Anda di halaman 1dari 48

Bahan Ajar

Khot dan Imla’

Disusun Oleh:

Novita Fitri Handayani, S.Pd    

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga bahan ajar ini dapat terselesaikan. Shalawat dan
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai suri teladan yang baik. Terima kasih kami
ucapkan kepada Dr. Guntur Cahaya Kesuma, MA dan Dr.
Erlina, M.Ag yang telah memberikan arahan dan bimbingan
dalam pembuatan bahan ajar ini, orang tua yang senantiasa
memberikan dukungan baik secara materi maupun non
materi, serta rekan- rekan yang telah membantu dalam
proses penyusunan bahan ajar ini.
Bahan ajar ini disusun dengan tujuan menambah
khazanah pengetahuan kia khususnya siswa kelas 7 dalam
pembelajaran keterampilan menulis. Semoga dengan
adanya bahan ajar ini dapat membantu menambah wawasan
pembaca khususnya mengenai keterampilan menulis Khat
dan Imla’. 
Kami menyadari terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan bahan ajar ini, oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun kami harapkan dari pembaca
untuk kesempurnaan pembuatan bahan ajar pada waktu
mendatang.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bandar Lampung, 26 April 2021

Novita Fitri Handayani, S.Pd

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................2

A. Pengertian............................................................................9

B. Khat Naskhi.......................................................................10

C. Kaidah Khat Naskhi...........................................................12

A. Huruf-Huruf Hijaiyyah......................................................47

B. Bentuk Huruf Hijaiyyah.....................................................48

A. Pengertian Hamzah............................................................50

B. Hamzah yang Terletak di Awal Kata.................................51

1. Hamzah Washl...............................................................51

2. Hamzah Qath’i...............................................................53

3
HURUF HIJAIYAH DAN LATIN
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA

A. Konsonan Tunggal

‫ج‬ ‫ث‬ ‫ت‬ ‫ب‬ ‫ا‬


Jim = J Tsa = Ts Ta = T Ba = B Alif = A

‫ر‬ ‫ذ‬ ‫د‬ ‫خ‬ ‫ح‬


Kha =
Ra = R Dzal = Dza Dal = D Ha = H
kh

‫ض‬ ‫ص‬ ‫ش‬ ‫س‬ ‫ز‬


Dhad =
Shod = Sh Syin = Sy Sin = S Zai = Z
Dh

‫ف‬ ‫غ‬ ‫ع‬ ‫ظ‬ ‫ط‬


Ghain = Zha = Tha =
Fa = F ‘Ain = ‘
Gh Zh Th

‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ق‬


Nun = N Mim = M Lam = L Kaf = K Qaf = Q

‫ي‬ ‫ء‬ ‫ال‬ ‫ه‬ ‫و‬


Hamzah = Lam-Alif Wau =
Ya = Y Ha = H
A =L W

4
B. Syaddah
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab
dilambangkan dengan sebuah tanda tasydid (ّ), dalam
transliterasi ini dilambangkan dengan menggandakan
konsonan yang sama (perulangan huruf) yang diberi tanda
syaddah.
Contoh:
‫ = ّر‬rr pada kata : ‫يكرم‬
ّ – ‫كرم‬
ّ = karrama/
yukarrimu
‫س‬
ّ = ss pada kata : ‫يوسع‬
ّ - ‫وسع‬
ّ = wassa’a/
yuwassi’u
‫ = ج‬jj pada kata : ‫يعجل‬
ّ – ‫عجل‬
ّ = ‘ajjala/ yu’ajjilu
Jika huruf ‫ ي‬ber-tasydid di akhir sebuah kata dan
didahului oleh huruf kasrah ‫ِـي‬
ّ , maka ia ditransliterasi
seperti huruf maddah (i). Contoh:
‫ َعلِ ّي‬: ‘Ali (bukan ‘Aliyy atau ‘Aly)
ّ ‫ َعَريِب‬: ‘Arabi (bukan ‘Arabiyy atau ‘Araby)
C. Vokal dan Diftong
1. Vokal atau bunyi (a), (i), dan (u) ditulis dengan
ketentuan sebagai berikut:

Vokal Pendek Panjang


Fathah a Fathah bertemu ‫ا‬
(alif) dibaca
panjang dan
ditulis â
Kasrah i Kasrah bertemu
ْ‫( ي‬ya sukun)

5
dibaca panjang
dan ditulis î
Dhammah u Dhammah
bertemu ْ‫( و‬wau
sukun) dibaca
panjang dan
ditulis û
Vokal panjang dengan menambahkan tanda sudut di
atas huruf vokal, yaitu:

‫= ا‬â contoh: ‫ = طالبات‬thâlibâtun


‫= ي‬î contoh: ‫ = تلميذ‬tilmîdzun
‫= و‬û contoh: ‫ = حممود‬mahmûd
2. Diftong yang sering dijumpai dalam transliterasi ialah
(ai) dan (au) misalnya baina ( َ ‫ )بنْي‬dan qaulun (‫) َقو ٌل‬.
َ ْ
D. Kata Sandang
Kata sandang dalam tulisan Arab dilambangkan
dengan huruf ‫( ال‬alif lam ma’rifah) ditransliterasi seperti
biasa, al-, baik itu ketika ia diikuti oleh huruf syamsyiyah
maupun huruf qamariyah. Kata sandang ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis
mendatar (-). Contohnya:
‫ البِالَ ُد‬: al-biladu
E. Ta’ Marbutah
Transliterasi untuk ta’ marbutah ada dua, yaitu: ta’
marbutah yang hidup atau mendapat harakat fathah,
kasrah, dan dhammah, transliterasinya adalah [t].
Sedangkan ta’ marbutah yang mati atau mendapat harakat
sukun, transliterasinya adalah [h]. Kalau pada kata yang

6
berakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu
terpisah, maka ta’ marbutah itu ditransliterasikan dengan
ha (h). Contoh:
‫ْمة‬ ِ
َ ‫ اَحْل ك‬: al-hikmah
F. Hamzah
Aturan transliterasi huruf hamzah menjadi apostrof (‘)
hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan
akhir kata. Namun, bila hamzah terletak di awal kata, ia
tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab ia berupa
alif. Contohnya:
َ‫ تَْأ ُمرُوْ ن‬: ta’muruna
‫ اَ ْلنَّوْ ُء‬: al-nau’
‫ َش ْي ٌء‬: syai’un

G. Lafz al-Jalalah (‫)هللا‬


Kata “Allah” yang didahului partikel seperti huruf jarr
dan huruf lainnya atau berkedudukan sebagai mudaf ilaih
(frasa nominal), ditransliterasi tanpa huruf hamzah. Contoh:
ِ ‫ِدين‬
‫اهلل‬ ِ ‫بِا‬
‫هلل‬
ُْ dinullah billah
Adapun ta’ marbutah di akhir kata yang disandarkan
kepada lafz al-jalalah, ditransliterasi dengan huruf [t].
Contoh:
ِ ‫هم يِف رمْح ِة‬
‫اهلل‬ َ َ ْ ُْ hum fii rahmatillah

7
8
KHAT/ KALIGRAFI ISLAM

A. Pengertian

Kata kaligrafi secara etimologi berasal dari bahasa


Inggris yaitu calligraphy, yang berasal dari dua suku kata
Latin, yaitu calios berarti indah dan graph yang berarti
tulisan. Jadi kaligrafi adalah tulisan yang indah, atau aksara
yang sudah dibentuk dan dimasuki unsur keindahan.
Kaligrafi dalam bahasa Arab disebut dengan khat.
Sementara itu dalam kamus besar bahasa Indonesia
kaligrafi berarti seni menulis indah dengan pena.

Secara terminologi, lahir beberapa pengertian yang


memiliki perbedaan dari masing-masing pakar kaligrafi,
tergantung dari sudut pandang mereka. Yaqut al-
Musta’shimi misalnya, kaligrafer ternama Turki-Utsmani –
memandangnya dari sisi keindahan rasa yang
dikandungnya, sehingga ia mendefinisikan kaligrafi sebagai
”seni arsitektur rohani, yang lahir melalui perabotan
kebendaan”. Dalam ungkapan yang berbeda, Ubaidillah
Ibn Abbas mengistilahkan kaligrafi dengan “lisan al-yadd”
atau lidahnya tangan. Syekh Syamsuddin al-Akfani
mengemukakan bahwa khat/ kaligrafi adalah adalah suatu
ilmu yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal,
letak-letaknya, dan cara merangkainya menjadi sebuah
tulisan yang tersusun. Atau apa-apa yang ditulis di atas
garis; bagaimana cara menulisnya dan menentukan mana
yang tidak perlu ditulis, mengubah ejaan yang perlu diubah
dan menentukkan cara bagaimana untuk mengubahnya.

Dengan demikian, kaligrafi adalah tulisan yang


dirangkai dengan nilai estetika yang bersumber pada
pikiran/ide dan diwujudkan dengan benda/ materi (alat
9
tulis) yang diikat dengan kaidah-kaidah aturan-aturan
tertentu.

Dasar filosofi kaligrafi Islam ini ada yang bersumber


dari firman Allah dalam Al-Qur’an, yaitu:

     


Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis (Al-Qalam: 1)

B. Khat Naskhi

Naskh adalah salah satu tulisan yang paling awal


berkembang. Kemudian mendapatkan popularitas setelah
didesain ulang oleh kaligrafer terkenal Ibnu Muqlah pada
abad ke-10. Karena sistem yang komprehensif Ibn Muqlah
tentang proporsi, gaya Naskh menampilkan baris yang
sangat ritmis.

Naskh biasanya ditulis dengan batang horizontal


pendek – dan dengan kedalaman vertikal hampir sama di
atas dan di bawah garis medial. Kurva yang penuh dan
mendalam, lorong lurus dan vertikal, dan kata-kata umum
spasi yang baik. Tulisan jenis Naskh relatif mudah untuk
dibaca dan ditulinya.

10
Berikut bentuk dari cara menulis khat naskhi:

11
C. Kaidah Khat Naskhi

 Bagian Pertama: Huruf-Huruf di Atas Garis


1. Huruf Alif dan semua yang terbentuk darinya
‫ ك – ط – ظ‬- ‫))ا – ل‬

2. Huruf Ba, Ta, Tsa (hanya beda peletakan titik) dan


badannya huruf Fa

12
3. Huruf Dal, Dzal dan Awal Huruf ‫د – هـ‬

4. Huruf Tho dan Dzho (perutnya berasal dari Shad,


badannya dari Alif) ‫ ظ‬- ‫ط‬

13
5. Huruf Fa (Kepalanya Wau, badannya Ba’)

6. Kaf (dari Alif)

14
Kaf model kedua

7. Ha (dari dal)

15
8. Lam Alif

16
Model 2

9. Hamzah

17
10. Ya Model 1

HURUF YANG MEMOTONG GARIS

1. Ha (Perutnya sama dengan ‘ain)

18
2. Ro (Badannya sama dengan wau)

Model 2

19
3. Sin dan Syin

4. Shod dan Dhod

20
5. ‘Ain dan Ghain

6. Qaf

21
7. Lam

8. Mim 1

22
Mim 2

9. Nun

23
10. Wawu

11. Ya Model 2

24
12. Huruf Sambung dan Syakl

13. Huruf yang dipanjangkan

25
Latihan Belajar menulis huruf hijaiyyah
Tebalkan dan tulislah huruf hijaiyyah berikut sesuai
contoh!

‫ا ا ا ا ا‬
‫ا‬
‫ب بببب‬
‫ب‬
‫ت تتتت‬
26
‫ت‬
‫ث ثثثث‬
‫ث‬
‫ججججج‬
‫ج‬
‫‪27‬‬
‫ححححح‬
‫ح‬
‫خخخخخ‬
‫خ‬
‫د د د د د‬
‫‪28‬‬
‫د‬
‫ذ ذ ذ ذ ذ‬
‫ذ‬
‫ررررر‬
‫ر‬
‫‪29‬‬
‫ززززز‬
‫ز‬
‫س سسسس‬
‫س‬
‫ش شششش‬
‫‪30‬‬
‫ش‬
‫صصصصص‬
‫ص‬
‫ضضضضض‬
‫ض‬
‫‪31‬‬
‫ططططط‬
‫ط‬
‫ظظظظظ‬
‫ظ‬
‫ععععع‬
‫‪32‬‬
‫ع‬
‫غغغغغ‬
‫غ‬
‫ففففف‬
‫ف‬
‫‪33‬‬
‫ققققق‬
‫ق‬
‫ككككك‬
‫ك‬
‫للللل‬
‫‪34‬‬
‫ل‬
‫م م م م م‬
‫م‬
‫ننننن‬
‫ن‬
‫‪35‬‬
‫و و و و و‬
‫و‬
‫ه هـ هـ هـ هـ‬
‫ـ‬
‫ه‬
‫‪36‬‬
‫ـ‬
‫ال ال ال ال ال‬
‫ال‬
‫ء ء ء ء ء‬
‫ء‬
‫‪37‬‬
‫ييييي‬
‫ي‬

‫‪38‬‬
Latihan Membaca dan Menulis Huruf Bersambung

Pindahkanlah tulisan latin di bawah ini ke dalam tulisan


Arab bersambung dan terpisah di buku latihan anda sambil
membacanya!

No. Tulisan Tulisan Arab Tulisan Arab


Latin Sambung Terpisah
1. Salama ‫َسلَ َم‬ ‫س – َل – َم‬
َ
2. Kataba
3. Jalasa
4. Thalaba
5. Dzalika ‫ك‬ ِ
َ ‫َذل‬

39
40
‫‪MATERI 1‬‬
‫‪HURUF HIJAIYYAH‬‬

‫‪A. Huruf-Huruf Hijaiyyah‬‬

‫ق = ال َقاف‬ ‫الزاء‬
‫الزي ‪َّ /‬‬
‫ز = َّ‬ ‫ا = اَأللِف‬
‫ك = ال َكاف‬ ‫الس ْين‬
‫س = ِّ‬ ‫ب = البَاء‬
‫ل = الالَّم‬ ‫ش = ِّ‬
‫الش ْين‬ ‫ت = التَّاء‬
‫م= ِ‬
‫الم ْيم‬ ‫الصاد‬
‫ص = َّ‬ ‫ث = الثَّاء‬
‫ن = الن ُّْون‬ ‫ض = الضَّاد‬ ‫ج= ِ‬
‫الج ْيم‬
‫الواو‬
‫و= َ‬ ‫ط = الطَّاء‬ ‫الحاء‬
‫ح= َ‬
‫الهاء‬
‫ه= َ‬ ‫ظ = الظَّاء‬ ‫خ = ال َخاء‬
‫ال‬ ‫الع ْين‬
‫ع= َ‬ ‫د = َّ‬
‫الدال‬
‫اله ْم َزة‬
‫ء= َ‬ ‫غ = الغَْين‬ ‫ذ = َّ‬
‫الذال‬
‫ي = اليَاء‬ ‫ف = ال َفاء‬ ‫الراء‬
‫ر = َّ‬
‫‪Kaidah: Jumlah huruf-huruf Hijaiyyah dalam Al-Qur’an‬‬
‫‪ tidak dihitung karena terdiri dari dua‬ال ‪ada 28 huruf. Huruf‬‬

‫‪.‬ا ‪ dan‬ل ‪huruf yaitu‬‬

‫‪41‬‬
‫‪B. Bentuk Huruf Hijaiyyah‬‬

‫‪Berikut ini disajikan tabel huruf Hijaiyyah ketika ditulis di‬‬


‫‪awal kata, tengah dan akhir.‬‬

‫‪Perhatikan dengan seksama! Karena beberapa huruf‬‬


‫‪hijaiyyah ada yang tidak dapat bersambung dengan huruf‬‬
‫‪setelahnya.‬‬

‫‪AKHIR‬‬ ‫‪TENGAH‬‬ ‫‪AWAL‬‬ ‫‪HURUF-‬‬ ‫‪NO‬‬


‫‪KATA‬‬ ‫‪KATA‬‬ ‫‪KATA‬‬ ‫‪HURUF‬‬
‫ـــــا‬ ‫ا‬ ‫األلف *‬ ‫‪.1‬‬

‫ـــــب‬ ‫ــــبــــــــ‬ ‫بــــــ‬ ‫البَـــــا‬ ‫‪.2‬‬

‫ـــــت‬ ‫ــــتــــــــ‬ ‫تــــــ‬ ‫التَّـــــا‬ ‫‪.3‬‬

‫ـــــث‬ ‫ــــثــــــــ‬ ‫ثــــــ‬ ‫الثـــاـ‬ ‫‪.4‬‬

‫ـــــج‬ ‫ــــجـــــــ‬ ‫جـــــ‬ ‫الجيم‬ ‫‪.5‬‬

‫ـــــح‬ ‫ــــحـــــــ‬ ‫حـــــ‬ ‫الحـاءـ‬ ‫‪.6‬‬

‫ـــــخ‬ ‫ــــخـــــــ‬ ‫خـــــ‬ ‫الخـاءـ‬ ‫‪.7‬‬

‫ـــــد‬ ‫د‬ ‫الدال *‬ ‫‪.8‬‬

‫ـــــذ‬ ‫ذ‬ ‫الذال *‬ ‫‪.9‬‬

‫ـــــر‬ ‫ر‬ ‫الراء *‬ ‫‪.10‬‬

‫ـــــز‬ ‫ز‬ ‫الزاي *‬ ‫‪.11‬‬

‫ـــــس‬ ‫ــــســــ‬ ‫ســـــ‬ ‫السـيـن‬ ‫‪.12‬‬

‫ـــــش‬ ‫ــــشــــ‬ ‫شـــــ‬ ‫الشـيـن‬ ‫‪.13‬‬

‫ـــــص‬ ‫ـــصـــ‬ ‫صــــ‬ ‫الصا د‬ ‫‪.14‬‬

‫ـــــض‬ ‫ـــضـــ‬ ‫ضــــ‬ ‫الضا ء‬ ‫‪.15‬‬

‫‪42‬‬
‫ـــــط‬ ‫ــــطــــ‬ ‫طــــ‬ ‫الطـا ء‬ ‫‪.16‬‬

‫ـــــظ‬ ‫ــــظــــ‬ ‫ظــــ‬ ‫الظـا ء‬ ‫‪.17‬‬

‫ـــــع‬ ‫ــــعــــ‬ ‫عــــ‬ ‫العـيـن‬ ‫‪.18‬‬

‫ـــــغ‬ ‫ــــغــــ‬ ‫غــــ‬ ‫الغـيـن‬ ‫‪.19‬‬

‫ـــــف‬ ‫ــــفــــ‬ ‫فـــــ‬ ‫الفــاـ ء‬ ‫‪.20‬‬

‫ـــــق‬ ‫ــــقــــ‬ ‫قـــــ‬ ‫القــاـ ف‬ ‫‪.21‬‬

‫ـــــك‬ ‫ــــكــــ‬ ‫كـــــ‬ ‫الكــاـ ف‬ ‫‪.22‬‬

‫ـــــل‬ ‫ــــلــــ‬ ‫لـــــ‬ ‫الـال م‬ ‫‪.23‬‬

‫ـــــم‬ ‫ــــمــــ‬ ‫مـــــ‬ ‫الـمـيـم‬ ‫‪.24‬‬

‫ـــــن‬ ‫ــــنــــ‬ ‫نـــــ‬ ‫الـنـو ن‬ ‫‪.25‬‬

‫ـــــو‬ ‫و‬ ‫الـو ا و *‬ ‫‪.26‬‬

‫ـــــه‬ ‫ــــهــــ‬ ‫هـــــ‬ ‫الهـا ء‬ ‫‪.27‬‬

‫ــــــــــأ ‪،‬‬ ‫أ‪،‬إ‬ ‫الـهـمـزة‬ ‫‪.28‬‬

‫ــــــــــإـ ‪،‬‬
‫ــــــــئ ‪،‬‬
‫ـــــؤ ‪ ،‬ء‬
‫ـــــي‬ ‫ــــيــــ‬ ‫يـــــ‬ ‫اليــاـ ء‬
‫‪Huruf yang tidak dapat bersambung dengan huruf‬‬
‫ز‪ ،‬ر‪ ،‬ذ‪ ،‬د‪ ،‬و‪ ،‬ء‪ ،‬ا ‪setelahhnya:‬‬

‫‪43‬‬
MATERI 2
HAMZAH

A. Pengertian Hamzah

Hamzah (‫ )اهلمزة‬dapat disebut juga Alif Yabisat ( ‫األلف‬


‫)اليابسة‬ yaitu huruf khusus yang dapat diberi harakat.
Sebaliknya adalah Alif Layyinat yang tidak akan pernah
menerima harakat.

Sebagai ilustrasi; Huruf pertama dari kata (‫َأمر‬


َ ), dimana
َ
pada huruf hamzah tadi dapat diberi harakat, sedang huruf
akhir dari kata (‫ )الفىت‬merupakan huruf alif-layyinat ternyata
tidak dapat diberi harakat apapun.

Secara umum posisi hamzah ada 3:

a. Terletak di awal kata


b. Terletak di tengah kata
c. Terletak di akhir kata/ ujung kata

Bagan 1 Posisi Hamzah

44
B. Hamzah yang Terletak di Awal Kata

Hamzah yang terletak di awal kata, wujudnya tetap


berbentuk alif, baik sebagai hamzah qath’i (‫الْ َقطْ ِع‬ ُ‫ْزة‬
َ ‫)مَه‬,
maupun sebagai hamzah washl (‫ص ِل‬
ْ ‫الو‬ َ ُ‫)مَهَْزة‬.
1. Hamzah Washl

Hamzah washl adalah alif di awal kata yang tidak


berhamzah, yang apabila berada di awal perkataan ia harus
dilafalkan hamzah. Dan sebaliknya bila digabungkan maka
ia tidak dilafalkan dengan jelas.

Hamzah Washl terdapat pada beberapa tempat, yaitu:

a. Sepuluh kata benda:


ِ ِ
– ‫ْرٌؤ‬ ْ – ‫ْرَأةٌ – ا ْثنَ ان – ا ْثنَتَ ان‬
ُ ‫ ابْ ٌن – ْابنَ ةٌ – ام‬- ‫اس ٌم – امْيَ ُن اهلل‬ َ ‫ام‬
‫ت – ْابنَ ٌم‬ٌ ‫اس‬ْ
b. Huruf Ta’rif (‫ )ال‬dalam segala bentuk:
ِ
‫س‬ُ ‫الساَل ُم – املَُد ِّر‬
َّ – ‫ب‬ ُ ‫الطَّال‬
c. Amr dari fi’il tsulatsi, harakatnya harus kasrah bila di
awal perkataan, kecuali apabila huruf sebelum huruf
akhir berharakat dhammah maka harakatnya harus
dhammah. Contoh:
‫ب – اُْد ُخ ْل – اُ ْذ ُك ْر‬ ِ ِ
ْ ُ‫ا ْع َم ْل – امْسَ ْع – اُ ْكت‬
Contoh dalam kalimat:

!‫ك‬ ِ
َ ‫ب َد ْر َس‬
ْ ُ‫ اُ ْكت‬،‫يَا َعل ُّي‬
45
d. Awal fi’il Madhi Khumasi, Sudasi, serta fi’il Amr dan
Masdar dari keduanya. Contoh:
‫ ْاعتَ َاد – ْاعتد – ْاعتِياد‬: ‫مخاسى‬
‫استِ َعانَة‬ ِ – ‫ اسَتعان‬: ‫سداسي‬
ْ – ‫استَع ْن‬
ْ َ ْ
Dengan tegasnya tidak boleh meletakkan hamzah di atas
maupun di bawah Alif – alif pengganti (‫)األلفـــات بدالية‬.
Berbeda dengan hamzah qath’i yang memang diharuskan
untuk ditulis.

Latihan Hamzah Washl

Berilah tanda ceklis (√) pada hamzah washl yang tepat


dan tanda silang (x) yang bukan hamzah washl di
antara dua kata berikut!

ِ
) ( ‫ب‬ْ ‫ض ِر‬ ْ ‫ِإ‬ - ) ( ‫ب‬ْ ‫ض ِر‬ ْ‫ا‬ .1
) ( ‫ِإ ْسَت ْقبِ ْل‬ - ) ( ‫اِ ْسَت ْقبِ ْل‬ .2
) ( ‫اُذْ ُك ْر‬ - ) ( ‫ُأذْ ُك ْر‬ .3
) ( ‫ِإ ْجتَ ِه ْد‬ - ) ( ‫اِ ْجتَ ِه ْد‬ .4
) ( ‫اُ ْخُر ْج‬ - ) ( ‫ُأخُر ْج‬ْ .5

46
2. Hamzah Qath’i

Hamzah qath’i adalah hamzah yang harus dilafalkan


secara tegas tanpa terkecuali baik berada di awal perkataan
maupun tergabung. Adapun wujudnya berbentuk alif yang
disertai hamzah.

Hamzah qath’i terdapat pada :

a. Awal Fi’il Madhi Ruba’i, Amrnya, dan mashdarnya,


seperti :

ِ ْ‫َأنْصف – َأن‬
‫اف‬
ٌ ‫ص‬َ ْ‫ف – ِإن‬
ْ ‫ص‬ َ َ
b. Mashdar Tsulatsi, contoh : ‫أسر‬
c. Di antara awal huruf (‫)الحروف‬. Contoh:
)"‫"ال‬kecuali ( ْ‫ِإ َّن – َأ َّن – ِإلَى – َأو‬
d. Awal nama-nama, seperti:
ٌ ‫َأمْح َد – ِإ َمام – َْأر‬
‫ض‬
e. - Isim Mufrod : ................................................ ‫ت‬ ٌ ‫َأ ٌخ – ُأ ْخ‬
- Isim Mutsanna : ……………………..... ‫َأ َخ َويْن – َأ ْختَيْن‬
- Isim Jama’ : ............................................ ‫أخ َوات – ِإ ْخ َوة‬ ْ

Latihan Hamzah Qath’i

Berilah tanda ceklis (√) pada hamzah qath’i yang tepat


dan tanda silang (x) yang bukan hamzah qath’i di
antara dua kata berikut!

) ( ‫ اَ ْكَر َم‬- ) ( ‫َأ ْكَر َم‬ .1


) ( ‫ ِإ ْسالَ ٌم‬- ) ( ‫اِ ْسالَ ٌم‬ .2

47
‫)‬ ‫(‬ ‫) ‪ -‬اِ َّن‬ ‫(‬ ‫ِإ َّن‬ ‫‪.3‬‬
‫)‬ ‫(‬ ‫) ‪ -‬اَمْح َد‬ ‫(‬ ‫َأمْح َد‬ ‫‪.4‬‬
‫)‬ ‫(‬ ‫) ‪ِ -‬إ ْسالَ ٌم‬ ‫(‬ ‫اِ ْسالَ ٌم‬ ‫‪.5‬‬

‫‪48‬‬

Anda mungkin juga menyukai