Anda di halaman 1dari 3

BAHAN ANALISA : PERBEDAAN KHAWARIJ,MU’TAZILAH DAN

AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH


A. KONSEP 5 KONSEP DAN DESKRIPSINYA YANG SAYA TEMUKAN DI
DALAM BAHAN AJAR.

1. PENGERTIAN KHAWARIJ
Khawārij (Arab: ‫خوارج‬ baca Khowaarij, secara harfiah berarti "Mereka yang Keluar") ialah
istilah umum yang mencakup sejumlah aliran dalam Islam yang awalnya mengakui kekuasaan Ali
bin Abi Thalib, lalu menolaknya. Disebut Khowarij disebabkan karena keluarnya mereka dari
dinul Islam dan pemimpin kaum muslimin.
Awal keluarnya mereka dari pemimpin kaum muslimin yaitu pada zaman khalifah Ali bin Abi
Thalib ketika terjadi (musyawarah) dua utusan. Mereka berkumpul disuatu tempat yang disebut
Khoruro (satu tempat di daerah Kufah). Oleh sebab itulah mereka juga disebut Al Khoruriyyah.
[2]
 Dalam mengajak umat mengikuti garis pemikiran mereka, kaum Khawarij sering menggunakan
kekerasan dan pertumpahan darah.
Kata Khawarij dalam terminologi ilmu kalam adalah suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin
Abi Thalib yang kemudian keluar dan meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap
keputusan Ali yang menerima arbitrase (tahkim), dalam perang Shiffin pada tahun 37/648 Masehi
dengan kelompok Muawiyah bin Abu Sufyan perihal persengketaan khalifah.
Ciri khas Khawarij lainnya adalah mengkafirkan pemerintah kaum muslimin dan orang-orang
yang bersama pemerintah tersebut (karena melakukan dosa-dosa besar), memberontak kepada
pemerintah kaum muslimin, menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. 
Diantaranya kaum khawarij yang berhasil membunuh Ali bin Abi Thalib RA adalah Ibnu
Muljam
2. PENGERTIAN QADARIYAH DAN JABARIYAH

Qadariyah berasal dari bahasa Arab, yaitu kata qadara (‫ )قدر‬yang artinya kemampuan (‫)استطاع‬
dan kekuatan (‫)قوي‬.[18] Nama Qadariyah berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai
qudrah atau kemampuan untuk melakukan kehendaknya, Dalam istilah Inggrisnya, paham ini
dikenal dengan nama free will dan free act (manusia bebas berkeinginan dan berkehendak)
Mereka orang –orang yang memiliki faham Qadariyah menafikan Taqdir mereka
berpendapat bahwa Rukun Iman ada 5, Taqdir tidak termasuk Rukun Iman.

Nama Jabariyah berasal dari kata ‫ َجبَ َر‬ yang mengandung arti “memaksa” atau  ٌ‫جبَر‬ yang
َ
mengandung arti “terpaksa”.[1] Dikatakan demikian, karena segala sesuatu yang terjadi
bukanlah atas kehendak manusia itu sendiri, akan tetapi perbuatan itu terjadi atau terlaksana
adalah atas kekuasaan Allah semata. Seumpama terbit dan terbenamnya matahari, pahala dan
siksa. 

3. PENGERTIAN MU’TAZILAH
Mu'tazilah berasal dari kata i'tizal yang bearti memisahkan diri, asl usulnya nama ini
diberikan oleh orang dari luar yang namanya, Washil bin Atha'karna tidak sependapat
dan memisahkan diri dari gurunya, Hasan al-Bashri kemudian disetujui oleh pengikut
Mu'tazilah dan digunakan sebagai nama dari bagi aliran teologi mereka. Sejarah
munculnya aliran mu'tazilah oleh para kelompok pemuja dan aliran mu'tazilah
tersebut muncul di kota Bashrah (Iraq) abad 2 Hijriyah, tahun 105 -- 110 H, masa
pemerintahan khalifah Abdul Malik Bin Marwan dan khalifah Hisyam Bin Abdul
Malik. Pelopornya penduduk Bashrah mantan murid Al-Hasan Al-Bashri yang
bernama Washil bin Atha' AlMakhzumi Al-Ghozzal ini adalah,. Jika Tuhan dikatakan
Maha Mengetahui maka itu bukan sifat-Nya tapi Dzat-Nya. 
suatu kali Hasan Al-Bashri menjelaskan pokok-pokok ajaran Khawarij yang memfatwakan
bahwa pelaku dosa besar dihukum kafir. Hasan Al-Bashri mengomentari bahwa pelaku dosa
besar tidak bisa digolongkan sebagai orang kafir, tetapi masin berstatus mukmin sepanjang ia
beriman. Lantas, Washil bin Atha' berkomentar atas pendapat Hasan Al-Bashri dengan
menyatakan bahwa pelaku dosa besar tidak dapat dikategorikan mukmin, tidak bisa juga
dianggap kafir. Kedudukan pelaku dosa besar, menurut Washil bin Atha', di antara 2 posisi
(al-manzilatu baina manzilatain)
Dalam bahasa Arab, "mu'tazilah" artinya (keadaan) memisahkan diri. Pada kasus ini,
penyematan nama Mu'tazilah berasal dari kejadian ketika Washil bin Atha' memisahkan diri
dari golongan Hasan Al-Bahsri.

4. PERBEDAAN AHLUS SUNAH DAN MU’TAZILAH


Pelaku Dosa Besar    Iman dan kufur Perbuatan Tuhan
Aliran Setiap pelaku pelaku bahwa amal perbuatan tuhan
mu’tazilah dosa besar, menurut perbuatan merupakan hanya sebatas pada
mu’tazilah,berada salah saru unsur hal-hal yang baik
diposisi tengah antara terpenting dalam
posisi mukmin dan konsep iman
kafir
AHLUS SUNAH pelaku dosa besar mendefinisikan iman  bahwa Tuhan tidak
WAL JAMAAH tatap masih tetap dalam berbagai berkewajiban
sebagai beriman, akan macam. Iman adalah berbuat baik dan
tetapi apabila ia qawl dan amal dan terbaik kepada
beranggapan bahwa dapat bertambah dan manusia. Perbuatan-
dosa ini berkurang perbuatan tuhan
diperbolahkan (halal) bersifat (ja’iz) dan
dan tidak diharamkan tidak satupun
maka ia dipandang darinya yang
kafir mempunyai sifat
wajib

5. SILSILAH AHLUSSUNNAH DIINDONESIA


Pelopor Aswaja Di Tanah air tidak lepas dari peran seorang ulama yang bernama KH. Hasyim
Asy’ari beliau bersama rekannya membuat ormas islam yang bernawa (Nahdhatul Ulama/NU)
sebagai wadah perjuangan perkembangan islam, namun ada sebagian (Nahdhatul Ulama/NU)
mengklaim dirinya sebagai yang paling Ahlussunnah dan melakukan hal yang sama, menuduh
kalangan Salafi sebagai pembuat bi’dah. Oleh sebab itu, “perang terbuka” antara kedua kelompok
itu seakan tidak menemukan kata akhir. Kedua kelompok ini memang sangat bersemangat
mengklaim sebagai Ahlussunnah sebab Nabi SAW telah menyebut Ahlussunnah sebagai satu-
satunya kelompok yang akan selamat.
Maka ikutilah ulama yang benar-benar memegang prinsip Ahlussunnah Waljamaah agar tidak
timbul pemahaman agama yang menyimpang,agar tidak disusupi pemahaman liberal maupun
Radikal.
B. EVALUASI DAN REFLEKSI ATAS PEMAPARAN MATERI PADA BAHAN
AJAR.
Setelah membaca artikel tentang kajian tentang PERBEDAAN KHAWARIJ,MU’TAZILAH
DAN AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH” saya mengevaluasi tayangan tersebut jika
dikaitkan dengan konsep-konsep metode pembelajaran maka video tersebut jika
dihubungkan dengan metode problem based learning atau PJBL, dimana video ini terkesan
lebih menarik sehingga tidak membuat jenuh sehingga materi mudah dipahami dan dimudah
oleh peserta didik

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TERKAIT DENGAN PENJELASAN


MATERI PADA BAHAN AJAR.
Kelebihannya
Materi yang disajikan lebih efektif dan lebih efisien sehingga menambah ilmu
pengetahuan baru bagi para peserta didik dalam memahami PERBEDAAN
KHAWARIJ,MU’TAZILAH DAN AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH”walaupun
dengan durasi video yang terbilang cukup singkat.
Kekurangannya.
Materi yang sajikan terlalu masih terdapat kekurangan dikarenakan ada beberapa
pernyataan belum dilengkapi dalil serta referensinya.sehingga peserta didik perlu
mengkaji dan mencari sumber lain agar utuh materi yang disampaikan.

D. KAITAN ISI BAHAN AJAR DENGAN NILAI MODERASI BERAGAMA


Kaitannya dengan bahan ajar diharapkan peserta didik dapat Menanamkan nilai-nilai
keimanan kepada Allah SWT yang sempurna tidak campuri pemikiran-pemikiran yang
membingungkan terhadap apa yang diyakini terutama tentang konsep ketuhanan.
Dengan memahami perbedaannya diharapkan peserta didik tidak menjadi seseorang yang
beragama dengan pemahaman yang radikal maupun liberal sehingga terwujud sikap
toleransi antar umat baik yang seagama maupun antar agama dengan sikap saling
menghormati dan menghargai dengan dasar asas kebhinekaan pancasila.

Anda mungkin juga menyukai