Anda di halaman 1dari 3

Brownies Tepung Jagung

Brilina

Pastinya tidak asing lagi dengan makanan pencuci mulut yang satu ini rasa yang manis dan nyoklat
banget tentunya menggugah selera ketika kita pertama kali melihatnya. Yummy… ternyata cake satu ini
memiliki asal muasal, tapi sungguh sangat sulit untuk memastikan asal muasal cake ini karena banyak
sekali cerita yang beredar. Yuk kita simak ceritanya.

Kue brownies berasal dari seorang koki yang lupa memasukkan bahan pengembang kedalam adonan
kue coklatnya sehingga setelah kue tersebut dipanggang, kue tersebut tidak mengembang, seperti kue
yang biasa koki tersebut buat. Tekstur kue bolu coklat seharusnya lembut, tebal, dan banyak berpori,
menjadi bantat, padat dan sedikit basah. Adapun cerita lainnya seorang pengusaha kue yang mengalami
krisis keungan dan hamper membuatnya usahanya gulung tikar. Pada suatu hari dengan modal terakhir
yang ia miliki, pengusaha tersebut membeli bahan untuk membuat kua coklat.

Hampir semalam suntuk sang pengusaha berusaha membuat kue coklat yang lezat. Pekerjaannya baru
selesai saat fajar tiba. Namun, alangkah kecewanya pemuda tersebut setelah melihat kue yang tidak
sesuai dengan buku resep kue coklat tersebut. Modal terakhirnya pun telah habis untuk bahan-bahan
kue coklat tersebut

Sang karyawan yang setiap paginya mengambil kue buatan majikannya untuk dijual pada para pelanggan
kue sang majikan. Para pelanggan sangat menikmati kue coklat itu dan Kembali memesan untuk
keesokkan harinya, mereka mengira kue tersebut merupakan resep baru dari sang pengusaha. Dengan
banyak pesanan tersebut si pengusaha selamat dari gulung tikar.

Kue brownis pertama kali muncul di hadapan public pada tahun 1893. Di salah satu kota besar di
Amerika, Chocago, Iiiionis. Pada saat itu seorang koki dari hotel Palmer House membuat suatu inovasi
kue setelah sang pemilik hotel Bartha Palmer memintanya untuk menghidangkan makanan penutup
untuk para perempuan yang hadir pada pameran tersebut. Sang koki diminta untuk membuat kue yang
lain dari pada yang lain dipotong kecil-kecil agar mudah dimakan.

***

Teringat kembali ketika saya waktu menyelesaikan skripsi tentang penganekaragaman cake berbahan
dasar tepung jagung. Bergulat dengan berbagai resep agar tercapainya komposisi pas, cake yang berpori
dan mengembang. Ada beberapa jenis cake yang saya uji, sponge cake, roll cake, chiffon cake dan
brownies. Di mulai dengan membeli jagung kering dan kemudian di giling sehingga menjadi serbuk halus
seperti tepung, tidaklah mudah untuk mendapatkan tepung jagung di jaman saya dulu kuliah mungkin
kalau sekarang sudah banyak orang-orang yang berlomba lomba berinovasi mebuat aneka jenis tepung
seperti tepung mocaf, tepung kacang ijo, tepung kelapa dan tepung sorgum. Dari tepung-tepung
tersebut dapat menjadikan bebrapa jenis cake yang tidak mengandung gluten.

Brownies sendiri merupakan jenis cake yang paling simple dan mudah sekali dibuat, karena tidak
membutuhkan mixer dan pemisahan bahan-bahan. Cake ini dibuat dengan cara mengaduk semua
bahan-bahan menjadi satu, hingga tercampur rata. Pengocokan adonan ini tidak perlu terlalu lama dan
tidak perlu mengembang, sehingga cukup diaduk dengan bantuan ballon whisk (pengocok telur).

Surabaya, 29 Maret 2022


Brilina seorang ibu seorang putra, saat ini bekerja di sebuah Madrasah Ibtidaiyah di kota Surabaya. Tak
sekedar menjadi hobi, memasak menjadi bidang yang dipilihnya ketika menempuh pendidikan di bangku
kuliah. Menyelesaikan pendidikan Tata Boga di Universitas Negeri Surabaya di tahun 2014.

Selepas kuliah pernah bekerja di Rumah Sakit Universitas Airlangga sebagai Chef dan memilih
meninggalkan pekerjaan tersebut dikarenakan memilih merawat putra kesayangannya. Membuka usaha
kue kering bersama keluarga juga pernah dijalani.

Menulis merupakan tantangan tersendiri baginya,agar bisa membagikan sedikit ilmu yang telah
didapatkannya selama ini.

Anda mungkin juga menyukai