Anda di halaman 1dari 54

PROPOSAL

Untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana Keperawatan

PENGARUH EDUKASI BERBASIS YOUTUBE DENGAN KESULITAN


MAKAN SAYUR PADA ANAK SEKOLAH DI SD NEGERI 1
BENDOHARJO

Oleh :
SILVIA WAHYU UTARI
NIM : 16021194

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS AN NUUR
PURWODADI
2020
ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal dengan judul pengaruh edukasi berbasis youtube dengan


kesulitan makan sayur pada anak sekolah di SD Negeri 1 Bendoharjo ini telah
diperiksa dan disetujui oleh pembimbing dan telah diperkenankan untuk diujikan.

Purwodadi, Agustus 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Anita Lufianti, M.Kes.Kep Ns. Rahmawati, M.Kes


NIDN : 0608077701 NIDM : 0624048804

ii
iii

PANITIA SIDANG UJIAN PROPOSAL SKRIPSI


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AN NUR PURWODADI

Purwodadi, Agustus 2020

Penguji I Tanda Tangan

Ns. Sutrisno, M.Kep ......………………..


NIDN : 0621127501

Penguji II Tanda Tangan

Ns. Anita Lufianti, M.Kes.M.Kep ......………………..


NIDN : 0608077701

Penguji III
Tanda Tangan

Ns. Rahmawati, M.Kes ......………………..


NIDN : 0624048804

Mengetahui,
Ka. Prodi Ilmu Keperawatan

Ns. Sutrisno, M.Kep


NIDN : 0621127501

iii
iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi penelitian yang berjudul

“pengaruh edukasi berbasis youtube dengan kesulitan makan sayur pada anak

sekolah di SD Negeri 1 Bendoharjo” ini dapat diselesaikan sehingga bisa diujikan.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna mendapatkan gelar sarjana

keperawatan.

Dalam penyusunan skripsi penelitian ini tentunya peneliti menemukan

banyak kendala sehingga dengan bantuan beberapa pihak skripsi penelitian ini

dapat terselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Ibu Anita Lufianti, S.Kep.,Ns., M.Kes., M.Kep. selaku ketua Rektor

Universitas An Nur Purwodadi dan dosen pembimbing I yang dengan penuh

kesabaran dan keikhlasan dalam memberikan bimbingan, arahan, dan

dukungannya dalam proses penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Sutrisno, S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku ketua Program Studi S1

Keperawatan Universitas An Nur Purwodadi.

3. Seluruh dosen pada Program Studi S1 Keperawatan beserta staf yang telah

membantu selama proses pendidikan.

4. Bapak, Ibu, dan keuarga saya, yang selalu memberikan dukungan, kasih

sayang dan perhatiannya yang sangat luar biasa, serta memberikan doa,

semangat, motivasi, memberikan dukungan moril dan materil selama

pendidikan.

5. Teman-teman yang senantiasa mendukung pembuatan skripsi penelitian ini.

6. Serta berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

iv
v

Pada teknis penulisan maupun materi untuk itu kritik serta saran yang

membangun semua pihak sangat diharapkan demi menyempurnakan skripsi

penelitian ini. Apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan maupun penulisan

skripsi penelitian ini penulis mohon maaf karena kesalahan adalah milik kami

sedangkan kesempurnaan milik Tuhan Yang Maha Esa.

Purwodadi, Agustus 2020


Penulis

v
vi

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian......................................................................... 6
E. Penelitian Terkait........................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................
A. TINJAUAN TEORI ...................................................................... 8
1. Makan sayur............................................................................. 8
a. Definisi Makan sayur......................................................... 8
b. Kandungan dan manfaat konsumsi sayuran...................... 9
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi sayur.......... 10
d. Dampak kurang konsumsi buah dan sayur........................ 11
2. Edukasi.................................................................................... 13
a. Pengertian Edukasi............................................................ 13
b. Tujuan edukasi................................................................... 14
c. Sasaran edukasi.................................................................. 15
d. Prinsip edukasi................................................................... 15
3. Youtube .................................................................................. 16
a. Pengertian Youtube........................................................... 16
b. Bentuk youtube.................................................................. 16

vi
vii

c. Kelebihan youtube............................................................. 17
d. Kelemahan media youtube................................................ 18
e. Karakteristik youtube......................................................... 19
f. Manfaat youtube................................................................ 20
4. Perilaku
a. Pengertian perilaku............................................................ 24
b. Klasifikasi perilaku kesehatan........................................... 25
B. KERANGKA TEORI.................................................................... 26
C. HIPOTESA.................................................................................... 26
D. KERANGKA KONSEP................................................................ 27
BAB III KERANGKA KERJA PENELITIAN................................................
A. Variabel penelitian......................................................................... 28
B. Jenis dan design penelitian............................................................ 28
C. Populasi dan sampel...................................................................... 29
D. Tempat dan waktu penelitian......................................................... 30
E. Definisi operasional....................................................................... 31
F. Metode penelitian.......................................................................... 31
G. Instrument penelitian..................................................................... 33
H. Rencana Analisa data..................................................................... 34
I. Etika penelitian.............................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 38
LAMPIRAN

vii
viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelitian Terkait ............................................................................. 7


Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 31

viii
ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................ 26


Gambar 2.2 Kerangka Konsep ......................................................................... 27

ix
x

DAFTAR LAMPIRAN

Permohonan Pencarian Data Penelitian


Kuesioner Perilaku Sulit Makan Sayur
Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lembar Persetujuan Menjadi Responden

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan gizi yang timbul pada anak usia sekolah disebabkan

karena kebiasaan kurangnya sayur dan buah (Madanijah, 2015). Anak

membutuhkan asupan gizi yang adekuat untuk mencapai pertumbuhan dan

perkembangan yang optimal. Oleh sebab itu nutrisi memiliki peranan penting

bagi tumbuh kembangnya, dimana nutrisi didapatkan dari makanan yang

dikonsumsi tiap hari. Pertumbuhan yang cepat saat masa infant berangsur-

angsur melambat saat anak memasuki usia prasekolah maupun sekolah.

Seiring dengan penurunan kecepatan pertumbuhan ini, perilaku makan

menjadi berubah. Hal ini membuat anak mengalami penurunan nafsu makan

dan hanya mau makan makanan yang disukai (Wardlaw & Smith, 2015).

Anak cenderung tidak mau makan sayur, padahal intake protein,

kalsium, zat besi, vitamin A dan D yang adekuat merupakan hal penting

selama masa ini (British Nutrition Foundation, 2014). Anak membutuhkan

asupan tinggi protein, rendah lemak, tinggi vitamin B dan tinggi kalsium,

yang zat-zat penting tersebut sebagian besar didapat dari konsumsi sayur

setiap hari. Anak dalam masa perkembangan dikatakan cukup apabila

mengkonsumsi buah/sayuran minimal 5 porsi perhari dalam seminggu

(Riskesdas, 2018).

1
2

World Health Organization (WHO) (2018) menyebutkan bahwa

kurangnya konsumsi buah dan sayur dapat menyebabkan penyakit

degeneratif seperti obesitas, diabetes hipertensi, tekanan darah tinggi, dan

kanker. Kematian dini dan kehidupan produktif yang hilang karena cacat,

28% dari kematian di seluruh dunia disebabkan karena rendahnya konsumsi

buah dan sayur. Selain itu, tidak cukup buah dan sayur diperkirakan

menyebabkan sekitar 14% dari kematian akibat kanker pencernaan, sekitar

11% dari jantung dan sekitar 9% kematian stroke. Rekomendasi kecukupan

konsumsi buah untuk mencegah penyakit kronis adalah 400-600 gram per

hari.

Terdapat proporsi yang cukup besar pada anak di dunia yang tidak

memenuhi rekomendasi WHO dalam konsumsi sayur dan buah, yakni

setidaknya 400 gram/hari (Krolner et al., 2011). Hal ini disebabkan karena

anak sudah dapat memilih-milih makanan yang disukainya, hanya mau

makan makanan tertentu saja dan cenderung menghindari makan sayur

(Fitriani et al., 2014). Diperkirakan sebanyak 80% anak-anak di dunia ini

yang tidak menyukai sayur-mayur sedangkan sayur-mayur merupakan

penyumbang utama untuk nutrisi dan diet seimbang pada anak-anak dan

dewasa (Maryam, 2012). Survei lain di Amerika Serikat menyebutkan 19-

50% orangtua mengeluhkan anaknya sangat pemilih dalam makan sehingga

terjadi defisiensi zat gizi tertentu (Piazza & Hernandez, 2014).

Hasil Riskesdas tahun 2018 menyatakan di Indonesia anak dengan

usia > 5tahun yang mengkonsumsi > 5 porsi sehari dalam seminggu hanya
3

4.6%, angka tertinggi berada pada 1-2 porsi sehari dalam seminggu dengan

prosentase 66.5%. Dikelompok umur 5-9 tahun, yang mengkonsumsi > 5

porsi sehari dalam satu minggu hanya 3.1%. Di Provinsi Jawa Tengah,

terdapat 94.7% masyarakat yang kurang konsumsi buah dan sayur.

Selain itu, data Riskesdas tahun 2018 juga menunjukkan bahwa

Indonesia prevalensi kekurangan gizi (BB/TB) pada anak usia sekolah dasar

(5-12 tahun) masih tinggi (>10%) yaitu 11,2% ditambah dengan masih

memiliki masalah stunting yang tinggi. Berbagai kajian menunjukkan bahwa

konsumsi sayuran dan buah-buahan yang cukup turut berperan dalam

menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula dan kolesterol darah,

menurunkan risiko sulit buang air besar (BAB/sembelit) (Dakhi, 2018).

Selain itu, sayur dan buah juga mengandung serat yang baik bagi pencernaan

terutama serat yang tidak larut air. Pada penelitian Muchtadi (2017),

konsumsi serat pangan yang cukup dapat membantu proses pengeluaran

feses karena serat pangan yang dapat menyerap air. Serat juga mampu

menurunkan persentasi untuk terkena kanker usus karena sifat serat yang

dapat meningkatkan kandungan air dalam usus sehingga senyawa

karsinogenik penyebab kanker dapat berkurang. Karena kandungan zat gizi

yang berbeda-beda pada sayur dan buah maka semakin beragam sayur dan

buah yang dikonsumsi maka semakin baik karena semakin lengkap zat gizi

yang didapat.

Pengetahuan merupakan hal yang penting dalam menentukan derajat

kesehatan, karena pengetahuan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku


4

seseorang (Notoadmojo, 2012). Maka, untuk mencapai perubahan sikap

mengurangi permasalahan gizi yang ada, perlu dilakukan intervensi melalui

edukasi gizi pada siswa sekolah dasar yang merupakan target terbaik dalam

melakukan sosialisasi gizi (Soekirman, 2016). Edukasi gizi pada anak

sekolah dasar diupayakan diberikan melalui media yang menarik agar

penyampaian materi dapat diterima dengan lebih mudah sekaligus

memberikan hiburan. Salah satu media yang menarik bagi anak-anak dan

mampu meningkatkan pengetahuan secara signifikan kini telah banyak

digunakan sebagai media edukasi adalah video. Melihat perkembangan

penggunaan smartphone di kalangan masyarakat akhir-akhir ini, serta

meningkatnya penggunaan smartphone di kalangan anak-anak, maka peneliti

mempunyai gagasan untuk menggunakan youtube sebagai media edukasi.

Terdapat beberapa riset yang menunjukan bahwa youtube dapat

dijadikan sebagai media dalam penyampaian informasi terhadap anak.

Syuhaya (2017) menunjukan bahwa media youtube berpengaruh terhadap

perilaku komunikasi anak usia dini dengan p value 0.000. Sedangkan Anida

(2018) dalam hasil risetnya menunjukan bahwa media vlog youtube dapat

mempengaruhi gaya hidup mahasiswa. Kemudian dari Kiftiyah, Sagita dan

Ashar (2016) menunjukan bahwa media youtube berperan sebagai sarana

optimalisasi perkembangan kognitif pada anak usia dini.

Studi pendahuluan dilakukan oleh peneliti di SD Negeri 1

Bendoharjo dan beberapa SD di sekitar SD Negeri 1 Bendoharjo. Dari studi

tersebut diketahui bahwa SD Negeri 1 Bendoharjo memiliki siswa terbanyak


5

yaitu sejumlah 186 siswa. Pada studi pendahuluan tersebut juga dilakukan

wawancara dengan anak tentang kesukaan makan sayur,dimana diketahui

bahwa dari 30 anak yang di wawancarai, 23 di antaranya tidak menyukai

sayur dan mengaku jarang makan dengan lauk sayur, 7 di antaranya

menyukai sayuran dan sering makan dengan sayur. Dari studi tersebut juga

diketahui bahwa tidak semua anak memiliki HP android, namun hasil

wawancara dengan orang tua wali ditemukan bahwa mayoritas orang tua

memiliki HP android. Dengan tujuan dan konsep dari penelitianyang akan

dilakukan, hanya orang tua yang memiliki HP android yang akan dijadikan

sebagai responden penelitian.

Dari beberapa dasar di atas yang mendorong peneliti untuk meneliti

tentang pengaruh edukasi berbasis youtube dengan kesulitan makan sayur

pada anak sekolah di SD Negeri 1 Bendoharjo

B. Rumusan Masalah

Kurangnya konsumsi buah dan sayur di masyarakat dihadapkan pada

pentingnya makan buah dan sayur, sehingga dapat dirumuskan rumuasan

masalah pada penelitian ini adalah “bagaimana pengaruh edukasi berbasis

youtube dengan kesulitan makan sayur pada anak sekolah di SD Negeri 1

Bendoharjo?”

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh edukasi berbasis youtube dengan

kesulitan makan sayur pada anak sekolah di SD Negeri 1 Bendoharjo


6

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui kesulitas makan sayur sebelum pemberian edukasi

berbasis youtube pada anak sekolah di SD Negeri 1 Bendoharjo

b. Untuk mengetahui kesulitas makan sayur sesudah pemberian edukasi

berbasis youtube pada anak sekolah di SD Negeri 1 Bendoharjo

c. Untuk mengetahui pengaruh edukasi berbasis youtube dengan

kesulitan makan sayur pada anak sekolah di SD N 1 Bendoharjo

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan serta

wawasan dalam ilmu keperawatan khususnya tentang keperawatan anak.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Instansi Kesehatan

Memberikan informasi dan masukan dalam menyusun program

tentang promosi makan sayur pada anak.

b. Bagi Instusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi jurusan S1

Keperawatan mengenai fenomena masalah kurangnya tingkat makan

sayur pada anak.

c. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan sebagai sarana belajar menerapkan ilmu

yang telah diperoleh di jurusan S1 Keperawatan


7

E. Penelitian Terkait

Tabel 1.1 Penelitian Terkait

Var Var
No Peneliti Desain Populasi Hasil
Independen dependen
Wulanda Pendidikan perilaku Quasy Diikuti 34 Terdapat
ri, Aini kesehatan mencuci eksperiment responden pengaruh
dan dengan tangan dengan yang
Salamah media video siswa pretest and signifikan
SDN 02 post test with pendidikan
Kebondan control group kesehatan
em dengan
Kendal media
video
terhadap
perilaku
mencuci
tangan di
SD N 02
kebonadem
dengan p
value 0.000
Siwi, Media audio Perilaku Penelitian Populasi Media
Yunitasa visual konsumsi eksperiment 61 anak audiovisual
ri, dan jajan sehat dengan memiliki
krisnana metode quasy pengaruh
eksperimen terhadap
perilaku
konsumsi
jajan sehat
dengan p
value 0.000
Ruby, pendidikan pelaksana Penelitian Populasi Pengaruh
Tafwidha kesehatan an cuci eksperiment sejumlah pendidikan
h, dan dengan tangan dengan 100 anak kesehatan
Hidayah metode pakai metode quasy dengan
audiovisual sabun eksperimen metode
audiovisual
terhadap
pelaksanaa
n cuci
tangan
pakai sabun
pada anak
usia
prasekolah
8

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Makan Sayur

a. Definisi

Sayur adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.

Bagian tumbuhan yang dapat dibuat sayur antara lain daun (sebagian

besar sayur adalah daun), batang (wortel adalah umbi batang), bunga

(jantung pisang), buah muda (labu), sehingga dapat dikatakan bahwa

semua bagian tumbuhan dapat dijadikan bahan makanan sayur

(Soediatama, 2014).

Sayuran adalah tanaman hortikultura, umumnya mempunyai

umur relatif pendek (kurang dari setahun) dan merupakan tanaman

musiman. Sayur-sayuran mempunyai arti penting sebagai sumber

mineral dan vitamin A maupun C. Sayuran dapat dikelompokkan

menurut bagian yang dapat dimakan (Anonim, 2014) :

a. Akar (kentang, wortel)

b. Tunas (rebung)

b. Seluruh bagian kecuali akar (asparagus dan seledri)

c. Daun (bayam dan kangkung)

d. Bunga muda (brokoli, bunga kol, dan brokolini)

e. Buah (tomat, mentimun)

f. Biji (petai dan kapri)

8
9

b. Kandungan dan manfaat konsumsi sayuran

Sayuran juga mengandung manfaat yang tidak kalah penting

dalam membantu menjaga kesehatan kita. Aphrodita (2013)

menyatakan bahwa ada beberapa sayuran yang bermanfaat untuk

kesehatan diantaranya adalah:

a. Bayam dapat mengurai anemia, mengatasi kelelahan, dan

mengencangkan kulit wajah.

b. Brokoli dapat mencegah terjadinya berbagai penyakit kanker,

terutama kanker payudara dan kanker prostat, melindungi dari

serangan stroke, sebagai sumber kalsium yang tinggi, dan sebagai

antioksidan alami.

c. Buat bit bermanfaat untuk menambah sel darah merah, membantu

penyembuhan kanker, dan memperbaiki tubuh akibat

ketergantungan alkohol atau narkoba.

d. Daun ginseng bermanfaat unutk meningkatkan stamina,

meningkatkan vitalitas, dan meningkatkan konsentrasi.

e. Kangkung bermanfaat mengatasi keracunan makanan, mengatasi

gangguan kandung kemih (oligouria/air seni sedikit, berdarah, dan

bernanah), menghentikan mimisan dan batuk berdahak, serta

mengatasi wasir dan sembelit.

f. Mentimun bermanfaat menjaga kehalusan kulit, mengatasi racun

akibat gigitan serangga, sebagai penurun demam, dan mengatasi

dehidrasi.
10

g. Sawi bermanfaat untuk mencegah gangguan jantung, mengatasi

gangguan maag, meningkatkan kekebalan tubuh, mengatasi nyeri

haid, mengatasi nyeri rematik dan nyeri pinggang, dan sebagai

tonikum penyegar.

h. Selada bermanfaat untuk mengatasi sakit kepala dan sakit gigi,

memperlancar saluran pernapasan (batuk dan bronchitis), dan

mengatasi kesulitan tidur.

i. Seledri bermanfaat untuk mengatasi gangguan kulit (psoriasis,

dll.), memperbaiki tekanan darah tinggi/hipertensi, mengatasi

infeksi dalam darah, dan mengatasi alergi.

j. Wortel bermanfaat unutk mempertajam penglihatan, memperbaiki

gangguan kulit dan rambut beruban, mengatasi keracunan logam

berat, dan mengatasi gangguan sendi

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi sayur

Muhammad dkk (2015) menyatakan faktor-faktor yang berhubungan

dengan konsumsi buah dan sayur pada anak yaitu :

a. Tingkat pengetahuan

b. Pendidikan orang tua

c. Uang saku

d. Ketersedihaan dirumah

e. Pendapatan orang tua


11

d. Dampak kurang konsumsi buah dan sayur

Ruwaidah (2007) menyatakan bahwa ada beberapa dampak apabila

seseorang kurang konsumsi buah dan sayur, antara lain :

a. Meningkatkan Kolesterol Darah

Jika tubuh kurang konsumsi buah dan sayur yang kaya akan serat,

maka dapat mengakibatkan tubuh kelebihan kolesterol darah,

karena kandungan serat dalam buah dan sayur mampu menjerat

lemak dalam usus, sehingga mencegah penyerapan lemak oleh

tubuh. Dengan demikian, serat membantu mengurangi kadar

kolesterol dalam darah.

b. Gangguan Penglihatan/Mata

Gangguan pada mata dapat diakibatkan karena tubuh kekurangan

gizi yang berupa betakaroten. Gangguan mata dapat diatasi dengan

banyak mengonsumsi wortel, selada air, dan buah-buahan lainnya.

c. Menurunkan Kekebalan Tubuh

Buah dan sayur sangat kaya dengan kandungan vitamin C yang

merupakan antioksidan kuat dan pengikat radikal bebas. Vitamin C

juga meningkatkan kerja sistem imunitas sehingga mampu

mencegah berbagai penyakit infeksi bahkan dapat menghancurkan

sel kanker. Jika tubuh kekurangan asupan buah dan sayur, maka

imunitas/kekebalan tubuh akan menurun


12

d. Meningkatkan Risiko Kegemukan

Kurang konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan risiko

kegemukan dan diabetes pada seseorang. Buah berperan sebagai

sumber vitamin dan mineral yang penting dalam proses

pertumbuhan. Buah juga bisa jadi alternatif cemilan (snack) yang

sehat dibandingkan dengan makanan ajajanan lainnya, karena gula

yang terdapat dalam buah tidak membuat sesesorag menjadi gemuk

namun dapat memeberikan energi yang cukup.

e. Meningkatkan Risiko Kanker Kolon

Serat dapat menekan risiko kanker karena serat makanan diketahui

memperlambat penyerapan dan percernaan karbohidrat, juga

membatasi insulin yang di lepas ke pembuluh darah. Terlalu

banyak insulin (hormon pengatur kadar gula darah) akan

menghasilkan protein dalam darah yang menambah risiko

munculnya kanker, yang disebut insulin growth faktor (IGF). Serat

dapat melekat pada partikel penyebab kaker lalu membawanya

keluar dari dalam tubuh

f. Meningkatkan Risiko Sembelit (Konstipasi)

Konsumsi serat makanan dari buah dan sayur, khususnya serat tak

larut (tidak dapat dicerna dan tak larut air) menghasilkan tinja yang

lunak. Sehingga diperlukan kontraksi otot minimal untuk

mengeluarkan feses dengan lancer. Sehingga mengurangi

konstipasi (sulit buang air besar). Diet tinggi serat juga


13

dimaksudkan untuk merangsang gerakan peristaltik usus agar

defekasi (pembuangan tinja) dapat berjalan normal. Kekurangan

serat akan menyebabkan tinja mengeras sehingga memerlukan

kontraksi otot yang besar untuk mengeluarkannya atau perlu

mengejan lebih kuat. Hal inilah yang sering menyebabkan

konstipasi. Oleh karena itu, diperluakan konsumsi serat yang cukup

khususnya yang berasal dari buah dan sayur

2. Edukasi

a. Definisi

Edukasi atau pendidikan secara umum adalah segala upaya yang

direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu,

kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang

diharapkan oleh pelaku pendidikan. Pendidikan kesehatan adalah suatu

proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu terjadi proses

pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke arah yang lebih

dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau

masyarakat (Notoadmodjo, 2010).

Dalam keperawatan, edukasi merupakan satu bentuk intervensi

keperawatan yang mandiri untuk membantu klien baik individu,

kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah

kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran, yang didalamnya

perawat berperan sebagai perawat pendidik. Universitas Sumatera

Utara Pelaksanaan edukasi dalam keperawatan merupakan kegiatan


14

pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut: pengkajian

kebutuhan belajar klien, penegakan diagnosa keperawatan,

perencanaan edukasi, implementasi edukasi, evaluasi edukasi, dan

dokumentasi edukasi (Suliha, 2012).

b. Tujuan

Menurut Notoatmodjo (2010) tujuan edukasi adalah:

a. Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di

masyarakat.

b. Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok

mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.

c. Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana

pelayanan kesehatan yang ada.

Tujuan edukasi di atas pada dasarnya dapat disimpulkan untuk

mengubah pemahaman individu, kelompok, dan masyarakat di bidang

kesehatan agar menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai,

mandiri, dalam mencapai tujuan hidup sehat, serta dapat menggunakan

fasilitas pelayanan kesehatan yang ada dengan tepat dan sesuai (Suliha,

2012).

Dalam keperawatan, tujuan edukasi adalah untuk meningkatkan status

kesehatan, mencegah timbulnya penyakit dan bertambahnya masalah

kesehatan, mempertahankan derajat kesehatan yang sudah ada,

memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama sakit, serta membantu


15

pasien dan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan (Suliha,

2012).

c. Sasaran

Mubarak, dkk (2009) mengemukakan bahwa sasaran pendidikan

kesehatan dibagi dalam tiga kelompok sasaran yaitu:

a. Sasaran primer (Primary Target), sasaran langsung pada

masyarakat segala upaya pendidikan atau promosi kesehatan.

b. Sasaran sekunder (Secondary Target), sasaran para tokoh

masyarakat adat, diharapkan kelompok ini pada umumnya akan

memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat disekitarnya.

c. Sasaran Tersier (Tersiery Target), sasaran pada pembuat keputusan

atau penentu kebijakan baik ditingkat pusat maupun ditingkat

daerah, diharapkan dengan keputusan dari kelompok ini akan

berdampak kepada perilaku kelompok sasaran sekunder yang

kemudian pada kelompok primer.

d. Prinsip-prinsip edukasi kesehatan

Menurut Mubarak (2009) bahwa terdapat beberapa prinsip pendidikan

kesehatan adalah sebagai berikut:

a. Belajar mengajar berfokus pada klien, pendidikan klien adalah

hubungan klien yang berfokus pada kebutuhan klien yang spesifik.

b. Belajar mengajar bersifat menyeluruh, dalam memberikan

pendidikan kesehatan harus dipertimbangkan klien secara

kesehatan tidak hanya berfokus pada muatan spesifik saja.


16

c. Belajar mengajar negosiasi, pentingnya kesehatan dan klien

bersama-sama menentukan apa yang telah diketahui dan apa yang

penting untuk diketahui.

d. Belajar mengajar yang interaktif, adalah suatu proses yang dinamis

dan interaktif yang melibatkan partisipasi dari petugas kesehatan

dan klien.

e. Pertimbangan umur dalam pendidikan kesehatan, untuk menumbuh

kembangkan seluruh kemampuan dan perilaku manusia melalui

pengajaran sehingga perlu dipertimbangkan umur klien dan

hubungan dengan proses belajar mengajar.

e. METODE EDUKASI

f. MEDIA EDUKASI

g. PROSES BERUBAH

h. HASIL BELAJAR

3. Teori Youtube

a. Pengertian youtube

Budiargo (2015) mengatakan, “Youtube adalah video online dan yang

utama dari kegunaan situs ini ialah sebagai media untuk mencari,

melihat dan berbagi video yang asli ke dan darisegala penjuru dunia

melalui suatu web.

b. Bentuk media youtube

Bentuk media YouTube menurut (Ratna, 2013) dapat digolongkan

kedalam bentuk audio-visual, hal ini dikarenakan YouTube banyak


17

berisikan video yang berupa gambargambar bergerak dan disertai

dengan suara. Seperti yang dilansir oleh pihak yang mendirikan

YouTube, YouTube berisikan video dengan format berkas FLV (Flash

Video) yang merupakan bentuk format standar pengodean video yang

diupload oleh para pengguna YouTube

c. Kelebihan media youtube

Menurut Ratna (2013) YouTube sebagai media pembelajaran memiliki

beberapa keunggulan yakni:

a. Potensial YouTube merupakan situs yang paling populer di dunia

internet saat ini yang mampu memberikan edit value terhadap

pendidikan.

b. Praktis YouTube mudah digunakan dan dapat diikuti oleh semua

kalangan termasuk siswa dan guru

c. Informatif YouTube memberikan informasi tentang perkembangan

ilmu pendidikan, teknologi, dll

d. Interaktif YouTube memfasilitasi kita untuk berdiskusi ataupun

melakukan tanya jawab bahkan mereview sebuah video

pembelajaran.

e. ShareableYouTube memiliki fasilitas link HTML, Embed kode

video pembelajaran yang dapat di share di jejaring sosial seperti

facebook, twitter dan juga blog/ website.

f. Terdapatnya TeacherTube Terdapat alternative lain yang

merupakan bagian dari YouTube yakni teacherTube. Tahun 2007


18

lalu telah diluncurkan TeacherTube yaitu sebuah komunitas guru

online untuk memposting dan melihat video buatan para pendidik.

d. Kelemahan media youtube

YouTube sebagai media pembelajaran tidak hanya memiliki

keunggulan akan tetapi juga memiliki kelemahan yang merupakan

tantangan bagi pengajar untuk dapat mengatasinya. Berikut ini

beberapa kelemahan YouTube sebagai media pembelajaran yaitu:

a. Ketersediaan video Tidak semua materi yang diajarkan di kelas

terdapat videonya di dalam YouTube. Oleh karena itu sebelum

memmutuskan untuk menggunakan YouTube sebagai media

pembelajaran pendidik harus memantau ketersediaan video di

dalam YouTube. Beberapa video di YouTube juga hanya tersedia

untuk rentang waktu tertentu.

b. Kualitas Konten pendidik harus memperhatikan tanggal video

untuk mengetahui bahwa informasi dalam video tidak ketinggalan

jaman. bahwa kualitas isi video juga harus diperhatikan karena

seringkali video dibuat perorangan tanpa batas dan seringkali

video juga melanggar aturan kesusilaan karena menampilkan

video yang tidak senonoh.

c. Proses Pencarian Video Butuh keterampilan untuk dapat memilah

dan memilih video apa yang akan kita gunakan dalam

pembelajaran. Dalam proses pencarian video dapat dihasilkan


19

tampilan video yang terlalu banyak. Oleh karena itu salah satu

cara untuk mempersempit pencarian adalah dengan fokus pada

username yang meng-upload video.

e. Karakteristik youtube

Menurut Faiqah,Nadjib dan Amir (2016), karakteristik dari konten

youtube adalah sebagai berikut :

a. Tidak ada batasan durasi untuk mengunggah video.

Hal ini yang membedakan youtube dengan beberapa aplikasi lain

yang mempunyai batasan durasi minimal waktu semisal instagram,

snapchat, dan sebagainya.

b. System pengamanan yang mulai akurat.

Youtube membatasi pengamanannya dengan tidak mengizinkan

video yang mengandung sara, illegal, dan akan memberikan pert

anyaan konfirmasi sebelum menggunggah video.

c. Berbayar.

Saat ini seperti yang sedang menjadi viral dimana-dimana, youtube

memberikan penawaran bagi siapapun yang mengunggah videonya

ke youtube dan mendapatkan minimal 1000 viewers atau penonton

maka akan diberikan honorarium. (Theoldman, 2011)

d. System offline.

Youtube mempunyai fitur baru bagi para pengguna untuk

menonton videonya yaitu system offline. System ini memudahkan


20

para pengguna untuk memonton videonya pada saat offline tetapi

sebelumnya video tersebut harus didownload terlebih dahulu.

e. Tersedia editor sederhana.

Pada menu awal mengunggah video, pengguna akan ditawarkan

untuk mengedit videonya terlebih dahulu. Menu yang ditawarkan

adalah memotong video, memfilter warna, atau menambah efek

perpindahan video.

f. Manfaat youtube

Menurut Faiqah,Nadjib dan Amir (2016) manfaat dari youtube adalah

sebagai berikut :

a. Memberikan Layanan Gratis Secara umum, Youtube menawarkan

layanan gratis khususnya untuk menikmati dan mengakses video-

video yang masuk dalam sistemnya. Ini berarti bahwa untuk

mengakses video apapun, seorang pengguna tidak perlu memiliki

akun premium atau membayar sejumlah uang dalam skala waktu

tertentu. Paling banter, seorang pengguna harus membeli pulsa dan

menggunakan kuotanya untuk mengakses video-video yang

menarik perhatiannya. Selain itu, pengguna dapat mengakses

video-video tersebut secara gratis. Ketentuan yang sama juga

berlaku pada layanan mengunggah atau menampilkan video dan

membuatnya accesible oleh pengguna dan khalayak ramai.


21

b. Men-download (Unduh) Beberapa Video Tertentu Youtube

memungkinkan pengguna untuk mengunduh beberapa video-video

tertentu. Video yang demikian biasanya berukuran HD atau High

Definition sehingga jika seorang pengguna ingin menonton sebuah

video berkali-kali, ia hanya perlu mengunduhnya. Setelah berhasil

terunduh, sebuah video dapat disimpan di gadget masing-masing

untuk dinikmati kapanpun tanpa menggunakan sambungan

internet.

c. Mengakses dan Berbagi Informasi seputar Hal-Hal Teknis Banyak

pengguna yang mengakses Youtube untuk mengetahui cara-cara

melakukan beberapa hal tertentu, seperti demo memasak, cara

menggunakan aplikasi dalam komputer atau telepon pintar,

meracik jamu dan obat herbal, mendaur ulang sampah, cara praktis

melakukan berbagai hal yang awalnya rumit atau tidak efektif,

mengasah berbagai skill dan lain sebagainya.

d. Mengakses Video Streaming Mengakses video streaming, baik live

maupun tidak, merupakan manfaat lain yang ditawarkan Youtube.

Siaran yang ditayangkan di televisi lokal, nasional bahkan

internasional bisa diakses melalui Youtube, baik siaran tersebut

tengah atau telah disiarkan.

e. Mengenalkan dan Memasarkan Produk Sebagian besar pengguna

Youtube juga menggunakan media sosial ini untuk menguatkan

dan memajukan bisnis yang tengah dikelola. Memasarkan sebuah


22

produk di dunia daring tak ubahnya membuka gerai baru yang

dapat melayangi pelanggan dan konsumen dalam jumlah yang

lebih besar. Ini utamanya cocok untuk para pebisnis online yang

memasarkan dan mengenalkan produknya bermodal gadget dan

sambungan internet. Hal ini juga semakin membuktikan bahwa

manfaat jaringan komputer sangatlah dibutuhkan untuk

mengkoneksikan banyak orang dalam satu lingkup, yaitu internet.

f. Mengakses Video Informatif Jika kita memerhatikan acara dan

siaran TV belakangan, seringkali kita akan banyak bertemu dengan

keterangan bertuliskan Courtesy: Youtube di bagian bawah layar

televisi. Hal tersebut menandakan bahwa tim kreatif acara tersebut

banyak menggunakan Youtube sebagai referensi dalam menyusun

konten acaranya. Ini sekaligus juga menandakan bahwa ada banyak

sekali informasi yang bisa didapatkan hanya dengan mengakses

Youtube, mulai dari video tentang berita terkini, berita lawas atau

sejarah, video dokumenter mulai dari yang profesional hingga

amatir, video tematik hingga video ensiklopedik dan lain

sebagainya.

g. Mendukung Industri Hiburan Youtube membantu pengguna untuk

mengakses video yang mereka inginkan semisal video clip dari

penyanyi atau band kesayangan, film dari aktor, aktris atau

sutradara favorit, tayangan yang sedang in dan lain sebagainya.

Sebagian dari video tersebut merupakan video bergenre hiburan,

termasuk streaming siaran hiburan yang mereka lewatkan,


23

sehingga kehadiran Youtube di sini sangat berperan penting dalam

menyukseskan dan memajukan industri dunia hiburan. Itulah

mengapa, para insan industri hiburan juga memanfaatkan keadaan

yang demikian dengan mengiklanlan siarannya di Youtube.

h. Menguatkan Branding Lembaga / Insititusi Selain rutin dikunjungi

oleh para pebisnis yang ingin memasarkan produk, siswa yang

ingin mengetahui video ilmiah terkait pelajaran yang mereka

terima di sekolah, pengguna yang ingin mengetahui banyak

informasi tentang hobi atau gaya hidup yang mereka miliki,

Youtube juga digunakan sebagai media branding lembaga atau

organisasi. Ini utamanya terkait dengan penguatan profil lembaga

serta ekspansi untuk mendapatkan peluang kerjasama atau suntikan

dana dari lembaga penyandang dana. Dengan merekam aktivitas

rutin yang terjadi di dalam suatu lembaga atau lembaga-lambaga

binaannya, khalayak dapat memiliki gambaran lebih utuh

mengenai suatu organisasi tertentu

i. Mengetahui Respon dan Komentar Khalayak Fitur ‘suka’ dan

‘komentar’ dalam Youtube sangat memudahkan pengguna yang

mengunggah dan membagi sebuah video tertentu untuk

mengetahui respon dan komentar konsumen terhadap kualitas

maupun konten videonya. Ini tentu sangat berharga sebagai bahan

evaluasi dan referensi dalam membuat video berikutnya

j. Memfasilitasi Pengguna Menguasai Skill Dasar Membuat Video

Youtube memungkinkan mereka—secara otodidak—belajar


24

mengutak-atik video dan menambah kualitasnya. Ini misalnya

dapat dilihat dalam fitur Youtube Editor. Meskipun fitur yang

ditawarkan jauh lebih sederhana dan sedikit dibanding aplikasi edit

video lainnya, layanan ini sangat cocok untuk pengguna. Minimal,

mereka dapat mengetahui cara menggabungkan, memutar,

memotong, slow motion hingga menemukan hak cipta musik gratis

untuk ditambahkan kepada video yang dibuat pengguna.

4. Perilaku

a. Pengertian Perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia sendiri

seperti berbicara, menangis, bekerja dan lain sebagainya. Perilaku

manusia merupakan kegiatan atau aktivitas baik yang dapat di amati

langsung maupun yang tidak (Machfoedz, 2010).

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri

yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan,

berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan

sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik

yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak

luar (Kholid, 2015).

Perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus

atau rangsangan dari luar organisme (orang) namun dalam

memberikan respon sangat tergantung pada karakteristik ataupun

faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan (Azwar, 2016).


25

Perilaku kesehatan pada hakekatnya adalah suatu respon

seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit, penyakit,

sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Perilaku ini

mempunyai respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan,

petugas kesehatan dan obat-obatan.

b. Klasifikasi Perilaku Kesehatan

Berdasarkan bentuk respons terhadap stimulus ini, maka

perilaku dibedakan menjadi dua (Kholid, 2015) :

a. Perilaku tertutup (covert behavior)

Perilaku tertutup adalah respons seseorang terhadap stimulus alam

bentuk terselubung atau tertutup (covert). Respon atau reaksi

terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi,

pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang

menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas

oleh orang lain.

b. Perilaku terbuka (overt behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata

atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam

bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati

atau dilihat oleh orang lain


26

B. Kerangka Teori
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku sulit makan
Tingkat pengetahuan
Pendidikan orang tua
Uang saku
Ketersedihaan dirumah
Pendapatan orang

Edukasi youtube Perilaku sulit makan

Tidak Sulit Sulit makan


makan sayur sayur

Status nutrisi Dampak


baik Meningkatkan Kolesterol Darah
Gangguan Penglihatan/Mata
Menurunkan Kekebalan Tubuh
Meningkatkan Risiko Kegemukan
Meningkatkan Risiko Kanker Kolon
Meningkatkan Risiko Sembelit

: Diteliti

: Berhubungan

Gambar 2.1 Kerangka Teori

C. Hipotesa

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Hidayat, 2017).
27

Berdasarkan dari tinjauan konsep penelitian di atas, maka hipotesa

yang dapat dirumuskan adalah :

Ha : “Ada pengaruh edukasi berbasis youtube dengan kesulitan makan

sayur pada anak sekolah di SD Negeri 1 Bendoharjo”

Ho : “tidak ada pengaruh edukasi berbasis youtube dengan kesulitan

makan sayur pada anak sekolah di SD Negeri 1 Bendoharjo”

D. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian dimaksudkan untuk membatasi ruang

lingkup dan mengarahkan penelitian yang dilakukan. Kerangka konsep dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Edukasi berbasis youtube Kesulitan makan sayur

Gambar 2.2 Kerangka Konsep


28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu peelitian (Arikunto, 2010). Variabel dalam penelitian yang akan

dilakukan adalah :

1. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent

(terikat) (Hidayat, 2017). Dalam penelitian ini variabel independen (bebas)

adalah Edukasi berbasis youtube.

2. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Hidayat, 2017). Dalam

penelitian ini variabel dependent (terikat) adalah kesulitan makan sayur.

B. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen

dengan metode penelitian Quasi ekperiment. Metode tersebut merupakan

bentuk penelitian eksperimen yang menggunakan kelompok control tetapi

kelompok kontrolnya tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol

variabel (Sugiyono, 2017). Kemudian menggunakan rancangan Two group

design with pre test and post test.

28
29

Pada penelitian yang akan dilakukan, akan diberikan intervensi berupa

perlakuan nyata terhadap responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan

ekslusi yang akan mendapatkan edukasi berbasis youtube

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest


I O1 X O2
C 03 04

Keterangan :

I : Responden

O1 : sulit makan sebelum edukasi youtube

X : edukasi youtube

O2 : sulit makan setelah edukasi youtube

C : Kelompok control

03 : pengukuran sulit makan pertama

04 : pengukuran sulit makan kedua tanpa perlakuan

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Hidyat (2017) menyatakan

apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah

penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau

penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus. Populasi dalam

penelitian yang akan dilakukan adalah seluruh murid di SD Negeri 1

Bendoharjo.
30

2. Sampel penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010).

Dalam pengambilan sampel tersebut, terdapat kriteria inklusi dan ekslusi

yang harus diperhatikan:

a. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh

setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel

(Notoatmodjo, 2010). Kriteria inklusi dalam penelitian yang akan

dilakukan adalah:

1) Anak kelas 4,5,6 di SD Negeri 1 Bendoharjo

2) Anak yang sudah membaca.

b. Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010).

1) Anak yang absen tidak masuk kelas saatpengambilan data

2) Anak yang tidak kooperatif

3. Tekhnik sampling

Tekhnik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan simple random sampling, yaitu pengambilan sampel anggota

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi tersebut. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi di

anggap homogen.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SD 4,5,6 N 1 Bendoharjo pada bulan

September 2020.
31
32

E. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional

Definisi
No. Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Operasional
1 Independent: Pemberian SOP Mengikuti bila Nominal
Edukasi edukasi mengikuti semua
berbasis menggunakan sesi edukasi .
youtube aplikasi Tidak mengikuti
youtube tentang apabila tidak
animasi mengikuti
manfaat makan. edukasi sampai
Dilakukan selesai
sebanyak 3 hari
dengan waktu
menonton
sebelum
pemberian
makan anak
minimal 3x
sehari.
Dependent : Perilaku sulit Kuesioner Hasil pengolahan Nominal
Kesulitan makan sayur berisi 10 data
makan sayur pada siswa anak pertanyaan, dikategorikan
SD yang dikaji diberikan menjadi :
menggunakan kepada 1. Tidak sulit
kuesioner orang tua makan sayur
siswa, (> nilai mean)
diobservasi 2. Sulit makan
selama 3 sayur (< nilai
hari mean)

F. Metode Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan dalam

pengumpulan data penelitian (Hidayat, 2017). Adapun metode

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

a. Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer adalah data yang diperoleh dari responden

melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil

wawancara peneliti dengan narasumber (Sujarweni, 2014). Data


33

primer dalam penelitian ini adalah kuesioner perlaku sulit makan.

Adapun kisi-kisi

b. Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder adalah data yang didapat dari catatan,

buku, majalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan

pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, majalah, dan lain

sebagainya. Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidsk perlu

diolah lagi (Sujarweni, 2014). Data sekunder dari penelitian dengan

mencari jurnal-jurnal terkait.

2. Prosedur pengumpulan data

Prosedur pengumpulan data penelitian ini di lakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Mengajukan judul proposal kepada institusi Universitas An Nur

b. Mengajukan permintaan data kepada kepada kepala sekolah via Telvon

c. Melakukan studi pendahuluan kepada siswa SD Negeri 1 Bendoharjo

via telvon kepada orang tua

d. Menjelaskan tujuan, prosedure dan manfaat konseling miras

e. Mengelompokan responden yang bersedia mengikuti penelitian dan

memenui kriteria penelitian

f. Melakukan random kepada responden, dirandom ke kelompok

perlakuan dan control

g. Memberikan lembar persetujuan (inform consent) kepada responden


34

h. Mengukur kepatuhan diet pertama sebagai data pre pada kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol

i. Memberikan edukasi berbasis youtube di SD Negeri 1 Bendoharjo

j. Mengukur frekuensi edukasi youtube sebagai data post pada kelompok

perlakuan yang mendapatkan edukasi youtube dan pada kelompok

control tanpa pemberian edukasi youtube

k. Memasukan hasil pemeriksaan di lembar observasi

l. Data dikumpulkan dan di analisa

G. Instrument / Alat pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Lembar observasi

a. Data demografi

Data demografi meliputi nama, usia, pendidikan dan pekerjaan

responden.

b. Lembar observasi frekuensi miras

Digunakan untuk mendokumentasikan frekuensi konsumsi miras pada

responden.

2. Asisten Penelitian.

Dalam pelaksanaan yang akan dilakukan, peneliti akan dibantu oleh 2

Asisten penelitian yang nantinya akan membantu dalam jalannya

konseling dan dokumentasi. Adapun kriteria asisten penelitian adalah:

1. Mengerti tentang edukasi

2. Mampu menjadi dokumentasi penelitian


35

H. Rencana Analisa Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan tahap

tahap sebagai berikut :.

a. Coding

Pemberian kode variabel pada hasil penelitian untuk kemudahan

analisis dengan computer. Distribusi frekuensi jenis kelamin akan

diberikan coding 1 pada laki-laki dan 2 kepada perempuan. Kemudian

distirbusi pendidikan orang tua diberi coding 1 tidak sekolah, 2

pendidikan SD, 3 pendidikan SMP, 4 pendidikan SMA dan 5

pendidikan perguruan tinggi. Pada distribusi pekerjaan orang tua diberi

coding 1 tidak bekerja, 2 bekerja sebagai pelajar, 3 bekerja sebagai

karyawan dan 4 sebagai wiraswasta

b. Editing

Editing ini dilakukan dengan cara meneliti setiap daftar lembar

observasi tentang frekuensi konsumsi miras yang telah terisi. Editing

data dilakukan sebelum proses pemasukan data, agar data yang salah

atau meragukan bisa diperbaiki.

c. Entry data

Entry data adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan

ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel.


36

d. Cleaning

Cleaning data adalah memastikan bahwa data yang telah dimasukkan

sesuai yang sebenarnya, apabila data dari setiap sumber data atau

responden selesai dimasukkan perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan – kemungkinan adanya kesalahan – kesalahan kode,

ketidaklengkapan, dan sebagainya dilakukan pembetulan.

2. Analisa data

Pada tahap ini data di olah dengan metode tertentu, dengan data

kuantitatif melalui proses komputerisasi. Metode analisa yang digunakan

yaitu

a. Analisa Univariat

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variable penelitian. Bentuk

analisa univariat tergantung dari jenis datanya. Untuk data numeric

digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standart deviasi. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi

dan presentase dari setiap variable (Notoatmojo, 2010).

b. Analisa Bivariat

Sebelum dilakukan analisa bivariat, dilakukan terlebih dahulu uji

normalitas, yaitu uji yang dilakukan untuk mengetahui sebaran data

normal atau tidak. Apabila jumlah sampel <50 maka uji normalitas

menggunakan Shapiro-Wilk dan apabila >50 maka menggunakan uji

normalitas kolmogorov sminor dengan tingkat kepercayaan 95 %


37

(Dahlan, 2010). Apabila nilai p <0,05 maka distribusi datanya tidak

normal, jika nilai p >0,05 maka data tersebut berdistribusi normal.

Setelah dilakukan uji normalitas, selanjutnya adalah

menganalisa. Bila distribusi data normal maka menggunakan uji

paired t-test . Bila distribusi data tidak normal maka menggunakan uji

non paramterik test dengan wilcaxon test. Uji ini bertujuan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh edukasi youtube dengan kesulitas

makan sayur, kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol. Batas

kemaknaan yang digunakan adalah α = 0,05. Jika hasilnya p>0,05,

maka tidak ada pengaruh yang signifikan dan jika p<0,05 maka ada

pengaruh yang signifikan (Dahlan, 2010).

I. Etika Penelitian

Etika penelitian bertujuan untuk melindungi hak-hak subjek. Dalam

penelitian ini peneliti menekankan masalah etika yang melindungi :

1. Informed Consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden penelitian.

Informed Consent ini diberikan sebelum penelitian ini dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya

adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian serta

mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan tapi jika responden tidak bersedia,

maka peneliti harus menghormati responden


38

2. Anonimity

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek peneliti dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar atau alat ukur dan hanya

menuliskan kode atau inisial pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality

Semua informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset

(Hidayat, 2017)
39

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, (2016). Sikap dan perilaku. Yogyakarta : PT Pustaka Pelajar

Anida (2018).Pengaruh Tayangan Media Vlog Youtube terhadap gaya hidup


mahasiswa ilmu komunikasi. UNISKA

Arikunto, (2010). Prosedure penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka


Cipta

Aphrodita (2013). Terapi jus buah dan sayur. Jogjakarta : Katahari

British Nutrition Foundation, (2014). Nutrition information article. Di akses pada


10 Januari 2020

Budiargo (2015). Berkomunikasi ala net generation. Jakarta : PT Elex Media

Dakhi, (2018). Pengaruh pemberian pendidikan gizi melalui media leaflet tentang
sayur dan buah terhadap pengetahuan, sikap dan praktik ibu murid dalam
menyediakan sayur dan buah. Politekhnik Kesehatan Medan Jurusan Gizi

Fitriani et al., (2014). Hubungan faktor perilaku, frekuensi konsumsi fast food,
diet dan genetic dengan tingkat kelebihan berat badan. Media Gizi
Indonesia

Faiqah,Nadjib dan Amir (2016). Youtube sebagai sarana komunikasi bagi


komunitas. Di akses pada 10 Februari 2020

Hidayat, (2017). Metode penelitian keperawatan dan kesehatan. Jakarta : Salemba


Medika

Kholid, (2015).Promosi Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Krolner et al., (2011). Determinants of fruit and vegetable comsumption among


children and adolescent : a review of literature. Journal of behavioral
nutrition and physical activity

Kiftiyah, Sagita dan Ashar (2016). Peran media youtube sebagai sarana
optimalisasi perkembangan kognitif pada anak usia dini. Prosiding
SEMNAS penguatan individu di Era Revolusi Informasi

Madanijah, (2015). Konsumsi buah dan sayur anak usia sekolah dasar di Bogor.
Jurnal gizi pangan

38
40

Maryam, (2012). Gambaran tingkat pengetahuan ibu dan pemberian makanan


tambahan kepada balita umur 6-12 bulan di Gampong Blang Gandai
Kecamatan Jeumpa Kabupaten Bireuen.

Muchtadi (2017). Ilmu pengetahuan bahan pangan.Bogor

Mubarak, dkk (2009). Promosi kesehatan sebuah pengantar belajar mengajar


dalam pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Machfoedz, (2010). Komunikasi pemasaran modern. Yogyakarta : Cakra Ilmu

Notoadmodjo, (2010). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Ruby, Tafwidhah, dan Hidayah (2015). Pengaruh pendidikan kesehatan dengan


metode audiovisual terhadap pelaksanaan cuci tangan pakai sabun pada
anak usia prasekolah di TK Al Adabiy. Universitas Tanjungpura

Soekirman, (2016). Ilmu gizi dan aplikasinya untuk keluarga dan maasyarakat.
Depdiknas

Syuhaya (2017). Pengaruh media vide youtube terhadap perilaku komunikasi anak
usia dini. Departemen Ilmu Komunikasi. Universitas Sumatera Utara

Siwi, Yunitasari, dan krisnana (2018). Meningkatkan perilaku konsumsi jajanan


sehat pada anak sekolah melalui media audio visual.

Soediatama, (2014). Pola makan dan status gizi ilmu gizi untuk remaja, keluarga
dan profesi. Dian Rakyat: Jakarta

Suliha, (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan orang tua di Desa


Joyohudan Yogyakarta. Universitas Sunan Kalijaga. Yogyakarta

Ratna, (2013). Pilar dasar ilmu kesehatan masyarakat. Yogyakarta : Nuha Medika

Sugiyono, (2017). Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Sujarweni, (2014). Metode penelitian : Lengkap, praktis dan mudah dipahami.


Yogyakarta: PT Pustaka Baru

Wardlaw & Smith, (2015). Contempporary nutrition, USA : Mc Graw-Hi


41
42

KUESIONER PERILAKU SULIT MAKAN SAYUR

No Pernyataan Ya (1) Tidak (0)

1 Saya selalu makan sayur disertai nasi dan


lauk pauk
2 Sayur merupakan makanan favorit saya
3 Sayur selalu menjadi makanan
pendamping saat makan
4 Adanya sayuran dapat meningkatkan
selera makan saya
5 Sayuran merupakan makanan yang sehat
dan baik bagi pertumbungan
6 Makan saya tidak lahap bila lauk
makannya sayur
7 Nafsu makan saya berkurang bila lauknya
adalah sayur
8 Sayur merupakan makanan sehat tetapi
saya tidak terlalu suka
9 Orang tua saya jarang memberikan saya
makan sayur
10 Orang tua saya selalu memaksa saya
makan sayur
43

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada,
Yth. Calon Responden Penelitian
Di SD Negeri 1 Bendoharjo

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Nim :
Adalah mahasiswi jurusan S1 Keperawatan Universitas AN NUR
Purwodadi yang akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Edukasi
Berbasis Youtube Dengan Kesulitan Makan Sayur Pada Anak Sekolah Di SD
Negeri 1 Bendoharjo”.
Peneliti ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi saudara
sebagai responden. Kerahasiaan serta informasi yang akan diberikan akan dijaga
dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika saudara tidak bersedia
menjadi responden, maka saudara diperbolehkan menolak menjadi responden
penelitian. Apabila saudara menyetujui, maka saya mohon untuk dapat
menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.

Hormat saya,
44

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN


(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Alamat :
Umur :
Kelas :
Menyatakan bersedia menjadi informan penelitian dari :
Nama :
NIM :
Judul :
Persetujuan ini saya berikan secara sukarela dan tanpa paksaan dari pihak
manapun. Saya telah diberikan penjelasan mengenai penelitian dan saya telah
diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti.
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya akan menjawab semua pertanyaan
dengan sejujur-jujurnya.

Purwodadi, Agustus 2020

Responden

(…………………………………)

Anda mungkin juga menyukai