A. Rasional
Dasar-Dasar Kuliner adalah mata pelajaran yang memuat materi dasar
dalam kegiatan mengolah makanan yang berasal dari bahan yang masih
mentah menjadi makanan yang siap dikonsumsi. Istilah-istilah di bidang
kuliner yang ada dalam mata pelajaran Dasar-Dasar Kuliner dituliskan
dengan bahasa Inggris sebagai landasan untuk mempelajari bahasa inggris
untuk kebutuhan belajar di fase berikutnya melalui penyelarasan dgn
kurikulum berstandar ASEAN (Common ASEAN Tourism
Curriculum/CATC).
Mata pelajaran Dasar-Dasar Kuliner berfungsi untuk memberikan
motivasi dan meningkatkan minat belajar peserta didik sebagai bekal untuk
mempelajari materi pada kompetensi keahlian berikutnya. Pada dasar-dasar
kuliner, peserta didik mempelajari materi tentang dasar-dasar industri kuliner,
perkembangan bidang kuliner termasuk teknologi dan tren yang sedang
berkembang, foodpreneurs dan job profile dibidang kuliner sehingga dapat
bekerja di hotel, restaurant, rumah sakit, kapal pesiar, food stylist, atau
berwirausaha. Mata pelajaran Dasar-Dasar Kuliner juga merupakan wahana
belajar bagi peserta didik untuk mempelajari dasar-dasar pengetahuan bahan
makanan serta teknik dan metode pengolahan makanan yang meliputi teknik
memasak panas basah (moist heat) dan panas kering (dry heat) agar hasil
olahan sesuai dengan standar yang telah ditentukan dengan mengikuti prinsip
pelaksanaan kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan,
juga mempelajari tentang pengetahuan peralatan dapur, menu, pengetahuan
dasar masakan Indonesia, Oriental, Kontinental, serta pengetahuan dasar
Patiseri/pastry dan bakery. Soft skills yang dibangun adalah bagaimana
mereka mencintai pekerjaan yang terkait industri kuliner, berkreativitas,
membangun kerja tim, berorientasi pada kualitas yang tinggi, dan
membangun suatu jaringan kerja (networking).
Pembelajaran sebaiknya dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran sperti discovery learning, inquiry learning, project based
learning, problem based learning, teaching factory atau model dan metode
lainnya yang relevan. Dengan model pembelajaran tersebut diharapkan dapat
tercipta pembelajaran yang lebih interaktif, inspiratif dan eksploratif,
sehingga memotivasi peserta didik untuk mampu membangun sikap
kolaboratif dan mandiri. Model pembelajaran yang tepat akan dapat
mengembangkan bakat, minat dan renjana peserta didik.
Mata pelajaran Dasar-Dasar Kuliner membekali peserta didik dengan
serangkaian sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
menghadapi tantangan perubahan zaman, menunjang pengembangan diri
melalui jalur studi dan pengembangan karir lebih lanjut sehingga bisa
menjadi insan Profil Pelajar Pancasila yang bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, bernalar kritis, mandiri, kreatif dan mampu bergotong royong.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Kuliner bertujuan memastikan peserta
didik dapat:
1. memahami proses bisnis bidang industri kuliner;
2. memahami perkembangan dan isu terkini bidang kuliner secara global, dan
perkembangan teknologi yang berkaitan dengan bidang kuliner;
3. memahami profesi dan kewirausahaan (foodpreneurs dan job profile) di
bidang kuliner;
4. memahami dasar penerapan pelayanan prima (excellent service) pada
industri kuliner;
5. menerapkan prinsip Pelaksanaan CHSE (Cleanliness Hygiene Safety and
Environment Sustainability) dan HACCP (Hazard Analysis Critical
Control Point);
6. memahami tahapan operasional persiapan dasar memasak meliputi
pengetahuan alat, bahan, dan metode dasar memasak;
7. memahami struktur menu masakan; dan
8. melaksanakan praktik dasar memasak masakan Indonesia, oriental dan
continental serta Pastry dan Bakery.
C. Karakteristik
Mata Pelajaran Dasar-Dasar Kuliner menekankan pada aspek-aspek
yang berkaitan dengan kedisiplinan, ketangguhan, keuletan, ketelitian,
responsif, akurat, kebersihan, kerjasama, ketekunan, keramahtamahan, kreatif
dan etika kerja sebagai cook. Adapun aspek yang dipelajari adalah sebagai
berikut.
Elemen Deskripsi
Proses bisnis industri Meliputi konsep industri kuliner, pentingnya
kuliner bidang kuliner di industri pariwisata dan
perhotelan, proses bisnis bidang kuliner yang
disesuaikan dengan unit kompetensi;
memelihara pengetahuan tentang industri
perhotelan, sehingga dapat meningkatkan
motivasi dan menumbuhkan kebanggaan diri
peserta didik dalam mempelajari bidang
kuliner.
Perkembangan bidang Meliputi sejarah memasak, peran teknologi
kuliner secara global dan dalam dunia kuliner dan perkembangannya
perkembangan teknologi sejak jaman primitif sampai modern,
yang berkaitan dengan komputerisasi pada industri kuliner serta
bidang kuliner perkembangan terkini tentang bidang kuliner,
termasuk fusion food dan gastronomy
molecular; industri perhotelan; pengetahuan
tentang makanan dan minuman, sehingga
peserta didik memiliki kemampuan untuk
selalu memperbaharui pengetahuannya dan
mempunyai inovasi sesuai perkembangan
zaman.
Profesi dan Meliputi pengenalan profesi atau okupasi dunia
kewirausahaan di bidang kerja bidang kuliner dan peluang berwirausaha
kuliner (foodpreneurs sehingga peserta didik memiliki minat,
dan jobprofile) motivasi dan kemauan untuk belajar sesuai
dengan konsentrasi yang ingin ditekuninya.
Penerapan pelayanan Meliputi berkomunikasi secara efektif melalui
prima (excellent service) telepon, bekerjasama secara efektif dengan
pada industri kuliner kolega dan pelanggan, dan bekerja dalam
lingkungan sosial yang berbeda.
Pelaksanaan Kebersihan, Meliputi standar dan prosedur keselamatan,
Kesehatan, Keselamatan, keamanan bahan makanan, keamanan peralatan
dan Kelestarian dan area kerja, kebersihan area dan peralatan,
Elemen Deskripsi
Lingkungan/Cleanliness kesehatan, prosedur dasar pertolongan pertama
Health Safety dan keramahan lingkungan
Environment
Sustainability (CHSE)
dan HACCP (Hazard
Analysius Critical
Control Point)
Praktik dasar memasak Meliputi praktik dasar penyimpanan, dan
secara menyeluruh perawatan peralatan dapur yang digunakan
pada industri kuliner, pengetahuan tentang
bahan makanan, pengetahuan menu dan dasar-
dasar masakan Indonesia, Oriental, Kontinental
dan Pastry Bakery, metode dasar memasak,
menyiapkan dan menyimpan makanan secara
aman dan higienis, menerima dan menyimpan
dengan aman barang yang masuk,
mengorganisir dan menyiapkan makanan,
menggunakan metode dasar memasak, serta
meningkatkan dan memperbaharui
pengetahuan lokal.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK/MAK), peserta didik akan
mendapatkan gambaran mengenai program keahlian yang dipilihnya sehingga
mampu menumbuhkan dorongan hati (passion) dan visi untuk merencanakan
dan melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu, pada akhir fase E peserta didik
mampu menjelaskan dasardasar Industri Kuliner, Perkembangan Bidang
Kuliner, Entrepreneurship dan job profile di bidang kuliner, menerapkan
prosedur pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian
Lingkungan/Cleanliness Health Safety Environmental Sustainability (CHSE),
serta menerapkan persiapan dasar memasak.
A. Rasional
Mata pelajaran Kuliner berisi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam penguasaan kompetensi di
bidang kuliner. Ruang lingkup mata pelajaran ini mulai dari persiapan,
pengolahan, sampai dengan menghidangkan makanan yang bersifat
tradisional dan internasional. Keterampilan yang dimiliki peserta didik setelah
mempelajari mata pelajaran ini, yaitu memiliki keterampilan menerapkan
prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), pengetahuan tentang alat
memasak dan bahan makanan, menganalisis resep makanan dan minuman,
mengaplikasikan proses persiapan, pembuatan hingga penyajian dan
pengemasan makanan dan minuman, pelayanan makan dan minum sesuai
dengan standar industri.
Fungsi mata pelajaran ini antara lain: a) memberikan sarana
pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan perkembangan teknologi yang
digunakan di dunia kerja kuliner; b) memberikan pengalaman belajar peserta
didik sesuai dengan persyaratan yang dituntut oleh dunia kerja/konsumen; c)
membangun dan menerapkan budaya kerja bagi peserta didik SMK; d)
menyediakan sarana kegiatan usaha kuliner bagi peserta didik SMK; e)
mengembangkan kreativitas dan inovasi bagi peserta didik SMK; dan f)
menyiapkan peserta didik untuk mendapatkan pengakuan dalam bentuk
sertifikat kompetensi dan produktivitas/kinerja dari dunia kerja.
Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran kuliner sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran, yang pelaksanaan pembelajaran
menggunakan metode (ceramah dan tanya jawab, diskusi, observasi,
demonstrasi) dan model-model pembelajaran Discovery Learning, Problem-
based Learning, Project-based Learning, Teaching Factory dan Product-
based Learning. Model pembelajaran tersebut diharapkan dapat menciptakan
pembelajaran yang lebih interaktif, inspiratif, eksploratif dan inovatif. Peserta
didik dimotivasi untuk mampu membangun rasa percaya diri, berkolaborasi,
mandiri, bertanggung jawab, disiplin, memiliki daya juang tinggi, dan
memiliki ketahanan mental kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Mata pelajaran Kuliner menyiapkan peserta didik untuk memiliki sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan oleh peserta didik yang akan
bekerja di dunia industri kuliner sehingga menjadi seorang praktisi kuliner
handal, berkualitas, professional, dan berdaya saing tinggi. Penanaman nilai-
nilai karakter kerja dapat diterapkan pada setiap pelaksanaan pembelajaran
praktik dan dapat membantu guru dalam memperbaiki kultur pembelajaran
praktik ke arah yang mendekati budaya kerja di industri.
Mata pelajaran kuliner membuka wawasan peserta didik untuk siap
sebagai sumber daya yang ahli pada bidang kuliner, yang memiliki nalar
kritis, kreatif dan adaptif dengan alam nyata sebagai wujud manusia abad ke-
21 sesuai dengan profil pelajar Pancasila diantaranya pengetahuan
meningkatkan daya bernalar kritis dan kreatif. Keterampilan untuk mengasah
kreativitas dan kemandirian. Sikap bertujuan menanamkan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, meningkatkan kedisiplinan,
mandiri, bergotong royong serta berbudaya kerja yang positif.
B. Tujuan
Mata pelajaran Kuliner bertujuan membekali peserta didik dengan
kemampuan softskill dan hardskill melalui proses pembelajaran sehingga
peserta didik mampu:
1. menerapkan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3);
2. menerapkan pengetahuan tentang alat memasak dan bahan makanan;
3. menganalisis resep, makanan, dan minuman;
4. mengaplikasikan proses persiapan, pembuatan hingga penyajian dan
pengemasan makanan dan minuman;
5. melakukan pelayanan makan dan minum sesuai dengan standar industri;
dan
6. mendemonstrasikan praktik masakan Kontinental, Oriental, Indonesia,
Pastry Bakery dan Kue Indonesia sesuai standar industri.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Kuliner menekankan pada aspek-aspek softskill yang
berkaitan dengan kedisiplinan, ketangguhan, dan keuletan yang diperlukan
peserta didik untuk menunjang pengembangan pengetahuan, keterampilan
dan sikap. Mata pelajaran ini memuat kompetensi profesional untuk
membekali tamatan sebagai juru masak yang mandiri dan siap untuk bekerja
di dunia usaha dan dunia industri, melanjutkan sesuai keahliannya, dan/atau
sebagai wirausaha sesuai bidangnya.
Elemen Deskripsi
Kesehatan dan Meliputi menerapkan Kesehatan dan Keselamatan
Keselamatan Kerja (K3) Kerja (K3) meliputi Kesehatan dan Keselamatan
kerja, Alat Pelindung Diri (APD), risiko
penanganan kebakaran, penyakit akibat kerja,
kebersihan dapur dan kebersihan pribadi secara
mandiri.
Persiapan Alat dan Bahan Meliputi cara menggunakan berbagai alat, cara
membersihkan dan penyimpanan alat. Pemilihan
bahan hewani dan nabati, penghitungan bahan,
penimbangan dan penyimpanan bahan berdasarkan
klasifikasi bahan makanan basah, bahan makanan
kering, dan beku.
Pengolahan Makanan dan Meliputi yang dibutuhkan dalam proses pengolahan
Minuman makanan dengan berbagai teknik dasar memasak,
pembuatan bumbu dasar, pembuatan stock dan
soup, pembuatan dan penyimpanan grafy sauce,
dan sandwich. Hidangan berbahan utama nabati dan
Elemen Deskripsi
hewani, hidangan nasi mie, dan pasta. Hidangan
kue tradisional Indonesia, hidangan penutup
(dessert), produk pastry dan bakery, serta minuman
panas dan dingin.
Penyajian Makanan dan Meliputi yang dibutuhkan dalam penyajian
Minuman makanan dan minuman, pemilihan alat hidang,
penataan hidangan, porsi hidangan, serta membuat
hiasan makanan dan minuman.
Pelayanan Makan dan Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
Minuman yang dibutuhkan dalam pelayanan makanan dan
minuman, langkah-langkah pelayanan makanan dan
minuman kepada tamu sesuai standar pelayanan,
komunikasi secara baik, sopan, dan jujur, serta
pengantaran pesanan pelanggan sesuai standar
industri.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase F peserta didik dapat menerapkan prosedur Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3), menganalisis resep masakan, mengoperasikan
jenis alat memasak, mengidentifikasi jenis bahan makanan, menerapkan cara
penggunaan alat memasak, mengaplikasikan cara penanganan bahan
makanan, menerapkan cara penyimpanan alat dan bahan, mempraktikkan
hidangan bahan dasar hewani, membuat kue tradisional Indonesia, membuat
produk pastry dan bakery, serta menerapkan cara penyajian dan pengemasan.
Softskill di akhir fase F, peserta didik diharapkan dapat berkomunikasi
dengan baik, bekerja sama dan berkolaborasi dalam tim, beretika, bermoral,
dan santun. Capaian Pembelajaran Kuliner pada akhir Fase F dapat diuraikan
sebagai berikut.
Elemen Deskripsi
Kesehatan dan Pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
Keselamatan Kerja (K3) akibat kerja seperti penerapan keselamatan
kerja di lingkungan tempat kerja, penerapan
penggunaan alat pelindung diri (APD),
kesehatan dan penyakit akibat kerja, food
hygiene, personal hygiene, dan kitchen
hygiene.
Persiapan Alat dan Bahan Pengenalan kitchen equipment dan utensil,
cara penggunaan alat, cara membersihkan
alat dan cara penyimpanan alat; pemilihan
bahan, pembersihan bahan, pemotongan
bahan dan
penyimpanan bahan berdasarkan jenis
perishable food dan groceries food.
Pengolahan Makanan dan Proses pengolahan makanan dengan
Minuman berbagai teknik dasar memasak, membuat
bumbu dasar, membuat soup, membuat dan
menyimpan gravy/sauce, membuat
sandwich, memasak hidangan berbahan
utama nabati dan hewani, serta hidangan
nasi berbumbu; membuat hidangan kue
tradisional Indonesia dan produk pastry dan
bakery; membuat minuman panas dan
dingin.
Elemen Deskripsi
Penyajian Makanan dan Melakukan platting serta membuat garnish
Minuman makanan dan minuman.
3. Fase F (Usia Mental ± 10 Tahun dan Umumnya Kelas XI dan kelas XII)
Pada akhir Fase F, peserta didik dapat menerapkan prosedur
keselamatan dan kesehatan kerja (K3); memahami pengertian resep
masakan; mengetahui jenis alat memasak; mengetahui jenis bahan
makanan; memahami cara penggunaan dan perawatan alat memasak;
memahami cara penanganan bahan makanan; mengetahui cara
penyimpanan alat dan bahan; membuat hidangan berbahan dasar utama
hewani; membuat aneka hidangan kue tradisional Indonesia; membuat
aneka produk pastry dan bakery; serta menerapkan cara penyajian,
penyimpanan, dan pengemasan hidangan. Fase F berdasarkan elemen
seperti berikut ini.
Fase F Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Kesehatan dan Pada akhir Fase F, peserta didik dapat:
Keselamatan Kerja (K3) mematuhi prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja dengan disiplin dan
bergotong royong; menggunakan alat
pelindung diri (APD);
menerapkan penggunaan alat pelindung diri
(APD); memahami tata cara menggunakan
alat pemadam kebakaran/APAR; memahami
tata cara penggunaan alat P3K; serta
menerapkan prosedur personal hygiene,
food hygiene dan kitchen hygiene.
Persiapan Alat dan Bahan Pada akhir Fase F, peserta didik dapat:
membaca dan memahami isi resep serta
bernalar kritis dalam mengidentifikasi
kebutuhan alat dan bahan, menyiapkan alat
dan bahan, membersihkan alat dan bahan
yang perlu dibersihkan terlebih dahulu,
menyimpan bahan yang sudah disiapkan
pada wadah yang sesuai, serta melakukan
inventaris alat dan bahan bahan dengan
tertib dan jujur.
Membuat Hidangan Pada akhir Fase F, peserta didik dapat:
membaca dan memahami isi resep serta
bernalar kritis dalam melaksanakan proses
pembuatan hidangan berbahan dasar hewani,
pembuatan kue tradisional Indonesia, dan
pembuatan produk pastry dan bakery.
Menyajikan Pada akhir Fase F, peserta didik dapat:
Hidangan membaca dan memahami isi resep serta
bernalar kritis dalam melaksanakan proses
penyajian, penyimpanan atau pengemasan
hidangan dengan memberikan garnish
berdasarkan kreatifitas yang dimiliki peserta
didik.