DISUSUN OLEH :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat-Nya dan dengan kemampuan yang kami miliki, penyusunan makalah SGD
(Small Group Discussion) LBM 2 yang berjudul “Ada Darah Pada
Kehamilanku” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas mengenai hasil SGD lembar belajar mahasiswa
(LBM) 2 yang berjudul “Ada Darah Pada Kehamilanku” meliputi seven jumps
step yang dibagi menjadi dua sesi diskusi. Penyusunan makalah ini tidak akan
berjalan lancar tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. dr. Halia Wanadiatri, M.Si. sebagai dosen fasilitator SGD 1 yang
senantiasa memberikan saran serta bimbingan dalam pelaksanaan
SGD.
2. Sumber literatur dan jurnal ilmiah yang relevan sebagai referensi kami
dalam berdiskusi.
3. Keluarga dan Teman sejawat yang kami cintai yang senantiasa
memberikan dorongan dan motivasi.
Mengingat pengetahuan dan pengalaman kami yang terbatas untuk
menyusun makalah ini, maka kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
1.1 Skenario...............................................................................................
1.2 Deskripsi Masalah..............................................................................
BAB II PEMBAHASAN SKENARIO.......................................................
2.1 Proses Fisiologi Fertilisasi ................................................................
2.2 Diagnosa Banding...............................................................................
2.2.1 Abortus ........................................................................................
2.2.2 Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) .....................................
2.3 Diagnosis Kerja..................................................................................
BAB III PENUTUP......................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Skenario
"ADA DARAH PADA KEHAMILANKU"
Seorang perempuan berusia 37 tahun, G2P1A0 dengan umur kehamilan 10
minggu dibawa oleh suaminya ke Puskesmas dengan keluhan utama yaitu keluar
darah dari liang vagina sejak tadi malam. Darah berwarna merah segar, tidak ada
gumpalan. Pasien juga merasakan kalau perutnya sangat mules.
Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik pada pasien tersebut didapatkan TD :
100/60 mmHg, Suhu 37℃ , N : 85x/menit, RR : 20x/menit. Pada saat dilakukan
VT tidak didapatkan adanya dilatasi serviks. Dokter akan melakukan pemeriksaan
penunjang pada pasien tersebut untuk menegakkan diagnosis.
2.2.1 Abortus
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum
janin mampu hidup luar kandungan. Batasan abortus adalah umur kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Sedang menurut
WHO/FIGO adalah jika kehamilan kurang dari 22 minggu, bila berat janin
tidak diketahui.
Epidemiologi abortus dapat terjadi pada segala usia namun
insidensinya akan meningkat sesuai pertambahan usia. Di Eropa, dilaporkan
angka kejadian abortus berkisar antara 2-5%. [6] Sebesar 9-17% abortus
terjadi pada usia 20-30 tahun,15% abortus terjadi pada usia 30-35 tahun, 20-
25% abortus terjadi pada usia 35-40 tahun. Pada pasien yang berusia 42-45
tahun, angka kejadian abortus mencapai 50%, dimana 80% di antaranya terjadi
pada usia 45 tahun.
3.1 Kesimpulan
Pendarahan pervaginam pada masa kehamilan dapat berupa
pendarahan normal jika terjadi ahri hari awal setelah fertilisasi hal ini bias
jadi disebabkan karna adanya proses implantasi. Setelah melewati beberapa
minggu proses fertilasi dan implantasi kemudia terjadi pendarahan maka
harus sangat diwaspadai. Pendarahan pervaginama ketika mengalami
kehamilan dapat disebabkan oleh adanya proses abortus, kehamilan ektopik
serta hamil anggur atau molahidatidosa.
Kelompok kami mengambil diagnosis kerja pasien yaitu abortus
dengan kalsifikasi iminens, hal ini dilihat dari pendarahan yang terjadi
kemudian usia kehamilan 10 minggu serta pemeriksaan fisik yang dimana
tidak didapatkan adanya dilatasi serviks. Abortus adalah berakhirnya
kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia luar, tanpa mempersoalkan
penyebabnya. Bayi baru mungkin hidup di dunia luar bila berat badannya
telah mencapai > 500 gram atau umur kehamilan > 20 minggu. Abortus
iminens merupakan ancaman terjadinya abortus ditandai dengan pendarahan
pervaginam, ostium uteri tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam
kandungan.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, A.K., Aster, J. C., dan Kumar. 2015. Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi
9. Singapura : Elsevier Saunders
Cunningham, F. Gary. 2014. Obstetri Williams Ed. 24 Vol. 1. Jakarta : EGC
Dharma, Sanjaya. 2015. Laporan Kasus Iminens Juni 2015 Faktor Resiko,
Patogenesis dan Penatalaksanaan. Jurnal ISM. Vol. 3. No. 2
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Sayono, 2015. Faktor Risiko Kejadian Abortus. Jurnal J. Kesehatan Masyarakat
Indonesia. Vol. 10. No. 1
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, K.Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF. 2014.
Ilmu Penyakit Dalam. Ed. VI, Jilid 1. Jakarta : Interna Publishing.
Sherwood, Lauralee. 2014. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Edisi 8.
Jakarta : EGC
S.V. Gaufberg. Early Pregnancy Loss In Emergency Medicine. 2018.