Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN KESEHATAN R.

I
BADAN PPSDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
Direktorat : Jln. Thalua Koncihi No. 19 Mamboro Telp. (0451) 492518 fax (0451) 491451 Palu Utara
Website :www.poltekkespalu.ac.id
e-mail : poltekkeskemenkespalu@yahoo.com
SULAWESI TENGAH

FORMAT PENCAPAIAN KOMPETENSI


Nama / NIM : Faina Jenis Ketrampilan : KESPRO
Tingkat / Semester : Akhir / 2 Pencapaian Kompetensi : NO.5
Tempat Praktik : Puskesmas Dolo
Waktu Praktik : 1 – 26 Februari 2021

A. LANDASAN TEORI

1. PENGERTIAN
Kemampuan seorang istri untuk menjadi hamil dan melahirkan anak hidup oleh
suami yang mampu menghamilinya. Jadi, fertilitas adalah fungsi satu pasangan
yang sanggup menjadikan kehamilan dan kelahiran anak hidup. Infertilitas adalah
ketidakmampuan untuk hamil dengan waktu satu tahun.
Infertilities dibagi menjadi dua, yaitu; Infertilitas primer dan sekunder
adalah seorang istri yang belum pernah hamil walaupun bersenggama dan
dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan.Infertilitas
sekunder : adalah seorang istri yang pernah hamil, akan tetapi kemudian tidak
terjadi kehamilan lagi walaupun bersenggama dan dihadapkan kepada
kemungkinan kehamilan selama 12 bulan.   
2. FAKTOR RISIKO INFERTILITAS

Kemungkinan ketidaksuburan wanita dapat dipengaruhi faktor-faktor risiko


sebagai berikut:
a. Usia
Infertilitas wanita dapat dikaitkan dengan usia. Tingkat kesuburan wanita
menurun secara signifikan pada usia 30-an akhir. Sekitar 95 persen wanita
yang berusia 35 tahun akan hamil setelah 3 tahun melakukan hubungan seks
tanpa kontrasepsi, sedangkan hanya 75 persen wanita usia 38 tahun yang
hamil pada jangka waktu yang sama.

b. Merokok
Kebiasaan ini dapat merusak serviks dan tabung saluran indung telur,
sekaligus meningkatkan risiko keguguran dan kehamilan ektopik. Rokok
juga dianggap membuat indung telur Anda mengalami penuaan lebih cepat
dan akan menghabiskan sel telur Anda sebelum waktunya, sehingga
mempersulit kemungkinan hamil.
c. Berat badan
Proses ovulasi dengan normal dapat terhambat ketika seorang wanita
memiliki berat badan berlebih atau kurang secara signifikan. Upaya
mencapai berat badan sehat berdasarkan kategori Indeks Massa Tubuh
(IMT) menunjukkan dapat meningkatkan frekuensi ovulasi serta
kemungkinan hamil. Disisi lain, olahraga yang terlalu ekstrim juga dapat
memicu masalah kesuburan wanita. Untuk meningkatkan pelang hamil,
wanita dan pasangannya juga perlu mengonsumsi nutrisi dan vitamin
tertentu.

d. Alkohol
Konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan dikaitkan dengan
peningkatan risiko gangguan ovulasi dan endometriosis.

e. Kelainan bawaan
Infertilitas wanita bisa disebabkan oleh kelainan bawaan misalnya septate
uterus, yang dapat menyebabkan keguguran berulang atau tidak dapat hamil.
Septate uterus adalah kondisi ketika adanya kelainan pada rongga rahim, di
mana uterus terbagi oleh dinding otot atau jaringan ikat.

f. Infertilitas tanpa sebab tertentu
Terkadang infertilitas wanita tidak dapat ditemukan penyebabnya. Hal itu
bisa saja dipicu oleh kombinasi dari beberapa faktor dari kedua pasangan.
Meski sulit menerima hal tersebut, tidak jarang masalah ini teratasi sendiri
seiring dengan waktu.
B. TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian
Tanggal: 17 Februari 2021
RM : 00.12.54
Nama : Ny. F
Data Subyektif :
Pasien mengatakan belum memiliki anak sejak setelah menikah 2
tahun yang lalu

Data Objektif :
- Keadaan umum   : baik
- Kesadaran           : composmentis
- TTV                    : - Tensi : 110/70 mmHg         - Suhu : 36,8˚C
                                - Nadi  : 80 x/menit               - RR    : 21 x/menit
- Inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi : tidak ada kelainan
- Pemeriksaan dalam           : uterus retrofleksi

Assesment (A)
Diagnosa Kebidanan Primer: Ny Ayu usia 27 tahun dengan infertilitas primer

Planing:
Jam 10.00
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada pasien
R    : agar pasien mengerti keadaannya saat ini
2. Anjurkan pasien berolah raga teratur
R :meningkatkan kesehatan/vitalitas pasien
3. Jelaskan pada pasien tentang kebutuhan nutrisi untuk menambah kesuburan
R   : agar pasien tahu bahwa nitrisi juga berpengaruh terhadar kesuburan
4. Jelaskan pada pasien tentang teknik-teknik berhubungan yang sesuai dengan
keadaan pasien
R   : supaya pasien dapat memilih teknik berhubungan yang sesuai dengan
keadaannya sekarang sahingga cepat terjadi kehamilan
5. Berikan reinforcement kepada pasutri supaya mereka mempunyai harapan
yang realistis pada setiap sesi pengobatan
R : agar pasien tetap yakin dan berusaha
6. Anjurkan pasien untuk kontrol lagi bila ada masalah
R   : untuk membantu pasien bila keluhan belum teratasi
7. Kolaborasi dengan dokter spesialis
R   : sebagai tugas independent bidan

Palu, ...................................................2021

Mengetahui
Mahasiswa Pembimbing/ CI Lahan Praktik

(.............................................................) (.............................................................)
NIM ....................................................... NIP .......................................................

Pembimbing Akademik

(.............................................................)
NIP .......................................................

Anda mungkin juga menyukai