NOMOR: 301/SK/RSIA-PH/III/2018
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERMATA HATI MAKASSAR
TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF PADA RSIA PERMATA
HATI MAKASSAR
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan ditetapkan dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan akan diadakan perbaikan
dan penyesuaian sebagaimana mestinya
Ditetapkan di: M a k a s s a r
DIREKTUR
NIK : 201111022700
BAB I
DEFENISI
B. Proses Komunikasi
Komunikasi dapat efektif apabila pesan di terima dan di mengerti sebagaimana yang
di maksud oleh pengirim pesan, pesan ditindak lanjuti dengan suatu perbuatan oleh
penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal tersebut.
C. Unsur Komunikasi
1. Sumber/komunikator (yang menyampaikan informasi) adalah orang yang
menyampaikan isi pernyataannya kepada penerima. Hal-hal yang menjradi
tanggungjawab pengirim pesan adalah mengirim pesan dengan jelas, memilih media
yang sesuai, dan meminta kejelasan pesan tersebut sudah diterima dengan baik.
Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi,
pengetahuannya luas dan dalam tentang informasi yang disampaikan, berbicara
jelas dan menjadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh sipenerima pesan
(komunikan)
2. Isi pesan (perihal yang disampaikan)
Panjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan dengan tujuan komunikasi,
media, penyampaian, pnerimanya.
3. Media/saluran ( electronic, lisan dan tulisan )
Media berperan sebagai jalan atau saluran yang isi pernyataan yang disampaikan
pengirima atau umpanbalik yang disampaikan penerima.Berita dapat berupa berita
lisan, tertulis atau keduanya sekaligus. Media yang dapat digunakan: Melalui
telepon, menggunakan lembar balik, brosur, vcd, peragadll.
4. Penerimaan/komunikan
Penerima berfungsi sebagai penerima berita.Dalam komunikasi, peran pengirim dan
penerima bergantian sepanjang pembicaraan.Tanggung jawab penerima adalah
berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan memberikan umpan balik
kepada pengirim. Umpan balik sangat penting sehingga proses komunikasi
berlangsung dua arah.
D. Sifat Komunikasi
Komunikasi itu biasa bersifat informasi (asuhan) dan edukasi (pelayanan promosi).
a.) Komunikasi yang bersifat informasi asuhan di dalam rumah sakit adalah:
Jam pelayanan
Pelayanan yang tersedia
Cara mendapatkan pelayanan
Sumber alternative mengenai asuhan dan pelayanan yang diberikan ketika
kebutuhan asuhan pasien melebihi kemampuan rumahsakit.
Akses informasi ini dapat diperoleh melalui customer service, admission, dan
website.
b.) Komunikasi yang bersifat edukasi (Pelayanan, Promosi)
Edukasi tentang obat
Edukasi tentang penyakit
Edukasi pasien tentang apa yang harus dihindari.
Edukasi tentang apa yang harus dilakukan pasien untuk meningkatkan kualitas
hidupnya pascarumah sakit.
Edukasi tentang gizi.
Akses untuk mndapatkan edukasi ini biasa melalui medical information dan akan
menjadi sebuah unit PKRS (Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit).
E. Aspek Komunikasi
Aspek komunikasi efektif juga meliputi, yaitu:
a. Kejelasan (Clarity), pesan yang disampaikan
b. Konteks (Context), gaya bicara danpesan yang disampaikan dalam situasi yang
tepat.
c. Alur (Flow), urutan pesan atau sistematik penyampaian.
d. Budaya (Culture), sesuai dengan bahasa, gaya bicara, dan norma etika yang berlaku.
F. Teknik Komunikasi
Secara teknik, untuk mencapai komunikasi efektif, secara verbal komunikasi
“memainkan” teknik vocal, meliputi:
a. Speed/tempo, kecepatan bicara, variatif, jangan terlalu cepa tjangan pula terlalu
lambat.
b. Volume, Tinggi-rendah bicara, disesuaikan dengan karakter dan jumlah audiens
c. Artikulasi, kejelasan kata demi kata yang kita ucapkan
d. Projection, memproyeksikan (mengarahkan) sauara sampai kebagian paling
belakang ruangan tanpa harus berteriak.
e. Pronounciation (Pelafalan), pelafalan kata demi kata secara jelas dan benar.
f. Repetition, (Pengulangan), untuk mengulangi kata-kata penting dengan irama yang
bebeda.
g. Hindari gumaman (Intruding Sound) terlalu sering
h. Ringkas namun jelas, jangan bertele-tele.
Dalam berkomunikasi ada kalanya terdapat informasi misalnya nama obat, nama orang,
dll. Untuk menverifikasi dan mengklarifikasi, maka komunikasi sebaiknya mengeja huruf demi
huruf menggunakan alfabeth standart internasional sebagaimana table berikut:
A ALFA N NOVEMBER
B BETA O OSCAR
C CHARLY P PAPA
D DELTA Q QUEBEC
E ECHO R ROMEO
F FANTA S SIERRA
G GOLF T TANGGO
H HOTEL U ULTRA
I INDIA V VICTOR
J JULIET W WHISKEY
K KILO X XRAY
L LIMA Y YANKEE
M MIKE Z ZERO/ZULU
BAB II
RUANG LINGKUP
Panduan komunikasi efektif ini akan membahas mengenai komunikasi antara petugas
kesehatan dengan dokter. Petugas kesehatan yang dimaksud adalah semua petugas kesehatan
yang berkomunikasi dengan dokter baik secara langsung atau lisan maupun melalui telepon
atau dengan saluran komunikasi.Dan membahas mengenai serah terima pasien antar perawat
dan antara perawat dan dokter.
Beberapa petugas kesehatan yang berkomunikasi dengan dokter:
1. Perawat
2. Bidan
3. Fisioterapis
4. Ahli gizi
5. Apoteker dan Asisten apoteker
Panduan ini akan membahas lebih rinci mengenai cara dan tehnik komunikasi antar
petugas kesehatan dengan dokter, hal yang akan dibahas adalah;
a. Jenis komunikasi
b. Komunikasi efektif dengan menggunakan tehnik SBAR
c. Proses komunikasi
d. Tata laksana komunikasi lisan
e. Tata laksana pengisian formulir komunikasi melalui telepon
BAB II
TATA LAKSANA
Dokumentasi komunikasi pemberian informasi dan edukasi yang efektif dalam upaya
peningkatan pelayanan kesehatan:
1. Buku register komunikasi efektif via telepon antar dokter spesialis dengan dokter
umum / perawat.
2. SPO Komunikasi Efektif via Telepon antar Dokter Spesialis dengan DokterUmum /
Perawat.
TIMBANG TERIMA ANTAR SHIFT
1. IGD
2. Ruang Rawat Inap Perawatan
Unit Terkait
3. OK
4. Unit Rawat Jalan
KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN SBAR DAN TBAK
NO. DOKUMEN
RSIA Permata Hati NO. REVISI Halaman
301/SK/RSIA-PH/III
JL. Tamalanrea Raya Blok 01 1 dan 2
/2018
10M No.9-10 MAKASSAR
Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSIA Permata Hati
OPERASIONAL (SPO) 24/03/2018
dr. Armanto Makmun
Penyampaian pesan dari satu orang ke orang lain baik secara
langsung atau tidak langsung (via telepon) secara jelas, singkat,
tidak membingungkan dengan menggunakan teknik SBAR dan
PENGERTIAN membaca ulang instruksi kembali dilanjutkan dengan memberi
stempel TBAK dan dokter yang memberi instruksi harus tanda
tangan
IGD
Ruang Rawat Inap Perawatan
Unit Terkait
OK
Unit Rawat Jalan
PROSEDUR KOMUNIKASI VIA TELEPON ANTAR PARA PEMBERI
LAYANAN (PERAWAT & PETUGAS LAB)
RSIA Permata Hati
JL. Tamalanrea Raya Blok
No. Dokumen
10M No.9-10 MAKASSAR No. Revisi Halaman
301/SK/RSIA-PH/
01 1 dan 2
III / 2018
Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit Direktur RSIA Permata Hati
OPERASIONAL
24/03/2018
(SPO)
dr. Armanto Makmun , M.Kes
Komunikasi efektif melalui telepon yang dilakukan oleh perawat
untuk menanyakan hasil pemeriksaan laboratorium pada petugas
PENGERTIAN
laboratorium dan dicatat oleh perawat secara lengkap, akurat dan
jelas.
1. Sebagai acuan untuk melaporkan hasil pemeriksaan
laboratorium klinis.
2. Terjalinnya kelancaran komunikasi antar perwata dan
petugas laboratorium.
TUJUAN 3. Mengurangi kesalahan/kekeliruan dalam pemberi terapi.
4. Meningkatkan keselamatan pasien.
5. Terpeliharanya mutu pelayanan.
6. Mengurangi kesalahan/kekeliruan hasil pelaporan
pemeriksaan laboratorium.
Surat Keputusan Direktur Nomor : 014/SK/RSIA–PH/II/ 2018
KEBIJAKAN tentang pemberlakuan panduan komunikasi efektif Rumah Sakit
Ibu Dan Anak Permata Hati
PROSEDUR 1. Identifikasi pasien sebelum menelepon ruang laboratorium
dengan mencocokkan kebenaran identitas pasien.
2. Tanya nama pasien atau keluarga pasien, lihat gelang,
identifikasi siapkan status pasien.
3. Bila antara pertanyaan gelang identifikasi dan status pasien
sudah sesuai, hubungi no. unit laboratorium.
4. Tekan nomor ekstensi ruang laboratorium.
5. Setelah terdengar nada sambung, ucapkan salam.
6. Sebutkan identitas diri/ruang perawatan.
7. Siapkan lembar status pasien.
8. Sebutkan nama/nomor rekam medis/alamat pasien yang
dimaksud.
9. Catat hasil pelaporan dari petugas laboratorium pada
status pasien.
10. Bacakan kembali hasil pelaporan secara lengkap, akurat,
dan jelas pada petugas laboratorium.
11. Cantumkan nama lengkap dan tanda tangan pelapor pada
form yang disediakan.
12. Cantumkan tanda tangan saksi yang mendengarkan saat
menanyakan hasil laboratorium (keluarga pasien, pasien
atau perawat jaga, dokter jaga, dokter yang merawat).
13. Ucapkan terima kasih.
1. IGD
2. Ruang Rawat Inap Keperawatan
Unit Terkait 3. Unit Rawat Jalan
4. Unit Laboratorium
5. OK
PROSEDUR KOMUNIKASI VIA TELEPON ANTAR PARA PEMBERI
LAYANAN (DOKTER & PERAWAT)
1. IGD
Unit Terkait 2. Ruang Rawat Inap Perawatan
3. OK
4. Unit Rawat Jalan
KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN MENGGUNAKAN SBAR DAN TBAK
NO. DOKUMEN
RSIA PermataHati NO. REVISI Halaman
301/SK/RSIA-PH/III
JL. Tamalanrea Raya Blok 01 1 dan2
/2018
10M No.9-10 MAKASSAR
Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR TanggalTerbit Direktur RSIA PermataHati
OPERASIONAL (SPO) 24/03/2018
dr. ArmantoMakmun
Penyampaian pesan dari satu orang ke orang lain baik secara
langsung atau tidak langsung (via telepon) secara jelas, singkat,
tidak membingungkan dengan menggunakan teknik SBAR dan
PENGERTIAN membaca ulang instruksi kembali dilanjutkan dengan memberi
stempel TBAKdan dokter yang memberi instruksi harus tanda
tangan
RSIA PermataHati
JL. Tamalanrea NO. DOKUMEN
NO. REVISI Halaman
Raya Blok 10M 302/SK/RSIA-
01 1 dan3
No.9-10 PH/III/ 2018
MAKASSAR
Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSIA PermataHati
PROSEDUR TanggalTerbit
OPERASIONAL 24/03/2018
(SPO)
dr. ArmantoMakmun, M.Kes
Komunikasi efektif melalui telepon yang dilakukan perawat untuk mel
PENGERTIAN keluhan, keadaan dan permasalahan pasien kepada dokter yang meraw
lengkap, akurat, jelas, dan dipahami oleh kedua belah pihak.
Ditetapkan,
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSIA Permata Hati
OPERASIONAL (SPO) 24/03/2018
dr. Armanto Makmun, M.Kes
1. Suatu proses memberitahukan hasil laboratorium yang bernilai
kritis kepada dokter penanggungjawab pasien
PENGERTIAN 2. Nilai kritis hasil laboratorium adalah suatu hasil tes laboratorium
yang membutuhkan intervensi klinis segera (disebut juga
AUTOMATIC CALL BACK VALUES).