Anda di halaman 1dari 6

PENGANTAR ILMU HUKUM oleh Prof Eko

Pengantar ilmu hukum


 Hukum adalah serangkaian peraturan yang disertai sanksi bagi yang melanggarnya
 Peraturan itu ada 2 :
1. Peraturan tertulis
2. Peraturan tidak tertulis
 Fungsi dan tujuan hukum :
1. Kepastian hukum. Cthnya : dalam lalu lintar merah berarti larangan dan biru berarti
perintah.
2. Kemanfaatan hukum. Cthnya : seseorang mengendarai sepeda motor harus
menggunakan helem, harus ada kaca spion dan ketika jalan nyalakan lampu depan
(manfaatnya supaya menghindari kecelakaan).
3. Keadilan hukum.
 UU/ peraturan lainnya harus menggandung/ memuat 3 fungsi diatas.
 Ketiga funsi diatas harus holistik (saling membutuhkan)/ “condition sine qua
non (tidak boleh tidak)”.

Ketiga unsur ini sling


membutuhkan (holistik)/
condition sine qua non (tidak
boleh tidak)

DINAMIKA HUKUM
 STATIS (tetap) : hukum tidak dapat berubah terhadap perubahan zaman, masyarakat,
budaya terutama teknologi.
 DINAMIS (berubah) : kalau hukum sering dirubah – rubah dan akibatnya tidak ada kepastian
hukum.
 Sebelum indonesia merdeka
 Asas konkordansi adalah hukum yang berlaku dnegara belanda juga berlaku di
hindia belanda.
 Kondifikasi adalah : mrnghimpun peraturan – peraturan atau ketentuan – ketentuan
hukum dalam 1 kitab. Contohnya : WB,WVK dan WVS.
 Humum belanda pada waktu dulu sudah ketinggalan zaman contohnya wetboek van
stafrecht (1846 – 1974).
 Hukum yang berlaku di hindia belanda :
1. Wetboek van stafrecht voor nederland indie.

1
PENGANTAR ILMU HUKUM oleh Prof Eko

2. Burgerlijk wetboek voor nederland indie.


3. Wetboek van kooprandel voor nederland indie.

 Setelah indonesia merdeka.


 pada tanggal 18 agustus 1945 diberlakukan konstitusi/ undang – undang dasar
negara republik indonesia tahun 1945.
 pada UUD 1945 pasal II tentang aturan peralihan “segala badan negara dan aturan
yang masih ada masih langsung berlaku sebelum diadakan yang baru menurut
undang – undang dasar ini”.
 Karena orang indonesia tidak bisa berbahasa belanda maka peraturannya
diterjemahkan menjadi :
1. KUHP
2. KUH PERDATA
3. KUHD
 Hukum tidak berubah – rubah (terlalu statis) dari 1847 – 2017, maka hukum tersebut
ketinggalan zaman sedangkan zaman sudah sangat berkembang. Tetapi kalau hukum itu
terlalu dinamis akan membuat masyarakat binggung dan tidak ada kepastian hukum.
 Hukum yang lama belum mengatur perkara yang timbul karena sudah terlalu lama
(perubahan terakhir tahun 1847) dan sukar diganti karena hukum yang dikodifikasi
(dihimpun dalam 1 kitab hukum).
 Dulu tidak sama dengan sekarang.
 Jurisprudentie (yurisprudensi) itu hakim dalam memutus suatu perkara atau sengketa hakim
pengadilan boleh atau dapat mengikuti putusan – putusan hakim yang terdahulu dalam
memeriksa, mengadili dan mengutus perkara apabila tidak atau belum ada hukumnya.
 Yurisprudensi sekarang ketinggalan.
 Hukum yang sekarang berlaku disebut ius constitutum (hukum positif) sedangkan yang
dibutuhkan negara ialah ius constitendum (belum ada, masih dicita – citakan), sehingga
harus menemukan hukum yang baru dengan cara :
1. Menemukan hukum yang baru (recht finding) caranya adalah dengan menggali nilai
– nilai hukum yang hidup dalam masyarakat dengan metode melakukan penafsiran.
2. Penafsiran hukum (rechts interpretasi) adalah menafsirkan secara rasional (legal
reasoning). Legal reasoning adalah penalaran hukum.
3. Dengan cara menemukan dan menafsirkan hukum maka ius constitutum berubah
menjadi ius constitendum.

Dengan menggunakan pola diatas maka tidak ada lagi hukum yang ketinggalan

2
PENGANTAR ILMU HUKUM oleh Prof Eko

PENEMUAN HUKUM (RECHT FINDING)


 Hukum yang lama belum mengartur perkara yang timbul sedangkan peraturan yang
lama sudah terlalu lama (pembaharuan terakhir pada 1847) dan sukar untuk diganti
karena hukum yang dulu dikondifikasikan/ dihimpun dalam satu kitab hukum.
Cthnya : BW.
 Karna asas konkordansi maka hukum yang berlaku di belanda juga berlaku di di
hindia belanda.
 Sedangkan dulu tidak sama dengan sekarang.
 Menemukan hukum dengan cara menggali nilai – nilai hukum dalam masyarakat.
 Juncto (jo, tunggal) = menghubungkan 1 pasal dengan 1 pasal yang lain. Cthnya
pasal 1 juncto pasal 2.
 Junctis (jis, jamak) =menghubungkan satu pasal dengan beberapa pasal yang lain.
Cthnya : pasal 1 junctis pasal 3,4 dan 5.
 Kalau hukum ketinggalan hakim harus menemukan hukum dengan cara menggali
nilai – nilai hukum didalam masyarakat.

 Putusan hakim dibuat oleh hakim jadi hakim juga membentuk hukum (hukumnya
tidak mengikat secara umum teteapi hanya mengikat para pihak atau yang
berkepentingan saja).
 Umdang – undang itu hukum tapi hukum bukan hanya tentang undang – undang.
 Exsecutive tugasnya membuat regulasi (undang – undang).
 Kendaraan adalah alat pengangkutan/ transportasi yang digunakan untuk
menggangkut orang atau barang yang ada dijalan umum.
 Dalam ilmu hukum ada berbagai penafsirnan hukum :
PENAFSIRAN GRAMATIKA. (HALAMAN 2 DI HANDOUT)
PENAFSIRAN OTENTIK
KUHP pasal 97 (1 hari = 24 jam dan 1 bulan = 30 hari) tujuannya agar
memberi kepastian dan memberi penjelasan memperluas (kalau tidak
diperluas maka banyak penjahat yang lolos. (HALAMAN 3 DI HANDOUT)
PENAFSIRAN HISTORIS/ SEJARAH
Asas konkordansi sehingga hukum yang dibelanda juga berlaku di hindia
belanda :
a. WETBOEK VAN STRAFRECHT VOOR NEDERLANDSCHE INDIE.
b. BURGERLIJK WETBOEK VOOR NEDERLANDSCHE INDIE.

3
PENGANTAR ILMU HUKUM oleh Prof Eko

c. WETBOEKVAN KOOPHANDEL VOOR NEDERLANDSCHE INDIE.

dan setelah indonesia merdeka ada pasal II UUD negara republik indonesia
tahun 1945 “segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku
selama belum diadakan yang baru menurut undang – undang ini”.sehingga ke 3
hukum diatas masih dapat berlaku, tetapi diterjemahkan kedalam bahasa indonesia
menjadi :

a. KUHP
b. KUH Perdata
c. KUH Dagang

untuk mempelajari makna dari ke 3 hukum diatas harus mempelajari


memorie van to lighting (memori penjelasan)

 UU no 10 tahun 2004 kemudian diganti menjadi UU no 12 tahun 2011 tentang pembentukan


perundang – undangan dan menentukan pembuatan undang – undang dengan kajian
akademik.
 Kemudian kajian akademik diringkas menjadi naskah akademik baru terlahirlah undang –
undang.
 Undang – undang terbagi atas 2 yaitu :
1. Penjelasan umum.
2. Penjelasan pasal demi pasal.
 Untuk dapat memahami suatu undang – undang kita harus terlebih dahulu membaca kajian
akademik dan naskah akademik.
 Awalnya hukum ada 2 kubu :
1. Kubu continental (dari romawi) yang menganut civil law.

Codepenal
(pidana) &
Pranci Code civil
Romawi menjajah (perdata)
s

Hindia belanda
menjajah

Kesimpulan :
Indonesia masuk pada
hukum continental,
h
ja

continental itu hukumnya civil


ja
en

law.
m

Belanda Karena asas


WVS,BW konkordansi maka
dan WVK menjadi : WVS,BW dan
WVK voor
nederlandsche indie

2. Kubu anglosaxon (penganutnya disebut anglosaxis) yang menganut common law.


 United kingdom (UK) menjajah amerika, india, thailand, malaysia, singapore,
australia dan new zeland.

4
PENGANTAR ILMU HUKUM oleh Prof Eko

 Kemudian amerika serikat (USA) menjajah filipina dan menganut


angloamerica.

Perbandingan antara anglosaxon dan continental


N ANGLOSAXON CONTINENTAL
O
1 Hakim tunggal dibantu juri sebanyak 12 Hakim itu majelis bisa 3 orang – 9 orang,
orang bukan hakim tunggal
2 Tugas utama lawyer untuk meyakinkan juri Juris (meyakinkan majelis hakim)
3 Yang memutuskan benar atau salah adalah Yang memutuskan salah atau benar adalah
juri. Quilay dan not quilay hakim
4 Yang memeberikan hukuman adalah hakim Yang memberikan hukuman adalah hakim
5 Tidak ada notaris jadi yang membuat Yang membuat perjanjian adalah notaris
perjanjian adalah lawyer
6 Disenting opinion (perbedaan pendapat Disenting opinion (perbedaan pendapat
diantara juri, yang menang adalah yang diantara hakim, yang menang adalah suara
suara terbanyak) terbanyak)
PENAFSIRAN SISTEMATIS
 Jo (juncto) : asas monogami adalah pada saat yang sama seorang suami hanya boleh
mempunyai seorang istri dan seorang istri hanya boleh mempunyai seorang suami.
Boleh kawin lebih dari 1 kecuali diperbolehkan oleh agama dan memenuhi syarat
sebagai berikut :
1. Istri mandul.
2. Istri setuju (memeberikan izin secara lisan).
3. Mampu bertingkat adil kepada semua istri.
 Jis (junctis) : asas poligami adalah sorang suami boleh memiliki lebih dari 1 istri tetapi
maksimalnya adalah 4 istri. Asas ini ada karena perang melawan kaum jailia seingga banyak
laki – laki mati di medan perang yang meninggalkan istri mereka menjadi janda, sehingga
diperbolehkan untuk seorang laki – laki kawin lebih dari 1/ maksimal 4.
 Sebelum merdeka tanah dicatat dibuku LETER C dan harus membayar pajak tanah di buku
PETOK D. IREDA (iuran rehabilitasi daerah) kemudian mengganti nama menjadi IPEDA (iuran
pendapatan daerah) dan diganti lagi menjadi PBB (pajak bumi dan bangunan) yang
digunakan sampai sekarang.
Batas tanah tidak jelas (ru, bahu, persegi).
 Setelah indonesia merdeka
lahir UUPA (undang – undang pokok agraria) dan membuat pronas (proyek nasional) untuk
membuat sertifikasi dan namanya buku tanah, dalam buku tanah mempunyai surat ukur dan
batas tanah. Tujuannya agar memberikan kepastian hukum.
 Perbandingan sebelum dan sesudah indonesia merdeka

NO SEBELUM INDONESIA MERDEKA SESUDAH INDONESIA MERDEKA


1 Adanya dualism Hilangnya dualism
2 Hukum tanah barat :  Hak milik tanah
 Eigendom recht  Hak guna bangunan
 Eigendom verponding  Hak guna usaha
 Eigendom erfpach
3 Hukum tanah adat :

5
PENGANTAR ILMU HUKUM oleh Prof Eko

 Tanah yasan
 bengkok

Anda mungkin juga menyukai