untuk melakukan kecurangan dalam hal ini yaitu : perilaku tidak jujur, illegal, atau
tidak etis.
Seperti yang disampaikan oleh Bapak Asbudianto selaku kepala cabang dealer
PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota Kendari dalam wawancara yang
mengungkapkan bahwa:
“Penerapan integritas dan nilai etika pada PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota
Kendari telah dilakukan yaitu dimana perusahaan sangat menjunjung tinggi nilai-nilai
yang ada dalam perusahaan yakni kejujuran, dan kerendahan hati serta kedisiplinan
yang menjadi penentuan bahwa karyawan harus selalu berpegang teguh kepada nilai-
nilai yang ada tersebut, apabila karyawan melanggar dari nilai-nilai tersebut maka
b) Struktur Organisasi
wewenang yang ada. Dengan memahami struktur organisasi entitas, auditor dapat
mempelajari dari elemen-elemen fungsional bisnis serta penafsiran terkait bagaimana
Senada dengan yang diungkapkan oleh Bapak Asbudianto selaku kepala cabang
dealer PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota Kendari dalam wawancara mengatakan
bahwa:
“Penerapan struktur organisasi yang dilakukan pada PT. Tunas Dwipa Matra
Cabang Kota Kendari dimana telah dilakukan pembagian tugas dan tanggung jawab
secara jelas dengan menjalankan tugas sesuai dengan posisi atau jabatan yang
diamanahkan berdasarkan dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh setiap
dengan yang dikatakan oleh Bapak Asbudianto selaku Kepala Cabang PT. Tunas
“Penerapan komitmen terhadap kompetensi pada PT. Tunas Dwipa Matra Cabang
Kota kendari telah dilakukan dengan mengetahui keahlian yang dimiliki karyawan
Selain itu perusahaan akan memberikan bonus dan insentif bagi karyawan yang
memberikan pencapaian target dengan baik yang telah dikomitmenkan antara
efektivitas dan efisiensi operasional. Sistem pengendalian intern yang baik diharapkan
kepada Bapak Asbudianto selaku kepala cabang dealer PT. Tunas Dwipa Matra
intern organisasi pada PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota Kendari telah dilakukan
dari sisi pekerjaan yakni, dimana perusahaan memberikan dukungan penuh terhadap
Berdasarkan hasil wawancara dan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada PT.
nilai etika dimana karyawan harus menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada dalam
perusahaan yaitu karyawan yang harus menanamkan sifat kejujuran dan kedisiplinan
menggambarkan jalur tanggung jawab dan wewenang yang diberikan, dengan adanya
tingkat kompetensi dan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan dan mengetahui
tugasnya dengan baik yaitu dalam hal pencapaian target penjualan maka perusahaan
akan memberikan bonus dan insentif atas pencapaian targetnya tersebut sesuai dengan
dukungan penuh pada sistem pengendalian intern yang diterapkan pada PT. Tunas
2. Sistem Akuntansi
Berdasarkan struktur organisasi diatas, dapat diuraikan tugas dan fungsi jabatan PT.
1. Area manager
a.) Mengawasi tim penjualan (sales) berkaitan dengan tanggung jawab yang harus
b.) Menanangi keluhan pelanggan guna menjaga hubungan yang baik dengan pihak-
f.) Melatih dan mengembangkan serta mendorong kreativitas team agar selalu
g.) Memberikan informasi yang detail dan akurat semua yang terjadi di medan
diambil.
a.) Mengenal konsumen untuk berbagi sumber daya yang ada guna melihat sudut
depan
4. Sales Coordinator
b.) Mengkoordinir serta mengawasi kinerja sales yang dibawahi dan menjadi
tanggung jawabnya.
5. Salesman
6. Sales Counter
Memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen, agar konsumen tertarik untuk
7. Admin Head
b.) Mengelola dan mengatur anggaran biaya dealer untuk mencapai profit yang
maksimal
e.) Melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait mengenai segala permasalahan
Membackup segala kerjaan dari admin head agar berjalan dengan baik.
9. Admin Staff
Menginput Data, Merekap data agar dokumen terorganisir dengan baik dan
memudahkan semua divisi untuk bekerja sehingga pekerjaan bisa terbagi serta tugas-
a) Memberikan tugas kepada mekanik atas dasar keahlian, hasil kerja dan azas
keadilan
d) Memberikan solusi terhadap masalah teknis yang tidak bisa dipecahkan oleh
mekanik.
perlengkapan.
f) Bertanggung jawab atas hasil kerja mekanik dan melakukan fungsi control
11. Partman
a) Memeriksa ketersediaan stok parts, oil, accessories, dan apparel yang dibutuhkan
konsumen dan menginformasikan harga parts tersebut dan promo yang berlaku saat
perlengkapan
3. Prosedur Pengendalian
Prosedur penjualan kredit PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota Kendari yang
dijalankan, yaitu:
Pemesanan kredit yaitu proses calon konsumen yang memilih PT. Tunas Dwipa
Matra sebagai pemberi jasa kredit untuk kendaraan sepeda motor yang akan
dibelinya. Proses ini diawali dengan konsumen yang ingin mempunyai keinginan
untuk memiliki kendaraan sepeda motor tetapi tidak memiliki dana secara tunai atau
Tunas dwipa matra bekerja sama dengan beberapa agen pembiayaan penjualan
kredit yaitu, ADIRA, FIF, OTO, MDL, dan MEGA. Setelah calon nasabah memilih
jenis kendaraan yang diinginkan dan memilih Tunas Dwipa Matra sebagai dealer atau
agen yang dipilih sebagai pemberi kreditnya, calon konsumen harus mengisi sebuah
Formulir permohonan kredit yang telah diisi dengan lengkap beserta lampiran-
lampiran sesuai dengan persyaratan kemudian dikirimkan oleh kepada pihak Tunas
Dwipa Matra untuk dilakukan pemrosesan. Berkas-berkas diterima oleh bagian admin
tempat tinggal calon konsumen. Hasil survey yang diperoleh dilaporkan ke CA(Credit
Analys).
Bagian ini akan menghitung penilaian kemampuan calon konsumen karena ini
bisa meminimalisir risiko terjadinya kerugian perusahaan. Setelah total penilaian telah
diperoleh, maka nilai tersebut akan diberi kepada kepala cabang sebagai
kredit calon konsumen diterima, maka tim survey akan menginformasikan kepada
dealer, lalu akan disampaikan kepada konsumen. Jika permohonan kredit tersebut
purchasing akan melakukan pengecekan data pemesanan kredit yang baru. Untuk
pemesanan kredit yang baru, bagian ini akan mengirimkan Purchase Order dan surat
jalan kepada delaer yang berhubungan, sehingga motor dapat dikirimkan kepada
konsumen.
kredit PT. Tunas Dwipa Matra dapat dilihat melalui beberapa penjelasan uraian
permasalahan berikut:
pemahaman pemberian tugas dan tanggung jawab atas aktivitas penjualan. Apabila
metode pemberian tugas dan tanggung jawab sesuai ketentuan dan dikomunikasikan
dengan jelas maka, ketetapan dalam perusahaan yang terlaksana dinilai lebih efektif.
Gambaran fungsi yang jelas dan ketentuan yang berlaku sangat mendukung hal
tersebut. PT. Tunas Dwipa Matra memiliki hierarki dalam organisasi dan pembagian
tugas kerja yang sesuai dengan bidang dan keahliannya dalam prosedur penjualan
pembagian tugas tersebut dilakukan agar dalam praktiknya karyawan dapat dengan
berjalan dengan efektif, dan hal tersebut mencerminkan suatu pengendalian intern
kemungkinan kesalahan pencatatan dalam laporan keuangan. Dalam Kasus PT. Tunas
bagian kasir dan diinput dalam sistem operasi yang ada, sehingga kecil kemungkinan
terjadi kesalahan perhitungan, kecuali ada kesalahan dalam menginput data oleh kasir.
Untuk kendala kredit macet, ditanggulangi oleh pihak yang bekerja sama dengan PT.
koordinator wilayah yang berperan sebagai pengawas dalam kegiatan yang dijalankan
kolektor. Dalam hal ini koordinator wilayah memantau kinerja kolektor lewat lembar
penagihan kolektor (LPK). Sehingga diharapkan setiap kolektor menjalankan tugas
dengan baik. Pada PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota Kendari, analisis aktivitas
atau tahapan dalam melakukan penjualan kredit, melakukan pemisahan tugas serta
melakukan audit intern disetiap 6(enam) bulan sekali. Hal ini tentunya membantu
untuk melaksanakan fungsi dan kerja, terutama kasir bagian penting dalam
pengelolaan keuangan.
penerimaan kas. Dimana sistem informasi dibuat dalam sistem akuntansi yang
digunakan perusahaan. Dalam hal ini sistem akuntansi pada PT. Tunas Dwipa Matra
Cabang Kota Kendari cukup sederhana dimana penerimaan kas hanya dilakukan
bagian kasir dan dikelola dalam sistem akuntansi komputerisasi. Maka dapat
disimpulkan informasi dan komunikasi pada PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota
pengunaan sistem teknologi serta komunikasi yang baik yang sangat membantu
kecurangan. Pemantauan dalam PT. Tunas Dwipa Matra Cabang Kota Kendari sudah
efektif. Fungsi audit intern sangat berperan dalam mengawasi dan menilai secara
dan ketaatan dalam pelaksanaan operasi perusahaan. Dan adanya buffering atau
pengawasan serta pembekalan khusus disetiap divisi sangat membantu dalam melatih
serta mendampingi karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai