Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN PARAPLEGIA

A. Pengertian
Paraplegia merupakan paralysis permanen dari tubuh yang disebabkan oleh
luka atau penyakit yang dipengaruhi oleh medula spinalis (Sudoyono, 2020).
Paraplegia adalah kondisi dimana bagian bawah tubuh (ekstremitas bawah)
mengalami kelumpuhan atau paralysis yang disebabkan kerena lesi transversal
pada medula spinalis (Bahrudin, M. 2016 paraplegia). Paraplegia juga merupakan
kehilangan gerak dan sensasi pada ekstremitas bawah dan semua atau sebagian
badan akibat cederah pada torakal atau medula.
 Anatomi
Medula spinalis adalah bagian dari susunan saraf pusat yang seluruhnya
terletak dalam kanalis vertebralis. Medula spinalis dikelilingi oleh struktur-
struktur yang berurutan dari luar ke dalam terdiri atas :
a. Dinding kanalis vetrebralis yang terdiri atas tulang vetrebralis dan ligamen.
b. Lapisan jaringan lemak ekstradural yang mengandung anyaman pembulu
darah vena
c. Meninges
1) Durameter (pachymeninx)
2) Arachnoid (leptomeninx) yang menimpel secara langsung pada
durameter, sehingga diantara kedua lapisan ini dalam keadaan normal
tidak dijumpai suatu ruangan
3) Ruangan subarachnoid yang didalamnya terdapat cairan CSH
4) Piameter yang menempel langsung pada bagian luar medula spinalis

Pada tubuh orang dewasa panjang medula spinalis adalah sekitar 43 cm.
pada masa tiga bulan perkembangan intrauterin, panjang medula spinalis sama
dengan panjang korpus fetrebae. Pada masa perkembangan berikutnya,
kecepatan pertumbuhan korpus vertebrae melebihi kecepatan pertumbuhan
medula spinalis. Akibatnya pada orang dewasa, ujung kaudal medula spinalis
terletak setinggi tetapi kranial korpus vertebrae lumbal II atau interverbral
disk I/II. Perbedaan panjang medula spinalis ini dan korpus vertebrae
mengakibatkan terbentuknya konus medularis (bagian paling kaudal dari
medula spinalis yang berbentuk kerucut dan terdiri atas segma-segma sakral
medula spinalis) dan cauda equina (kumpulan radiks nervus lumbalis bagian
kaudal dan radiks nervus sakralisyang mengapung dalam CSF). Kearah
kaudal, ruangan subarachnoid berakhir setinggi sagmen sakral II atau III
korpus vertebrae. Dengan demikian diantara korpus vertebrae lumbal II
sampai korpus vertebrae sakral III tidak lagi terdapat lagi medula spinalis
melaikan hanya terdapat cauda equina yang teapung-apung didalam CSF. Hal
ini memungkinkan tindakan puksi lumbal didaerah intervertebral disk III/IV
atau IV/V tampa mencederai medula spinalis

B. Etiologi
Penyebab lesi total transversal mendula spinalis meliputi 5 :
1. Cedera mendula spinalis akibat kecelakaan yang dialami
2. Kista / Tumor : siringomalia, miningoma, schwannoma, glioma, sarkoma dan
tumor metastase
3. Infeksi : spondilitas tuberkolosa, miningitis dan hepres zoster
4. Kelainan tulang vertebra : kolaps tulang belakang yang terjadi kerena
pengeroposan tulang akibar kanker, ostioporosis atau cedera yang hebat, artritis
degeneratif (osteoatritis) yang menyebabkan terbentuknya penonjplan tulang
yang tidak beraturan (taji tulang) yang menekan akar saraf, stenosis spinalis
(penyimpangan rongga disekitar korda spinalis) sering terjadi pada usia lanjut.
5. Hematoma spinalis
DAFTAR PUSTAKA

Sudoyono. 2020. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Dapartemen Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Bahrudin, M. 2016. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Brunner & Suddarth,
Edisi 8, Alih Bahasa Agung Waluyo, Jakarta : EGC
Carpenito L. J. 2016. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan
Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3. Jakarta : EGC
Wilkinson, J. M. 2019. Phatway Paraplegia Edisi 9. Jakarta : ECG
Nanda Internasional. 2018, Buku Ajar Diagnosa Keperawatan Definisi Dan
Klasifikasi. Jakarta : ECG

Anda mungkin juga menyukai