Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PENGENALAN LAPORAN PERSEKOLAHAN I (PLP


I) PROGRAM S.1
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK
2021/2022
DI
SDN 04 TAMBAKAJI SEMARANG

Disusun untuk Melengkapi Persyaratan Mata Kuliah


Pengenalan Laporan Persekolahan I (PLP I)

Oleh:
Nama : Aufa Muhammad Rafi
NIM : 2003016065
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2022

PENGESAHAN

Laporan Pengenalan Laporan Persekolahan I (PLP I) FITK UIN Walisongo


Semarang yang disusun oleh:

Nama : Aufa Muhammad Rafi


NIM : 2003016065
Lokasi : SDN Tambakaji 04

Telah disetujui dan disahkan pada tanggal 11 Maret 2022


Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Fatkhuroji, M.Pd. Nurul Mafrokhah, S.Pd.


NIP. 197704152007011032

Kepala Sekolah SDN 04 Tambakaji

Susilowati, S.pd. M.Pd


NIP. 197502041999032002
Mengesahkan,

a.n Dekan Wakil Dekan 1

Dr. Mahfud Junaedi, M.Ag.


NIP.19690320 199803 1 004
Pendidikan Karakter Disiplin Siswa di SDN 04 Tambakaji Semarang

Oleh :
Aufa Muhammad Rafi

2003016065
Pendidikan Agama Islam
Dosen Pembimbing : Dr. Fatkhuroji, M.Pd.

I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan PLP yang dilaksanakan 12 hari yang ditujukan
untuk mahasiswa FITK angkatan 2020 agar bisa memahami kultur
sekolah,lingkungan sekolah, struktur tata organisasi yang ada di sekolah
tersebut maupun kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler dan masih banyak
lagi, itu semua tercantum dalam tujuan PLP 1. Inti dari kegiatan PLP 1
adalah aktivitas observasi, analisis dan penghayatan langsung terhadap
kegiatan terkait dengan kultur sekolah, manajemen sekolah, dan dinamika
sekolah sebagai lembaga pengembang pendidikan dan pembelajaran. Saya
disini mengambil judul ‘’Pendidikan Karakter Disiplin di SDN
Tambakaji 04 Semarang” karena fokus saya dalam observasi penelitian ini
yaitu mengenai pendidikan karakter disiplin.
Menurut saya tema pendidikan karakter disiplin ini sangat menarik
untuk diobservasi dan diulik , karena karakter disiplin sendiri sangatlah
penting dalam diri siswa dan itu harus dimulai sejak sekolah dasar.
Menurut saya pendidikan karakter disiplin adalah awal mula dalam
mencapai keberhasilan dalam belajar, bisa dilihat jika seorang siswa sudah
melakukan pembiasaan disiplin maka aspek lainnya pun akan ikut baik.
Di dalam kenyataan lapangan sendiri masih ada saja kesenjangan
kesenjangan dalam pembiasaan karakter disiplin itu sendiri, seperti masih
terdapat beberapa siswa yang datang terlambat, dan siswa yang membuang
sampah sembarangan, Walaupun pelanggaran ini masih dalam skala yang
kecil. Secara keseluruhan Siswa SDN Tambakaji 04 Semarang sudah
cukup baik dalam penerapan/pembiasaan karakter disiplin.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara meningkatkan pendidikan karakter disiplin siswa di SDN
Tambakaji 04 Semarang
2. Apa saja kegiatan/program untuk menunjang kedisiplinan siswa di SDN
Tambakaji 04 Semarang
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan pendidikan karakter disiplin
di SDN Tambakaji 04 Semarang
2. Untuk mengetahui apa saja kegiatan/program yang menunjang kedisiplinan di
SDN Tambakaji 04 Semarang

D. Kajian Literatur
Pendidikan sebagai suatu konsep yang sering diartikan dan dipandang
masyarakat dalam pengertian yang kurang tepat bahkan dapat dikatakan salah,
sehingga pengertian pendidikan maknanya sering dikerdilkan hanya sebatas
pengertian pengajaran atau masyarakat sering membuat pengertian pendidikan
sama dengan pengajaran. Pengajaran sebagai arti kata instruction mempunyai
makna yang lebih sempit dibandingkan dengan pengertian pendidikan.
Adapun pengertian menurut beberapa ahli, seperti yang dikatakan Lengeveld.
Menurut Lengeveld pendidikan adalah usaha mempengaruhi, melindungi serta
memberikan bantuan yang tertuju kepada kedewasaan anak didiknya atau dengan
kata lain membantu anak didik agar cukup mampu dalam melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Pengertian lain dari pendidikan juga dilontarkan oleh Dewey, menurutnya
pendidikan merupakan suatu proses pengalaman, karena kehidupan adalah
pertumbuhan, pendidikan berarti pertumbuhan batin tanpa ada batasan usia.
Dewey dan lengeveld pada dasamya memiliki arah pandangan yang tidak
berbeda tentang apa yang ingin dicapai pada proses pendidikan' yaitu kemandirian
peserta didik. Karakter berasal dari bahasa latin, kharakter atau bahasa yunani
kharassein yang berarti to engrave. Kata to engrave bisa diterjemahkan mengukir,
melukis, memahatkan atau menggoreskan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kata karakter diartikan sebagai thabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi
pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain (Echols&Shadly, 1988).
Secara etimologi, para ahli mendefinisikan karakter dengan arti yang
berbeda-beda. Doni Koesoema memahami karakter sama dengan kepribadian,
yaitu ciri atau karakteristik, atau gaya, atau sifat khas dari diri seseorang yang
bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya
keluarga pada masa kecil (Koesoema,2010). Sedangkan Mulyasa (2012)
merumuskan karakter dengan sifat alami seseorang dalam merespon situasi yang
diwujudkan dalam perilakunya.
Adapun Syarbini (2016:30) berpendapat bahwa karakter adalah sifat
mantap, stabil dan khusus yang melekat dalam diri seseorang yang membuat nya
bersikap dan bertindak secara otomatis, tidak dapat dipengaruhi oleh keadaan,
tanpa memerlukan pemikiran/pertimbangan terlebih dahulu. Pengertian karakter
ini sama dengan definisi akhlak dalam Islam, yaitu perbuatan yang telah menyatu
dalam jiwa / diri seseorang, atau spontanitas manusia dalam bersikap sehingga
ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi. Imam Abu Hamid Al-Ghazali (1998)
dalam kitab Ihya’ Ulumuddiin menyatakan pengertian karakter. Menurut beliau,
karakter ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya tumbuh
perbuatan-perbuatan dengan mudah dan tidak memerlukan pertimbangan. Dalam
bahasa Indonesia, pemakaian istilah karakter, akhlak, moral, etika, dan budi
pekerti meskipun memiliki makna yang berbeda, namun sesunggunhnya memiliki
kesamaan substansif jika dilihat secara normatif, karena kelimanya menguatkan
suatu pola tindakan/perilaku yang dinilai baik dan buruk, hanya pola yang
digunakan didasarkan pada ukuran-ukuran dan sumber yang berbeda.
Sedangkan pengertian dari pendidikan karakter sendiri adalah segala sesuatu
yang dilakukan seseorang guru yang mampu mempengaruhi peserta didik. Hali ini
mencakup keteladanan bagaimana berperilaku, berbicara, bertoleransi dan
berbagai hal lainnya. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru,
cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan
berbagai hal terkait lainnya (Faturahman,2013).
Pendidikan karakter menurut Syarbini adalah upaya sadar, terencana dan
sistematis dalam membimbing peserta didik agar memahami kebaikan (knowing
the good), merasakan kebaikan (feeling the good), mencintai kebaikan (loving the
good), menginginkan kebaikan (desiring the good), dan melakukan kebaikan
(acting the good), baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, orang lain,
lingkungan sekitar, maupun masyarakat dan bangsa secara keseluruhan sehingga
menjadi manusia sempurna (insan kamil) sesuai kodratnya (Syarbini,2016:49).
Pada dasarnya pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan mana yang
benar dan mana yang salah kepada peserta didik, tetapi juga menanamkan
kebiasaan (habituation) tentang yang baik, sehingga peserta didik paham, mampu
merasakan, dan mau melakukan nya. Dengan demikian pendidikan karakter
mempunyai misi yang sama dengan pendidikan akhlak atau pendidikan moral
(Marzuki,2015).
Dari beberapa pengertian tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa
pendidikan karakter identik dengan pendidikan akhlak sehingga pendidikan
karakter merupakan pendidikan nilai-nilai perilaku manusia yang universal yang
meliputi seluruh aktivitas manusia yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
perkataan, dan perbuatannya berdasarkan norma-norma agama, hukum, tatakrama,
budaya, dan adat istiadat.
Disiplin dalam arti positif seperti yang dikatakan Hodges (dalam
Yuspratiwi, 1990) mengatakan bahwa disiplin dapat diartikan sebagai sikap
seseorang atau sekelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang
sudah ditetapkan. Bisa saya simpulkan Pendidikan Karakter Disiplin disini yaitu
proses pemberian tuntunan,teladan kepada peserta didik agar bisa mempunyai
nilai-nilai karakter yang bisa membuat mereka bertanggung jawab atas aturan dan
ketetapan yang ada di sekolah.

II. Metode Penelitian


A. Jenis dan Metodologi Penelitian
Pendapat yang dikutip dari Anslem Strauss, penelitian kualitatif merupakan
jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik
atau bentuk hitungan lainnya. Selain itu, menurut Imam Gunawan penelitian
kualitatif adalah penelitian yang tidak dimulai dari teori yang telah dipersiapkan
sebelumnya, tetapi dimulai dari lapangan berdasarkan lingkungan alami. Jenis
penelitian yang digunakan peneliti adalah jenis penelitian kualitatif. Jadi
penelitian kualitatif adalah studi yang menjawab masalah yang memerlukan
pemahaaman yang mendalam dalam konteks waktu dan keadaan masalah. Data
yang diamati tidak berupa angka, melainkan deskripsi suatu kegiatan. Kegiatan
tersebut berupa pendidikan karakter siswa di SDN Tambakaji 04 Semarang.
B. Teknik Pengumpulan data:
1. Wawancara
Teknik ini dilakukan dengan cara tanya jawab kepada narasumber dan
subjek penelitan tentang segala hal yang berkaitan dengan pendidikan karakter
disiplin siswa di SDN Tambakaji 04 Semarang.
2. Observasi
Teknik ini dilakukan dengan cara turun langsung ke lokasi penelitian guna
meninjau dan mencatat lokasi agar diperoleh data yang diperlukan dalam
penelitian.
3. Dokumentasi
Teknik ini dilakukan dengan cara mendokumetasikan subyek,peristiwa,
dan kejadian yang berkaitan dengan pendidikan karakter disiplin siswa SDN
Tambakaji 04 Semarang.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tambakaji 04 Semarang, penelitian ini
dilakukan dalam 12 hari mulai tanggal 25 Januari sampai tanggal 9 Februari.

III. Hasil
A. Bagaimana cara meningkatkan karakter disiplin siswa di SDN 04 Tambakaji
Semarang
1. Observasi
Dari hasil pengamatan saya selama 12 hari di SDN. 04 Tambakaji Semarang
terdapat banyak gambaran mengenai kedisiplinan para muridnya hal pertama yang
saya amati yaitu kedisiplinan dalam waktu, siswa SDN. 04 Tambakaji Semarang
terlihat cukup baik dalam disiplin waktu bisa dilihat ketika berangkat sekolah
hanya sedikit yang terlambat berangkat sekolah, dan itupun sangat sedikit yang
terlambat bahkan bisa dihitung dengan jari. Hal ini dikarenakan para guru sudah
memberi nasihat, pengajaran agar membiasakan disiplin waktu. Pemberian
hukuman juga memberikan efek jera kepada siswa agar tidak terlambat sekolah,
Hukuman jika siswa terlambat dalam kbm yaitu seperti berdoa/ membaca asmaul-
husna sendirian didepan kelas.
Dalam hal sikap dan etika siswa SDN. 04 Tambakaji menurut pengamatan
saya sangat baik, ini dikarenakan di SDN 04 Tambakaji sendiri sudah diterapkan
kebiasaan 5S (salam,senyum,sapa,sopan,santun) ini membuat kebiasaan baik ini
mengakar sampai diri siswanya, bisa diambil contoh yaitu ketika berangkat ke
sekolah siswa harus bersalaman dan senyum kepada Bapak Ibu Guru yang ada
didepan gerbang, ketika menemui saya dan teman-teman plp lainnya pun siswa-
siswi pun senyum dan tak jarang menyapa dengan sopan. Hal-hal seperti ini yang
kadang membuat saya sebagai mahasiswa yang sedang melaksanakan plp sangat
takjub atas sopan santun mereka terhadap kami. Ini tak lain juga berkat didikan
bapak dan ibu guru SDN. Tambakaji 04 Semarang.
Kedisiplinan yang terakhir yaitu disiplin dalam menaati tata-tertib, dari
pengamatan saya selama 12 hari terdapat banyak sekali plus minus dalam masalah
menaati tata tertib. Saya mengamati banyak yang masih salah dalam penggunaan
seragam,bed logo dan sebagainya. Untuk tata tertib yang lain seperti tidak boleh
keluar wilayah sekolah ketika jam sekolah dan tidak boleh jajan diluar sekolah,
saya rasa siswa SDN Tambakaji 04 sangat menaati peraturan tersebut, siswa juga
terlihat sangat peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Dari pengamatan
saya semua siswa selalu membuang sampah ke tempat sampah yang disediakan,
siswa juga setiap hari menyiram tanaman yang ada didepan kelas mereka dan
terdapat jadwal piket kelas yang dilaksanakan setiap hari, ini membuat kelas
menjadi bersih dan nyaman saat digunakan untuk kbm.
2. Wawancara
Peraturan dalam penggunaan seragam sekolah.
Dari hasil wawancara terhadap Ibu Nurul selaku guru pamong plp kami :
“Seragam sekolah SDN 04 Tambakaji hari senin-rabu memakai
baju putih celana merah, untuk kamis & jumat memakai batik dan sabtu
memakai pramuka. Untuk hari senin bila memungkinkan kondisinya
diwajibkan melakukan upacara hari senin, dan maka dari itu siswa wajib
menggunakan atribut lengkap seperti; topi,dasi,sabuk dan bad logo harus
lengkap”.
Adapun penanganan untuk siswa yang melanggar aturan/tata tertib sekolah.
Dari wawancara saya kepada Ibu Nurul selaku guru pamong plp kami:
“Ada beberapa langkah ketika ada yang melakukan pelanggaran
aturan di sekolah. Pertama, penanganan pertama yaitu siswa diserahkan
kepada wali kelas untuk diberi sanksi dan bimbingan, jika dirasa siswa
tersebut masih tidak bisa diatasi kemudian guru BK yang menangani anak
tersebut, jika guru bk tidak sanggup mengatasi anak tersebut, jalan terakhir
yaitu kepala sekolah bertindak tegas dengan memberikan skorsing bahkan
anak tersebut bisa diserahkan kembali ke orang tuanya masing-
masing ,namun sampai saat ini siswa yang melanggar aturan bisa ditangani
dengan mudah, dan tidak ada siswa yang melakukan pelanggaran dengan
melampaui batas.” 1
Upaya dan peran guru agar bisa menaati tata tertib sekolah menurut
pemaparan ibu Nurul selaku guru pamong plp kami:
“ Cara agar bisa meminimalisir akan terjadinya pelanggaran
sekolah selain dengan hukuman, yaitu dengan memberikan motivasi dan
contoh baik kepada siswanya. Sekolah juga memberikan reward dan
mengumumkan siswa-siswa berprestasi ketika diadakan upacara bendera.
Dengan ini siswa akan lebih semangat dan termotivasi dalam menuntut
ilmu.” 2
3. Dokumentasi

1
Hasil wawancara dengan Ibu Nurul selaku guru pamong plp, pada hari Kamis 27
Februari 2020
2
Hasil wawancara dengan Ibu Nurul selaku guru pamong plp, pada hari Kamis 27
Februari 2020
Lampiran 1
LEMBAR WAWANCARA GURU

Waktu : 27 Januari 2022


Tempat : SDN Tambakaji 04
Narasumber : Ibu Nurul guru pamong plp
No. Pertanyaan Kunci Jawaban
1. Penggunaan Seragam Sekolah Seragam untuk hari senin-rabu
menggunakan seragam putih merah,
hari kamis dan jumat memakai
seragam batik dan untuk hari sabtu
memakai seragam pramuka. Untuk
hari senin ketika upacara siswa
diwajibkan memakai atribut lengkap
seperti; topi,dasi,sabuk dan bad logo.
2. Penanganan untuk siswa yang Dari hasil wawancara kepada Ibu
melanggar aturan Nurul Mafrokhah S.Pd. selaku guru
pamong kelompok plp kami, beliau
memaparkan ‘’ ada beberapa langkah
ketika ada yang melakukan
pelanggaran aturan di sekolah yaitu
pertama, ditangani anak tersebut oleh
wali kelas masing-masing, jika wali
kelas tidak sanggup kemudian guru
bk yang menangani anak tersebut,
dan bila dirasa masih tidak bisa
ditangani maka kepala sekolah harus
memberikan bimbingan dan
hukuman berupa skorsing, namun
sejauh ini anak-anak tidak ada yang
sampai melakukan pelanggaran yang
melampaui batas, mungkin hanya
pelangaran ringan dan itupun bisa
langsung ditangani oleh wali kelas
masing-masing. Dalam pelanggaran
upacara jika ada siswa tidak
memakai atribut lengkap maka anak
tersebut dibariskan sendiri dipisah
dengan peserta lainnya, jika
pelanggarannya berupa terlambat
mengikuti kegiatan upacara maka
hukuman yang diberikan yaitu
menunggu di depan gerbang sampai
upacara selesai, jika terlambat masuk
sekolah selain hari senin maka
hukumannya yaitu berdiri di depan
kelas dan berdoa sendiri
3. Upaya dan peran guru agar Peran guru agar bisa meminimalisir
siswa bisa menaati tata-tertib akan terjadinya pelanggaran aturan
sekolah yaitu dengan memberikan motivasi
dan contoh baik kepada siswanya.
Sekolah juga memberikan reward
dan mengumumkan siswa-siswa
berprestasi ketika diadakan upacara
bendera, dan dengan ini bisa
mendobrak motivasi siswanya

B. Apa saja program/kegiatan yang menunjang karakter disiplin siswa di SDN


Tambakaji 04 Semarang
1. Observasi
Dari hasil pengamatan , banyak sekali kegiatan-kegiatan positif yang bisa
menunjang karakter disiplin siswa, selain dari motivasi dari bapak-ibu guru.
Untuk itu siswa harus aktif untuk mengikuti kegiatan penunjang tersebut. Di SDN
Tambakaji 04 Semarang banyak sekali program/kegiatan yang sangat menunjang
karakter disiplin siswa seperti kegiatan upacara bendera, apel pagi ppk, dan
berbagai ekstrakurikuler.
Dari pengamatan selama 12 hari, saya menilai siswa SDN Tambakaji 04
sangat antusias melaksanakan kegiatan penunjang tersebut seperti upacara
bendera, apel pagi PPK dan ekstrakurikuler
2. Wawancara
Kegiatan/ program yang menunjang karakter disiplin siswanya menurut
wawancara saya dengan Ibu Ummi Masruah selaku guru pamong plp, beliau
memaparkan,
Kegiatan/program yang menunjang karakter siswa berupa: upacara bendera,
pelaksanaan apel pagi PPK, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti
pramuka,paskibra dsb. Sebagai sarana untuk membentuk karakter disiplin
siswa.
Bisa disimpulkan bahwa kegiatan upacara, apel pagi dan ekstrakurikuler
sangat bermanfaat dalam menunjang karakter disiplin siswa.
Contohnya, dalam upacara siswa diharuskan harus memakai seragam dan
bed lengkap, dan juga siswa diajarkan untuk baris berbaris dan rapi.
Ekstrakurikuler juga tidak kalah pentingnya dalam menunjang karakter disiplin
siswa, misalnya dalam ekstrakurikuler pramuka kita diajarkan nilai-nilai
kedisiplinan,jiwa korsa dan sifat hormat kepada orang lain, tanggungjawab.
Dalam ekstrakurikuler paskibra pun siswa dituntut untuk disiplin dalam segala
hal. Bisa disimpulkan bahwa kegiatan seperti Upacara bendera, apel pagi maupun
ekstrakurikuler sangat bermanfaat dalam menunjang karakter disiplin siswa,
kegiatan itu juga harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, semangat dan
juga efektif.
3. Dokumentasi
IV. Pembahasan
Pada uraian hasil diatas, saya akan menyajikan uraian pembahasan sesuai
dengan hasil penelitian, sehingga akan mengintegrasikan hasil penelitian yang ada
sekaligus memadukan dengan teori yang ada.
Peneitian ini menggunakan analisis deskriptif dari data yang di dapatkan dari
dokumentasi, observasi dan wawancara dengan pihak-pihak yang mengetahui data
yang dibutuhkan. Selanjutnya dari hasil tersebut dikaitkan dengan teori-teori
diantaranya:
A. Bagaimana cara meningkatkan karakter disiplin siswa di SDN Tambakaji
04 Semarang
Berdasarkan hasil analisis, cara meningkatkan karakter disiplin siswa SDN
Tambakaji 04 Semarang diantaranya: dengan cara guru memberikan bimbingan
dan terus memberi contoh nyata akan pentingnya karakter disiplin, misalnya,
dengan mencontohkan ke muridnya agar berangkat ke sekolah tepat waktu, selalu
bersikap 5 S , berpakaian rapi, selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan
mendidik siswa agar berani tanggungjawab atas apa yang dilakukannya,
penanaman karakter ini harus ditanamkan kepada siswanya sejak kelas rendah
agar nantinya siswa bisa membiaskaan kebiasaan baik ini dimanapun dia berada.
Selain itu untuk meningkatkan kedisiplinan bisa dengan cara menerapkan tata-
tertib sekolah, dengan tata-tertib yang ada siswa bisa melihat hal apa saja yang
boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan, jika tata –tertib tersebut
dilaksanakan dengan baik maka akan ada output baik untuk siswanya.
Pemberian sanksi tegas juga sangat efektif untuk meningkatkan karakter
disiplin siswa, jika penerapan tata-tertib sudah diterapkan maka dari itu sanksi
harus bisa diterapkan ketika ada siswa yang melanggar.
Pemberian sanksi juga bisa memberikan efek jera siswa agar tidak
mengulangi perbuatan tersebut. Maka dari itu semakin sanksi itu dilaksanakan
secara tegas oleh pihak sekolah, maka siswa akan semakin tidak berani untuk
melanggar tata-tertib yang ada.
Dari analisis wawancara yang saya dapat pemberian reward kepada siswa
berprestasi sangat berdampak baik kepada semangat siswa, karena siswa merasa
diapresiasi atas kerja kerasnya. Ini akan memberikan semangat siswa agar lebih
giat belajar untuk bisa berprestasi, secara tidak langsung siswa akan fokus agar
mereka bisa berprestasi dan akan menjauhi karakter-karakter negatif dan
mendekati karakter disiplin
B. Apa saja program/kegiatan yang menunjang karakter disiplin siswa di SDN
Tambakaji 04 Semarang
Program atau kegiatan di SDN Tambakaji 04 Semarang banyak yang
menunjang karakter disiplin siswa, seperti kegiatan upacara bendera, apel pagi
PPk, dan ekstrakurikuler seperti pramuka dan paskibra.
Program ini harus dilaksanakan dengan efektif guna menunjang karakter
disiplin siswa.
Pendidikan karakter disiplin Kegiatan ekstrakurikuler pramuka dengan cara
pelatihan baris-berbaris, perkemahan, pelatihan-pelatihan, penugasan kepada
anggota pramuka. Hal tersebut ditunjukan dengan anggota pramuka mampu
melaksanakan tugasnya dengan maksimal, anggota pramuka tanggap dengan aba-
aba atau perintah dari pimpinan, rajin dalam mengikuti pelatihan-pelatihan, tidak
melanggar peraturan. Kondisi dilapangan karakter disiplin melalui pemehaman
Dasadarma dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka pada siswa yaitu: para siswa
telah tertanam didirinya karakter disiplin. Hal tersebut ditunjukan dengan siswa
mampu melaksanakan tugasnya sendiri dengan baik tanpa harus ada kesalahan
atau pelanggaran, tanggap dan cepat ketika mendengan aba-aba dari pimpinan,
selalu mentaati peraturan atau tata tertib pada setiap mengikuti kegiatan
kepramukaan, tidak terlambat ketika upacara atau kegiatan telah dimulai.
Peningkatan sikap tersebut juga didorong faktor yang mempengeruhinya.
Pembentukan karakter disiplin melalui pemahaman Dasadarma dalam kegiatan
ekstrakurikuler pramuka pada siswa SDN 04 Tambakaji Semarang.
Pendidikan karakter disiplin yang didapat dalam kegiatan paskibra. Peranan
pendidikan ekstrakurikuler Paskibra berperan sangat baik dalam meningkatkan
disiplin siswa. Siswa sangat berantusias ketika mengikuti kegiatan latihan baris-
berbaris di lapangan, sehingga setiap kegiatan berjalan dengan lancar. Seperti
yang dikemukakan oleh Mustari (2014: 35), disiplin adalah tindakan yang
menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Disiplin merupakan salah satu sikap yang selalu diterapkan di sekolah termasuk
ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Paskibra, siswa diajarkan untuk selalu
bersikap disiplin. Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk
melalui proses serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,
kepatuhan, keteraturan dan atau ketertiban. Oleh karena itu, kedisiplinan
berhubungan erat dengan sikap yang dilakukan dengan rasa sadar tanpa paksaan
melainkan merupakan dorongan dari dalam dirinya sendiri. Dalam hal ini, sikap
disiplin dapat dikembangkan dalam kegiatanekstrakurikuler Paskibra karena dari
kegiatan ini ditanamkan nilai-nilai kedisiplinannya.
Pendidikan karakter dalam apel pagi maupun upacara bendera pun sama,
yaitu siswa dituntut untuk hadir tepat waktu, yang mana ini termasuk disiplin
waktu, siswa harus memakai seragam dan bed lengkap, siswa juga harus disiplin
dan rapi ketika berbaris dan yang paling penting yaitu bersikap khidmat dan
tenang.
Bisa disimpulkan bahwa kegiatan upacara, apel pagi dan ekstrakurikuler sangat
bermanfaat dalam menunjang karakter disiplin siswa.
Contohnya, dalam upacara siswa diharuskan harus memakai seragam dan
bed lengkap, dan juga siswa diajarkan untuk baris berbaris dan rapi.
Ekstrakurikuler juga tidak kalah pentingnya dalam menunjang karakter disiplin
siswa, misalnya dalam ekstrakurikuler pramuka kita diajarkan nilai-nilai
kedisiplinan,jiwa korsa dan sifat hormat kepada orang lain, tanggungjawab.
Dalam ekstrakurikuler paskibra pun siswa dituntut untuk disiplin dalam segala
hal. Bisa disimpulkan bahwa kegiatan seperti Upacara bendera, apel pagi maupun
ekstrakurikuler sangat bermanfaat dalam menunjang karakter disiplin siswa,
kegiatan itu juga harus dilaksanakan
dengan sungguh-sungguh, semangat dan juga efektif.
V. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah disajikan sebelumnya,
akhirnya saya sebagai peneliti bisa menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan
pendidikan karakter siswa SDN Tambakaji 04 Semarang ada banyak cara yang
bisa dengan menerapkan tata-tertib yang efektif dan tegas, pemberian sanksi
kepada siswa yang melanggar, memberikan bimbingan dan arahan setiap harinya
agar membiasakan disiplin dalam semua aspek dan penanaman kesadaran disiplin
pada siswa dari kelas satu, penanaman kebiasaan tersebut bisa dilakukan dengan
cara membiasakan untuk bangun pagi dan berangkat sekolah harus kurang dari
jam 7, membiasakan dari kelas satu untuk berpakaian rapi dan lengkap,
memberikan penanaman sikap agar selalu taat pada tata tertib sekolah, guru juga
menanamkan kebiasaan kepada siswanya agar membuang sampah pada tempat
sampah, melaksanakan jadwal piket setelah kbm selesai, dan membiasakan sikap
5S kepada siapapun. Selain itu untuk meningkatkan karakter disiplin siswa SDN
04 Tambakaji Semarang bisa melalui kegiatan kegiatan yang ada di sekolah
misalnya: dengan melaksanakan apel pagi ppk, upacara bendera hari senin dan
ekstrakurikuler seperti: Pramuka,Paskibra dan sebagainya.
Dari semua itu bisa membuat siswa lebih terbiasa hidup disiplin di lingkungan
sekolah, bahkan kebiasan ini juga bisa dibawa di lingkungan rumah, guru disini
mempunyai peran sangat penting dalam menunjang karakter disiplin siswanya
agar menjadi baik, untuk itu para guru harus memanfaatkan apa saja disekolahnya
yang dapat memberikan dampak positif untuk karakter disiplin siswanya.

DAFTAR PUSTAKA
Fadilla Helmi, Avin. 1996. Disiplin Kerja , Buletin Psikologi, Nomor 2

Gunawan, Iman.2013. Metode Penellitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta:


PT Bumi Aksara)

Iman Tohidi, Abi. 2017. KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER MENURUT AL-


GHAZALI DALAM KITAB AYYUHA AL-WALAD,(Brebes: OASIS: Jurnal
Ilmiah Kajian Islam Vol. 2 No. 1)

Marliani, Winda dkk. 2019. PERANANAN PENDIDIKAN


EKSTRAKURIKULER PASKIBRA DALAM PEMBINAAN
KARAKTER SISWA DI MA NEGERI 1 CIANJUR,( Cianjur: Jurnal
Pendidikan Politik, Hukum Dan Kewarganegaraan volume 9 nomor 2)

Muchtarjo, Taofiq. 2013. PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN DAN


TANGGUNG JAWAB MELALUI PEMAHAMAN DASADARMA DALAM
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA PADA SISWA SMA
NEGERI 3 WONOGIRI,(Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhamhamadiyah Surakarta)

Suriansyah, Ahmad. 2011. Landasan Pendidikan,(Kalimantan:Comdes vii i,| 212


h-td, 1 Jilid)

Strauss, Anslem dan Juliet Corbin diterjemahkan oleh Muhammad Shodiq dan
Imam Muttaqien.2013. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif Tatalangkah dan
Teknik-teknik Teoritisasi Data, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar)

LAMPIRAN
Lampiran 1
LEMBAR WAWANCARA GURU

Waktu : 27 Januari 2022


Tempat : SDN Tambakaji 04
Narasumber : Ibu Nurul guru pamong plp
No. Pertanyaan Kunci Jawaban
1. Penggunaan Seragam Sekolah Seragam untuk hari senin-rabu
menggunakan seragam putih merah,
hari kamis dan jumat memakai
seragam batik dan untuk hari sabtu
memakai seragam pramuka. Untuk
hari senin ketika upacara siswa
diwajibkan memakai atribut lengkap
seperti; topi,dasi,sabuk dan bad logo.
2. Penanganan untuk siswa yang Dari hasil wawancara kepada Ibu
melanggar aturan Nurul Mafrokhah S.Pd. selaku guru
pamong kelompok plp kami, beliau
memaparkan ‘’ ada beberapa langkah
ketika ada yang melakukan
pelanggaran aturan di sekolah yaitu
pertama, ditangani anak tersebut oleh
wali kelas masing-masing, jika wali
kelas tidak sanggup kemudian guru
bk yang menangani anak tersebut,
dan bila dirasa masih tidak bisa
ditangani maka kepala sekolah harus
memberikan bimbingan dan
hukuman berupa skorsing, namun
sejauh ini anak-anak tidak ada yang
sampai melakukan pelanggaran yang
melampaui batas, mungkin hanya
pelangaran ringan dan itupun bisa
langsung ditangani oleh wali kelas
masing-masing. Dalam pelanggaran
upacara jika ada siswa tidak
memakai atribut lengkap maka anak
tersebut dibariskan sendiri dipisah
dengan peserta lainnya, jika
pelanggarannya berupa terlambat
mengikuti kegiatan upacara maka
hukuman yang diberikan yaitu
menunggu di depan gerbang sampai
upacara selesai, jika terlambat masuk
sekolah selain hari senin maka
hukumannya yaitu berdiri di depan
kelas dan berdoa sendiri
3. Upaya dan peran guru agar Peran guru agar bisa meminimalisir
siswa bisa menaati tata-tertib akan terjadinya pelanggaran aturan
sekolah yaitu dengan memberikan motivasi
dan contoh baik kepada siswanya.
Sekolah juga memberikan reward
dan mengumumkan siswa-siswa
berprestasi ketika diadakan upacara
bendera, dan dengan ini bisa
mendobrak motivasi siswanya
Waktu : 9 Februari 2022
Tempat : SDN Tambakaji 04
Narasumber : Bu Ummi pamong plp
No. Pertanyaan Kunci Jawaban
1. Bagaimana cara meningkatkan Dengan cara menerapkan tata-tertib
karakter disiplin siswa SDN 04 sekolah dengan baik, pemberian
Tambakaji Semarang sanksi tegas kepada siswa yang
melanggar, penanaman kesadaan
berdisiplin pada diri siswa
2. Apa saja kegiatan/program yang Kegiatan yang menunjang berupa
menunjang karakter disiplin pelaksanaan apel pagi PPK, mengikuti
siswa berbagai kegiatan ekstrakurikuler
seperti pramuka ,paskibra sebagai
sarana untuk membentuk karakter
disiplin pada siswa
Lampiran 2

Foto Wawancara dengan Ibu Ummi Masruah pamong plp

Lampiran
3
Foto penerapan protokol kesehatan di area sekolah
Lampiran 4
Foto Kegiatan 5 S di SDN 04 Tambakaji Semarang

Lampiran 5
Kegiatan piket kelas setelah selesai kbm
Lampiran 6
Foto Kegiatan upacara bendera hari senin
Lampiran 7
Gambar tata tertib siswa SDN Tambakaji 04 Semarang

Lampirnn 8
Foto green house SDN Tambakaji 04 sebagai sekolah adiwiyata

Anda mungkin juga menyukai