Makalah PAI
Makalah PAI
Guru Pembimbing:
Abdul Karim, S. Pd. I.
Disusun oleh:
Nadia Tazkiyyah Mufidah
X TKJ 2
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya, hingga penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “Al Qur’an dan Hadits
Sebagai Pedoman Hidup”. Makalah ini dibuat dan diajukan untuk menyelesaikan tugas kedua
pada semester genap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Dalam proses
penyusunan karya ilmiah ini penulis mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak terkait.
Ucapan terima kasih penulis diperuntukkan terutama kepada Ayah dan Ibu, kedua orang tua
penulis yang tidak henti-hentinya memberikan semangat serta motivasi dalam penyelesaian
karya tulis ini. Penulis juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Abdul Karim, S.Pd selaku guru mata pelajaran terkait yang telah memberikan materi
seputar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
2. Orang tua beserta keluarga penulis yang telah memberikan motivasi, saran, dan doa
dalam proses penyelesaian makalah ini.
3. Kalingga Swinata, Naszwa Fitriani, Nurdin dan Ahmad Maulana Shidiq selaku teman
satu kelompok yang sudah ikut serta membantu saya dalam penyusnunan makalah ini.
4. Dan seluruh pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna karena adanya keterbatasan
ilmu dan Pangilinan yang dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang bersifat
membangun akan penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap, semoga karya tulis ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
I.1 Latar Belakang 1
I.2 Rumusan Masalah 1
I.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
II.1 Al Qur’an sebagai pedoman hidup dan sumber hukum
II.1.1 Pengertian Al Qur’an
II.1.2 Kedudukan Al Qur’an
II.1.3 Fungsi Al Qur’an
II.2 Hadits sebagai pedoman hidup dan sumber hukum.
II.2.1 Pengertian Hadits
II.2.2 Kedudukan Hadits
II.2.3 Fungsi Hadits
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2. Sebagai rahmat atau keberuntungan yang diberikan Allah dalam bentuk kasih
sayangnya. Al-Qur’an sebagai rahmat untuk umat ini, tidak kurang dari 15 kali
disebutkan dalam Al-Qur’an.
3. Sebagai furqan, yaitu pembeda antara yang baik dengan yang buruk; yang halal
dengan yang haram; yang salah dengan yang benar; yang indah dengan yang jelek;
yang dapat dilakukan dan yang terlarang untuk dilakukan. Fungsi Al-Qur’an sebagai
alat pemisah ini terdapat dalam 7 ayat Al-Qur’an.
4. Sebagai mau’izhah atau pengajaran yang akan mengajar dan membimbing umat
dalam kehidupannya untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Fungsi
mau’izhah ini terdapat setidaknya dalam 5 ayat Al-Qur’an.
5. Sebagai busyra’, yaitu berita gembira bagi orang yang telah berbuat baik kepada
Allah dan sesama manusia. Fungsi busyra’ itu terdapat dalam sekitar 8 ayat Al-
Qur’an.
6. Sebagai Syifau al-shudur atau obat bagi rohani yang sakit. Al-Qur’an untuk pengobat
rohani yang sakit ini adalah dengan petunjuk yang terdapat di dalamnya; terdapat
dalam 3 ayat Al-Qur’an.
7. Sebagai nur atau cahaya yang akan menerangi kehidupan manusia dalam menempuh
jalan menuju keselamatan
“Maka (apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati sesudah
mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada hadits ini” (Al-Kahfi:6).
Hadits menurut istilah ahli hadits adalah: Apa yang disandarkan kepada Nabi Shallallahu
Alaihi wa Sallam, baik berupa ucapan, perbuatan, penetapan, sifat, atau sirah beliau, baik
sebelum kenabian atau sesudahnya. Kalangan ulama memiliki perbedaan pendapat terkait
makna hadist.
- Menurut para ahli hadist
Hadist merupakan segala perkataan (sabda), perbuatan, hal ihwal (kejadian, peristiwa,
masalah), dan ketetapan lainnya yang disandarkan kepada Nabi Muhahmmad SAW.
- Menurut jumhur ulama
Beberapa ulama berpendapat bahwa hadist adalah segala perkataan (sabda), perbuatan,
dan ketetapan lainnya (taqrir) yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, para
sahabat, dan para tabiin.Secara garis besar, hadist mempunyai makna segala perkataan
(sabda), perbuatan, dan ketetapan lainnya dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan
hokum syariat islam selain Al-Qur‟an. Ada banyak sekali ulama-ulama ahlul hadits.
Namun yang paling terkemuka ada 7 orang, diantaranya adalah Imam Bukhari, Imam
Muslim, Imam Turmudzi, Imam Ahmad, Imam Abu Daud, Imam Ibnu Majah, dan Imam
Nasa‟i.
- Menurut ahli ushul fiqh
Hadits adalah perkataan, perbuatan, penetapan yang disandarkan kepada Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam setelah kenabian. Adapun sebelum kenabian tidak dianggap
sebagai hadits, karena yang dimaksud dengan hadits adalah mengerjakan apa yang
menjadi konsekuensinya. Dan ini tidak dapat dilakukan kecuali dengan apa yang terjadi
setelah kenabian.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Hukum Islam adalah syariat yang diadakan oleh Allah swt untuk umatnya yang dibawa
oleh Nabi Muhammad saw. Hukum Islam harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena
jika tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maka akan banyak ditemukan perbedaan-
perbedaan dalam beragama.
Sumber hukum Islam yang pertama adalah Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah sumber hukum
Islam yang pertama dan utama karena Al-Qur’an langsung berasal dari Allah swr melalui
malaikat Jibril yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Al-Qur’an berisi perintah,
larangan, anjuran, kisah Islam, ketentuan, hikmah dan lainnya yang menjadi pedoman hidup
manusia untuk menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah dan menjadi manusia yang
berakhlak mulia. Al-Qur’an sebagai sumber yang baik dan sempurna, Al-Qur’an memiliki sifat
dinamis, benar, dan mutlak. Dinamis maksudnya adalah dapat berlaku dimana saja, kapan saja,
kepada siapa saja. Benar maksudnya Al-Qur’an mengandung kebenaran yang dibuktikan dengan
fakta dan kejadian yang sebenarnya. Sementara mutlak artinya Al-Qur’an tidak diragukan lagi
kebenarannya serta tidak akan terbantahkan
Sumber hukum Islam yang kedua adalah Al-Hadits. Menurut bahasa Al-Hadits
mempunyai beberapa arti, yaitu: Jadid yang berarti baru, Qarib yang berarti dekat, Khabar yang
berarti warta/berita. Sedangkan menurut istilah, AlHadits adalah segala berita yang bersumber
dari Nabi Muhammad saw, baik berupa ucapan, perbuatan, maupun pengakuan
Fungsi Al-Hadits :
- Sebagai pengukuh atau penguat dari hukum-hukum yang telah ditetapkan
di dalam Al-Qur’an.
- Sebagai penjelas dari hal-hal yang sudah disebutkan di dalam Al-Qur’an.
- Sebagai penjelas dari hal-hal yang tidak/belum dibicarakan di dalam AlQur’an.
III.2 Saran
Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan dari
banyaknya sumber, Penulis akan memperbaiki makalah tersebut. Oleh sebab itu penulis
harapkan kritik serta sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.