Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN PHBS TENTANG MENCUCI TANGAN


TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP MENCUCI TANGAN DI SEKOLAH
DASAR

Oleh :

SHELA PUTRIANANTA
NIM: P05170019078
TINGKAT : 4B

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
PROGRAM STUDI PROMOSI KESEHATAN
PROGRAM SARJANA TERAPAN
TAHUN 2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………4
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………….4
D. Manfaat Penelitian………………………………………………………...5

BAB II LANDASAN TEORI


A. Tinjauan Pustaka…………………………………………………………7
1. Penyuluhan............................................................................................7
2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)...........................................10
3. Cuci Tangan………………………………………………………….11
4. Pengetahuan………………………………………………………….13
5. Sikap…………………………………………………………………17
6. Anak Sekolah Dasar………………………………………………….19

B. Hipotesis……………………………………………………………………21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Jenis dan Desain Penelitian……………………………………………….22
B. Kerangka konsep.................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan di Indonesia merupakan bagian dari pembangunan nasional
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya guna
tercapainya negara yang kuat.
Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat tersebut dapat dicapai, salah satunya dengan
program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Progam PHBS merupakan upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan
melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan
pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment).
Menurut KepMenKes No.852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat tertuang pernyataan bahwa, pemerintah telah memberikan perhatian
di bidang hygiene dan sanitasi dengan menetapkan Open Defecation Free serta peningkatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tahun 2009 dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN. ) Tahun 2004- 2009. Hal ini sejalan dengan komitmen
pemerintah dalam mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015, yaitu
meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar secara berkesinambungan kepada separuh dari
proporsi penduduk yang belum mendapatkan akses.
Propinsi Jawa Tengah sendiri memfokuskan Program PHBS pada PHBS Rumah Tangga,
PHBS Sekolah, dan PHBS Tempat Ibadah, didasarkan pertimbangan tatanan tersebut
mempunyai daya ungkit yang besar dalam pencapaian derajat kesehatan tersebut .
Salah satu dari empat kunci kegiatan PHBS untuk meningkatkan pencapaian derajat
kesehatan adalah meningkatkan perilaku cuci tangan yang benar (cuci tangan dengan air yang
mengalir dan sabun) setelah buang air besar, setelah menceboki bayi dan balita, sebelum makan
serta sebelum menyiapkan makanan (Yusup, 2008).
Hasil pelaksanaan program PHBS tentang mencuci tangan, menurut studi WHO tahun
2007 menyatakan, kejadian diare menurun 45% dengan perilaku mencuci tangan pakai sabun,
32% dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar, dan 39% perilaku
pengelolaan air minum yang di rumah tangga, dengan upaya tersebut kejadian diare menurun
sebesar 94% (Depkes RI, 2007).
Beberapa jurnal di dunia melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan cuci tangan
pakai sabun. Jurnal dari Annals of Internal Medicine pada tahun 2009 dengan judul artikel The
Effects of Hand Washing and Facemaskson Prevention of Influenza Infection, penelitan ini
melibatkan 259 orang yang tinggal di Hongkong, bahwa dengan mencuci tangan dan
menggunakan masker membantu mencegah penyebaran virus influenza kira-kira 36 jam
dihitung sejak gejala Influenza ditemukan. Dan diikutkan penelitian yang telah dilakukan oleh
Park dkk dalam jurnal BMC Infectious Diseases artikel Perceptions And Behaviors Related To
Hand Hygiene For The Prevention Of H1N1 Influenza Transmission Among Korean University
Students During The Peak Pandemic Period menyebutkan cuci tangan dengan sabun merupakan
cara yang efektif untuk mencegah penyakit H1N1 dan Influenza.
Perilaku Sehat Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) yang merupakan salah satu Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), saat ini juga telah menjadi perhatian dunia, hal ini karena
masalah kurangnya praktek perilaku cuci tangan tidak hanya terjadi di negara berkembang saja,
tetapi ternyata di negara maju pun kebanyakan masyarakatnya masih lupa untuk melakukan
perilaku cuci tangan. Fokus CTPS ini adalah Anak sekolah sebagai "Agen Perubahan" dengan
simbolisme bersatunya seluruh komponen keluarga, rumah dan masyarakat dalam merayakan
komitmen untuk perubahan yang lebih baik dalam berperilaku sehat melalui CTPS.
Hal ini dikuatkan oleh pernyataan Drs. Thosim, MM, Kabid PKPL (Promosi Kesehatan
dan Penyehatan Lingkungan) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah bahwa sasaran promosi
PHBS adalah anak sekolah terutama sekolah dasar. Sebab, mereka merupakan kelompok umur
yang mudah menerima inovasi baru dan punya keinginan kuat untuk menyampaikan
pengetahuan dan informasi yang diterimanya kepada orang lain.
Studi pendahuluan yang dilakukan di sekolah dasar diketahui bahwa siswa kelas V
sejumlah 48 orang, dan dinyatakan belum pernah mendapat penyuluhan tentang cara mencuci
tangan yang baik dan benar.
Berdasarkan data diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Pemberian Penyuluhan PHBS tentang Mencuci Tangan terhadap Pengetahuan dan
Sikap Mencuci Tangan di Sekolah Dasar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah proposal ini adalah “Adakah
pengaruh pemberian penyuluhan PHBS tentang mencuci tangan terhadap pengetahuan dan sikap
mencuci tangan di sekolah dasar”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian penyuluhan PHBS tentang mencuci tangan terhadap
pengetahuan dan sikap mencuci tangan Di Sekolah Dasar”

1. Tujuan Khusus
a. Untuk memberikan penyuluhan PHBS tentang mencuci tangan
b. Untuk mengetahui pengaruh pemberian penyuluhan PHBS tentang mencuci tangan
terhadap pengetahuan mencuci tangan Di Sekolah Dasar.
c. Untuk mengetahui pengaruh pemberian penyuluhan PHBS tentang mencuci tangan
terhadap sikap mencuci tangan Di Sekolah Dasar
d. Untuk menganalisa pengaruh pemberian penyuluhan PHBS tentang mencuci tangan
terhadap pengetahuan dan sikap mencuci tangan Di Sekolah Dasar

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritik
a. Sebagai tambahan referensi dalam bidang Promosi Kesehatan PHBS tentang
mencuci tangan.
b. Sebagai masukan agar program PHBS dapat berjalan lancar untuk penelitian
selanjutnya.

2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi peneliti untuk menambah pengetahuan serta menambah pengalaman dalam
bidang pelayanan promosi kesehatan.
b. Bagi tempat penelitian diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan dan
pertimbangan dalam meningkatkan derajat kesehatan.
c. Bagi anak-anak agar membudayakan mencuci tangan menjadi pola hidup mereka.

Anda mungkin juga menyukai