rancangan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk


mengimplementasikan audit SDM di kementrian keuangan tersebut!
Jawab :
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengimplementasikan audit SDM
1) Audit Pendahuluan
Disini kita bisa mendapatkan informasi latarbelakng terhadap SDM . dalam
langkah ini auditor pada instansi keuangan bisa menggunakan daftar
pertanyaan, dll
2) Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Atas Program-
Program SDM
Pada tahap review dan pengujian pengendalian manajemen atas program-
program SDM, beberapa hal harus diperhatikan auditor dalam audit SDM
yakni: (1) tujuandari program/akitivitas SDM harus dinyatakan dengan jelas

GilangPerdanoPutra
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

dan tegas, (2) kualitas dan kuantitas dari SDM yang melaksanakan program
kualifikasi dari SDM yang terlibat, (3) anggaran program, (4)
pedoman/metode kerja, (5) spesifikasi dan deskripsi pekerjaan, serta (6)
standar kinerja program
3) Audit Lanjutan
Disini auditor pada intansi keuangan dpaat mengembangkan temuan-temuan
yang ada .
4) Pelaporan
Hasil yang didapat disusun laporannya dan dapat diberikan pada pihak yang
memerlukan
5) Tindak Lanjut
Terdapat saran-saran dari auditor selama pengauditan, maka disinilah
implemantasi tersebut

d. Berikan contoh terkait penggunaan HR metric dalam rekrutmen di kementrian


keuangan tersebut!
Jawab :
HR metric membantu HR Department dalam menentukan tingkat efisiensi
dari fungsi-fungsi pengelolaan SDM di perusahaan

Contohnya yaitu :
Setelah dilakukan HR Metric, para HR dapat merefresh atau merenew metode dan
cara kerjanya. Misalnya di instansi keuangan yang terpaku pada paperbased,
sekarang less paper dan kearah digital

2. Silakan Saudara membaca kasus PT NN dan tabel 5.6 BMP Edisi 1 hal 5.23 sd 5.25.,
tugas Saudara adalah sebagai berikut ini:
a. Melakukan Audit terhadap penyelenggaraan pelatihan tersebut, Identifikasikan
terkait efisiensi dan efektifitas hasil audit saudara!
Jawab :
Audit :

GilangPerdanoPutra
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Setelah diperhatikan dari tebel 5.6 program pelatihan yang dibuat telah sesuai
dengan tujuan pelatihan. Sehingga rincian biaya materi, instruktur dan lamanya
pelatihan sangat diperlukan. Namun disini sudah cukup masuk akal dengan
keadaan pesetta yg cukup banyak.
Namun tida lupa pelru dipastikan lokasi pelatihan haruslah strategis, sehingga
biaya perjalanan dapat sedikit ditekan. Mungkin bisa menggunakan aula kantor,
tida dihotel ataupun tempat mewah.

Identifikasi terkait efisiensi dan efektifitas, sudah cukup baik dan efektif serta
efisien

b. Membandingkanlah aspek efisiensi dan efektivitas audit, lalu tuliskan kesimpulan


yang Saudara dapat dari hasil audit tersebut!
Jawab :
Setelah dibandingkan dengan efisiensi dan efektifitas, maka kesimpulannya
bahwa cukup konsiten dan masuk akal.

3. PT. Serat Sutra (selanjutnya disebut “perusahaan”) berlokasi di Jl. CR No. 7 Medan,
didirikan tanggal 13 April 1995 oleh para pendiri yang terdiri atas: 1. Ny. Shri Utami,
2. Tn. Hendro Sukantja, 3. Ny. Trini Ray. PT. Serat Sutra bergerak dibidang produksi
industri tekstil. Tujuan produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar dan hanya
sebagian kecil memenuhi kebutuhan persediaan. Perusahaan menetapkan kebijakan
persediaan yang sangat minim untuk menjaga stabilitas keuangannya. Perusahaan
menghasilkan beberapa jenis kain dengan bahan sadar dan merk yang berbeda. Bahan
baku sebagian masih merupakan bahan impor terutama yang tidak tersdia cukup
dalam negeri. Sebanyak 60% dari produk yang dihasilkan terutama yang berbahan
dasar sutra adalah untuk tujuan ekspor yang merupakan produk pesanan dengan
waktu pengiriman rata-rata 7 hari dari pesanan diterima dan sisanya untuk memenuhi
kebutuhan pasar dalam negeri.

Perusahaan menggunakan mesin otomatis berteknologi tinggi dengan kapasitas


produksi 300.000 meter per hari untuk kain dengan bahan dasar sutra dan 4.750 meter

GilangPerdanoPutra
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

kain yang tidak berbahan dasar sutra. Dari kapasitas produksi yang dimiliki
perusahaan beroperasi sebesar 85% dari kapasitas penuh. Produksi disusun
berdasarkan batch-batch yang lebih mengutamakan optimalisasi pengolahan bahan
yang tersedia. Susunan direksi perusahaan adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : Ny. Shri Utami
Direktur Akuntansi dan Keuangan : Ny. Trini Ray
Direktur Pemasaran : Tn. Hendro Sukantja
Perusahaan ini diaudit dengan tujuan untuk:
• Menilai kinerja proses produksi dan operasi dalam menghasilkan barang pesanan
• Menilai ekoniomisasi, efisiensi, dan efektivitas proses produksi dan operasi
• Memberikan berbagai saran dan perbaikan atas kelemahan dalam keterlambatan
pengiriman barang pesanan kepada pelanggan.

Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami
dapat menyimpulkan sebagai berikut:
Kondisi:
1. Perencanaan kebutuhan bahan baku perusahaan (terutama untuk produk berbahan
dasar sutra yang masih diimpor) sering tidak tepat, sehinggan kedatangan bahan
baku sering terlambat. Dari catatan penerimaan bahan baku 2006 rata-rata terjadi
kekurangan bahan baku sebanyak 15% dari kebutuhan produksi, sehingga proses
produksi hanya mampu mencapai kuantitas 90% dari produk yang dibutuhkan
untuk memenuhi pesanan pelanggan sesuai jadwal pengiriman yang ditetapkan.
2. Karena proses produksi harus terus berjalan, supervisor memerintahkan untuk
memproduksi terlebih dahulu produk yang bahan bakunya tersedia di lokasi
pabrik, walaupun belum waktunya diproses, yang menyebabkan terjadinya
penumpukan persediaan rata-rata sampai 15% untuk produk nonsutra.
3. Jadwal pemeliharaan mesin tidak selalu tepat dengan jadwal penggunaannya,
sehingga pada saat beberapa komponen mesin dibutuhkan sering belum siap
karena masih diperbaiki, yang berakibat terjadinya waktu tunggu rata-rata 1 jam
setiap hari.
4. Jadwal produksi tidak disesuaikan dengan terjadinya pemesanan dari pelanggan
yang sifatnya mendadak, sehingga belum termasuk dalam jadwal produksi yang

GilangPerdanoPutra
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

telah ditetapkan, yang menyebabkan tertundanya pengiriman barang yang


terjadwal rata-rata 2 hari untuk setiap pesanan.
5. Jadwal penerimaan bahan baku dan perbaikan fasilitas produksi tidak disesuaikan
dengan terjadinya perubahan pesanan dari pelanggan, yang menyebabkan
terhambatnya proses produksi rata-rata 18 jam dalam seminggu.

Kriteria:
1. Jadwal produksi disusun berdasarkan rencana penjualan, yang secara ketat
menghubungkan rencana pengiriman barang dengan jadwal produksi setiap jenis
produk.
2. Jadwal produksi harus mampu meminimumkan : (a) Biaya persediaan, dimana
persediaan maksimum 5% dari produksi setiap bulan untuk setiap jenis barang,
(b). Biaya penyetelan atau setup mesin, (c). Upah lembur, dan (d). Pengangguran
sumber daya.
3. Jadwal produksi harus terintegrasi dengan : (a). Jadwal penerimaan bahan baku;
bahan baku sudah tersedia dan siap dilokasi pabrik 6 jam sebelum proses produksi
dimulai, (b). Pemeliharaan fasilitas produksi; mesin selalu dalam keadaan siap
untuk dioperasikan, (c). Pengiriman barang; barang jadi dikirim paling lambat 7
hari kerja sejak pesanan diterima.
4. Jadwal produksi harus mampu mengoptimalkan tingkat penggunaan kapasitas
produksi.
5. Jadwal produksi harus selaras dengan jadwal pada fungsi-fungsi yang lain.
6. Perusahaan harus memiliki pedoman tertulis tentang perubahan jadwal produksi
yang diakibatkan oleh adanya tambahan (perubahan) pesanan pelanggan, agar
tidak mengganggu rencana produksi dan pengiriman yang telah terjadwal.

Penyebab:
1. Beberapa kali terjadi keterlambatan pemenuhan pesanan
2. Saat beberapa komponen mesin dibutuhkan dalam proses produksi sering belum
siap karena masih diperbaiki

GilangPerdanoPutra
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

3. Perusahaan tidak (belum) memiliki pedoman tertulis sebagai dasar untuk


melakukan perubahan jadwal produksi jika terjadi tambahan (perubahan)
permintaan dari pelanggan.
4. Tidak ada mekanisme penyesuaian (cross check) program antara bagian produksi,
pembelian bahan baku dan pemeliharaan fasilitas produksi untuk mencegah
terjadinya keterlambatan produksi.

Akibat:
1. Laba menurun selama 2 tahun terakhir secara signifikan
2. Pengiriman barang yang terjadwal tertunda rata-rata 2 hari untuk setiap pesanan
3. Proses produksi terhambat rata-rata 18 jam dalam 1 minggu
4. Terjadi pembatalan pesanan dan beberapa pelanggan dikawasan Timur Tengah
menunda pembayaran sebagai jaminan bahwa perusahaan akan memenuhi
pesanan berikutnya.
5. Proses produksi hanya mampu mencapai kuantitas 90% dari produk yang
dibutuhkan untuk memenuhi pesanan pelanggan sesuai dengan jadwal pesanan
yang telah ditetapkan.
6. Pasar dalam negeri mengalami penurunan sebesar 7,5% dari volume penjualan
tahun lalu yang mencapai 525 miliar.

Pejabat yang bertanggung jawab:


Direktur Utama dan Manajer Produksi
Saudara diminta untuk :
a. Menuliskan rekomendasi dan opini saudara terhadap hasil audit di PT Serat Sutera
tersebut!
Jawab :
Rekomendasi : Saran untuk hasil audit Hasil audit ini memperlihatkan
kompetensi auditor berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Maka kpeningkatan
kemampuan auditor sangat perlu selain perbaikan pada PT Serat Sutera.
Opini : Menurut saya, pembagiannya sudah cukup baik. Namun yang terjadi
dilapangan memang tidak dapat didyga dan dinamis, kerja sama dan suntukan dana
yang continue mungkin lebih.

GilangPerdanoPutra
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

b. Buatlah outline dan pelaporan hasil audit tersebut!


Jawab :
Outline :
Pada bagian pendahuluan : informasi terkait penurunan maupun aktifitas
Review : dijelaskan kualitas dan kuantitas, keadaan anggaran program, standar
kinerja
Audit Lanjutan : dijelaskan temuan yg ada
Pelaporan dan tindak lanjut.

Pelaporan Hasil Audit :


Secara ringkas :
Adapun yang menyebabkan terjadinya penurunan beberapa kali terjadi keterlambatan
pemenuhan pesanan dan saat beberapa komponen mesin dibutuhkan dalam proses
produksi sering belum siap karena masih diperbaiki. Perusahaan menggunakan mesin
otomatis berteknologi tinggi dengan kapasitas produksi 300.000 meter per hari untuk
kain dengan bahan dasar sutra dan 4.750 meter kain yang tidak berbahan dasar sutra.
Dari kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan beroperasi sebesar 85% dari
kapasitas penuh. Produksi disusun berdasarkan batch-batch yang lebih mengutamakan
optimalisasi pengolahan bahan yang tersedia.

Adapun temuan-temuan yang ada perencanaan kebutuhan bahan baku perusahaan


(terutama untuk produk berbahan dasar sutra yang masih diimpor) sering tidak tepat,
sehinggan kedatangan bahan baku sering terlambat. Dari catatan penerimaan bahan
baku 2006 rata-rata terjadi kekurangan bahan baku sebanyak 15% dari kebutuhan
produksi, sehingga proses produksi hanya mampu mencapai kuantitas 90% dari
produk yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan pelanggan sesuai jadwal
pengiriman yang ditetapkan.

GilangPerdanoPutra

Anda mungkin juga menyukai