Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN KESEHATAN R.

I
BADAN PPSDM KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
Direktorat : Jln. Thalua Koncihi No. 19 Mamboro Telp. (0451) 492518 fax (0451) 491451 Palu Utara
Website :www.poltekkespalu.ac.id
e-mail : poltekkeskemenkespalu@yahoo.com
SULAWESI TENGAH

FORMAT PENCAPAIAN KOMPETENSI


Nama / NIM : Yunita Ladjura/PO7124320113 Jenis : KESPRO
Ketrampilan
Tingkat / : 2/2 Pencapaian : Ibu Hamil Dengan
Semester Kompetensi Hepatitis
Tempat Praktik : RS. Budi Agung
Waktu Praktik : 1 – 26 Februari 2021

A. LANDASAN TEORI

1. PENGERTIAN
Hepatitis B adalah infeksi yang terjadi pada hati yang disebabkan oleh virus
Hepatitis B (VHB).Penyakit ini bisa menjadi akut atau kronis dan dapat pula
menyebabkan radang hati, gagal hati, serosis hati, kanker hati, dan kematian.Dari
beberapa penyebab Hepatitis yang disebabkan oleh virus, Hepatitis B menjadi masalah
kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia karena manifestasinya sebagai Hepatitis
akut dengan segala komplikasinya serta risiko menjadi kronik (Kementerian Kesehatan
RI, 2014; Feld dan Janssen, 2015).
Hepatitis B akut memiliki masa inkubasi 60-90 hari.Penularannya vertikal 95%
terjadi masa perinatal (saat persalinan) dan 5% intra uterine. Penularan horisontal
melalui transfusi darah, jarum suntik tercemar, pisau cukur, aktifitas seksual
(Dunkelberg, dkk., 2014; Kementerian Kesehatan RI, 2014). Hepatitis B kronik
berkembang dari Hepatitis B akut.Infeksi hepatitis B kronis didefinisikan sebagai
deteksi terus-menerus dari Hepatitis B surface antigen (HBsAg) selama lebih dari 6
bulan setelah paparan awal virus.Usia saat terjadinya infeksi mempengaruhi kronisitas
penyakit. Bila penularan terjadi saat bayi maka 95% akan menjadi Hepatitis B kronis,
sedangkan bila penularan terjadi pada usia balita, maka 20-30% menjadi penderita
Hepatitis B kronis dan bila penularan saat dewasa maka hanya 5% yang menjadi
penderita Hepatitis B kronis. Infeksi hepatitis B kronis dapat menyebabkan morbiditas
dan mortalitas dari sirosis hati dan 2 karsinoma hepatoseluler hingga 40 persen dari
orang-orang yang terkena dampak (Dunkelberg, dkk., 2014; Feld dan Janssen, 2015;
Kementerian Kesehatan RI, 2014).
2. ETIOLOGI
Hepatitis dalam kehamilan faktor penyebab Infeksi virus dan non infeksi seperti
komplikasi dari penyakit lain, alkohol, danobat-obatan atau zat kimia. penyakit
hepatitis atau inflamasi organ hati yang terjadi pada saat kehamilan.
3. GEJALA/TANDA
Salah satu gejala penyakit hepatitis (hepatitis symptoms): timbulnya warna
kuning pada kulit, kuku dan bagian putih bola mata.
Hepar dalam Kehamilan ternyata tidak mengalami pembesaran. Hal ini
bertentangan dengan penelitian pada binatang yg menunjukkan bahwa hepar membesar
pada waktu kehamilan. Pengaliran darah kedalam hepar tidak mengalami perubahan,
meskipun terjadi perubahan yg sangat menyolok pada sistem kardiovaskuler Bila
kehamilan sudah capai trimester III, sukar untuk melakukan palpasi pada hepar hepar
tertutup oleh pembesaran Rahim. Bila pada kehamilan trim III hepar dapat dengan
mudah diraba, berarti sudah terdapat kelainan-kelainan yang sangat bermakna.

4. PENGARUH PADA JANIN & POST PARTUM PENGARUH TERHADAP POST


PARTUMPENGARUH TERHADAP
Janin Bentuk fulamin mempunyai angka kematian tinggi maternal-janin krn dpt
menimbulkan gangguan fungsi liver, Gangguan nutrisi dan O2 kejanin dapat
menimbulkan abortus, persalinan premature, infeksi vertical kebayi saat persalinan,
pengaruh terhadap post partum bentuk fulamin, kemungkinan terjadi HPP karena
gangguan pembekuan darah atau atonia uteri.
5. PROGNOSIS
Prognosis infeksi VHB tergantung dari berat ringannya penyakit dan
komplikasikomplikasi yang terjadi. Infeksi VHB pada penderita tanpa menimbulkan
gejala klinis dan juga tidak ada penyakit lain sebagai penyerta maka prognosisnya baik.
Tetapi apabila didapatkan penyakit-penyakit lain seperti penyakit jantung, diabetes
militus dan anemia maka akan memperburukkeadaan penderita sehingga prognosisnya
menjadi lebih jelek. 90% dari infeksi VHB pada dewasa akan sembuh sempurna,baik
terjadi pada kehamilan trimester I,II maupun wanita tidak hamil. Pada kehamilan
trimester III, infeksi VHB akut memberikan prognosis yang lebih buruk,didapatkan
angka kematian yang tinggi bagi ibu dan anak, terutama apabila yerjadi hepatitis
fulminan. Gizi ibu hamil juga menentukan,bila terdapat gizi jelek maka mudah terjadi
hepatitis fulminant (Departemen Kesehatan RI, 2008)

B. TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian
Kunjungan ANC
Tanggal 9 Februari 2021, Pukul 11.08 WIB
Identitas
Klien Suami
Nama : Ny. H Tn. A
Umur : 29 Tahun 31 Tahun
Agama : Kristen Kristen
Pendidikan : SMA S1
Pekerjaan : Karyawati Karyawan
Alamat : Jln. Sulawesi No.7

Data Subyektif :
a. Keluhan utama: hamil dengan merasa lelah, ada gejala mirip flu, demam, mual,
nyeri perut, BAB cair, urin warna gelap, dan berkurangnya nafsu makan
b. Riwayat Mens : 08- 05 - 2020
c. Riwayat Kesehatan, dalam keluarga terdapat salah satu anggota keluarga yg
menderita hepatitis
d. Riwayat kehamilan sekarang, imunisasi yg pernah didapat Tetanus Difteri
e. Psikospiritual : khawatir keadaan janinnya pola kebiasaan hidup sehat ibu dan suami
tinggal komplek padat penduduk, sanitasi buruk, cara mengolah makanan yg tidak
tepat dan tempat tinggal dekat sungai
Data Objektif :
a. Pemeriksaan umum:
KU : Lemah
Kesadaran composmentis
TTV, TD : 118/78 mmHg
N : 98 x/mnt
S : 36,8 ºc
R : 22 x/mnt
b. Pemeriksaan khusus :
Inspeksi:
- sklera mata: ikterik
- warna kulit: kekuningan
- Ekstremitas: tidak ada oedem
- Palpasi- abdomen: teraba massa lunak dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas
c. Pemeriksaan penunjang -Ig M +- Kadar serum bilirubin, gamma globulin, ALT dan
AST meningkat.- Kadar alkalin fosfate, gamma glutamil transferase dan total
bilirubin meningkat
Assesment (A)
GIII PII A0 dengan hepatitis A
Diagnosa potensial : Persalinan preterm, Abortus, Infeksi vertikal kebayi saat
persalinan, IUGR.
Masalah Cemas Kebutuhan personal hygiene, istirahat, nutrisi Identifikasi kebutuhan
Planing:
Jam 11.15
1. Menyampaikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa kehamilan normal,
tetapi ibu dalam keadaan mengalami hepatitis.
Ibu sudah mengerti keadaan kehamilannya
2. Kolaborasi dengan dr. kandungan untuk tindak lanjut
Ibu sudah diperiksa oleh dr. obgyn dan diberikan therapy
Ibu dianjurkan kontrol ke dr. penyakit dalam
3. Memberi HE (health education) tentang
a. Gizi pada ibu hamil
b. Personal Hygiene dalam kehamilan
c. Istrahat yang cukup
Ibu mengerti dengan apa yang disampaikan dan bersedia konsumsi makanan yang
bergizi
3. Mendiskusikan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
a. Sakit kepala yang hebat
b. Demam
c. Bengkak pada wajah dan kaki, dll
4. Mendiskusikan dengan ibu tentang komplikasi dalam kehamilan dengan keadaan ibu
yang sedang mengalami Hepatitis.
Ibu mengerti dengan apa yang telah disampaikan tentang komplikasi yang akan
terjadi nantinya.
5. Penatalaksanaan pemberian vitamin
a. Asam folat 1x1
Ibu mengerti dan akan mengkonsumsi obat-obat yang telah diberikan sesuai dengan
dosis dan aturan minum yang telah dianjurkan.
6. Menganjurkan ibu untuk kembali memeriksakan kehamilannya tetapi bila ada
keluhan ibu boleh datang kapan saja.
Ibu bersedia dengan apa yang telah disampaikan.

Palu, ...................................................2021

Mengetahui
Mahasiswa Pembimbing/ CI Lahan Praktik

( Yunita Ladjura ) (.............................................................)


NIM PO7124320113 NIP .......................................................

Pembimbing Akademik

(Muliani, S. Kep Ns., M.Sc.)


Nip.196503241988032001

Anda mungkin juga menyukai