Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hendri

Kelas :Ahwal A Semeater IV


Nim :201110006
Resume : Hukum Pidana

BAB ll : ASAS ASAS DALAM HUKUM PIDANA


A.Asas Legalitas

Asas legalitas termasuk asas yang boleh dikatakan sebagai tiang penyelenggara Hukum pidana.
Asas ini tersirat didalam pasal 1 KUHP yang dirumuskan demikian :

a) Tiada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali asas kekuatan aturan pidana dalam
perundang undangan yang telah ada sebelum perbuatan dilakukan.
b) Jika sesuda perbuatan dilakukan ada perbuatan dalam perundang undangan ,dipakai aturan
yang paling ringan bagi terdakwa.

1.Asas legalitas bahwa orang yang melakukan tindak pidana ,dapat dipidana apabila orang tersebut
dapat dinyatakan bersalah.

2.Makan Asas Legalitas

❖ Tidak ada perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana kalau perbuatan itu terlebih
dahulu belum dinyatakan dalam suatu aturan hukum.
❖ Untuk menentukan adanya tindak pidana tidak boleh digunakan analogi
❖ Undang undang Hukum pidana tidak berlaku mundur .

B.Asas Hukum Nullum Delictum Nulla Poena Sine Praevia Lege

Telah dikatakan ,bahwa dasar yang pokok dalam menjatuhi pidana pada orang yang telah
melakukan perbuatan pidana adalah norma yang tidak tertulis ,tidak dipidana jika tidak ada
kesalahan .Dasar ini adalah mengenai dipertanggungjawabkanya seseorang atas perbuatan yang
telah dilakukannya.

C.Asas Teritorial

Menurut Asas teritorial ,berlakunya undang undang pidana suatu negara semata-mata
digantungkan pada tempat di mana tindak pidana atau perbuatan pidana dilakukan ,dan tersebut
harus terletak di dalam teritori atau wilayah negara yang bersangkutan.

D.Asas Perlindungan

Menurut Asas ini peraturan hukum pidana Indonesia berfungsi untuk melindungi keamanan
kepentingan hukum terhadap gangguan dari setiap orang di luar indonesia terhadap kepentingan
hukum indonesia itu.

Kepentingan yang dilindungi adalah kepentingan yang bersifat umum dan luas dan bukan
kepentingan pribadi.
E.Asas Personal

Menurut asas ini ketentuan Hukum pidana berlaku bagi setiap Warga Negara Indonesia yang
melakukan tindak pidana di luar Indonesia yang melakukan tindak pidana di luar indonesia.

F.Asas Universal

Untuk ikut serta memelihara ketertiban dunia ,KUHP indonesia juga mengatur tentang dapat
dipidananya perbuatan perbuatan seperti pembajakan di laut ,meskipun berada di luar kendaraan
air,jadi dilaut bebas (mare liberum)

BAB lll : TINDAK PIDANA


Istilah tindah pidana merupakan terjemahan dari “staffbaar feit”,di dalam kitab Undang undang
Hukum pidana tidak terdapat penjelasan mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dengan stafbaat
feit itu sendiri. Biasanya tindak pidana disinonimkan dengan delik ,yang berasal dari bahasa latin
yakni kata delictum ,Dalam Kamus Besar Basaha Indonesia tercantum sebagai berikit:

“Delik adalah perbuatan yang dapat dikenakan hukuman karena merupakan pelanggaran
terhadap undang undang tindak pidana”

Setelah mengetahui definisi dan pengertian yang lebih mendalam dari tindak pidana itu sendiri
,maka didalam tindak pidana tersebut terdapat unsur unsur tindak pidana yaitu :

a.Unsur Objektif

b.Unsur Subkektif

A . Subjek Tindak Pidana

Rumusan tindak pidana di dalam buku kedua dan Ketiga KUHP biasanya dimulai dengan kata
barangsiapa,ini mengandung arti bahwa yang dapat melakukan tindak pidana atau subjek tindak
pidana pada umumnya adalah manusia , juga dari ancaman pidana yang dijatuhkan sesuai dengan
pasal 10 KUHP seperti pidana mati ,penjara,kurungan dan lain sebagainya.

B. Pengertian Perbuatan

Pengertian perbuatan ternyata yang dimaksudkan bukan hanya yang berbentuk positit , artinya
melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu yang dilarang,dan berbentuk negatif , artinya tidak berbuat
susuatu yang diharuskan.

C .Cara Merumuskan Tindak Pidana

Di dalam KUHP ,juga didalam perundang undangan pidana yang lain ,tindak pidana dirumuskan di
dalam pasal pasal. Perlu diperhatikan bahwa di dalam bidang Hukum pidana kepastian hukum atau
lex certa merupakan hal yang esensial ,dan ini ditandai oleh asas legalitas pada pasal 1 ayat (1)
KUHP.

D. Jenis Jenis Tindak Pidana.

❖ Kejahatan dan Pelanggaran


❖ Delik formal dan Delik Material
❖ Delik Dolus dan Delik Culpa
❖ Delik Commissionis dan Delik Ommissionis
❖ Delik Aduan dan Delik Biasa
❖ Jenis Delik yang Lain
a) Delik Berturt terut
b) Delik yang Berlangsung Terus
c) Delik berkualifikasi
d) Delik dengan privilege
e) Delik politik
f) Delik propria

E. Locus Delicti dan Tempus Delicti

Locus Delicti berarti tempat dilakukannya tindak pidana ,dan tempus delicti berarti saat
dilakukannya tindak pidana.

1.Locus Delicti

Doktin ilmu Hukum pidana mengenai beberapa ajaran tentang locus delicti ini yaitu :

❖ Ajaran perbuatan fisik


❖ Ajaran instrumen
❖ Ajaran akibat
❖ Ajaran banyak (semua) tempat dan waktu

2.Tempus Delicti

Aliran di dalam tindak pidana

Aliran monitis :

❖ Suatu perbuatan
❖ Melawan Hukum
❖ Diancam dengan sanksi
❖ Dilakukan dengan kesalahan
❖ Oleh orang yang dapat dipertanggungjawabkan

Aliran dualistis

❖ Suatu perbuatan
❖ Melawan Hukum
❖ Diancam dengan sanksi pidana

Anda mungkin juga menyukai