Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR AKUNTASI

(PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota Kendari)

Dian puspa mustika sari


216601025

SEKOLAH TINGGI ENAM ENAM


KENDARI
2021
1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian meliputi sikap para manajemen dalam suatu perusahaan

terhadap pentingnya penerapan pengendalian intern, pembentukan kedisiplinan dan

struktur bagi perusahaan serta memberi kesadaran akan pentingnya pengendalian

suatu pengendalian bagi sebuah perusahaan.

a) Integritas dan nilai etika

Integritas dan nilai-nilai etika mencakup tindakan perusahaan untuk

menghilangkan atau meminimalisir suatu tindakan yang dapat mendorong pegawai

untuk melakukan kecurangan dalam hal ini yaitu : perilaku tidak jujur, illegal, atau

tidak etis.

Seperti yang disampaikan oleh Bapak Asbudianto selaku kepala cabang dealer

PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota Kendari dalam wawancara yang

mengungkapkan bahwa:

“Penerapan integritas dan nilai etika pada PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota

Kendari telah dilakukan yaitu dimana perusahaan sangat menjunjung tinggi nilai-nilai

yang ada dalam perusahaan yakni kejujuran, dan kerendahan hati serta kedisiplinan

yang menjadi penentuan bahwa karyawan harus selalu berpegang teguh kepada nilai-

nilai yang ada tersebut, apabila karyawan melanggar dari nilai-nilai tersebut maka

akan dikenakan sanksi dari SP 1 hingga dengan sp 3 apabila karyawan tidak

menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik.” (Wawancara, 14 juni 2021)

b) Struktur Organisasi

Struktur organisasi suatu perusahaan mennggambarkan jalur tanggung jawab dan

wewenang yang ada. Dengan memahami struktur organisasi entitas, auditor dapat
mempelajari dari elemen-elemen fungsional bisnis serta penafsiran terkait bagaimana

pengendalian intern dijalankan.

Senada dengan yang diungkapkan oleh Bapak Asbudianto selaku kepala cabang

dealer PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota Kendari dalam wawancara mengatakan

bahwa:

“Penerapan struktur organisasi yang dilakukan pada PT. Tunas Dwipa Matra

Cabang Kota Kendari dimana telah dilakukan pembagian tugas dan tanggung jawab

secara jelas dengan menjalankan tugas sesuai dengan posisi atau jabatan yang

diamanahkan berdasarkan dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh setiap

karyawan dalam struktur organisasi perusahaan.” (Wawancara, 14 Juni 2021)

c) Komitmen terhadap kompetensi

Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki yaitu pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan guna mencapai tugas-tugas yang mendefinisikan tugas

setiap pegawai. Komitmen terhadap kompetensi terkait pertimbangan perusahaan

terhadap tingkat kompetensi untuk pekerjaan dan bagaimana tingkat kompetensi

tersebut ditafsirkan kedalam pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Sesuai

dengan yang dikatakan oleh Bapak Asbudianto selaku Kepala Cabang PT. Tunas

Dwipa Matra Cabang Kota Kendari dalam wawancara mengungkapkan bahwa:

“Penerapan komitmen terhadap kompetensi pada PT. Tunas Dwipa Matra Cabang

Kota kendari telah dilakukan dengan mengetahui keahlian yang dimiliki karyawan

dan menempatkannya sesuai dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki.

Selain itu perusahaan akan memberikan bonus dan insentif bagi karyawan yang
memberikan pencapaian target dengan baik yang telah dikomitmenkan antara

karyawan dengan perusahaan.” (Wawancara, 14 Juni 2021)

d) Dukungan penuh perusahaan

Penerapan pengendalian intern diarahkan untuk mendukung pencapaian

efektivitas dan efisiensi operasional. Sistem pengendalian intern yang baik diharapkan

dapat mendukung pencapaian sasaran kinerja yang telah ditetapkan, menambah

kepercayaan bagi perusahaan, mendorong kepatuhan terhadap peraturan serta

meminimalisir terjadinya risiko kerugian. Berdasarkan wawancara yang dilakukan

kepada Bapak Asbudianto selaku kepala cabang dealer PT. Tunas Dwipa Matra

Cabang Kota Kendari mengatakan bahwa:

“Penerapan dukungan penuh perusahaan terhadap tercapainya tujuan pengendalian

intern organisasi pada PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota Kendari telah dilakukan

dari sisi pekerjaan yakni, dimana perusahaan memberikan dukungan penuh terhadap

fasilitas-fasilitas karyawan dalam menjalankan tugas yang diamanahkan perusahaan.”

(Wawancara, 14 juni 2021)

Berdasarkan hasil wawancara dan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada PT.

Tunas Dwipa Matra Cabang Kota Kendari dalam penerapan lingkungan

pengendaliannya sudah efektif dimana perusahaan telah menerapkan integritas dan

nilai etika dimana karyawan harus menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada dalam

perusahaan yaitu karyawan yang harus menanamkan sifat kejujuran dan kedisiplinan

serta kerendahan hati guna meminimalisir kemunginan yang dapat mendorong

personel dalam perusahaan dalam melakukan kecurangan maupun tidak


etis.Selanjutnya,struktur organisasi yang diterapkan oleh perusahaan guna

menggambarkan jalur tanggung jawab dan wewenang yang diberikan, dengan adanya

struktur organisasi ini,auditor dapat dengan mudah mempelajari komponen-

komponen fungsional bisnis serta persepsi mengenai bagaimana pengendalian intern

PT Tunas Dwipa Matra Kendari.

Selanjutnya, komitmen terhadap kompetensi karyawan guna menilai bagaimana

tingkat kompetensi dan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan dan mengetahui

keahlian yang dimilikinya,dimana apabila karyawan tersebut dalam menjalankan

tugasnya dengan baik yaitu dalam hal pencapaian target penjualan maka perusahaan

akan memberikan bonus dan insentif atas pencapaian targetnya tersebut sesuai dengan

komitmen antara karyawan dengan perusahaan, dan yang terakhir,diterapkannya

dukungan penuh pada sistem pengendalian intern yang diterapkan pada PT. Tunas

Dwipa Matra Cabang Kendari yaitu pemberian fasilitas-fasilitas dalam menjalankan

tugas-tugas yang diamanahkan oleh perusahaan.

2. Sistem Akuntansi

Berdasarkan struktur organisasi diatas, dapat diuraikan tugas dan fungsi jabatan PT.

Tunas Dwipa Matra Cabang Kota Kendari sebagai berikut :

1. Area manager

Mengontrol semua operasional yang ada dalam perusahaan yakni :

a.) Mengawasi tim penjualan (sales) berkaitan dengan tanggung jawab yang harus

bisa membuat tim penjualan menjadi lebih dinamis

b.) Menanangi keluhan pelanggan guna menjaga hubungan yang baik dengan pihak-

pihak yang terkait dengan perusahaan serta masyarakat setempat


c.) Mengurus dan menjaga perusahaan, dengan mempersiapkan anggaran yang

terencana sesuai dengan tata tertib perusahaan dengan baik

d.) Memonitoring pelanggan dengan membuat kebijaksanaan perusahaan mengenai

strategi pemasaran dan penjualan produk

e.) Mengusahakan dalam menciptakan keuntungan pada perusahaan

f.) Melatih dan mengembangkan serta mendorong kreativitas team agar selalu

menemukan jalan keluar terhadap kesulitan yang dihadapi dilapangan

g.) Memberikan informasi yang detail dan akurat semua yang terjadi di medan

persaingan, peluang-peluang yang ada, kegiatan pesaing, maupun tindakan yang

diambil.

2. Customer Relationship Manager (CRM)

a.) Mengenal konsumen untuk berbagi sumber daya yang ada guna melihat sudut

pandang konsumen terhadap bisnis.

b.) Membedakan konsumen dengan mengumpulkan informasi untuk

mengidentifikasikan berbagai kesamaan dan perbedaan individu dan kelompok,

kemudian menggunakannya untuk meningkatkan keuntungan.

c.) Menyesuaikan marketing, interaksi dengan customer yang memungkinkan

perusahaan untuk mengumpulkan dan mengidentifikasi dan membedakan, serta

mengevaluasi keefektifan hasil penyesuaian marketing.

3. SOH (Sales Operational Head)

a.) Mengontrol pencapaian penjualan

b.) Pengembangan area baru (distributor) sesuai kebutuhan

c.) Melakukan kerjasama dengan instansi


d.) Menyusun perkiraan penjualan untuk memperkirakan pendapatan penjualan masa

depan

e.) Pengembangan OEM (Origininal Equipment Manufacturer)

4. Sales Coordinator

a.) Mengontrol penjualan dari timnya

b.) Mengkoordinir serta mengawasi kinerja sales yang dibawahi dan menjadi

tanggung jawabnya.

5. Salesman

Mencari konsumen dilapangan

6. Sales Counter

Memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen, agar konsumen tertarik untuk

membeli produk di konternya.

7. Admin Head

a.) Melakukan seluruh aktivitas dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan

operasional administrasi keuangan, penjualan, surat menyurat, administrasi SDM di

Tunas Dwipa Matra

b.) Mengelola dan mengatur anggaran biaya dealer untuk mencapai profit yang

maksimal

c.) Melakukan rekonsiliasi harian, mengontrol pelaporan dan stok

d.) Melakukan perbaikan dan mengontrol administrasi dealer

e.) Melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait mengenai segala permasalahan

di Tunas Dwipa Matra.


8. Admin Senior

Membackup segala kerjaan dari admin head agar berjalan dengan baik.

9. Admin Staff

Menginput Data, Merekap data agar dokumen terorganisir dengan baik dan

memudahkan semua divisi untuk bekerja sehingga pekerjaan bisa terbagi serta tugas-

tugas kantor bisa diselesaikan dengan baik.

10. Kepala Mekanik

a) Memberikan tugas kepada mekanik atas dasar keahlian, hasil kerja dan azas

keadilan

b) Mengawasi kinerja mekanik sehari-hari

c) Melakukan pembinaan terhadap kualitas mekanik (coaching)

d) Memberikan solusi terhadap masalah teknis yang tidak bisa dipecahkan oleh

mekanik.

e) Bertanggung jawab pada pengelolaan dan manajemen peralatan dan

perlengkapan.

f) Bertanggung jawab atas hasil kerja mekanik dan melakukan fungsi control

g) Mengontrol kebersihan area kerja mekanik

h) Melakukan ceklist kebersihan dan kelengkapan tools update.

11. Partman

a) Memeriksa ketersediaan stok parts, oil, accessories, dan apparel yang dibutuhkan

konsumen dan menginformasikan harga parts tersebut dan promo yang berlaku saat

itu seperti diskon dan hadiah langsung.

b) Bertanggung jawab pada area gudang spare part


c) Bertanggung jawab atas kelengkapan, kerapian, dan kebersihan peralatan dan

perlengkapan

d) Bertanggung jawab pada inventory bengkel.

3. Prosedur Pengendalian

Prosedur penjualan kredit PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota Kendari yang

dijalankan, yaitu:

Pemesanan kredit yaitu proses calon konsumen yang memilih PT. Tunas Dwipa

Matra sebagai pemberi jasa kredit untuk kendaraan sepeda motor yang akan

dibelinya. Proses ini diawali dengan konsumen yang ingin mempunyai keinginan

untuk memiliki kendaraan sepeda motor tetapi tidak memiliki dana secara tunai atau

cash. Konsumen mengirimkan permintaan untuk melakukan pembelian kendaraan

secara kredit kepada pihak Tunas Dwipa Matra.

Tunas dwipa matra bekerja sama dengan beberapa agen pembiayaan penjualan

kredit yaitu, ADIRA, FIF, OTO, MDL, dan MEGA. Setelah calon nasabah memilih

jenis kendaraan yang diinginkan dan memilih Tunas Dwipa Matra sebagai dealer atau

agen yang dipilih sebagai pemberi kreditnya, calon konsumen harus mengisi sebuah

formulir permohonan kredit.

Formulir permohonan kredit yang telah diisi dengan lengkap beserta lampiran-

lampiran sesuai dengan persyaratan kemudian dikirimkan oleh kepada pihak Tunas

Dwipa Matra untuk dilakukan pemrosesan. Berkas-berkas diterima oleh bagian admin

head, kemudian data-data calon konsumen dilakukan penginputan secara

sistem/beaceking. Selanjutnya tim survey yang telah ditugaskan untuk melakukan


survey, membawa formulir yang berisikan daftar penilaian terhadap lingkungan

tempat tinggal calon konsumen. Hasil survey yang diperoleh dilaporkan ke CA(Credit

Analys).

Bagian ini akan menghitung penilaian kemampuan calon konsumen karena ini

bisa meminimalisir risiko terjadinya kerugian perusahaan. Setelah total penilaian telah

diperoleh, maka nilai tersebut akan diberi kepada kepala cabang sebagai

pertimbangan untuk menentukan apakah calon konsumen berhak untuk mendapatkan

kredit yang diinginkan atau tidak.

Hasil keputusan diberitahukan kembali kepada tim survey. Jika permohonan

kredit calon konsumen diterima, maka tim survey akan menginformasikan kepada

dealer, lalu akan disampaikan kepada konsumen. Jika permohonan kredit tersebut

ditolak, tim survey akan langsung menginformasikan kepada nasabah. Bagian

purchasing akan melakukan pengecekan data pemesanan kredit yang baru. Untuk

pemesanan kredit yang baru, bagian ini akan mengirimkan Purchase Order dan surat

jalan kepada delaer yang berhubungan, sehingga motor dapat dikirimkan kepada

konsumen.

Analisis dan pembahasan mengenai sistem pengendalian intern pada penjualan

kredit PT. Tunas Dwipa Matra dapat dilihat melalui beberapa penjelasan uraian

permasalahan berikut:

1. Analisis Lingkungan Pengendalian

Pokok dalam memahami Lingkungan Pengendalian siklus penerimaan kas adalah

pemahaman pemberian tugas dan tanggung jawab atas aktivitas penjualan. Apabila
metode pemberian tugas dan tanggung jawab sesuai ketentuan dan dikomunikasikan

dengan jelas maka, ketetapan dalam perusahaan yang terlaksana dinilai lebih efektif.

Gambaran fungsi yang jelas dan ketentuan yang berlaku sangat mendukung hal

tersebut. PT. Tunas Dwipa Matra memiliki hierarki dalam organisasi dan pembagian

tugas kerja yang sesuai dengan bidang dan keahliannya dalam prosedur penjualan

pembagian tugas tersebut dilakukan agar dalam praktiknya karyawan dapat dengan

mudah melakukan pekerjaannya sehingga tugas-tugas yang diberikan juga dapat

berjalan dengan efektif, dan hal tersebut mencerminkan suatu pengendalian intern

yang baik bagi suatu perusahaan.

2. Analisis Penilaian Risiko

Penilaian Risiko pengendalian merupakan proses menilai efektivitas kebijakan

dan prosedur sistem pengendalian intern guna meminimalisir dan menentukan

kemungkinan kesalahan pencatatan dalam laporan keuangan. Dalam Kasus PT. Tunas

Dwipa Matra Kendari pencapaian target perusahaan telah dijalankan berdasarkan

Standar Operasional (SOP) yang berlaku.

Dimana dijelaskan sebelumnya bahwa untuk pengelolaan keuangan dilakukan

bagian kasir dan diinput dalam sistem operasi yang ada, sehingga kecil kemungkinan

terjadi kesalahan perhitungan, kecuali ada kesalahan dalam menginput data oleh kasir.

Untuk kendala kredit macet, ditanggulangi oleh pihak yang bekerja sama dengan PT.

Tunas Dwipa Matra yaitu, ADIRA,FIF,OTO,MDL,MEGA yang mempunyai

koordinator wilayah yang berperan sebagai pengawas dalam kegiatan yang dijalankan

kolektor. Dalam hal ini koordinator wilayah memantau kinerja kolektor lewat lembar
penagihan kolektor (LPK). Sehingga diharapkan setiap kolektor menjalankan tugas

dan tanggung jawab sesuai prosedur yang berlaku.

3. Analisis Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang dibangun guna

membantu memastikan bahwa amanah yang diberikan manajemen dilaksanakan

dengan baik. Pada PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota Kendari, analisis aktivitas

pengendalian dituangkan dalam prosedur perusahaan yaitu kebijakan intern

perusahaan yaitu perusahaan memiliki Standar Operasional(SOP), menerapkan sistem

atau tahapan dalam melakukan penjualan kredit, melakukan pemisahan tugas serta

melakukan audit intern disetiap 6(enam) bulan sekali. Hal ini tentunya membantu

perusahaan dalam pengendalian penerimaan kas serta membantu setiap karyawan

untuk melaksanakan fungsi dan kerja, terutama kasir bagian penting dalam

pengelolaan keuangan.

4. Analisis Informasi dan Komunikasi

Sistem informasi sangat penting dalam mendukung pengendalian intern

penerimaan kas. Dimana sistem informasi dibuat dalam sistem akuntansi yang

digunakan perusahaan. Dalam hal ini sistem akuntansi pada PT. Tunas Dwipa Matra

Cabang Kota Kendari cukup sederhana dimana penerimaan kas hanya dilakukan

bagian kasir dan dikelola dalam sistem akuntansi komputerisasi. Maka dapat

disimpulkan informasi dan komunikasi pada PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota

Kendari telah efektif, ditandai dengan adanya kelengkapan formulir-formulir dan

pengunaan sistem teknologi serta komunikasi yang baik yang sangat membantu

keandalan dalam pelaporan keuangan.


5. Analisis Pemantuan

Merupakan komponen terakhir dari standar pengendalian intern. Pemantauan

merupakan indikator yang penting karena merupakan berguna untuk penilaian

terhadap kerentanan terjadinya kecurangan. Dalam hal ini kurangnya pemantauan

dalam melakukan penilaian maka semakin tinggi kemungkinan terjadinya

kecurangan. Pemantauan dalam PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota Kendari sudah

efektif. Fungsi audit intern sangat berperan dalam mengawasi dan menilai secara

independen kegiatan yang dilakukan perusahaan guna tercapainya efisiensi, efektifitas

dan ketaatan dalam pelaksanaan operasi perusahaan. Dan adanya buffering atau

pengawasan serta pembekalan khusus disetiap divisi sangat membantu dalam melatih

serta mendampingi karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai

prosedur yang berlaku dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai