Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PERCOBAAN

FERMENTASI ALKOHOL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. NURMILA

2. ANDI AMISYAH PUTRI

3. RAHEL TONGLO

4. MUH. SALEH

5. WAHYU RAMADAN

6. SULTAN ALI PASYAH

SMA NEGERI 8 MAROS


TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-
Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan Percobaan
Biologi mengenai “Fermentasi alkohol “ yang merupakan laporan ketiga.

Dalam penyusunannya, kami mengucapkan terimakasih kepada  Guru Biologi kami yakni
Ibu Jaenab, S.Pd yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar.
Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun kami berharap isi dari laporan praktikum ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar tugas laporan praktikum biologi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga hasil laporan praktikum kami ini
bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi pembaca.

Maros, Oktober 2018

Penulis Kelompok 5

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………………………….1
Daftar
Isi…………………………………………………………………………………………...2
BAB
1...............................................................................................................................................3
A. Judul
percobaan ..................................................................................................................3
B. Tujuan percobaan ...............................................................................................................3
C. Landasan Teori ...................................................................................................................3
1.1 Respirasi anaerob...........................................................................................................3
1.2 Fermentasi………………………………………………………………..…………....7
1.3 Faktor yang Mempengaruhi Fermentasi……………………………………….………
8
1.4 Fermipan……………………………………………………………………………..10
1.5 Gula…………………………………………………………………………………..10
BAB
2.............................................................................................................................................12
A. Alat dan Bahan ..................................................................................................................12
B. Langkah Kerja ....................................................................................................................12
BAB
3.............................................................................................................................................14
A. Tabel Pengamatan.................................................................................................................14
B. Pembahasan...........................................................................................................................14
C. Lampiran……………………………………………………………………..…………….16
BAB 4
A. Kesimpulan……...................................................................................................................18

Daftar Pustaka ..............................................................................................................................19

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Judul Percobaan : Fermentasi alkohol


B. Tujuan : Untuk membuktikan respirasi anaerob(fermentasi) menghasilkan
CO2 alkohol dan energi
C. Landasan Teori
1.1 Respirasi anaerob
Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai
penerima elektron akhir pada saat pembentukan ATP.Respirasi anaerob juga
menggunakan glukosa sebagai substrat.Meskipun energi yang dihasilkannya jauh
lebih kecil daripada respirasi aerob, jumlah ini cukup bagi mikroorganisme dan energi
awal bagi hewan.Selain menghasilkan ATP, glikolisis juga menghasilkan NADH dan
NAD+.Tanpa suplai NAD+ yang memadai, proses glikolisis pada respirasi anaerob
dapat terhenti.Oleh karena itu, organisme yang melakukan respirasi anaerob harus
mampu mengoksidasi NADH menjadi NAD+ kembali.
Setelah berolahraga atau mengerjakan pekerjaan berat, napas kita menjadi
terengah-engah karena suplai oksigen yang masuk tubuh menjadi berkurang. Tubuh
mengatasi keadaan ini dengan memperpendek jalur pembentukan energi melalui
proses respirasi anaerob. Respirasi anaerob terjadi bila tidak tersedia oksigen.Dalam
respirasi aerob oksigen berperan sebagai penerima elektron terakhir. Bila peran
oksigen digantikan oleh zat lain, terjadilah respirasi anaerob. Organela-organela dan
reaksi-reaksi yang terlibat dalam proses respirasi aerob sama dengan respirasi
anaerob.

3
Adapun zat lain yang dapat menggantikan peran oksigen diantaranya NO3 dan
SO4. Sejauh ini baru diketahui yang dapat menggunakan zat pengganti oksigen
merupakan golongan mikroorganisme.Hampir sama dengan respirasi aerob, selama
respirasi anaerob berlangsung, pada mikroorganisme substrat dioksidasi menjadi CO2
melalui pemindahan H+ secara berantai. Hasil akhir yang diperoleh merupakan
campuran dari produk yang lebih teroksidasi ataupun yang lebih tereduksi
dibandingkan substrat awalnya.Tergantung pada jenis mikroorganismenya, produk
akhir tersebut berupa asam, alkohol, keton, dan gas-gas (Fahruddin, 2010).Dengan
demikian organisme tingkat tinggi tidak dapat melakukan respirasi anaerob.Apabila
tidak tersedia oksigen, organisme tingkat tinggi akan mengubah energi potensial
kimia menjadi energi kinetik melalui proses fermentasi.
Respirasi pada tumbuhan, tidak bisa diamati seperti pada manusia.Tumbuhan
melakukan respirasi pada bagian daunnya yang dikenal dengan stomata atau mulut
daun.Melalui stomata, tumbuhan menyerap oksigen.Tumbuhan bisa melakukan
respirasi aerob dan anaerob. Pada respirasi aerob, terjadi proses pembakaran atau
oksidasi glukosa secara sempurna dan akan menghasilkan energi dalam jumlah yang
besar yakni 36 ATP.Respirasi anaerob terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi, hanya
terjadi jika persediaan oksigen bebas di bawah minimum.Contoh: kecambah jagung
yang tidak dapat mempertahankan hidupnya di dalam suatu tempat yang tidak ada
oksigen sama sekali. Misalnya tergenang air agak lama, sehingga akan mengancam
kehidupannya. Hal ini karena respirasi aerob terhenti sama sekali, sedangkan respirasi
anaerob tak mungkin mencukupi energi yang dibutuhkan. 
Pada biji-bijian yang tampak kering (jagung, padi, biji bunga matahari), buah-
buahan yang berdaging seperti buah apel dan peer dapat bertahan berbulan-bulan
dalam penyimpanan, dimana hanya terdapat H dan N saja, buah terus menghasilkan
CO2sebagai tanda bahwa masih terjadi respirasi terus. Hasil dari respirasi tersebut
adalah asam sitrat, asam malat, asam oksalat, dan asam laktat.
Contoh Respirasi Anaerob adalah Fermentasi
Fermentasi adalah produksi energi di dalam sel berupa respirasi yang terjadi
dalam kondisi anaerob (tanpa melibatkan oksigen).Fermentasi merupakan proses
yang tidak membutuhkan oksigen, terjadi di sitosol, dan menggunakan molekul

4
organik sebagai akseptor elektron yang terakhir (terminal). Fermentasi menggunakan
agen pengoksidasi yang berasal dalam sel dan jaringan dari organisme tersebut,
dengan mentransferelektron dariNADHkepiruvatatau turunan daripiruvat.Piruvat,
produk akhir dariglikolisis, berfungsi sebagaiakseptor electron
untukmengoksidasiNADHkembali keNAD+, yang kemudiandapat digunakan kembali
dalamglikolisis (Campbell, dkk: 2011). Tidak ada ATP yang dihasilkan selama
fermentasi.
Ada banyak jenisfermentasi, berbeda dalam produk akhiryang terbentuk
daripiruvat. Dua jenisumum adalahfermentasialkohol danfermentasi asam laktat.
a. Fermentasi alkohol
Dalam beberapa mikroorganisme seperti ragi, glukosa dioksidasi menghasilkan
etanol dan CO dalam proses yang disebut fermentasi alkohol. 

Fermentasi alcohol
Jalur metabolisme proses ini sama dengan glikolisis, yang diawali dengan
pemecahan molekul glukosa sampai dengan terbentuknya piruvat. Dua tahap reaksi
enzim berikutnya adalah reaksi perubahan asam piruvat menjadi asetaldehida, dan
reaksi reduksi asetaldehida menjadi alkohol. Dalam reaksi yang pertama  piruvat
didekarboksilasi diubah menjadi asetaldehida dan CO oleh piruvat dekarboksilase,
suatu enzim yang tidak terdapat pada hewan.Asetildehid diubah menjadi etanol dan
NADH diubah menjadi NAD+ untuk selanjutnya digunakan dalam glikolisis
kembali.Dengan demikian etanol dan CO merupakan hasil akhir fermentasi alkohol
dan jumlah energi yang dihasilkannya sama dengan respirasi anaerob, yaitu 2 ATP. 

5
Fermentasi alkohol merupakan jenis fermentasi yang banyak digunakan
manusiaselama ribuan tahun dalam pengolahan bahan makanan.Khamir banyak
digunakan dalam pembuatan roti dan minuman beralkohol.

b. Fermentasi Asam Laktat


Sama halnya dengan fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat dimulai
dengan tahap glikolisis.Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel otot dan beberapa
sel lainnya, serta beberapa bakteri asam laktat.Pada otot, proses ini dapat
menyediakan energi yang dibutuhkan secara cepat.Akan tetapi, penumpukan asam
laktat berlebih dapat menyebabkan otot lelah.Asam laktat berlebih dibawa darah
menuju hati untuk diubah kembali menjadi asam piruvat.

Fermentasi asam laktat

Glukosa akan dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat melalui glikolisis,


membentuk 2 ATP dan 2 NADH. NADH diubah kembali menjadi NAD+ saat
pembentukan asam laktat dari asam piruvat.Fermentasi asam laktat tidak menghasilkan
CO2, seperti halnya fermentasi alkohol.
Pada sel hewan tingkat tinggi dan manusia, jika bekerja terlalu berat dan
kebutuhan oksigen untuk melakukan respirasi sel tidak cukup, maka senyawa asam
piruvat dalam sel otot akan direduksi menjadi asam laktat (asam lelah). Asam laktat
adalah suatu senyawa yang dapat menurunkan pH sampai pada suatu titik yang

6
mengakibatkan gangguan serius pada fungsi sel. Salah satu gangguan yang
ditimbulkannya adalah kelelahan, sehingga asam laktat sering disebut juga asam lelah.
Fermentasi asam laktat memiliki aplikasi yang luas dalam industri makanan dan
minuman.Produksi asam laktat umumnya dilakukan oleh bakteri asam laktat, untuk
produksi keju, yoghurt, roti sauerkraut, dan kefir yang menanamkan rasa asam khas
makanan ini terutama disebabkan oleh produksi asam laktat.

1.2 Fermentasi

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik
(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi
anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor
elektron eksternal. Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula
yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang
merupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan menghasilkan etanol
(2C2H5OH). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi
makanan( ejournal.litbang,2010).

Fermentasi merupakan salah satu peristiwa dalam katabolisme. Sebagai bahan


dasarnya adalah karbohidrat yang akan diubah menjadi karbondioksida dan energi.
Salah satu contoh dari fermentasi adalah peragian. Dalam peristiwa ini sel-sel ragi
akan memegang peranan penting dalam proses perubahan alkohol menjadi
karbondioksida dan energi (Ismail, 2011).

Persamaan Reaksi Kimia: C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP (Energi


yang dilepaskan:118 kJ per mol) 2. Konsentrasi Substrat Bila jumlah enzim dalam
keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan adanya peningkatan
konsentrasi substrat .namun pada saat sisi aktif semua enzim bekerja, penambahan
substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim lebih lanjut. Kondisi ini
disebabkan konsentrasi substrat terlalu jenuh.(Lieke Riadi,2012)

7
Fermentasi adalah Respirasi anaerob (fermentasi) adalah respirasi yang terjadi
dalam keadaan ketersediaan oksigen bebas. Asam piruvat yang merupakan produk
glikolisis jika dalam keadaan ketiadaan oksigen bebas akan diubah menjadi alkohol
atau asam laktat.(Anonim1, 2010)
Pada manusia, kekurangan oksigen sering terjadi pada atlet-atlet yang berlari
jarah jauh dengan kencang. Atlet tersebut membutuhkan kadar oksigen yang lebih
banyak daripada yang diambil dari pernafasan. Dengan kurangnya oksigen dalam
tubuh, maka proses pembongkaran zat dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut
dengan fermentasi. Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob. Beberapa
jenis mikroorganisme mampu melakukan fermentasi dalam keadaan
aerob. (Anonim2,2010)

Jenis-jenis fermentasi yaitu sebagai berikut:


1. Fermentasi Asam Asetat

Bakteri Acetobacter aceti merupakan baktei yang mula pertama


diketahuisebagai penghasil asam asetat dan merupakan jasad kontaminan pada
pembuatanwine. Saat ini bakeri Acetobacter aceti digunakan pada produksi asam
asetatkarena kemampuanya mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat.

2. Fermentasi Asam Laktat


Fermentasi asam laktat banyak terjadi pada susu. Jasad yang paling berperan
dalam fermentasi ini adalah Lacobacillus sp. Laktosa diubah menjadi asam laktat.
Kini asam laktat juga digunakan untuk produksi plastik dalam bentuk PLA.

3. Fermentasi Alkohol
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam
piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diubah menjadi
alkohol. Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2
molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu
menghasilkan 38 molekul ATP.

C6H12O6 " 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + Energi

8
1.3 Faktor yang Mempengaruhi Fermentasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi untuk menghasilkan


etanol adalah: sumber karbon, gas karbondioksida, pH substrat, nutrien, temperatur,
dan oksigen.Untuk pertumbuhannya, yeast memerlukan energi yang berasal dari
karbon. Gula adalah substrat yang lebih disukai. Oleh karenanya konsentrasi gula
sangat mempengaruhi kuantitas alkohol yang dihasilkan.

Kandungan gas karbondioksida sebesar 15 gram per liter (kira-kira 7,2 atm)
akan menyebabkan terhentinya pertumbuhan yeast, tetapi tidak menghentikan
fermentasi alkohol. Pada tekanan lebih besar dari 30 atm, fermentasi alkohol baru
terhenti sama sekali.

1. PH
PH dari media sangat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme.
Setiap mikroorganisme mempunyai pH minimal, maksimal, dan optimal untuk
pertumbuhannya. Untuk yeast, pH optimal untuk pertumbuhannya ialah berkisar
antara 4,0 sampai 4,5. Pada pH 3,0 atau lebih rendah lagi fermentasi alkohol akan
berjalan dengan lambat.
2. Nutrien
Dalam pertumbuhannya mikroba memerlukan nutrient. Nutrien yang
dibutuhkan digolongkan menjadi dua yaitu nutrien makro dan nutrien mikro.
Nutrien makro meliputi unsur C, N, P, K. Unsur C didapat dari substrat yang
mengandung karbohidrat, unsur N didapat dari penambahan urea, sedang unsur P
dan K dari pupuk NPK (Halimatuddahliana, 2003). Unsur mikro meliputi vitamin
dan mineral-mineral lain yang disebut trace element seperti Ca, Mg, Na, S, Cl, Fe,
Mn, Cu, Co, Bo, Zn, Mo,dan Al.

9
3.Temperatur

Mikroorganisme mempunyai temperatur maksimal, optimal, dan minimal


untuk pertumbuhannya. Temperatur optimal untuk yeast berkisar antara 25-30 oC
dan temperatur maksimal antara 35-47 oC. Beberapa jenis yeast dapat hidup pada
suhu 0 oC. Temperatur selama fermentasi perlu mendapatkan perhatian, karena di
samping temperatur mempunyai efek yang langsung terhadap pertumbuhan yeast
juga mempengaruhi komposisi produk akhir. Pada temperatur yang terlalu tinggi
akan menonaktifkan yeast. Pada temperatur yang terlalu rendah yeast akan
menjadi tidak aktif.(jurnal-praktikum-mikrobiologi-jilid,2013)

1.4 Fermipan
Fermipan merupakan ragi instant yang biasa dipergunakan dalam pembuatan roti
dan kue. Fermipan atau ragi digunakan agar bahan kue atau roti menjadi
mengembang ketika dipanggang.
Ragi atau fermipan itu sendiri merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi
mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi dan media biakan ini dapat
berbentuk butiran-butiran kecil atau cairan nutrient. Mikroorganisme yang digunakan
di dalam ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungi, yaitu
Rhizopus aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces,
Hansenula anomala, Lactobacillus, Acetobacter, dan sebagainya. Berbagai jenis ragi
yang digunakan di berbagai Negara dan kebudayaan di dunia dibuat menggunakan
media biakan tertentu dan campuran tertentu.
1.5 Gula
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil
fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen
lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam
butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam
fermentasi untukmenghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol
lainnya. Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena asam

10
piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diabah menjadi
alkohol.
Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2
molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul glukosa mampu
menghasilkan 38 molekul ATP.

Reaksinya :

1.      Glikolisis : Glukosa (C6H12O6)      asam piruvat

2.      Dekarboksilasi asam piruvat.

3.      Asampiruvat    asetaldehid + CO2 . piruvat


dekarboksilase (CH3CHO)

4.      Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol (etanol).


2 CH3CHO + 2 NADH2 →2 C2H5OH + 2 NAD . alkohol dehidrogenase enzim

Ringkasan reaksi :  C6H12O6 → 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + ATP

Pereaksian karbondioksida dengan air kapur menghasilkan endapan kapur


dan air. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :

Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O

11
BAB II

ALAT DAN BAHAN

A. Alat dan Bahan


1. Gelas kimia 250 ml 2 buah 8. Kertas penyaring
2. Botol mineral 500 ml 2 buah 9. Pisau cutter 1 buah
3. Selang plastik sepanjang ± 40 10. Stopwatch
cm 11. Gula pasir 2 sdm
4. Termometer 1 buah 12. Kapur sirih 2 sdm
5. Plastisin secukupnya 13. Fermipan (Ragi roti) 1 sdm
6. Pengaduk/sendok 1 buah 14. Air secukupnya (± 500 ml)
7. Corong 1 buah

B. Langkah Kerja
1. Menyiapkan 2 buah botol aqua 500 ml, botol B dipotong 10 cm dari tutup botol,
sedangkan botol A diberi lubang 2 buah pada tutupnya dengan menggunakan
pisau cutter, lalu masukkan thermometer dan selang plastic pada kedua lubang
tersebut.
2. Menyiapkan gelas kimia A dan masukkan air sebanyak 200 ml lalu tambahkan
gula pasir sebanyak 2 sendok makan, aduk hingga larut.

12
3. Menyiapkan gelas kimia B dan masukkan air sebanyak 200 ml lalu,tambahkan
kapur sirih sebanyak 2 sendok makan, aduk hingga larut.
4. Meletakkan kertas penyaring pada mulut corong dan letakkan di atas botol aqua B
lalu saring air kapur sirih tersebut .
5. Menambahkan 1 sendok makan fermipan ke gelas A yang berisi larutan gula,
aduk hingga larut
6. Tuangkan larutan gula dan fermipan ke botol A, amati warna dan bau larutan
tersebut dan tuliskan hasil pengamatan dalam tabel.
7. Tutup botol A dengan penutup yang ada thermometer dan selang plastik,
kemudian hubungkan ujung selang plastik ke dalam larutan air kapur sirih pada
botol B
8. Untuk menghindari kebocoran maka pada lubang tutup botol A dan botol B
diretakkan plastisin secukupnya
9. Untuk data awal catatlah suhu larutan fermentasi pada botol A dan keadaan warna
larutan air kapur sirih pada botol B
10. Setelah 30 menit lakukan pengamatan perubahan suhu thermometer dan warna
pada larutan air kapur sirih
11. Kemudian catat data hasil pengamatan pada tabel

13
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Perubahan
Botol Perubahan Awal Akhir

Suhu 30℃ 32℃


warna Coklat / keruh Coklat muda
A keadaan Larutan, tak ada Larutan, terdapat banyak
gelembung gelembung
Bau Bau susu basi Bau alkohol/bau fermentasi
tapai
B Warna Jernih/bening Agak keruh
Keadaan Larutan Terdapat gelembung udara, ada
lapisan tipis di atas permukaan
air kapur

B. Pembahasan

14
Pada percobaan ini digunakan glukosa sebagai bahan percobaan utama. Hal ini
disebabkan struktur model glukosa yang sederhana sehingga mudah
digunakan. Glukosa digunakan sebagai sumber energi dan sumber karbon yang
digunakan untuk membentuk material penyusun sel baru.
 Suhu Awal Reaksi

Berdasarkan pengukuran dengan termometer , suhu awal pada campuran


larutan gula dan ragi yaitu 30ᵒC. Suhu tersebut termasuk tinggi . Hal tersebut
disebabkan lamanya pengadukan kedua zat sehingga panas yang dihasilkan
cukup tinggi .

 Suhu Akhir Reaksi

Setelah suhu awal sebelum fermentasi , botol A tersebut ditutup dengan


plastisin sehingga terjadi reaksi yang menghasilkan gelembung – gelembung.
Suhu akhirnya 32ᵒC . Kenaikan suhu cukup signifikan yaitu sebesar 2 derajat
celcius mengingat waktu reaksi yang cukup lama.

Fermentasi alkohol menghasilkan etanol dibuktikan dengan bau botol A


setelah reaksi yang seperti bau tape namun lebih menyengat. Bau tersebut
adalah bau etanol.  Fermentasi alkohol menghasilkan
ATP yang dibuktikan dengan adanya peningkatan suhu. Fermentasi alkohol
juga menghasilkan CO2. Hal ini terbukti dari botol B yang berisi air kapur
semula berwana jernih/bening namun lama-kelamaan
berubah warna menjadi agak keruh .Perubahan ini sesuai dengan reaksi berikut:

Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O


Pada umumnya reaksi fermentasi dinyatakan dengan
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP.

Berdasarkan percobaan yang telah di lakukan pada praktikum


fermentasi dapat di ketahui bahwa dengan adanya gelembung yang dihasilkan
dari  campuran glukosa dan ragi dapat membuktikan
bahwa fermentasi akan menghasilkan CO2.

15
Lampiran

1. Berapakah derajat kenaikan suhu? Mengapa terjadi kenaikan suhu!


Jawab:
Derajat kenaikan suhunya sebesar 2℃ ,terjadinya kenaikan suhu
membuktikan bahwa pada percobaan fermentasi alkohol menghasilkan
alkohol sehingga suhunya berubah.

2. Mengapa terjadi perubahan warna larutan air kapur?


Jawab:
Karena air kapur mudah mengikat gas karbon dioksida (CO2) yang
berasal dari botol A sehingga bereaksi menjadi: Ca(OH) 2 + CO2
CaCO3 + H2O. Dari reaksi diatas dihasilkan CaCO3 dan H2O. CaCO3 inilah
yang membuat air kapur menjadi keruh.

3. Proses metabolisme apakah yang terjadi dalam proses percobaan tersebut?


Jawab:
Proses metabolisme yag terjadi pada proses percobaan tersebut
adalah proses metabolisme anaerob. Hal ini dikarenakan pada prosesnya
tidak dibutuhkan oksigen. Pada proses ini botol A yang berisi larutan A
ditutup rapat dengan menggunakan plastisin guna menghalangi oksigen

16
agar tdk masuk kedalam botol dan mengganggu proses fermentasi
tersebut.
4. Apakah terdapat gelembung gas pada larutan A dan larutan B? Manakah yang
lebih banyak?
Jawab:
Ya, terdapat gelembung udara pada larutan A yang merupakan
gelembung gas dari CO2. Dan gelembung udara terbanyak terdapat pada
larutan A.
5. Jelaskan hubungan persamaan reaksi fermentasi di bawah ini dengan hasil
percobaan yang telah kamu lakukan!
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + energi
Jawab:
Dari persamaan berikut
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + energi
Dari persamaan reaksi tersebut, diketahui bahwa fermentasi
alcohol menghasilkan etanol/alkohol (C2H5OH) ,gas karbondioksida(CO2),
dan energi. Hal tersebut juga terbukti dari hasil percobaan yang telah kami
lakukan yaitu adanya bau khas alkohol yang membuktikan bahwa proses
fermentasi menghasilkan alkohol. Terdapat pula gelembung-gelembung
gas udara pada botol A yang membuktikan terbentuknya gas CO2 pada
proses fermentasi dan kenaikan suhu yang berarti proses fermentasi
menghasilkan energi.

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang kami lakukan , kami dapat menyimpulkan bahwa
 Fermentasi adalah proses peragian atau proses penguraian makanan oleh
mikroroganisme yang berlangsung dalam keadaan anaerob yang tidak
memerlukan oksigen dari udara bebas (dibuktikan dalam praktikum, perangkat
alat dilapisi oleh plastisin). Selain itu fermentasi juga berarti pemecahan senyawa
organik oleh mikroba yang berlangsung dalam suasana anaerob dengan
menghasilkan energi.
 Asam piruvat yang merupakan produk glikolisis jika dalam keadaan ketiadaan
oksigen bebas akan diubah menjadi alkohol atau asam laktat. Reaksinya adalah:

C6H12O6 2C2H5OH+ 2CO2 + 2ATP

Jadi, berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan pada praktikum ini
fermentasi dapat diketahui bahwa dengan adanya gelembung yang dihasilkan dari
campuran glukosa dan ragi (fermipan) dapat membuktikan bahwa fermentasi akan
menghasilkan CO2.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://hanyqbalabala.blogspot.com/2014/06/laporan-fermentasi.html

https://mari-belajarbiologi.blogspot.com/2016/03/respirasi-anaerob.html

https://myblogabt.blogspot.com/2013/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://nyemania.blogspot.com/2014/09/laporan-praktikum-fermentasi.html

https://pagertipis.blogspot.com/2017/10/laporan-fermentasi-alkohol.html

http://dindarahmaniar.blogspot.com/2011/10/v-
behaviorurldefaultvmlo.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi

19

Anda mungkin juga menyukai