Anda di halaman 1dari 14

DI

S
U
S
U
N
OLEH : KELOMPOK 3

1. IZATUN NAPSIA 4. IKNABIL


2. BUNGA SETIARNO 5. IMRAN
3. DEFI NURMARSAWATI 6. RIZKY RAHMADANI

KELURAHAN : BAMBALAMUTU
KECAMATAN : BAMBALAMOTU
KABUPATEN : PASANGKAYU
PROVINSI : SULAWESI BARAT

SMAN 1 BAMBALAMOTU
TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karna dengan limpahan rahmat dan karuniaNya.Kami
bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat dan salam tercurahkan-  kepada baginda
Nabi Muhammad SAW , keiuarga dan para sahabatnya semoga kita termasuk golongannya.

Makalah ini kami susun dengan tujuan membahas Masalah Konsep Enensial
Geografi. Dan tak  lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada dosen atas bimbingan dan
arahannya. Dan ucapan terima kasih saya sampaikan kepada teman-teman, khususnya dari
kelompok kami, karena dengan kerja sama dan masukan daari teman-teman makalah ini dapat
tersusun dengan baik.

Kami sadar  makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami ini. Dan semoga
makalah ini dapat berguna bagi kita semua, Amin.
                       

                                                                                                            Wassalam

                                                                                                               penulis
                         

                                                                       

                                                      

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ii
           
BAB I.  PENDAHULUAN
A.    Latar belakang 1
B.     Rumusan Masalah 1
C.     Tujuan 1

BAB II.  PEMBAHASAN

A.      Pengertian Geografi 2
B.       Konsep Dasar Geografi 2
C.      Pendekatan Geografi 3
D. Prinsip Pirinsip Geografi 5
E.      Aspek Geografi 6

BAB III. PENUTUP   


A.    Kesimpulan 10
B.     Saran 10

Daftar pustaka 11

                                                           

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar  bertujuan untuk
mengetahui bentuk dan struktur permukaan bumi . Oleh karena itu , diperlukan suatu media
untuk dapat menerapkan ilmu yang didapat di sekolah baik teori maupun
praktek.Pengetahuan dan keterampilan analisis geografi merupakan salah satu bidang ilmu
pendidikan yang memerlukan pendekatan terhadap alam di sekitarnya .

B. Tujuan
Tujuan Konsep Dasar Geografi ini adalah
a. Menumbuhkan rasa kepedulian terhadap alam sekitarnya
b. Mengetahui struktur beNtuk muka bumi
c. Memperoleh informasi tentang alam semesta beserta isinya

C. Rumusan Masalah
Rumusan dari Makalah Konsep Dasar Geografi ini membahas tentang :
a).       Memahami,konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi.
b).      Menjelaskan pengertian dan batasan geografi.
c).       Menjelaskan pengertian konsep dasar geografi.
d).      Memberi petunjuk cara-cara pendekatan geografi.
e).       Menjelaskan prinsip-prinsip geografi.
f).       Menjelaskan dan menyimpulkan aspek geografi.

  

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Geografi
Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani).Geo artinya bumi dan graphein
artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi (pemerian).Berdasarkan asal kata tersebut,
geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau
mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi.
1. Batasan Geografi
Batasan geografi sangat banyak dan mengalami perubahan sesuai dengan
kemajuan peradaban manusia.Berikut ini adalah beberapa tokoh dengan definisi atau
batasannya masing-masing (Nursid Sumaatmadja).
 Sidney dan Donal J.D. Mulkerne, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu
pengetahuan tentang bumi dan kehidupan makhluk yang ada di atasnya.
 Hartshorne, menyatakan bahwa geografi berguna untuk memberikan deskripsi yang
beraturan dan teliti dari permukaan bumi.
 Starbo, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari karakteristik
tertentu pada suatu wilayah dan memperhatikan hubungan antara berbagai tempat.
 Yeates, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang memperhatikan
perkembangan rasional dan lokasi di permukaan bumi.
 Alexander, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh
lingkungan alam pada aktivitas manusia.
 Bintaro, menyatakan bahwa geografi adalah ilmu pengetahuan yang menceritakan
dan menerangkan sifat bumi; menganalisis gejala alam dan penduduk; mempelajari
corak yang khas dalam kehidupan dan berusaha mencari fungsi unsur-unsur bumi
dalam ruang dan waktu.

B. Konsep Dasar Geografi


Ada sepuluh konsep dasar geografi, yaitu sebagai berikut.
 Konsep aglomerasi, yaitu persebaran gejala geografi yang mengelompok di
suatu tempat karena ada faktor-faktor yang menguntungkan.
Contohnya: penduduk biasanya bertempat tinggal di daratan rendah yang subur.
 Konsep diferensi area, yaitu adanya perbedaan cirri khas suatu daerah dengan
daerah lain.
 Konsep interaksi dan interdepensi, yaitu peristiwa-peristiwa yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi gejala alam.
 Konsep jarak, yaitu berkaitan dengan proses pencapaian ke suatu lokasi dan
perhitungan jarak antara satu tempat ke tempat lain.

2
 Konsep keterjangkauan, yaitu tersedianya sarana dan prasarana untuk mencapai
suatu wilayah. Misalnya, transportasi di saerah rendah lebih mudah dibandingan
transportasi di pegunungan.
 Konsep keterkaitan keruangan, yaitu hubungan antara persebaran gejala geografi
di suatu tempat dengan gejala lain.
 Konsep lokasi, yaitu konsep yang sangat penting dalam geografi. Konsep ini ada
dua, yaitu lokasi relatif dan lokasi absolut.
 Lokasi relatif adalah lokasi yang didasarkan pada keadaan daerah sekitar.
 Lokasi absolut adalah lokasi yang didasarkan pada garis lintang dan gars
bujur.
 Konsep morfologi, yaitu konsep yang berhubungan dengan relief (bentuk
permukaan bumi) yang berbeda-beda sehingga kegunaanya pun berbeda.
 Konsep nilai kegunaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan manfaat fenomena
yang ada. Misalnya, daerah wisata bagi wisatawan merupakan tempat rekreasi,
tetapi bagi pedagang merupakan tempat yang menguntungkan untuk berdagang.
 Konsep pola, yaitu berkaitan dengan persebaran fenomena permukiman, sungai,
jenis tanah, dan pengembangan kota.

C. Pendekatan Geografi
Dalam geografi dekenal beberapa pendekatan, yaitu pendekatan ruangan (spatial
approach), pendekatan ekologi (ecological approach), pendekatan kronologi (history
approach), dan pendekatan sistem (system approach).
1. Pendekatan Keruangan {Spatial Approach}
Pendekatan keruangan adalah mempergunakan prinsip-prinsip yang berlaku, yaitu
prinsipersebaran, interelasi, dan deskripsi.Pendekatan keruanagn ini meliputi sebagai
berikut.
 Pendekatan Topik
Untuk pendekatan suatu gejala atau masalah dalam studi geografi dapat
dimulai dari topik utama yang menjadi perhatian utama, misalnya
kelaparan.Kelaparan di suatu daerah di ungkapkan jenis, sebab, persebaran,
intensitas, dan interelasinya dengan gejala lain dan masalah secara keseluruhan.
Dengan begitu, masalah geografi di daerah tersebut dapat di ungkap secara lebih
luas.
Pendekatan topik dapat di lakukan terhadap topic-topik lainnya, seperti
kekurangan air, erosi, industri, pengangguran, dan kenakalan remaja.Dalam
melakukan pendekatan topik, pada prinsipnya tidak boleh terlepas hubungannya
dengan ruang yang menjadi topik tersebut.Faktor-faktor geografi seperti keadaan
fisis dan manusianya harus diikutsertakan dalam pendekatan ini. Berdasarkan

3
landasan keruangan, kita dapat mengungkapkan karakteristik masalah kelaparan di
wilayah tertentu dibandingkan dengan masalah kelaparan di daerah lain.
 Pendekatan Aktifitas Manusia
Dalam pendekatan utamanya, pendekatan ini di arahkan kepada aktivitas
manusianya. Aktivitas penduduk dapat ditinjau dari persebaran, interelasi, dan
deskripsinya dengan gejala lain yang berhubungan dengan aktivitas itu. Dari
persebaran penduduk, kita dapat membedakan jenis aktivitas sehubungan dengan
mata pencaharian.Misalnya, apakah aktivutas itu berlangsung di daratan rendah, di
daratan tinggi atau pegunungan, di pantai, dan sebagainya.
Dengan adanya persebaran kegiatan penduduk tadi, dapat pula di ungkapkan
interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, keadaan geologi, keadaan tinggi
rendah permukaan, dan sebagainya.Oleh karena itu, kita dapat membuat deskripsi
tentang aktivitas penduduk berdasarkan persebaran dalam ruangan.
 Pendekatan Regional
Region adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang memiliki
karakteristik tertentu yang khas dan membedakan diri dari region-region yang lain.
Adapaun pendekatan region adalah mendekati suatu gejelah atau masalah dari
region atau wilayah tempat gejala tadi tersebar.Pendekatannya ditekankan kepada
region yang merupakan ruang atau wadahnya, bukan kepada topik atau aktifitas
manusianya.Misalnya, maslah pantai.
Dalam hal ini, kita mengungkapkan masalah abrasi pantai.Apa saja yang
menjadi penyebab terjadinya abrasi pantai. Lalu, kita dapat mengungkapkan
interelasi abrasi dengan penanaman hutan bakau (mangrove) di pantai.Apakah
hutan bakau di pantai dapat menguangi abrasi pantai?Kita dapat membandingkan
kondisi antara pantai yang tidak ditumbuhi pohon-pohon bakau.Itulah sebabnya
antara pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan regional
sukar dipisahkan satu sama lainnya. Hal itu terjadi karena suatu pendekatan akan
membantu pendekatan lainnya.

2. Pendekatan Ekologi {Ecological Approach}


Pendekatan ekologi adalah suatu metodologi untuk mendekati, menelaah, dan
menganalisis suatu gejala atau masalah dengan menerapkan suatu konsep san prinsip
ekologi.Ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dengan
lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi atau ekosistem.Geografi dapat
dikatakan sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang menjelaskan hubungan antara
lingkungan alam dengan persebaran dan aktivitas manusia.

4
Pandangan dan penelaahan ekologi di arahkan kapada hubungan antara
manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan alam. Pendekatan ekologi
dapat mengungkapkan masalah persebaran dn aktivitas manusia dengan
lingkungan alamnya. Demikian pula daerah pertanian, daerah perindustrian,
daerah perkotaan dan sebagainya.

3. Pendekatan Kronologi {History Approach}


Pendekatan kronologi (history atau sejarah) dapat menjelaskan dimensi waktunya
dan dapat pula menjelaskan pertumbuhan dan perkembangannya.Studi geografi
dalam meneliti dan menganalisis gejala melalui konsep regional tidak hanya
memperhatikan urutan waktu sebagai faktor ruang, melainkan juga harus
memperhatikan tempat sebagai faktor historinya.Pendekatan kronologi suatu gejala
atau masalah pada ruang tertentu dapat kita lakukan sebagai berikut:
a).  Mengkaji perkembangannya
b).  Melakukan prediksi proses gejala atau masalah tadi pada masa-masa yang
akan datang
c).   Melakukan pengkajian dinamika dan perkembangan suatu gejala geografi di
daerah atau wilayah tertentu.
Meneliti, menganalisis, dan mengadakan interpretasi peta suatu wilayah dengan
menggunakan pendekatan historis, artinya dengan menggunakan peta perkembangan
daerah berdasarkan urutan waktunya. Kita akan dapat melihat kecenderungan ke arah
mana kota itu tumbuh berkembang.

4. Pendekatan Sistem {System  Approach}


Pendekatan sistem adalah mode berpikir sintetik yang diterapkan kepada masalah
yang merupakan suatu sistem (Nursid Sumaadja, 1981).Mode berpikir sintetik adalah
mode berpikir yang didasarkan atas doktrin ekspansionisme. Doktrin ekspansionisme
adalah cara meninjau suatu benda atau hal sebagai bagian dari keseluruhan yang besar.
Pendekatan sistem diartikan sebagai suatu metodologi yang digunakan untuk
mendekati, menelaah, dan mengkaji sistem gejala geografi dan sistem keruangan
(spatial system).

D. Prinsip-Prinsip Geografi
Prinsip geografi menjadi dasar pada uraian, pengkajian, pengungkapan gejala, variable,
faktor dan masalah geografi.
1. Prinsip Persebaran
Persebaran gejala dan fakta tidak merata dari satu wilayah ke wilayah
lainnya.Kemudian kita gambarkan dan ungkapkan persebaran gejala dan fakta dalam

5
ruang atau wilayah. Deng-an demikian, kita dapat mengungkapkan hubungan satu sama
lainnya.

2. Prinsip Interelasi (Hubungan)


Setelah kita mengetahui persebarannya dalam ruang atau wilayah, kita akan
mengungkap-kan hubungan antara satu faktor dengan yang lainnya. Yaitu, hubungan
antara faktor fisis dengan faktor fisis; faktor manusia dengan faktor manusia; dan
faktor fisis dengan faktor manusia.Akhirnya, kita dapat mengetahui karakteristik
gejala atau fakta geografi di suatu wilayah.

3. Prinsip Deskripsi (Menjelaskan) atau Eksplanasi


Prinsip ini memberikan gambaran tentang gejala dan masalah yang
dipelajari.Pelaksana-annya dapat melalui kalimat, peta, grafik, diagram, dan table.
Deskripsi tersebut memberikan penjelasan tentang apa yang kita pelajari dan selidiki
.
4. Prinsip Spasial (Keruangan)
Prinsip ini meninjau gejala, fakta, dan maslah geografi dalam persebarannya,
interelasi-nya, dan interaksinya dalam ruangan. Ruang adalah bagian permukaan bumi,
baik keseluruh-an maupun hanya sebagian, termasuk juga:
a) Atmosfer paling bawah (troposfer) yang berpengaruh terhadap permukaan bumi.
b)  Litosfer (lapisan batuan) sampai kedalaman tertentu.
c)  Hidrosfer, yaitu air dipermukaan bumi (air laut dan air di darat) dan air tanah.
d)  Organism (makhluk hidup), flora, fauna, dan manusia di permukaan bumi

E. Aspek Geografi
Untuk melakukan studi tentang berbagai aspek kehidupan dalam geografi maka harus
dipelajari aspek-aspek secara geografi, yaitu pertanian, indusrti, permukiman, transportasi
dan komunikasi, serta sumber daya.

1. Aspek Pertanian
Berdasarkan tinjauan studi geografi, pertanian sebagai suatu sistem keruangan
merupakan perpaduan subsistem fisis dengan subsistem manusia. Subsistem fisis,
meliputi komponen-komponen tanah, iklim, hidrografi, topografi dengan segala
proses alamiahny. Subsistem manusia meliputi tenaga kerja, kemampuan teknologi,
tradisi, dan kemampuan ekonomi.Berikut ini kita akan mengkaji asosiasi berbagai
variable pertanian dan diferensi pertanian

6
 Pengkajian Asosiasi Variabe-Variabel Pertanian
Untuk menelaah hubungan dua variable pertanian, misalnya hubungan
antara penggunaan pupuk per satuan luas dengan produktifitas pertanian atau
antara produktivitas tersebut dengan jarak dari saluran utama pengairan
setempat, kita dapat menganalisisnya.

 Pengkajian Diferensi Areal Pertanian


Analisis keruangan sector pertanian dilakukan terhadap areal pertanian
yang cukup luas.Dari areal atau region pertanian yang cukup luas dapat
ditentukan perbedaan-perbedaan areal yang lebih kecilberdasarkan macam-
masam subsistem.Misalnya, keadaan pengairannya, jenis tanahnya, kemampuan
teknologi pertaniannya, dan jenis pertanian yang dikembangkannya.

2. Aspek Industri
Industri dalam arti sempit adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi (manufacturing
industry).Industri sebagai suatu sistem merupakan perpaduan subsistem fisis
dengan subsistem manusia.Aspek industri tersebut terutama kepada interelasi
keruangan komponen-komponennya dan kepada pengorganisasian ruang
dalam mengembangkan industri tersebut.
 Penerapan Teknologi Tepat
Teknologi tepat (teknologi adaptif), yaitu ahli teknologi dari negara-
negara maju yang disesuaikan dan diserasikan dengan pertimbangan-
pertimbangan keadaan lingkungan masyarakat yang menerapkannya
(Nursid Sumaadja, 1985).Penerapan teknologi adaptif pada sector industri,
berarti :
o Tepat, sesuai dan serasi dengan kondisi fisis-geografis wilayah yang
akan dikembangkan industrinya
o Tepat, sesuai, dan serasi dengan kondisi ekonomi setempat;
o Tepat, sesuai, dan serasi dengan kondisi demografi setempat;
o Dapat memberikan lapangan usaha dan lapangan kerja baru bagi
penduduk setempat.
 Penentuan Lokasi dengan Persebarannya
Dalam hal ini, aspek keruangan industri menyangkut pemecahan
masalah kepadatan penduduk, persebaran penduduk, pengembangan
daerah pedesaan, penjagaan pelestarian lingkungan hidup, dan
sebagainya.Pembangunan industri dilakukan untuk meningkatkan
pendapatan nasional kesejahtraan penduduk, baik di pedesaan maupun di

7
perkotaan.Sementara itu, lokasi persebaran industri ke daerah pedesaan
harus sesuai dengan kondisi geografi daerah pedesaan yang bersangkutan.
 Diferensiasi Areal Industri
Diferensiasi areal industri di arahkan kepada pemilihan kawasan yang
tepat dan sesuai dengan jenis industri yang akan dikembangkan dikawasan
tersebut. Kawasan industri terdiri dari komponen-komponen yang
mendukung pembangunan industri meliputi:
1)   Potensi sumber daya
2)   Kemungkinan pengembangan transportasi dan komunikasi
3)   Sumber daya energi
4)   Keadaan lahan
5)   Tenaga kerja
6)   Pengembangan teknologi
7)   Usaha menjaga kelestarian lingkungan
8)   Pemasaran lokal, nasional, dan luar negeri

3. Aspek Permukiman
Permukiman adalah bagian bumi yang dihuni manusia, meliputi sarana dan
prasarana yang menunjang kehidupan penduduk yang menjadi satu kesatuan dengan
tempat tinggal yang bersangkutan. Pada mulanya, manusia memilih tempat tinggal
atau permukiman dengan syarat-syarat:
 Cukup air
 Tanahnya subur
 Mudah untuk lalu lintas dan angkutan
 Mudah untuk menacari lapangan kerja
 Terlindung dari binatang buas

4. Aspek Transportasi dan Komunikasi


Transportasi adalah pemindahan benda maupun manusia dari satu tempat ke
tampat lain. Komunikasi adalah pergerakan atau perpindahan bukan berbentuk
benda, melainkan berupa berita, gagasan, buah pikiran, dan sebagainya.Transportasi
dan komunikasi membawa pengaruh perkembangan dan perubahan fisik secara
mental.Perkembangan dan pembangunan transportasi serta komunikasi dapat
digunakan sebagai prasarana dan sarana untuk mengembangkan dan memajukan
daerah terpencil.

8
5. Aspek Sumber Daya
Sumber daya adalah semua potensi dan lingkungan yang dapat memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Persediaan ini akan menjadi sumber daya bilamana dapat
digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (bahan pangan,
tempat berlindung, penghangat badan, transportasi, dan sebagainya).Suatu potensi,
baru akan menjadi sumber daya jika kemampuan budaya telah dapat
memanfaatkannya. Kekayaan yang tersimpan di dalam bumi tidak akan
berkembang atau belum bermanfaat jika kemampuan ilmu dan teknologinya belum
di gunakan. Bagi bangsa yang tingkat ilmu dan teknologinya sudah maju atau
tinggi, sumber daya yang berada di Negara lain sudah dapat di manfaatkan .

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep Geografi adalah unsur penting dalam geografi untuk memahami kejadian atau
fenomena yang terjadi dalam dunia geografi. Penjabaran fenomena ini selalu berkaitan
dengan penyebaran,relasi,fungsi,bentuk dan proses.
Geografi berasal dari kata geographyca (bahasa Yunani).Geo artinya bumi dan graphein
artinya tulisan, uraian, lukisan atau deskripsi (pemerian).Berdasarkan asal kata tersebut,
geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menuliskan, menguraikan, atau
mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan dengan bumi.
Konsep-konsep dasar Geografi dibagi menjadi sepuluh yaitu sebagai berikut:
1. Konsep aglomerasi,
2. Konsep diferensi area,
3. Konsep interaksi dan interdepensi,
4. Konsep jarak,
5. Konsep keterjangkauan,
6. Konsep keterkaitan keruangan,
7. Konsep lokasi,
8. Konsep morfologi,
9. Konsep nilai kegunaan,
10. Konsep pola,

  

10
DAFTAR PUSTAKA

http://desyrahmawati93.blogspot.com/2011/12/konsep-dasar-geografi.html
Ullman (1954), “Geografi adalah interaksi antar ruang” Dalam buku Geography
a Spatial Interaction.
Maurice Le Lannou (1959).“Objek study geografi adalah kelompok manusia dan
organisasinya di muka bumi”Buku : La Geographie Humaine.

11

Anda mungkin juga menyukai