Asas legalitas termasuk asas yang boleh dikatakan sebagai tiang penyelenggara Hukum pidana.
Asas ini tersirat didalam pasal 1 KUHP yang dirumuskan demikian :
a) Tiada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali asas kekuatan aturan pidana dalam
perundang undangan yang telah ada sebelum perbuatan dilakukan.
b) Jika sesuda perbuatan dilakukan ada perbuatan dalam perundang undangan ,dipakai aturan
yang paling ringan bagi terdakwa.
1.Asas legalitas bahwa orang yang melakukan tindak pidana ,dapat dipidana apabila orang tersebut
dapat dinyatakan bersalah.
❖ Tidak ada perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana kalau perbuatan itu terlebih
dahulu belum dinyatakan dalam suatu aturan hukum.
❖ Untuk menentukan adanya tindak pidana tidak boleh digunakan analogi
❖ Undang undang Hukum pidana tidak berlaku mundur .
Telah dikatakan ,bahwa dasar yang pokok dalam menjatuhi pidana pada orang yang telah
melakukan perbuatan pidana adalah norma yang tidak tertulis ,tidak dipidana jika tidak ada
kesalahan .Dasar ini adalah mengenai dipertanggungjawabkanya seseorang atas perbuatan yang
telah dilakukannya.
C.Asas Teritorial
Menurut Asas teritorial ,berlakunya undang undang pidana suatu negara semata-mata
digantungkan pada tempat di mana tindak pidana atau perbuatan pidana dilakukan ,dan tersebut
harus terletak di dalam teritori atau wilayah negara yang bersangkutan.
D.Asas Perlindungan
Menurut Asas ini peraturan hukum pidana Indonesia berfungsi untuk melindungi keamanan
kepentingan hukum terhadap gangguan dari setiap orang di luar indonesia terhadap kepentingan
hukum indonesia itu.
Kepentingan yang dilindungi adalah kepentingan yang bersifat umum dan luas dan bukan
kepentingan pribadi.
E.Asas Personal
Menurut asas ini ketentuan Hukum pidana berlaku bagi setiap Warga Negara Indonesia yang
melakukan tindak pidana di luar Indonesia yang melakukan tindak pidana di luar indonesia.
F.Asas Universal
Untuk ikut serta memelihara ketertiban dunia ,KUHP indonesia juga mengatur tentang dapat
dipidananya perbuatan perbuatan seperti pembajakan di laut ,meskipun berada di luar kendaraan
air,jadi dilaut bebas (mare liberum)
“Delik adalah perbuatan yang dapat dikenakan hukuman karena merupakan pelanggaran
terhadap undang undang tindak pidana”
Setelah mengetahui definisi dan pengertian yang lebih mendalam dari tindak pidana itu sendiri
,maka didalam tindak pidana tersebut terdapat unsur unsur tindak pidana yaitu :
a.Unsur Objektif
b.Unsur Subkektif
Rumusan tindak pidana di dalam buku kedua dan Ketiga KUHP biasanya dimulai dengan kata
barangsiapa,ini mengandung arti bahwa yang dapat melakukan tindak pidana atau subjek tindak
pidana pada umumnya adalah manusia , juga dari ancaman pidana yang dijatuhkan sesuai dengan
pasal 10 KUHP seperti pidana mati ,penjara,kurungan dan lain sebagainya.
B. Pengertian Perbuatan
Pengertian perbuatan ternyata yang dimaksudkan bukan hanya yang berbentuk positit , artinya
melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu yang dilarang,dan berbentuk negatif , artinya tidak berbuat
susuatu yang diharuskan.
Di dalam KUHP ,juga didalam perundang undangan pidana yang lain ,tindak pidana dirumuskan di
dalam pasal pasal. Perlu diperhatikan bahwa di dalam bidang Hukum pidana kepastian hukum atau
lex certa merupakan hal yang esensial ,dan ini ditandai oleh asas legalitas pada pasal 1 ayat (1)
KUHP.
Locus Delicti berarti tempat dilakukannya tindak pidana ,dan tempus delicti berarti saat
dilakukannya tindak pidana.
1.Locus Delicti
Doktin ilmu Hukum pidana mengenai beberapa ajaran tentang locus delicti ini yaitu :
2.Tempus Delicti
Aliran monitis :
❖ Suatu perbuatan
❖ Melawan Hukum
❖ Diancam dengan sanksi
❖ Dilakukan dengan kesalahan
❖ Oleh orang yang dapat dipertanggungjawabkan
Aliran dualistis
❖ Suatu perbuatan
❖ Melawan Hukum
❖ Diancam dengan sanksi pidana