Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HAEMORRAGIC FEVER (DHF)

PADA An. F DI BANGSAL FLAMBOYAN 9 RS dr. MOEWARDI


SURAKARTA

Disusun oleh :
BRUGRUERA KRISNA DWI PRATAMA
J230215124

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
PENGKAJIAN KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT dr. MOEWARDI SURAKARTA

NO.RM : 01509251
NAMA PASIEN : An. F
JENIS KELAMIN : Laki-laki
TGL. LAHIR : 19-05-2012
TGL. MSK RS : 11 Juni 2022
JAM : 08.15 wib
WAKTU PEMERIKSAAN TGL : 12 Juni 2022 JAM : 20.00
RUANGAN : Flamboyan 9
DPJP :-
DX MEDIS : DHF
1. Pengkajian Keperawatan
A. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan pasien kontrol dibarengi dengan demam
selama 3 hari.
B. Keluhan Riwayat Kesehatan Saat Ini
Keluarga pasien mengatakan pasien kontrol rutin 3 bulan sekali namun
ketika kontrol pada jumat, 10 juni kemarin pasien disertai demam
selama 3 hari berturut-turut lalu dokter menyarankan mondok untuk
mengecek perkembangan demam dan sakit pasien.
C. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
1) Kehamilan
ANC rutin selama kehamilan
2) Kelahiran
An. F lahir secara normal dengan usia kehamilan 9 bulan.
3) Post Natal
Normal, tidak terdapat masalah/gangguan.
4) Penyakit Sebelumnya, Operasi Atau Cedera
An. F tidak memiliki riwayat cidera atau operasai sebelumnya.
5) Alergi :
*Makanan : tidak ada
*Obat : tidak ada
6) Riwayat Tumbuh Kembang
*Tengkurap : 7 bulan
*Duduk : 7 bulan
*Berjalan : 14 bulan
*Tumbuh Gigi : 7 bulan
*Bicara : 3 bulan
7) Imunisasi

Bc Hepatitis B Polio Campa Hi


g I I II I V I I II I I I II I k p

I I V I I V I I V
V V V V V V V V V V V V V V V V

8) Riwayat Nutrisi
Pemberian Asi: Ya Lama : 2 tahun
Susu Formula: Ya Jml Intake : saat sehat 1 porsi habis,
saat di RS hanya makan 1 sampai 2
sendok
Makanan Padat : Nasi, Roti Kapan Dimulai : usia 2 tahun
Kebiasaan Makan : 3x1 sehari Snack : jarang makan snack
Jenis Makanan : Bubur, Nasi, mie Nafsu Makan : berkurang
semenjak sakit.

D. Riwayat Kesehatan Sosial Dan Psikososial


1) Genogram
Tn. S Ny. S

An. F

Ket :
Pasien
Laki- laki Sudah mninggal

Perempuan Riwayat darah tinggi

Tinggal serumah

2) Komposisi Keluarga
Ibu pasien mengatakan An. F tinggal bersama keluarga inti yang
terdiri dari ayah, ibu dan 3 kakak perempuan pasien.
3) Sumber Keuangan
Ibu pasien mengatakan sumber keuangan berasal dari sang ayah
yang bekerja sebagai serabutan
4) Perilaku Keluarga
Interaksi sosial keluga dengan tetangga baik dan tidak memiliki
masalah dengan orang lain, pembuat keputusan dalam keluarga
ditentutkan berdasarkan musyawarah, keluarga tidak ada kebiasaan
rekreasi.
5) Lingkungan Rumah
An. F tinggal dilingkungan pedesaan yang bersih dan aman.
E. Pemenuhan Keutuhan Dasar Fisiologis (Selama Di Rs)
1) Kebutuhan Nutrisi
Makanan : Ibu pasien An. F mengatakan hanya habis 1-2 sendok
nasi. Biasanya dirumah habis 1 porsi sehari 2-3 kali.
Cairan : Ibu pasien An. F mengatakan menghabiskan 8 gelas
perhari sama seperti ketika dirumah
2) Istirahat Dan Tidur
Ibu pasien An. F mengatakan pasien susah tidur dan sering
terbangun tengah malam, frekuensi tidur kurang lebih 6 jam.
3) Personal Hygiene
An. F disibin setiap pagi oleh ibunya
4) Aktivitas Dan Bermain
An. F biasa bermain dengan teman sebaya saat dirumah bersama
teman-teman, saat di RS mengatakan lemas, pusing dan sakit perut,
Pasien hanya main HP.
5) Eliminasi
Defekasi
Pengeluaran : Anus
Frekuensi : 1 X/ Hari
Karakteristik Feses : O Normal
Urin
Pengeluaran : Spontan
Kelainan : Tidak Ada O Ada,…
Diuresis : 10-30 ml/ Jam
F. Pemeriksaan Fisik
1) Penampilan Umum : KU lemah, kesadaran komposmentis
2) Tanda-Tanda Vital :
Suhu= 38,5oC Nadi= 80x/mnt TD= 110/80mmhg
RR=22x/mnt Saturasi Oksigen= 98%
3) Pengkajian Antropometri
Tb =114 cm Bb = 20 Kg Lingkar Kepala = 51 cm
Lingkar Dada = 76 cm Lingkar Lengan= 18 cm
4) Kesimpulan
Normal, tidak ada tanda keterlambatan tumbuh atau gizi buruk.
5) Pemeriksaan Head To Toe
a. Integumen
Warna Kulit : Normal
Kelainan : Tidak Ada
Risiko Dekubitus : Tidak Ada
Luka : Tidak Ada
b. Kulit Kepala : tidak ada lesi, minyak, plak, serta tidak
bersisik.
c. Rambut : Warna hitam, tidak ada kutu, distribusi
merata, tekstur sedikit kasar bersih, kualitas baik.
d. Mata
Simetris: (V) Bersih: (V)
Jarak-Jarak Kantus: ±30 mm Epicantal Fold (V)
Distribusi Merata Bulu Mata: (V)Alis: (V)
Warna sklera: putih Iris: tidak ada kelainan
Kornea: normal Konjungtiva: tidak anemis
Pupil Perrla: bereaksi terhadap cahaya
e. Telinga
Lubang/ Kulit Tambahan Pada Aurikel: tidak ada
Simetris: (V) Letak Rendah : (X)
Serumen: (X) Warna: sawo matang
Cairan Tambahan: tidak ada
Nyeri Tulang Mastoid: tidak ada
Saluran Telinga: normal
Membran Timpani: normal
Kemampuan Pendengaran: normal
f. Hidung dan Sinus
Simetris: (V) Letak: ditengah
Bentuk: mancung Deformitas/ Masa: tidak ada
Kepatenan Jalan Nafas: paten
Nafas Cuping Hidung: tidak ada
Warna Membran Mukosa: merah muda
Septum: lurus, tidak ada lesi, perdarahan maupun kerak
Kotoran Hidung: sedikit
Sinus: Tidak Bengkak
g. Mulut
Bibir
Warna: sedikit pucat Simetris: (V) Celah Bibir: (X)
Lembab/Kering: kering Lesi: (X) Edema: (X)
Gigi
Jumlah Gigi:30 Gigi Tanggal: tidak ada
Warna : putih sedikit kekuningan Bau Mulut:berbau
Membran Mukosa
Warna: merah muda Kelembapan: agak kering
Warna Gusi: merah muda Perdangan:tidak ada
Lidah
Warna: merah muda Lesi: (X)
Mobilitas Lidah: normal Celah Palatum: (X)
Masa (X)
Tenggorokan
Warna: merah muda
Pembengkakan/Lesi/Kondisi Tonsil: tidak ada
Warna Tonsil: kemerahan Eksudat (X)
h. Leher
Bentuk: lurus Simetris: (V) Bengkak: (X)
Abnormalitas Lain: (X), Nodus Limfe: tidak ada ketegangan
Trakea: Letak: tengah Masa (X)
i. Dada
Inspeksi: bentuk normal, pergerakan simetris, tidak ada retaksi
dindng dada
Palpasi: apikel impuls tidak ada pembesaran
Perkusi: resonan
Auskultasi: suara paru vesikuler kanan kiri, vokal resonance
simetris, tidak ada suara tambahan
j. Payudara : tidak ada pembesaran, tidak ada masa abnormal
k. Jantung
Inspeksi:dada depan simetris, samping simetris
Palpasi: pergerakan dada simetris, tidak ada masa
/kista/krepitus.
Auskultasi: irama lupdup, tidak ada suara tambahan/mur-mur
l. Abdomen
Inspeksi: perut depan simetris, samping simetris, umbilikus
bersih tidak ada kotoran, tidak ada perhiasan.
Auskultasi: bising usus 8 x/menit
Perkusi: suara normal tympani dikeempat kuadran
Palpasi dalam: tidak ada nyeri tekan
m. Genitalia : bersih, tidak bengkak, tidak ada sekret, tidak ada
lesi
Anus dan Rektum : tidak ada kemerahan, tidak hemoroid, tidal
ada prolap, kulit utuh.
n. Ekstermitas
Ekstermitas Atas: lengan lurus, simetris
Jumlah Jari= 10 Warna Telapak Tangan= putih
Lipatan Palmar= ada
Rom=aktif Kekuatan Otot=5555
Bawah:
Dislokasi Panggul= tidak ada Tungkai Simetris= ya
Lutut Simetris= ya Tungkai Lurus= ya
Rom=aktif Kekuatan Otot=5555
o. Neurologis
Refleks Tendon
Biseps: ada reflek Triseps: ada reflek
Patella: ada reflek Achilles: ada reflek
p. Pemeriksaan Perkembangan:
Personal Sosial: tidak ada masalah personal sosial
Motorik Halus: tidak ada masalah motorik halus
Bahasa: tidak ada masalah bahasa
Motorik Kasar: tidak ada masalah motorik kasar
G. Status Fungsional
Pengkajian Resiko Jatuh Anak (Little Schmidy)
Mobilitas: bergerak dengan berjalan goyah dan tanpa alat bantu (1)
Status Mental: sesuai perkembangan dan waspada (0)
Toileting: mandiri (0)
Riwayat Jatuh: tidak ada (0)
Pengobatan: tidak ada (0)
Total skor =1

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tgl.: Jenis Pemeriksaan: Hasil: Rentan Satuan


normal
10/6/2 Leukosit 3,4 4,5-14,5 Ribu/ul
2 Trombosit 28 150-450 Ribu/ul
MCV 73,9 80-96 /um
MCH 26,5 28-30 Pg
PDW 16 25-65 %
Monosit 10,8 0-6 %
Albumin 2,9 3,8-5,4 g/dl
Natrium darah 120 132-145 Mmol/l
Kalium darah 2,8 3,1-51 Mmol/l

Terapi Obat
No. Obat Dosis Manfaat
1 Infus D5 ¼ 13 ml/jam Mempertahankan hidrasi pada
pasien
2 Prednison 6x1 Untuk mengurangi peradangan
0,5mg
3 Myfortic 540g/12 Untuk mencegah reaksi
jam penolakan
4 hidrocloroquen 100mg/24 Untuk mencegah penyakit
jam malaria
5 Zinc 20g/24 Untuk imunitas tubuh
jam
6 Asering 40 ml/jam Untuk menghidrasi pasien
7 Paracetamol 300ml/kp
Asuhan keperawatan dibuat berdasarkan SDKI, SLKI dan SIKI
a. Analisa Data
No Data Fokus Etiologi Problem
.
1 S: Evaporasi Hipovolemi
- Pasien mengatakan lemas
- Ibu pasien mengatakan pasien sering mengeluh haus
O:
- Membran mukosa kering
- BAK berwarna kuning pekat
Input : 1350 cc
Output :
urine : 750 cc
IWL : 30x20=600
IWL peningkatan suhu : 600 + 200 (38,5-36,8) = 940
Balance Cairan : 1250-(750+940) = -340 cc

2 S: Dehidrasi Hipertermia
- Ibu pasien mengatakan pasien demam naik turun.
- ibu pasien mengatakan selama di RS pasien belum pernah dikompres.
O:
- KU lemah
- Akral hangat
- Tampak pucat
- Terlihat menggigil
- TTV
S : 38,5oC
N : 78 x/mnt
RR : 24 x/mnt
-
3 S: ketidakmampuan Defisit nutrisi
- Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mau makan menelan
- Ibu pasien mengatakan nafsu makan pasien menurun sejak sakit makanan
O:
- Makan hanya habis 1-2 sendok
- KU lemah
- Kekuatan otot mengunyah lemah
- Kekuatan otot menelan lemah
- Frekuensi makan sedikit,
- Membran mukosa kering.
- IMT pasien 14,36

b. Diagnosa Keperawatan
1. Hipovolemi berhubungan dengan evaporasi.
2. Hipertermia berhubungan dengan dehidrasi.
3. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan.

c. Intervensi Keperawatan
NO DIAGNOSA STANDAR LUARAN (SLKI) INTERVENSI
KEPERAWATAN (SIKI)
1 Hipovolemi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, Manajemen Hipovolemia(I.03116)
(D0023) b.d diharapkan status cairan meningkat dengan kriteria hasil: Observasi
evaporasi Status cairan (L.03028)
1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia
1. Turgor kulit meningkat
2. Monitor intake dan output cairan
2. Perasaan lemah menurun Terapiutik
3. Keluhan haus menurun 1. Hitung kebutuhan cairan
Edukasi
1. Anjurkan memperbanyak asupan oral
2. Anjurkan menghindari perubahan posisi
mendadak
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan IV Isotonis
2 Hipertermia Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam maka Manajemen hipertermia (I.15506)
(D.0130) b.d Termoregulasi(L.14134) membaik dengan kriteria hasil: Observasi
dehidrasi 1. Menggigil menurun 1. Identifikasi penyebab hipertermia
2. Pucat menjadi tidak pucat 2. Monitor suhu tubuh
Suhu tubuh membaik. 3. Monitor komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik
1. Lakukan kompres hangat pada dahi,
leher atau aksila
2. Berikan pakaian yang longgar
3. Sediakan lingkungan yang dingin
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena
3. Defisit nutrisi Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam Manajemen Nutrisi (I.03119)
(D.0019) b.d diharapkan defisit nutrisi dapat teratasi dengan kriteria hasil : Observasi
ketidakmampuan Status nutrisi (L.03030) a. Identifikasi status nutrisi
menelan makanan 1. Porsi makanan yang dihabiskan meningkat b. Identifikasi alergi dan
2. Kekuatan otot mengunyah meningkat intoleransi makanan
3. Kekuatan otot menelan meningkat c. Identifikasi makanan yang disukai
4. Frekuensi makan membaik d. Monitor asupan makanan
5. Membran mukosa membaik Terapeutik
a. Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang sesuai
b. Berikan makanan tinggi kalori dan protein
c. Beri suplemen makanan bila perlu
Edukasi
a. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan, jika perlu

d. Implementasi Keperawatan
No. Tanggal No. Implementasi Respon Paraf Nama
Jam Dx Perawat
1 07-06- 1 Memeriksa S : ibu pasien mengatakan pasien sering mengeluh haus, pasien mengatakan Brugruera
2022 tanda dan lemas Krisna
20.00 gejala O : membran mukosa kering, BAK berwarna kuning pekat
wib hipovolemia
2 20.02 1 Memonitor S : ibu pasien mengatakan sejak kemarin jam 11 anak minum habis 8 gelas. Brugruera
wib intake dan BAK 3 kali Krisna
output cairan O:
Input : 1350 cc
Output :
urine : 750 cc
IWL : 30x20=600
IWL peningkatan suhu : 600 + 200 (38,5-36,8) = 940
Balance Cairan : 1350-(750+940) = -340 cc
3 20.05 1 Menghitung S:- Brugruera
wib kebutuhan O : kebutuhan cairan normal= 1500 cc Krisna
cairan Kebutuhan cairan saat demam = 1500+(15%x1500)=1725cc
4 20.10 1 Menganjurkan S : ibu pasien mengatakan bersedia Brugruera
wib memperbanyak O : keluarga pasien terlihat kooperatif Krisna
asupan oral
5 20.20 1,2 Kolaborasi S : pasien mengatakan lemas Brugruera
wib pemberian O : pasien terlihat masih lemas Krisna
cairan D5 ¼
6 21.00 2 Mengidentifika S : ibu pasien mengatakan tidak tahu Brugruera
wib si penyebab O : pasien terlihat pucat Krisna
hipertermia
7 21.05 2 Memonitor S : ibu pasien mengatakan anak masih panas Brugruera
wib suhu tubuh O : suhu 38,5oC. Krisna
8 21.07 2 Monitor S : ibu pasien mengatakan anaknya menggigil Brugruera
wib komplikasi O : pasien terlihat lemas menggigil Krisna
akibat
hipertermia
9 21.10 2 Melakukan S : pasien mengatakan lebih nyaman Brugruera
wib kompres hangat O : suhu menurun menjadi 37,9oC Krisna
pada dahi, leher
atau aksila
10 21.10 2 Menganjurkan S : pasien mengatakan bersedia Brugruera
wib tirah baring O : pasien terlihat kooperatif Krisna
untuk
mengurangi
kebutuhan
metabolisme
11 21.30 3 Mengidentifika S : ibu pasien mengatakan anaknya selama sakit makan sehari 2 kali dengan Brugruera
wib si status nutrisi porsi 1-2 sendok saja Krisna
O : pasien terlihat pucat dan lemah
12 21.33 3 Mengidentifika S : ibu pasien mengatakan anaknya tidak ada alergi maupun pantangan makan. Brugruera
wib si alergi dan O : pasien terlihat sedikit lemah saat mengunyah dan menelan Krisna
intoleransi
makanan
13 21.35 3 Mengidentifika S : ibu pasien mengatakan anaknya susah makan nasi, lebih suka bubur dan Brugruera
wib si makanan mie Krisna
yang disukai
pasien
14 21.40 3 Memonitor S : ibu pasien mengatakan anaknya makan hanya 2 sendok bubur sejak pagi Brugruera
wib asupan hari Krisna
makanan O : Kekuatan otot mengunyah lemah, Kekuatan otot menelan lemah,
Frekuensi makan jarang, membran mukosa kering.
15 21.50 3 Memberikan S : pasien mengatakan tidak mau makan Brugruera
wib makanan tinggi O : pasien habis 2 sendok makan Krisna
kalori dan
protein
16 23.30 2,3 Memberikan S : pasien mengatakan lebih nyaman Brugruera
wib obat oral O : pasien tampak nyaman, suhu 38,1oC. Krisna

17 23.30 2 Memberikan S : ibu pasien mengatakan demam sudah menurun Brugruera


wib obat O : pasien tampak nyaman, suhu 37,9oC. Krisna
paracetamol
Rabu, 08 Juni 2022
18 08.00 2 Memberikan S : ibu pasien mengatakan demam sudah menurun Brugruera
wib obat O : pasien tampak nyaman, suhu 38,0oC. Krisna
prednisone,
myfortic,
hidrocloroquen
19 09.00 3 Memberikan S : pasien mengatakan mau makan tapi sedikit Brugruera
wib makanan tinggi O : pasien habis 6 sendok makan porsi dari RS Krisna
kalori dan
protein
20 10.00 2 Memonitor S : ibu pasien mengatakan anak masih panas Brugruera
wib suhu tubuh O : suhu 38,0oC. Krisna
21 10.05 2 Monitor S : ibu pasien mengatakan anaknya tidak ada riwayat kejang Brugruera
wib komplikasi O : pasien terlihat masih lemas Krisna
akibat
hipertermia
22 10.10 2 Melakukan S : pasien mengatakan lebih nyaman Brugruera
wib kompres hangat O : suhu menurun menjadi 37,6oC Krisna
pada dahi, leher
atau aksila
23 10.20 2 Menganjurkan S : pasien mengatakan bersedia Brugruera
wib tirah baring O : pasien terlihat kooperatif Krisna
untuk
mengurangi
kebutuhan
metabolisme
24 10.22 3 Memonitor S : ibu pasien mengatakan anaknya makan roti 2 potong, bubur 8 sendok Brugruera
wib asupan makan sejak kemarin siang Krisna
makanan O : Kekuatan otot mengunyah masih lemah, Kekuatan otot menelan masih
lemah, Frekuensi makan masih jarang, membran mukosa masih kering.
25 11.00 1 Memeriksa S : ibu pasien mengatakan pasien sering mengeluh haus, pasien mengatakan Brugruera
wib tanda dan masih lemas Krisna
gejala O : membran mukosa sedikit kering, BAK berwarna kuning pekat berkurang
hipovolemia
26 11.10 1 Memonitor S : ibu pasien mengatakan sejak kemarin jam 11.00 anak minum habis 4 gelas, Brugruera
wib intake dan makan cair habis 1 mangkok rs. BAK 7 kali, belum BAB. Krisna
output cairan O:
Input : 1000+200+1000+15+10+100=2325 cc
Output :
urine : 1750 cc
IWL : 30x20=600
IWL peningkatan suhu : 600 + 200 (37,6-36,8) = 760
Balance Cairan : 2325-(1750+760) = -185 cc

27 11.15 1 Menghitung S:- Brugruera


wib kebutuhan O : kebutuhan cairan normal= 1500 cc Krisna
cairan Kebutuhan cairan saat demam = 1500+(6%x1500)=1590cc
28 11.20 1,2 Kolaborasi S : pasien mengatakan lemas Brugruera
wib pemberian O : pasien terlihat masih lemas Krisna
cairan D5 ¼
29 11.30 1 Menganjurkan S : ibu pasien mengatakan bersedia Brugruera
wib memperbanyak O : keluarga pasien terlihat kooperatif Krisna
asupan oral
Kamis, 09 Juni 2022

32 08.00 2 Memberikan S : ibu pasien mengatakan demam sudah menurun Brugruera


wib obat sirup O : pasien tampak nyaman Krisna
Ottopan
33 09.00 3 Memberikan S : pasien mengatakan mau makan tapi sedikit Brugruera
wib makanan tinggi O : pasien habis 1/2 porsi makan dari RS Krisna
kalori dan
protein
34 09.00 2 Memonitor S : ibu pasien mengatakan panas anak sudah turun Brugruera
wib suhu tubuh O : suhu 37,6oC. Krisna
35 09.05 2 Monitor S : ibu pasien mengatakan anaknya tidak ada riwayat kejang Brugruera
wib komplikasi O : pasien terlihat masih sedikit lemas Krisna
akibat
hipertermia
36 09.10 2 Melakukan S : pasien mengatakan lebih nyaman Brugruera
wib kompres hangat O : suhu menurun menjadi 36,9oC Krisna
pada dahi, leher
atau aksila
37 09.20 2 Menganjurkan S : pasien mengatakan bersedia Brugruera
wib tirah baring O : pasien terlihat kooperatif Krisna
untuk
mengurangi
kebutuhan
metabolisme
38 09.22 3 Memonitor S : ibu pasien mengatakan anaknya makan bubur 1 porsi, 1 porsi nasi dan lauk Brugruera
wib asupan sejak kemarin siang Krisna
makanan O : Kekuatan otot mengunyah masih lemah, Kekuatan otot menelan masih
lemah, Frekuensi makan masih jarang, membran mukosa lembab.
39 11.00 1 Memeriksa S : ibu pasien mengatakan pasien sudah tidak mengeluh haus, pasien Brugruera
wib tanda dan mengatakan masih sedikit lemas Krisna
gejala O : membran mukosa lembab, BAK berwarna bening
hipovolemia
40 11.10 1 Memonitor S : ibu pasien mengatakan sejak kemarin jam 11.00 anak minum habis 4 gelas, Brugruera
wib intake dan makan cair habis 1 mangkok. BAK 7 kali. Krisna
output cairan O:
Input : 1000+200+1000+15+10+100=2325 cc
Output :
urine : 1750 cc
IWL : 30x20=600
Balance Cairan : 2325-(1750+600) = -25 cc

41 11.15 1 Menghitung S:- Brugruera


wib kebutuhan O : kebutuhan cairan normal= 1500 cc Krisna
cairan
42 11.20 1,2 Kolaborasi S : pasien mengatakan lemas Brugruera
wib pemberian O : pasien terlihat masih lemas Krisna
cairan Ringer
laktat
43 11.30 1 Menganjurkan S : ibu pasien mengatakan bersedia Brugruera
wib memperbanyak O : keluarga pasien terlihat kooperatif Krisna
asupan oral

e. Evaluasi
Hari, No. Evaluasi Paraf
Tanggal Dx Nama
Jam Perawat
Selasa, 1 S : ibu pasien mengatakan pasien masih sering mengeluh haus, pasien mengatakan masih lemas,. Brugruera
07-06-2022 O: Krisna
23.45 wib - membran mukosa sedikit kering,
- BAK berwarna kuning pekat berkurang
- Balance Cairan : 2325-(1750+760) = -185 cc
- Kebutuhan cairan saat demam = 1500+(6%x1500)=1590cc
A : intervensi belum tercapai
P : lanjutkan intervensi
Selasa, 2 S : Ibu pasien mengatakan anaknya menggigil sudah berkurang, panasnya sudah menurun. Brugruera
07-06-2022 O : suhu tubuh pasien 37,60C. Pucat tampak berkurang. Krisna
23.45 wib A : intervensi tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi
Selasa, 3 S : ibu pasien mengatakan porsi makan pasien sudah sedikit membaik Brugruera
07-06-2022 O : porsi makan yang dihabiskan meningkat, Kekuatan otot mengunyah meningkat, Kekuatan otot Krisna
23.45 wib menelan meningkat, Frekuensi makan membaik, membran mukosa masih kering.
A : intervensi tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi
Rabu, 1 S : ibu pasien mengatakan pasien sudah tidak mengeluh haus, pasien mengatakan masih sedikit lemas Brugruera
08-06-2022 O: Krisna
14.00 wib - membran mukosa lembab,
- BAK berwarna kuning pekat berkurang
- Balance Cairan : 2325-(1750+600) = -25 cc
- kebutuhan cairan normal= 1500 cc
Rabu, 2 S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak menggigil, panasnya sudah menurun. Brugruera
08-06-2022 O : suhu tubuh pasien 36,90C. Pucat tampak berkurang. Krisna
14.00 wib A : intervensi tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi
Rabu, 3 S : ibu pasien mengatakan porsi makan pasien sudah membaik, frekuensi makan masih jarang Brugruera
08-06-2022 O : porsi makan yang dihabiskan meningkat, Kekuatan otot mengunyah meningkat, Kekuatan otot Krisna
14.00 wib menelan meningkat, Frekuensi makan masih jarang, membran mukosa sedikit lembab.
A : intervensi tercapai sebagian
P : lanjutkan intervensi
Kamis, 1 S : ibu pasien mengatakan pasien sudah tidak mengeluh haus, pasien mengatakan sudah tidak lemas. Brugruera
09-06-2022 O: Krisna
14.00 wib - membran mukosa lembab,
- BAK berwarna bening
- Balance Cairan : 2575-(2000+600) = -25 cc
A : intervensi tercapai
P : hentikan intervensi
Kamis, 2 S : Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak menggigil, panasnya sudah menurun. Brugruera
09-06-2022 O : suhu tubuh pasien 36,70C. Sudah tidak pucat Krisna
14.00 wib A : intervensi tercapai
P : hentikan intervensi
Kamis, 3 S : ibu pasien mengatakan porsi makan pasien sudah membaik, frekuensi makan sudah membaik. Brugruera
09-06-2022 O : porsi makan yang dihabiskan meningkat, Kekuatan otot mengunyah meningkat, Kekuatan otot Krisna
14.00 wib menelan meningkat, Frekuensi makan membaik, membran mukosa sedikit lembab.
A : intervensi tercapai
P : hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai