Anda di halaman 1dari 27

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENGONTROLAN

KADAR GLUKOSA PADA PENDEITA DIABETES MELLITUS DI


KELURAHAN BUGUL KIDUL

PENELITIAN KUALITATIF

NUR JIHAN IZMI


P17211191026

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN MALANG

2022
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENGONTROLAN
KADAR GLUKOSA PADA PENDEITA DIABETES MELLITUS DI
KELURAHAN BUGUL KIDUL

HALAMAN JUDUL

PENELITIAN KUALITATIF

Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas metodologi penelitian

NUR JIHAN IZMI


P17211191026

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN MALANG

2022

i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,


Nama : Nur Jihan Izmi

NIM : P17211191026s

Program Studi : Sarjana Terapan Keperawatan Malang

Judul Proposal: “Hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan


pengontrolan kadar glukosa pada penderita diabetes mellitus di Kelurahan
Bugul Kidul”

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa proposal ini benar-benar


merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan saya buat dengan sebenarnya dan apabila

kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan proposal ini hasil jiplakan, maka

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 16 Mei 2022

Pembuat Pernyataan

Nur Jihan Izmi


P17211191026

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang
berjudul “Hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan pengontrolan kadar
glukosa pada penderita diabetes mellitus di Kelurahan Bugul Kidul”. Proposal ini
dibuat sebagai salah satu syarat menyelesaikan mata kuliah metodologi penelitian.

Dalam pengerjaan proposal ini, penulis mengucapkan terima kasih

terutama kepada diri sendiri, kedua orang tua dan saudara tercinta serta teman-

teman yang terus memberikan doa, motivasi, serta dukungan. Selain itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu dosen mata kuliah metodologi

penelitian yang telah tekun dan sabar membimbing serta membagikan ilmunya

kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam proposal ini masih terdapat banyak

kekurangan, maka dari itu penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik dan

saran yang membangun bagi penulis.

Malang, 16 Mei 2022

Nur Jihan Izmi

iii
ABSTRAK
Hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan pengontrolan kadar
glukosa pada penderita diabetes mellitus di Kelurahan Bugul Kidul

Nur Jihan Izmi

NIM P17211191026

Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Malang

Latar Belakang: Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang banyak diderita


masyarakat Indonesia. Penyakit ini mayoritas banyak diderita Wanita usia 40
tahun keatas. Penyakit ini bisa disebabkan karena faktor keturunan dan pola hidup
yang tidak baik. Maka dari itu, perlu diketahui apakah hubungan faktor dukungan
keluarga terhadap pengontrolan kadar glukosa pada penderita Diabettes Mellitus
berjalan dengan baik atau tidak. Tujuan: Tujuan dibuatnya penelitin ini yaitu
untuk mengetahui apakah faktor dukungan keluarga berpwngaruh terhadap
pengontrolan kadar glukosa darah. Dan apakah adanya daktor dukungan keluarga
ini penderita menjadi lebih baik dalam mengontrol glukosa darah atau tidak.
Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Data yang diambil
menggunakan teknik kuesioner dan wawancara dengan memberikan beberapa
pertanyaan kepada responden. Tempat: Penelitian ini dilakukan di kelurahan
Bugul Kidul Pasuruan dengan responden warga usia 40 tahun ke atas. Hasil dan
Analisa: Ditemukan bahwa dar banyak mengalami Diabetes Mellitus dengan
mayoritas penderita Diabetes Mellitus usia 60-65 tahun. Kesimpulan: Dukungan
keluarga sangat penting bagi penderita Diabetes Mellitus. Dengan adanya
dukungan ini penderita lebih baik dalam pengontrolan kadar glukosanya.
Sebaliknya keluarga dengan tidak adanya dukungan keluarga cenderung kurang
baik dalam mengontrol kadar glukosanya di banding penderita dengan adanya
dukungan keluarga.

iv
Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Keluarga

ABSTRAK
The relationship between family support factors and adherence to glucose
control in patients with diabetes mellitus in Bugul Kidul Village

Nur Jihan Izmi

NIM P17211191026

Applied Nursing Undergraduate Study Program, Malang State Health Polytechnic

Background: Diabetes Mellitus is a disease that many Indonesian people suffer


from. This disease is mostly suffered by women aged 40 years and over. This
disease can be caused by heredity and poor lifestyle. Therefore, it is necessary to
know whether the relationship of family support factors to controlling glucose
levels in people with Diabetes Mellitus is going well or not. Objective: This study
aimed to determine whether family support factors affected controlling blood
glucose levels. And whether the existence of this family support factor makes the
patient better at controlling blood glucose or not. Methods: This research uses
qualitative research. The data was taken using a questionnaire technique and
interview by giving several questions to the respondents. Place: This research was
conducted in Jalan Wine with a large number of 25 respondents. Results and
Analysis: It was found that many residents of Bugul Kidul Pasuruan experienced
Diabetes Mellitus with the majority of people with Diabetes Mellitus aged 60-65
years. Conclusion: Family support is very important for people with Diabetes
Mellitus. With this support, patients are better at controlling their glucose levels.
On the other hand, families with no family support tend to be less good at
controlling their glucose levels than patients with family support.

Keywords: Diabetes Mellitus, Family

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
ABSTRAK............................................................................................................iv
ABSTRAK............................................................................................................. v
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum............................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus...........................................................................2
1.4 Manfaat...............................................................................................2
1.4.1 Bagi Peneliti..............................................................................2
1.4.2 Bagi Responden.........................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................................3
2.1 Diabettes Mellitus...................................................................................3
2.1.1 Pengertian Diabetes Mellitus..........................................................3
2.1.2 Klasifikasi Diabetes Mellitus..........................................................3
2.1.3 Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus................................................4
2.1.4 Faktor Resiko Diabetes Mellitus.....................................................5
2.1.5 Pencegahan Diabetes Mellitus........................................................6
2.3 Keluarga................................................................................................6
2.3 Dukungan Keluarga..............................................................................6
2.3.1 Diet Diabetes Mellitus...................................................................6
2.3.2 Senam Diabetes Mellitus...............................................................7
2.4 Hipotesis...............................................................................................8
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................9
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian................................................................9
3.2 Subjek Penelitian....................................................................................9

vi
3.2.1 Subjek atau Populasi.....................................................................9
3.2.2 Besar Sample................................................................................9
3.2.3 Teknik Pengambilan sample.........................................................10
3.3 Variabel Penelitian...............................................................................10
3.4 Definisi Operasional.............................................................................10
3.5 Instrumen Penelitian.............................................................................11
3.6 Metode Analisis Data............................................................................12
3.7 Jalannya atau Prosedur Penelitian...........................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.4 Definisi


Operasional…………………………………………………...11

viii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan penyakit mayoritas yang diderita masyarakat
Indonesia. Sebagian besar penyakit ini disebabkan karena keturunan dari
keluarga. Namun juga banyak masyarakat menderita penyakit ini karena
dari pola hidup yang kurang baik. Dan penyakit ini banyak terjadi pada
masyarakat yang berusia >40 tahun keatas.

Diabetes adalah penyakit serius kronis yang terjadi baik ketika pankreas
tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau
glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin
yang dihasilkan yang menyebabkan peningkatan kadar glukosa di dalam
darah (World Health Organization, 2016., International Diabetes Federation,
2017). Diabetes mellitus sendiri dibagi menjadi 2 macam tipe yaitu dm tipe1
dan dm tipe 2. Diabetes mellitus 1 disebabkan karena penyakit autoimun
yang menyebabkan pankreas rusak, dan penderita membutuhkan insulin
buatan untuk memenuhi kebutuhan insulin dalam tubuhnya. Sedangkan
diabetes mellitus tipe 2 disebabkan karena pankreas tidak bekerja dengan
baik.

Seperti halnya pada klien Ny. Y ini, dia menderita Diabetes Mellitus sudah
15 tahun-an. Penyakit yang dideritanya terjadi akibat dari pola hidup yang
kurang baik dan juga dia memiliki Riwayat keturunan dari keluarganya.
Maka dari hal tersebut bagaimana klien dapat mengontrol glukosanya
dengan bantuan dari keluarga. Yang mana faktor pendukung dari keluarga
sangat berpengaruh dalam pengontrolan glukosa klien.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah hubungan faktor dukungan keluarga Ny. Y terhadap
pengontrolan kadar glukosa?

1
2

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisis hubungan faktor dukungan keluarga terhadap kepatuhan
pengontrolan kadar glukosa pada pasien Ny. Y diabetes mellitus

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengidentifikasi faktor pendukung keluarga terhadap kepatuhan
pengontrolan kadar glukosa Ny. Y
2. Mengidentifikasi apa saja yang perlu diperhatikan dalam
pengontrolan kadar glukosa
3. Mengidentifikasi apa saja yang menjadi faktor penghambat
kepatuhan pegontrolan kadar glukosa

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan mengenai penerapan metode penelitian
mengenai aspek-aspek yang dapat membantu dalam penelitian tentang
faktor pendukung terhadap pengontrolan kadar glukosa klien

1.4.2 Bagi Responden


Meningkatkan kesadaran klien dan keluarga dalam menjalani pengobatan
dan untuk menambah wawasan mengenai pentingnya dukungan keluarga
untuk kesembuhan klien
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Diabettes Mellitus
2.1.1 Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes melitus adalah sekelompok penyakit metabolik yang
ditandai dengan hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja
insulin, atau keduanya. Hiperglikemia kronis diabetes dikaitkan dengan
kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan berbagai organ,
terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah.

Diabetes adalah penyakit serius kronis yang terjadi baik ketika


pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur
gula darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
menggunakan insulin yang dihasilkan yang menyebabkan peningkatan
kadar glukosa di dalam darah (World Health Organization, 2016.,
International Diabetes Federation, 2017).

Diabetes mellitus merupakan kelompok heterogenous sindrom


yang bersifat multifaktor dan poligenik dengan ditandai oleh kenaikan
kadar glukosa darah puasa sebagai akibat dari defisiensi relatif atau
absolut hormone insulin (Ferrier, 2014).

2.1.2 Klasifikasi Diabetes Mellitus


Dua kategori utama DM yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2.
Diabetes tipe 1 ditandai dengan kurangnya produksi insulin
sedangkan diabetes tipe 2 disebabkan penggunaan insulin yang
kurang efektif oleh tubuh. DM tipe 2 merupakan tipe
diabetes yang sering didapatkan dan biasanya timbul pada usia di
atas 40 tahun, 90-95% dari penderita diabetes adalah DM tipe 2.
(Hans Tandra, 2009).

Klasifikasi DM menurut American Diabetes Association 2010


dalam (Ndraha, 2014) adalah 1) Tipe 1 atau Insulin Dependent

3
4

Diabetes Mellitus/IDDM yaitu DM tipe 1 terjadi karena adanya


destruksi sel beta pankreas yang disebabkan oleh autoimun. Pada DM
tipe ini terdapat sedikit atau tidak sama sekali sekresi insulin dapat
ditentukan dengan level protein c-peptida yang jumlahnya sedikit atau
tidak terdeteksi sama sekali. Manifestasi klinik pertama dari penyakit
ini adalah ketoasidosis. 2) Diabetes Melitus Tipe-2 atau Insulin Non-
dependent Diabetes Mellitus/NIDDM yaitu pada penderita DM tipe
ini terjadi hiperinsulinemia tetapi insulin tidak bisa membawa glukosa
masuk ke dalam jaringan karena terjadi resistensi insulin yang
merupakan turunnya kemampuan insulin untuk merangsang
pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat
produksi glukosa oleh hati.  Oleh karena terjadinya resistensi insulin
(reseptor insulin sudah tidak aktif karena dianggap kadarnya masih
tinggi dalam darah) akan mengakibatkan defisiensi relatif insulin. Hal
tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya sekresi insulin pada
adanya glukosa bersama bahan sekresi insulin lain sehingga sel beta
pankreas akan mengalami desensitisasi terhadap adanya glukosa.
(Tandra, 2017). 3) Diabetes Melitus Tipe Lain yaitu DM tipe ini
terjadi karena etiologi lain, misalnya pada defek genetik fungsi sel
beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, penyakit
metabolik endokrin lain, iatrogenik, infeksi virus, penyakit autoimun
dan kelainan genetik lain. (Taufik, 2020)

2.1.3 Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus


Tanda gejala dari iabetes Mellitus meliputi:

a. Meningkatnya frekuensi buang air kecil


b. Rasa haus berlebihan 
c. Penurunan berat badan
d. Kelaparan
e. Kulit jadi bermasalah
f. Penyembuhan lambat
g. Infeksi jamur
h. Iritasi genital
5

i. Keletihan dan mudah tersinggung


j. Pandangan yang kabur
k. Kesemutan atau mati rasa

2.1.4 Faktor Resiko Diabetes Mellitus


Seseorang akan lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 jika
memiliki faktor-faktor resiko, seperti:

- Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 1.


- Menderita infeksi virus.
- Orang berkulit putih diduga lebih mudah mengalami diabetes tipe
1 dibandingkan ras lain.
- Diabetes tipe 1 banyak terjadi pada usia 4-7 tahun dan 10-14
tahun, walaupun diabetes tipe 1 dapat muncul pada usia
berapapun.

Sedangkan pada kasus diabetes tipe 2, seseorang akan lebih mudah


mengalami kondisi ini jika memiliki faktor-faktor risiko, seperti:

- Kelebihan berat badan.


- Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2.
- Memiliki ras kulit hitam atau asia.
- Kurang aktif. Aktivitas fisik membantu mengontrol berat badan,
membakar glukosa sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih
sensitif terhadap insulin. Kurang aktif beraktivitas fisik
menyebabkan seseorang lebih mudah terkena diabetes tipe 2.
- Usia. Risiko terjadinya diabetes tipe 2 akan meningkat seiring
bertambahnya usia.
- Menderita tekanan darah tinggi (hiperteni).
- Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida abnormal. Seseorang
yang memiliki kadar kolesterol baik atau HDL (high-density
lipoportein) yang rendah dan kadar trigliserida yang tinggi lebih
berisiko mengalami diabetes tipe 2.
6

Khusus pada wanita, ibu hamil yang menderita diabetes gestasional


dapat lebih mudah mengalami diabetes tipe 2. Selain itu, wanita
yang memiliki riwayat penyakit polycystic ovarium syndrome
(PCOS) juga lebih mudah mengalami diabetes tipe 2.

2.1.5 Pencegahan Diabetes Mellitus


Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena pemicunya belum
diketahui. Sedangkan, diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional dapat
dicegah, yaitu dengan pola hidup sehat. Beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk mencegah diabetes, di antaranya adalah:

- Mengatur frekuensi dan menu makanan menjadi lebih sehat


- Menjaga berat badan ideal
- Rutin berolahraga
- Rutin menjalani pengecekan gula darah, setidaknya sekali dalam
setahun

2.3 Keluarga
Sebuah kelompok sosial yang terdiri dari orang tua atau pengganti orang
tua dan anak-anak.

Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang


pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat
kodrati.

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang mempunyai


pengaruh besar terhadap kesehatan setiap anggota keluarganya. Keluarga
menjadi fokus pendekatan dalam melaksanakan “Program Indonesia
Sehat”. Keluarga mempunyai tugas dalam bidang kesehatan untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan keluarga.
7

2.3 Dukungan Keluarga


2.3.1 Diet Diabetes Mellitus
Kepatuhan adalah perubahan sikap dan perilaku individu yang
dilakukan dan diberikan dalam bentuk terapi baik diet, aktifitas fisik
maupun minum obat. Pasien DM memiliki masalah kepatuhan
terhadap pengobatan, diketahui bahwa tingkat kepatuhan pasien DM
untuk melaksanakan diet sebesar 65% namun hanya 19% pasien yang
mematuhi untuk melaksanakannya. (Meliana Nursihhah, 2021)

Kepatuhan merupakan manifestasi dari suatu sikap dan


perilaku berkaitan erat dengan motivasi. Motivasiini daya yang
menggerakkan manusia untuk berperilaku (Ninda Fauzi, 2015).

Diet Diabetes Mellitus adalah diet yang bertujuan membantu penderita


Diabetes Mellitus memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga untuk
mendapatkan control metabolic yang lebih baik, dengan cara :

- Mempertahankan kadar gula darah supaya mendekati angka


normal.
- Mencapai & mempertahankan kadar lemak darah normal.
- Memberi cukup energy untuk mempertahankan berat badan
normal.

Tujuan Diet Diabetes Mellitus Itu ?

- Membuat dan mengatur kadar gula darah mendekati normal.


- Menurunkan gula dalam uriene menjadi negative.
- Mencapai berat badan normal.
- Melaksanakan pekerjaan sehari-hari seperti orang normal

Menyesuaikan makanan dengan kesanggupan tubuh untuk


menggunakannya. Ada 3 J yang harus diingat, yaitu :

- Jadwal makan (3x selingan) dan (3x makanan pokok).


- Jumlah kalori sesuai dengan yang telah ditentukan.
- jenis makanan : yang dilarang dan bahan makanan yang dibatasi.
8

2.3.2 Senam Diabetes Mellitus


Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan
terencana untuk memelihara hidup, meningkatkan kualitas hidup dan
mencapai tingkat kemampuan jasmani yang sesuai dengan tujuan
(Giriwijoyo dan Sidik, 2012). Olahraga tidak hanya dapat dilakukan
oleh orang yang sehat, akan tetapi sangat bermanfaat apabila
dilakukan oleh orang dengan penyakit metabolikseperti penyakit DM.
(Regita Gebrila Rondonuwu, Sefty Rompas, & Bataha, 2016)
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan
oleh pasien Diabetes Mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan
membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Senam kaki
ini bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi darah sehingga perfusi
jaringan membaik, nutrisi kejaringan lebih lancar, memperkuat otot-
otot kecil, otot betis, dan otot paha, serta mengatasi keterbatasan gerak
sendi yang sering dialami oleh penderita Diabetes Mellitus.. Senam
kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita Diabetes Mellitus
dengan tipe maupun Diabetes Mellitus tipe 2. Namun sebaiknya
diberikan sejak pasien di diagnosa menderita Diabetes Mellitus
sebagai tindakan pencegahan dini. (Rahayu,2018)
Aktivitas fisik dengan kadar gula darah memiliki hubungan
yang bermakna, yaitu dalam penyerapan glukosa untuk pembentukan
otot lebih baik dibanding lemak, pembentukan otot dapat dilakukan
dengan aktivitas fisik, aktivitas fisik dan kadar glukosa darah memiliki
korelasi negatif, yang artinya semakin tinggi aktivitas fisik dilakukan
maka semakin rendah kadar gula darah (Nur, A., Wilya, V.,
&Ramadhan, R. 2016).

2.4 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan dukungan keluarga
terhadap pengontrolan kadar glukosa pada penderita diabetes mellitus.
9
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Desain penelitian atau rancangan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan dengan penelitian dengan metode kualitatif.
Penelitian dengan metode kualitatif sendiri adalah menurut Sugiyono
(2019:18). Dalam penelitian ini menggunakan jenis metode penelitian
kualitatif. Jenis metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi.

3.2 Subjek Penelitian


3.2.1 Subjek atau Populasi
Populasi adalah wilayah genelarisasi yang terdiri atas objek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2017). Pada penelitian ini menggunakan responden di
kelurahan Bugul Kidul Pasuruan. Populasi yang diambil dari kelurahan
Bugul Kidul ini adalah responden dengan usia 40 tahun keatas.

3.2.2 Besar Sample


Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono,2017). Penelitian ini menggunakan
cluster sampling (area sampling). Dimana data yang diambil dengan
menentukan daerah yang akan digunakan penelitian. Dan nantinya data
yang sudah diambul akan ditentukan mana warga yang mengalami
Diabetes Mellitus. Besar sample pada penelitian ini menggunakan
warga di kelurahan Bugul Kidul Pasuruan sebagai responden dalam

10
11

penelitian ini. Responden ang akan dipilih yaitu warga dengan penderita
Diabettes Mellitus dengan usia 40 tahun keatas.

3.2.3 Teknik Pengambilan sample


Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya,
dikumpulkan sendiri oleh periset dan pertama kalinya dicatat, untuk
menjawab masalah risetnya (Ghozali,2018). Sedangkan Data primer
adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, dikumpulkan
sendiri oleh periset dan pertama kalinya dicatat, untuk menjawab
masalah risetnya (Ghozali,2018). Pada penelitian ini data yang diambil
menggunakan data primer. Data penelitian ini menggunakan metode
kualitatif, dengan teknik kuesioner, observasi, dan wawancara. Data
yang diambil merupakan data dari warga di kelurahan Bugul Kidul
Pasuruan. Yang nantinya data akan dihimpun dan di analisis sebagai
bahan perbandingan dari kasus yang ada.

3.3 Variabel Penelitian


Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono
2017). Dalam penelitian ini variable yang akan diteliti adalah variabel-
variabel yang berhubungan dengan keluarga Diabetes Mellitus.

3.4 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah untuk membatasi ruang lingkup dan
pengertian-pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti. Definisi
operasional juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau
pengamatan terhadap variabel –variabel yang bersangkutan pengembalian
instrumen atau alat ukur (Notoatmodjo, 2018)

Dalam variabel penelitian terdapat dua variabel, yaitu variabel inependen


dan vaiabel dependen. Variabel independen adalah variable yang
12

mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain Sedangkan Variabel


dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel
lain (Notoatmodjo, 2018)

Table 3.4 Definisi Operasional


No Variabel Definisi Operasional
.
1. Variabel independen: Untuk melihat pakah ada hubungan abtara
Hubungan dukungan dukungan keluarga terhadap pengontrolan kadar
keluarga glukosa penderita DM.

2. Variabel dependen: Pengontrolan kadar glukosa darah yang bisa


Pengontrolan kadar dikendalikan atau dapat menurunkan dengan
glukosa darah adanya dukungan dari keluarga.

3.5 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah 57 dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah. Variasi jenis instrument penelitian adalah angket, ceklis atau
daftar centang, pedoman wawancara, dan pedoman pengamatan (Arikunto,
2013)

Dalam melakukan penelitian ini alat dan bahan perlu untuk keberhasilan
penelitian. Alat dan bahan yang dibutuhkan saat penelitian berlangsung yaitu
meliputi:

1) Angket atau kuesioner

Kuesioner yaitu daftar yang berisi pernyataan kemudian responden akan


menjawab pertanyaan dari peneliti. Dalam penelitian ini digunakan
instrumen berupa kuesioner dengan bentuk pertanyaan tertutup (closed
ended) jenis dichotomus choice. Dalam pertanyaan pada jenis kuesioner
13

ini, hanya disediakan dua jawaban/alternatif dan responden hanya memilih


satu di antaranya (Notoatmodjo, 2018)

2) Observasi
3) Dokumentasi

3.6 Metode Analisis Data


Metode analisis data merupakan salah satu cara yang digunakan untuk
mengetahui sejauh mana variabel yang mempengaruhi variabel yang lain agar
data yang dikumpulkan tersebut dapat bermanfaat maka harus diolah atau
dianalisis sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam mengambil
keputusan. Sebelum melakukan analisis data, maka perlu dilakukan tahap –
tahap tehnik pengolahan data sebagai berikut:

1) Editing, yaitu kegiatan meneliti jawaban responden dari hasil


wawancara dengan daftar pertanyaan agar benar-benar valid. 44
2) Coding, yaitu proses pemberian kode tertentu terhadap macam jawaban
dari kuisioner untuk dikelompokan ke dalam kategori yang sama.
3) Tabulating yaitu menyajikan data – data yang diperoleh dalam tabel.
Sehingga diharapkan pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan
jelas setelah proses tabulating selesai dilakukan. Kemudian diolah
dengan program SPSS 22

Menurut Moleong (2017:280-281) analisis data adalah proses


mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data.

3.7 Jalannya atau Prosedur Penelitian


Pada penelitian ini, dimana penelitian ini harus dilakukan secara langsung
kepada responden melalui wawancara dengan memberikan pertanyaan kepada
responden dan keluarga. Maka jalan penelitian ini meliputi:
14

Mulai

Pemilihan Tempat Penelitian

Observasi Awal

Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data

- Survey
- Wawancara dan Kuesioner

Pengolahan Data

Pembahasan

Selesai
15
DAFTAR PUSTAKA

Diabetes Mellitus Tipe 2 - Abstrak - PMC Eropa. (n.d.). Retrieved May 9, 2022,
from https://europepmc.org/article/nbk/nbk513253

Quarti Machado Rosa, M., dos Santos Rosa, R., Correia, M. G., Araujo, D. V.,
Bahia, L. R., & Toscano, C. M. (2018). Disease and economic burden of
hospitalizations attributable to diabetes mellitus and its complications: A
nationwide study in Brazil. International Journal of Environmental Research
and Public Health, 15(2). https://doi.org/10.3390/ijerph15020294

Mandal, N., Grambergs, R., Mondal, K., Basu, S. K., Tahia, F., & Dagogo-Jack,
S. (2021). Role of ceramides in the pathogenesis of diabetes mellitus and its
complications. Journal of Diabetes and Its Complications, 35(2).
https://doi.org/10.1016/j.jdiacomp.2020.107734

Bidonde, J., Fagerlund, B. C., Fronsdal, K. B., Lund, U. H., & Robberstad, B.
(2017). NIPH Systematic Reviews. FreeStyle Libre Flash Glucose Self-
Monitoring System: A Single-Technology Assessment.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29553668/

Guidelines on the management and prevention of prediabetes. (2014). Acta


Medica Indonesiana, 46(4), 348–359.

Kuzuya, T., Nakagawa, S., Satoh, J., Kanazawa, Y., Iwamoto, Y., Kobayashi, M.,
Nanjo, K., Sasaki, A., Seino, Y., Ito, C., Shima, K., Nonaka, K., &
Kadowaki, T. (2002). Report of the Committee on the classification and
diagnostic criteria of diabetes mellitus. Diabetes Research and Clinical
Practice, 55(1), 65–85. https://doi.org/10.1016/S0168-8227(01)00365-5

R, G., & I, J. (2018). Diabetes Mellitus Type 2. Verdure: Health Science Journal,
3(1), 8–17. http://europepmc.org/books/NBK513253

Armstrong, A. J., Azad, A. A., Iguchi, T., Szmulewitz, R. Z., Petrylak, D. P.,
Holzbeierlein, J., Villers, A., Alcaraz, A., Alekseev, B., Shore, N. D.,

16
17

Gomez-Veiga, F., Rosbrook, B., Zohren, F., Yamada, S., Haas, G. P., &
Stenzl, A. (2022). Improved Survival With Enzalutamide in Patients With
Metastatic Hormone-Sensitive Prostate Cancer. Journal of Clinical
Oncology. https://doi.org/10.1200/JCO.22.00193

Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Mellitus | Perawatan Diabetes | Asosiasi


Diabetes Amerika. (n.d.). Retrieved May 9, 2022, from
https://diabetesjournals.org/care/article/27/suppl_1/s5/24652/Diagnosis-and-
Classification-of-Diabetes-Mellitus

Association, A. D. (2004). Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus.


Diabetes Care, 27(suppl_1), s5–s10.
https://doi.org/10.2337/DIACARE.27.2007.S5

Cefalu, W. T., Dawes, D. E., Gavlak, G., Goldman, D., Herman, W. H., Van
Nuys, K., Powers, A. C., Taylor, S. I., & Yatvin, A. L. (2018). Insulin access
and affordability working group: Conclusions and recommendations.
Diabetes Care, 41(6), 1299–1311. https://doi.org/10.2337/DCI18-0019

Diabetes Mellitus - MESH - NCBI. (n.d.). Retrieved May 9, 2022, from


https://www.ncbi.nlm.nih.gov/mesh/68003920

Kertapati, Y. J. J. I. K. (2019). "Tugas Kesehatan Keluarga dan Tingkat


Kemandirian Keluarga di Wilayah Pesisir Kota Surabaya." 14(1).

Nursihhah, M. (2021). Hubungan Kepatuhan Diet Terhadap Pengendalian Kadar


Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Medika
Hutama, 2(03 April), 1002-1010.

Rondonuwu, R. G., Rompas, S., & Bataha, Y. (2016). Hubungan Antara Perilaku
Olahraga Dengan Kadar Gula Darahpenderita Diabetes Mellitus Di
Wilayah Kerja Puskesmaswolaang Kecamatan Langowan Timur. Jurnal
Keperawatan, 4(1).

Prayogi, A. S. (2021). PELAKSANAAN SENAM KAKI DM BAGI KAKI


PENYANDANG DM DUSUN KWARASAN YANG BERADA DI DESA
18

NOGOTIRTO, GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA. ABDIKEMAS:


Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2 Desember), 108-119.

Taufik. (2020, April 9). LATIHAN FISIK UNTUK PENDERITA DIABETES


MELLITUS TIPE-2. Retrieved May 9, 2022, from Activemovement.net
website: https://activemovement.net/latihan-fisik-untuk-penderita-diabetes-
mellitus-tipe-2/

‌ Bangun, A. V., Jatnika, G., & Herlina, H. (2020). Hubungan antara Dukungan
Keluarga dengan Kepatuhan Diet pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe
2. Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah, 3(1), 1-76.

Anda mungkin juga menyukai