Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA Kristen Terang Bangsa Kelas / Semester : XI IPA / Ganjil
Mata Pelajaran : Fisika Alokasi Waktu : 8 JP (8×45 Menit)
Materi : Elastisitas & Pegas
Kompetensi Dasar : Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.3. Menerapkan hukum-hukum fluida dalam 3.3.1. Memahami dan menerapkan hukum utama
kehidupan sehari- hari hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari
3.3.2. Memahami hukum Pascal dan penerapan
hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari.
Memahami dan menerapkan hukum Pascal
dalam kehidupan sehari-hari
3.3.3. Memahami dan menerapkan hukum
Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
4.3.1. Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas
4.3. Melakukan percobaan tentang sifat
suatu bahan
elastisitas suatu bahan berikut presentasi
4.3.2. Mempresentasikan hasil percobaan dan
hasil percobaan dan pemanfaatannya
pemanfaatan sifat elastisitas bahan
Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan dan Presentasi
Media Pembelajaran : PhET, Powerpoint, Youtube, Google Classroom, Google Meet, Zoom Cloudmeeting
Model Pembelajaraan : Saintifik, Problem Based Learning
Sumber Belajar : Buku cetak Mandiri Fisika, internet, lingkungan setempat
1. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran inovatif abad 21 model pembelajaran Problem Based Learning,
peserta mampu menganalisis sifat elastisitas bahan dan melakukan percobaan tentang sifat
elastisitas suatu bahan berikut presentasi hasil percobaan beserta contoh pemanfaatannya dalam
kehidupan sehari-hari (STEAM & HOTS)
2. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
1. Guru melakukan pembukaan melalui google meet atau zoom cloud meeting dengan salam
2. pembuka dan mempersilahkan salah satu siswa untuk memimpin dalam doa
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan meminta peserta didik melakukan open
camera
4. Peserta didik menerima motivasi dari guru sebelum memulai pembelajaran (peserta didik
untuk tetap bersungguh- sungguh, bertanggung jawab, menghargai orang lain, jujur dan hati-
hati serta selalu menerapkan protokol kesehatan)
5. Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan materi
sebelumnya
6. Guru menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode
belajar yang akan ditempuh dan indikator pencapaian
Kegiatan Inti (60 Menit)
Literasi  Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
membaca dan menuliskan kembali video pembelajaran serta video tutorial
penggunaan perangkat lunak PhET untuk membuat percobaan tentang
elastisitas dan pegas melalui link youtube: https://youtu.be/nVkj6GrHIn8 ,
https://youtu.be/K3WrQ7SDlEc , https://youtu.be/BiG2wTOoJdQ ,
https://youtu.be/s3h_fK0NrTI

Critical Thinking  Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik terkait materi Elastisitas & Pegas
Collaboration  Guru membentuk kelompok kecil yang terdiri dari beberapa orang peserta
didik untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi serta saling bertukar
informasi mengenai materi Elastisitas & Pegas serta melakukan percobaan
sederhana tentang elastisitas dan pegas dengan sofware simulasi PhET melalui
website:
https://phet.colorado.edu/sims/html/masses-and-springs-basics/latest/
masses-and-springs-basics_en.html
Communication  Peserta didik mengemukakan pendapat dari hasil diskusi kelompok melalui
presentasi, kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu lainnya
dengan mengembangkan sikap jujur, toleransi dan sopan santun
Creativity  Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang
belum dipahami, kemudian bersama dengan guru membuat kesimpulan
tentang hal-hal yang telah dipelajari tentang kesetimbangan dan titik berat
 Peserta didik melakukan percobaan sederhana tentang titik berat dan
memperesentasikan dalam bentuk video yang diupload ke link youtube
masing-masing
Kegiatan Penutup (15 Menit)
 Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar
 Guru mengapresiasi kepada siswa yang telah aktif dan memberikan motivasi kepada siswa yang
belum aktif
 Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan motivasi dan menutupnya dengan doa
3. Penilaian Pembelajaran (Asesment) Daring
Aspek yang dinilai Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian Waktu Penilaian
1. Pengetahuan Tes Tertulis Soal Formatif Setelah kbm
2. Sikap Observasi dan jurnal Pengamatan sikap (jurnal) Selama diskusi
3. Ketrampilan Presentasi Penilaian Presentasi Saat Pesentasi
LAMPIRAN I

RINGKASAN MATERI

A. Elastisitas
Elastisitas adalah suatu sifat bahan yang dapat berubah baik dalam ukuran maupun bentuk setelah
mendapat gaya luar, tetapi benda itu akan kembali ke ukuran dan bentuk semula setelah gaya luar itu
ditiadakan.
Dalam fisika, fenomena elastisitas ini perlu dinyatakan dalam suatu angka agar dapat diketahui
potensinya dan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk berbagai keperluan alat maupun teknologi.
Elastisitas kekenyalan suatu bahan dapat dipahami melalui struktur mikronya, yaitu berkaitan dengan
molekul-molekul penyusun bahan itu. Kebanyakan bahan tersusun atas atom-atom atau molekul-molekul
yang rapi menurut pola-pola yang tetap yang disebut struktur kekisi dari bahan itu. Atom-atom atau
molekul- molekul tersebut menempel kukuh diposisinya masing-masing pada pola-pola tertentu karena
dijaga oleh gaya antarmolekul.
Jadi, elastisitas bahan merupakan akibat adanya gaya-gaya antarmolekul yang merakit bahan tersebut.

B. Tegangan, Regangan dan Modulus Young


1. Tegangan (stress)

Tegangan menyatakan perbandingan antara gaya dengan luasan yang mendapat gaya, bila
dinyatakan dalam persamaan ditulis sebagai :

dimana :
σ = tegangan (N/m2)
F = Gaya (Newton) dan
A = Luas bidang yang dikenai gaya (m2)

2. Regangan (strain)
Sebuah tabung yang panjang semula Lo ditarik oleh gaya F sehingga panjangnya bertambah menjadi
Lo + ∆L.

Pada perubahan tersebut tabung mengalami regangan, yaitu besaran yang menyatakan perbandingan
antara perubahan panjang terhadap panjang semula, untuk menghitung regangan dapat dihitung
dengan persamaan :

dimana :
∆L = pertambahan panjang (m)
Lo = panjang semula (m)
 = regangan (tanpa satuan)

Menurut persamaan tersebut regangan tidak bersatuan, karena merupakan perbandingan antara dua
besaran pokok yang sama, regangan merupakan ukuran pertambahan panjang benda ketika diberi
gaya, jika nilai strain besar, artinya benda itu mudah bertambah panjangnya.
3. Modulus Elastisistis (Modulus Young)
Tegangan dan regangan sebenarnya terjadi secara bersamaan, yaitu ketika benda mendapat gaya
dalam arah sejajar dengan panjang benda maka gaya persatuan luasnya menghasilkan tegangan,
dengan tegangan ini benda akan bertambah panjang sehingga jika pertambahan panjangnya
dibandingkan dengan panjang semula maka diperoleh nilai regangan .
Perbandingan antara besaran tegangan dan besaran regangan dinyatakan sebagai modulus
elastisitas, yaitu angka yang menunjukkan ketahanan bahan untuk mengalami deformasi
(perubahan), makin besar nilai modulus elastisitas benda, makin sulit benda tersebut mengalami
perubahan. Secara perhitungan, untuk menentukan modulus elastisitas atau kadang disebut juga
modulus Young, digunakan persamaan berikut :
σ
E=
ε
dimana:
σ = tegangan (N/m2)
e = regangan
E = modulus elastisitas (N/m2 = Pascal)

Berikut tabel nilai modulus elastisitas beberapa bahan untuk memberi gambaran tentang kualitas
bahan dalam hubungannya dengan deformasi (perubahan bentuk, dimensi maupun posisi) :

Bahan Modulus Young (Pa)


Aluminium 7×1010
Baja 20×1010
Besi 21×1010
Karet 0,05×1010
Kuningan 9×1010
Nikel 21×1010
Tembaga 11×1010
Timah 1,6×1010
Beton 2,3×1010
Kaca 5,5×1010
Wolfram 41×1010
Dari tabel nampak bahwa nilai terkecil dari modulus elastisitas (modulus Young) adalah karet, yang
artinya karet adalah bahan paling mudah mengalami perubahan bentuk diantara bahan-bahan yang
dituliskan pada tabel.

C. Pegas
Pada daerah elastis suatu benda, besarnya pertambahan panjang sebanding dengan gaya yang bekerja
pada benda itu.

Perhatikan gambar sebuah percobaan pada satu buah pegas mula-mula panjangnya 30 cm, pada
percobaan pertama diujung pegas diberi satu buah beban kuningan dengan berat 30 N pegas bertambah
panjangnya sebesar 5 cm.
Percobaan berikutnya ujung pegas yang sama diberi dua buah kuningan maka berat beban yang
ditanggung oleh pegas adalah 2×30 N. Setelah diukur Panjang pegas menjadi 40 cm atau bertambah sebesar
2×5cm dari percobaan pertama. Kemudian hasil percobaan itu dituliskan dalam grafik seperti dibawah ini.

Perbandingan antara beban dan perubahan panjang pegas dituliskan pada tabel berikut

Beban 30 N 60 N
Perubahan Panjang 5 cm 10 cm

Tabel dihubungan antara beban atau gaya yang meregangkan pegas dan pertambahan panjang sebuah
pegas.

1. Hukum Hooke
Hubungan antara gaya yang meregangkan pegas dan pertambaahan panjangnya pada daerah elastis
pertama kali diselidiki oleh Robert Hooke (1635-1703). hasil penyelidikannya dinyatakan dalam
sebuah hukum yang dikenal dengan hukum Hooke, yang menyatakan bahwa pada daerah elastis
suatu benda, besarnya pertambahan panjang sebanding dengan gaya yang bekerja pada benda itu.
Selanjutnya dapat ditulis F ~ ∆x atau dapat ditulis: F = k ∆x

dimana:
F = gaya (N)
∆x = pertambahan panjang (m)
k = konstanta pegas (N/m)

2. Susunan Pegas
a. Pegas disusun SERI
Pegas disusun seri artinya disusun secara deret seperti gambar

Pegas satu memiliki konstanta k1, pegas kedua memiliki konstanta k2, dan pegas ketiga
memiliki konstanta k3, jika ketiganya disusun seri, maka secara keseluruhan memiliki
konstanta gabungan yang sebut saja konstanta seri dengan simbol ks. Ketika pegas yang diseri
salah satu ujungnya ditarik seperti gambar, maka masing-masing pegas akan bertambah
Panjang besar pertambahan panjang akhir dari susunan pegas tersebut adalah jumlah
pertambahan panjang ketiga pegas tersebut.

∆X = ∆X1 + ∆X2 + ∆X3


dimana :

sedangkan

Persamaan ∆x = ∆x1 + ∆x2 + ∆x3 diubah menjadi :

Karena F adalah gaya yang bekerja pada semua pegas yang besarnya sama, maka :

b. Pegas disusun PARALEL


Pegas satu memiliki konstanta k 1, pegas kedua memiliki konstanta k 2, dan pegas ketiga memiliki
konstanta k3, jika ketiganya disusun paralel, maka ketika ditarik dengan gaya F ketiga pegas
akan mengalami pertambahan panjang sama besar. Gaya F terdistribusi pada ketiga pegas
dengan besar masing masing F1, F2, dan F3.

dimana:
F = F1+ F2 + F3,

Dengan:
F1 = k1 . ∆x
F2 = k2 . ∆x
F3 = k3 . ∆x

sedangkan F = k . ∆x

sehingga: F = F1 + F2 + F3,
menjadi: kp . ∆x = k1. ∆x + k2. ∆x + k3. ∆x

karena nilai ∆x adalah sama maka :


kp = k 1 + k 2 + k 3

Persamaan tersebut menunjukkan hubungan nilai konstanta susunan pegas parelal (k p) dengan
konstanta masing-masing pegas (k1, k2, dan k3). Dengan penjumlahan seperti itu, nilai k p akan
lebih besar dari pada masing-masing nilai k penyusunnya. Yang artinya bahwa pegas yang
disusun paralel akan menjadi sistem pegas yang lebih sukar diubah bentuk dan ukurannya.

c. Energi Potensial Pegas


Sebuah pegas yang ditarik akan cenderung kembali ke keadaan semula apabila tarikannya
dilepas. Kecenderungan ini menjadikan pegas memiliki energi ketika ditarik. Energi yang
dimiliki pegas ketika pegas ditarik atau ditekan dikenal dengan besaran energi potensial pegas.
Energi tidak dapat dihitung secara langsung, energi dapat dihitung berdasarkan usaha yang
dapat dilakukan, sebagaimana halnya energi potensial pegas tidak dapat dihitung langsung.
Menurut pengertian usaha, bahwa usaha sebanding dengan perubahan energi yang terjadi untuk
melakukan usaha itu sendiri (w = ∆E). Usaha yang dilakukan sebuah gaya dapat diilustrasikan
dengan luasan daerah dibawah grafik F - ∆x seperti ditunjukkan gambar berikut:

Dimana bentuk daerah dibawah grafik adalah berupa segitiga, sehingga usaha yang dilakukan
gaya F pada pegas besarnya sama dengan luas daerah segitiga tersebut.
W = ½ F.∆x,
F adalah gaya yang dikerjakan pada pegas, besarnya adalah F = k.∆x, maka persamaan w = ½
F.∆x dapat diubah menjadi :
w = ½ k.∆x . ∆x, atau w = ½ k (∆x)2,
karena w = ∆Ep, maka ∆Ep = ½ k(∆x2)
Jika energi awal dianggap nol,maka :
Ep = ½ k.x2

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa energi potensial pegas (Ep) dipengaruhi oleh
perubahan panjang dari pegas itu sendiri, jika perubahan pegas (∆x) diperbesar, maka pegas
akan memiliki energi yang makin besar. Sebagai contoh sebuah ketapel yang ketika
digunakan, karetnya ditarik makin panjang maka ketapel tersebut akan melontarkan batu
semakin jauh.
Beberapa pegas yang digabung menyebabkan nilai konstantanya berubah, sehingga energi
potensialnya juga akan berubah. Jika beberapa pegas diseri, maka besar energi potensialnya
akan berkurang dan jika beberapa pegas diparalel, maka energi potensialnya dapat
bertambah.
PhET TEACHER’S MANUAL
MODUL PRAKTIKUM PEGAS

A. Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini, siswa diharapkan mampu:
1. Menentukan konstanta pegas dengan menggunakan Hukum Hooke.
2. Menentukan massa suatu benda dengan menggunakan hubungan gaya yang
berkerja pada pegas dan pertambahan panjang pegas.

B. Landasan Teori
Jika sebuah pegas ditarik dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan berubah.
Semakin besar gaya tarik yang bekerja, semakin besar pertambahan panjang pegas
tersebut. Ketika gaya tarik dihilangkan, pegas akan kembali ke keadaan semula.
Karakteristik suatu pegas dinyatakan dengan konstanta pegas (k). Hukum Hooke
menyatakan bahwa jika pada sebuah pegas bekerja sebuah gaya, maka pegas tersebut
akan bertambah panjang sebanding dengan besar gaya yang bekerja padanya. Secara
matematis, hubungan antara besar gaya yang bekerja dengan pertambahan panjang
pegas dapat dituliskan sebagai berikut.
F = k . ΔL
Keterangan :
F = Gaya yang bekerja (N) k =
Konstanta pegas (N/m)
ΔL = Pertambahan panjang pegas (m)

C. Langkah Kerja
1. Bukalah laman berikut:
https://phet.colorado.edu/sims/html/masses-and-springs-basics/latest/masses-and-
springs-basics_en.html
Praktikum Mencari Konstanta Pegas
a. Pilih menu ”Stretch”

b. Pastikan kekuatan pegas 1 berada paling kecil (smallest) dan pegas 2 berada
paling besar (largest)
c. Ukurlah panjang pegas 1 menggunakan penggaris. (Untuk lebih jelas,
silahkan check bagian unstretched length)

d. Letakkan beban 50 gram pada pegas 1 dan hitung kembali panjang pegas.
(Untuk lebih jelas, silahkan check bagian resting position)

e. Lakukan kembali langkah c – d dengan menggunakan beban 100 gram dan 250
gram.
f. Hitung konstanta pegas 1 dengan menggunakan persamaan Hukum Hooke.
g. Lakukan kembali langkah c – f untuk pegas 2

2. Praktikum Mencari Massa beban


Pada Menu ”Stretch” terdapat 3 buah beban berwarna merah, biru, dan hijau.

Bagaimana cara menentukan massa beban tersebut? Hitunglah masing- masing massa
beban menggunakan cara Anda sendiri.

D. Data Pengamatan dan Analisis Data


1. Praktikum Mencari Konstanta Pegas

Beban Data Pegas 1 Pegas 2


L0
L1
50 g
L = L0 – L1
𝑚𝑔
𝑘=
∆𝐿
L0
L1
100 g
L = L0 – L1
𝑚𝑔
𝑘=
∆𝐿
L0
L1
250 g
L = L0 – L1
𝑚𝑔
𝑘=
∆𝐿

2. Praktikum Mencari Massa Beban


– Silakan isi sesuai dengan kebutuhan
– Boleh menggunakan tabel atau analisis data

E. Pertanyaan
1. Semakin besar beban yang diberikan, bagaimana pertambahan panjang pegasnya?
2. Dengan menggunakan massa beban yang sama, bagaimana pertambahan panjang
pegas dengan konstanta yang lebih besar?
3. Bagaimana nilai konstanta pegas 1 dengan menggunakan massa beban yang
berbeda?
4. Bagaimana nilai konstanta pegas 2 dengan menggunakan massa beban yang
berbeda?
5. Buatlah grafik hubungan antara gaya yang bekerja pada pegas (F = mg) terhadap
pertambahan panjang (L)

F. Kesimpulan
Bagaimana kesimpulan dalam praktikum ini?
G. Dokumentasi
Lampirkan beberapa screenshoot percobaan Anda.
LAMPIRAN II

MEDIA PEMBELAJARAN
Link video : https://youtu.be/BiG2wTOoJdQ

Link perangkat lunak PhET: https://phet.colorado.edu/sims/html/masses-and-springs-basics/latest/


masses-and-springs-basics_en.html
LAMPIRAN III

TES TERTULIS
LAMPIRAN IV
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
Satuan Pendidikan : SMA Kristen Terang Bangsa
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI MIPA / Ganjil
Materi : Elastisitas & Pegas

Kompetensi Dasar
3.3. Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari hari

Indikator
3.3.1. Memahami konsep sifat elastisitas dan sifat plastis pada bahan
3.3.2. Memahami konsep modulus elastisitas untuk menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan
sehari-hari
3.3.3. Memahami hukum Hooke untuk menganalisis sifat elastisitas pegas
3.3.4. Menganalisis susunan seri-paralel pegas
3.3.5. Memahami konsep energi potensial pegas

Tes Tertulis Nilai


No Nama Siswa Keterangan
Soal 1 Soal 2 Soal 3 Akhir
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Kriteria Penilaian Per butir soal:


LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN
Satuan Pendidikan : SMA Kristen Terang Bangsa
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI MIPA / Ganjil
Materi : Elastisitas & Pegas

Kompetensi Dasar
4.3. Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan berikut presentasi hasil percobaan dan
pemanfaatannya

Indikator
4.3.1. Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan
4.3.2. Mempresentasikan hasil percobaan dan pemanfaatan sifat elastisitas bahan

Kelengkapa Kemampuan
Format Total Nilai
No Nama Siswa n Materi Presentasi
Skor Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.

Nilai Akhir = Total Skor x 100


12

Kriteria Penilaian
No Aspek Skor Kriteria Skor
4  Terdiri dari judul, isi materi, dan daftar pustaka
 Disusun secara sistematis sesuai sistematika
 Terdapat daftar pustaka dari internet yang relevan
 Dilengkapi dengan gambar/animasi yang menarik dan
1 Kelengkapan Materi sesuai dengan pokok bahasan
3 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi tidak terpenuhi
2 Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi tidak terpenuhi
1 Terdapat lebih dari 2 kriteria pada kelengkapan materi tidak
terpenuhi
4  Materi dibuat dalam bentuk video
 Setiap slide dapat terbaca dengan jelas
 Isi materi dibuat ringkas dan berbobot
 Bahasa yang digunakan sesuai materi
2 Format
3 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi tidak terpenuhi
2 Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi tidak terpenuhi
1 Terdapat lebih dari 2 kriteria pada kelengkapan materi tidak
terpenuhi
4  Dipresentasikan dengan percaya diri, antusias,
 Dipresentasikan bahasa yang lantang
 Dapat mengemukakan ide dan beragumen dengan baik
Kemampuan  Memanajeman waktu presentasi dengan baik
3
Presentasi 3 Terdapat 1 kriteria pada kelengkapan materi tidak terpenuhi
2 Terdapat 2 kriteria pada kelengkapan materi tidak terpenuhi
1 Terdapat lebih dari 2 kriteria pada kelengkapan materi tidak
terpenuhi
LEMBAR PENILAIAN KELOMPOK
Satuan Pendidikan : SMA Kristen Terang Bangsa
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI MIPA / Ganjil
Materi : Elastisitas & Pegas
Nama Kelompok : 1. ...........................
2. ...........................
3. ...........................
4. ...........................
5. ...........................

No Sikap / Aspek yang dinilai Nilai Kualitatif


Penilaian Diskusi
1 Bertanya (cara)
2 Menjawab pertanyaan
3 Kesesuaian dengan topik kajian
4 Cara menyampaikan pendapat
5 Antusiasme mengikuti pembelajaran
Penilaian Kelompok
1 Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok (komunikasi)
3 Hasil tugas (relevansi dengan bahan)
4 Pembagian tugas
5 Sistematisasi pelaksanaan

Kriteria Penilaian
Kriteria Indikator Nilai Kuantitatif Nilai Kualitatif
4 80-100 Memuaskan
3 70-79 Baik
2 60-69 Cukup
1 45-59 Kurang
LEMBAR PENILAIAN SIKAP
Satuan Pendidikan : SMA Kristen Terang Bangsa
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI MIPA / Ganjil
Materi : Elastisitas & Pegas

Tanggun Gotong Percaya


No. Nama Jujur Disiplin Toleransi Santun
g Jawab Royong Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Rubrik:
Indikator sikap sosial:
Nilai Indikator
Kurang Baik (KB) Tidak pernah menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
Kadang-kadang konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan sering tidak
Cukup (C)
sesuai aspek sikap
Sering konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan kadang-kadang tidak
Baik (B)
sesuai aspek sikap
Sangat Baik (SB) Selalu konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap

Anda mungkin juga menyukai