2
Arjaty/ IMRK/FMEA/2008 3
Advanced Patient safety in US since 1999, NPCS,
August 2004, www,patientsafety.gov
What is FMEA ?
• Adalah metode perbaikan kinerja dgn mengidentifikasi
dan mencegah Potensi Kegagalan sebelum terjadi. Hal
tersebut didesain untuk meningkatkan keselamatan
pasien.
• Adalah Proses Proaktif, dimana kesalahan dpt dicegah
& diprediksi.
• Mengantisipasi kesalahan akan meminimalkan dampak
bu uk
4
FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS /
ANALISIS MODUS KEGAGALAN DAN DAMPAK
Analisis (A)
Penyelidikan secara detail suatu proses
Mode (M)
Cara atau Perilaku yang dapat menimbulkan kegagalan
Kegagalan (K)
Saat sistem atau bagian dari sistem tidak sesuai yang
diharapkan baik disengaja maupun tidak
Dampak (D)
Dampak atau Konsekuensi Modus Kegagalan
5
FMEA
6
LANGKAH- LANGKAH FMEA
1. Pilih Proses Berisiko tinggi dan bentuk Tim
2. Diagram / gambarkan Alur Proses & Brainstorming
Modus Kegagalan / Failure Mode
3. Menentukan Dampak / Effects
4. Prioritas Modus Kegagalan
5. Identifikasi Penyebab / Causes
6. Redesain Proses
7. Analisa dan Uji coba Proses
8. Implementasi & Monitor Proses baru
Langkah 1 : PILIH PROSES BERISIKO TINGGI
Proses baru
Misalnya : proses mengoperasikan alat infus baru untuk pasien
rawat jalan
Proses yang sedang berjalan
MIsalnya : proses pengadaan dan penyimpanan gas medis di
rumah sakit
Proses dalam klinis
Misalnya : proses pemeriksaan darah di laboratorium
Proses non-klinis
Misalnya : proses mengkomunikasikan hasil pemeriksaan (lab)
kepada dokter atau proses Identifikasi pasien yang berisiko
jatuh
9
Memilih Proses FMEA
• Sentinel Event Alert yang dipublikasikan JCAHO
• Infant Abduction
• Wrong site surgery
• Delay Treatment
• Sasaran Keselamatan Pasien JCAHO
• Proses berisiko tinggi di RS
Salah satu kriteria pemilihan Proses adalah :
Proses potensial memberikan Dampak yang tidak diharapkan
pada pasien.
Pertanyaan untuk memilih Proses :
1. Proses pelayanan apa saja yang dapat berdampak (affect)
pada keselamatan pasien ?
2. Proses pelayanan apa yang potensial tinggi volume ?
3. Proses pelayanan apa saja yang banyak hubungan /
keterkaitan dalam pelayanan kepada pasien? Dan jika terjadi
masalah, sering memberikan dampak dalam proses2 tsb.
• Ruang lingkup Proses yang akan dianalisa perlu
dibatasi agar Tim lebih fokus memberikan ide.
• Contoh :
Proses pemberian obat parenteral pasien rawat jalan
• Proses :6
• Sub proses : 67
• Potensial Modus Kegagalan : 217
Ketika membuat Alur Proses, Tim harus menjawab beberapa
pertanyaan :
1. Apa langkah-‐langkah dalam proses ?
• Jika proses sudah ada, bagaimana langkah2 yang sudah
dikerjakan?
• Jika proses belum ada, bagaimana seharusnya dikerjakan ?
2. Bagaimana hubungan antar langkah dalam proses ?
(mis. Berurutan atau simultan )
3. Bagaimana proses berhubungan dengan proses yang lain?
4. Apa tools yang digunakan dalam membuat alur / diagram
proses?
TENTUKAN PROSES BERISIKO TINGGI YG AKAN DIANALISA
Prioritization Matrix Worksheet
High = 3 points;
Medium = 2 points;
Low = 1 point
Prioritization Matrix Worksheet
Matrix Prioritisasi
No Kriteria
1 Urgensi Apakah ini merupakan isu utama yang harus diselesaikan dalam 1-3
tahun kedepan?
2 Potensial Dampak Apakah penyelesaian isu ini akan berdampak signifikan pada satu atau
lebih populasi khusus?
Apa alasan anda bahwa isu ini akan berhasil diselesaikan?
3 Action yang fisibel Apakah ada peluang untuk menyelesaikan isu ini? Apakah ada
kemungkinan perbaikan dalam isu ini?
4 Sumber daya Sumber daya (dana, staf, pakar) tersedia untuk menyelesaikan isu ini?
Apakah ada sumber daya dari pemerintah, komunitas?
Jika tidak, apakah sumber daya dapat disediakan?
5 Kesiapan Masyarakat Apakah isu yang akan diselesaikan ini merupakan hal penting untuk
masyarakat?
Apakah masyarakat tertarik dengan isu ini?
Apakah ada momentum masyarakat untuk menggerakkan isu ini?
Potensial Kesiapan
No Proses Urgensi Dampak Feasibel Sumberdaya Komunitas Integrasi Nilai Total Peringkat
Tinggi 3
Moderat 2
Rendah 1
Membentuk Tim
• Multidisiplin
• Tidak lebih dari 10 orang (idealnya 4 – 8
orang)
• Memiliki pengetahuan tentang proses yg
akan dianalisis (subject matter / process
expert) & komitmen pada “performance
• improvement”
Mewakili bidang yg akan “dianalisis” dan unit
• yang akan “terkena” perubahan
Mengikutkan orang yang tidak terlibat dlm
• proses tapi memiliki “analytical skill”
Setidaknya ada satu pembuat keputusan
• (leader)
Satu orang yg memiliki “critical thinking”
saat perubahan akan dilaksanakan
14
TIME LINE AND TEAM ACTIVITIES
Pra meeting Identifikasi topik dan beri motivasi pada tim
1st team meeting Gambarkan proses, identifikasi subproses, verifikasi ruang lingkup
2rd team meeting Kunjungi unit kerja untuk observasi proses, verifikasi semua langkah proses &
subproses apakah sudah benar (Langkah 3)
3 rd team meeting Brainstorming modus kegagalan, tugaskan anggota tim untuk berdiskusi
dengan peetugas pada unit yang terlibat dalam proses (Langkah 3)
4rd team meeting Identifikasi penyebab modus kegagalan, tugaskan anggota tim untuk berdiskusi
dengan petugas pada unit yang terlibat dalam proses untuk memperoleh
masukan tambahan (Langkah 3)
5th team meeting Tuangkan modus kegagalan dan penyebabnya pada lembar kerja HFMEA
(langkah 3). Lakukan analisa hazard (langkah4)
Identifikasi tindakan perbaikan dan tindaklanjuti tanggungjawabnya (Langkah 5)
6th,7th , 8th….η team Tugaskan anggota tim menindaklanjuti PIC untuk setiap tindakan perbaikan
meeting plus 1
η team meeting plus 4 Pertemuan dengan Pimpinan untuk persetujuan semua tindakan perbaikan
2. Modus Kegagalan
““Perilaku yang dapat mengakibatkan kegagalan”
- Tanyakan “bagaimana bisa gagal?”
‐ Identifikasi semua modus kegagalan
- -‐beberapa langkah dapat tidak memiliki modus kegagalan
‐ -‐beberapa langkah dapat memiliki banyak modus kegagalan
Starting Point
PROCESS
STEP Establish Process Steps for Process Flow
STEP 1 Step 1:
STEP 2
Step 2:
STEP 3 Step 3:
What is the process for delivering
medications to the unit?
Physician examines pa.ent
Flow Charting
Physician writes medica.on order
• Five to eight steps
process
• Stay high level
Medica.on order pulled from chart • Be as linear as
possible. Avoid “If X,
Order transcribed into Medica.on then Y” splits
Administra.on Record (MAR) • Each step describes
something that is
Medica.on request delivered to being done.
pharmacy
SUBPROSES
Perawat mengambil
Pengecekan kelengkapan Dokter memberikan Mencatat laporan hasil
b spesimen sesuai Pemeriksaan spesimen Persetujuan / ACC
Formulir Lab konfirmasi / saran kritis di buku laporan
permintaan
Perawat mengirim
Cocokkan identitas dan jenis
spesimen & form
c spesimen dengan formulir Hasil ditampilkan di alat - LIS
laboratorium melalui
lab.
Pneumatic tube
f Pelabelan spesimen
g Distribusi spesimen
Subproses 1 :Pengiriman spesimen - form lab dari IGD
& Modus Kegagalan
Dr. IGD membuat permintaan pemeriksaan Perawat mengambil spesimen sesuai Perawat mengirim spesimen & form laboratorium
laboratorium permintaan melalui Pneumatic tube
Listrik mati
Perawat salah mengambil darah pasien
LANGKAH 3 MENENTUKAN DAMPAK
Menentukan kemungkinan Dampak jika kegagalan
tersebut terjadi dengan Brainstorming / Diskusi
diantara Anggota Tim
Langkah 3
Brainstorm Potensial Modus Kegagalan dan Dampaknya
4/18/2015 29
Elemen yang harus dipertimbangkan Tim
ketika Brainstorming Modus Kegagalan
1. People
Staffing level, Training, Scheduling, Communication,
Competence assessment issues)
2. Materials
(issues related to availability of supplies or
misplaced supplies)
3. Equipment
(issues relatef to availability of appropriate equipment)
4. Methods
(issues related to the processes and procedures that staff use)
5. Environment
(issues related to the safety of the environment such as
infection prevention and control or hazardous waste)
4/18/2015 30
Risk Points : Langkah yang rawan terjadi
kesalahan dalam suatu proses
• Risk point susceptible to error or system
breakdown
• Identifikasi “Risk points” “Failure Mode”.
4/18/2015 31
• Tidak semua Langkah Proses / Subproses
memiliki Modus Kegagalan, tapi biasanya setiap
langkah memiliki banyak Modus Kegagalan.
• Pertimbangkan : Active failures & Latent Failures
– Active failures : direct interaction between human
and system.
Include errors by physician, nurse, other caregivers
who involved day by day care of patients
– Latent Failures : consequences of decisions made in
the upper levels of an organization.
Including resource allocation, education and training,
unit design and other managerial decisions.
4/18/2015 32
B. Identifikasi Potensial Dampak Modus
Kegagalan
• Menentukan kemungkinan Dampak jika
Kegagalan tersebut terjadi.
• Dampak adalah akibat dari Modus Kegagalan
• Pertanyaan :
– What could happen if a failure mode actually
occurs ?
– Dampak / Effect bisa :
• langsung / tidak langsung, (direct / undirect)
• waktu lama / singkat (long term / short term)
• Mungkin / tidak mungkin (likely / unlikely)
4/18/2015 33
Failure Mode & Generic Effects
4/18/2015 34
Potensial Dampak / Effect
Effect : Dampak atau konsekuensi modus kegagalan
Untuk setiap modus kegagalan, tanyakan
“Apa dampak dari modus kegagalan ini?”
4/18/2015 35
Failure Modes, Effects, and Causes
Failure Mode Potential Effects of
Failure
Definition: What we
– The effect
Definition: How might describes the
observe that tells us a
this failure impact our
failure may be impact of the
customer?
occurring
failure that is
indicated by
Late the failure
Repair mode.
Explosion
Langkah 3: Modus Kegagalan & Dampak
Subproses 1 : Pengiriman spesimen dan formulir Lab dar IGD
Sub proses/ product 1 : Dr IGD membuat permintaan pemeriksaan lab.
Waktu permintaan
Formulir permintaan pemeriksaan
2 pemeriksaan dan hasil
laboratorium tidak ada
pemeriksaan lama
LANGKAH 5
IDENTIFIKASI PENYEBAB MODUS KEGAGALAN
Late
Faulty warning light
Low oil level
Blocked air-filter has caused
Repair the engine to seize
Faulty warning light
Others….
Memilih Skala Peringkat
JCI tidak secara spesifik menentukan “skala” mana yang harus
digunakan dalam menilai modus kegagalan.
Pimpinan dan staf bebas memilih skala yang dipercaya efektif, dan
organisasi harus menggunakannya secara konsisten.
Mis. Organisasi bisa memilih skala 1-‐10 atau 1-‐5.
• Tidak masalah, apapun metode (FMEA / HFMEA) dan
penentuan skala ( 1-10 atau 1-5) yang digunakan oleh
tim, Anggota tim harus setuju dan mengerti skala apa
yang telah ditetapkan.
• Mis. Jika tim sepakat menggunakan skala 1-10, mereka
harus setuju pada definisi tiap rating.
Sample Severity Scale 1- 10
RATING DESKRIPSI DEFINISI
34
Sample Severity Scale 1- 5
SEVERITY RATING
(Modified by IMRK)
CATASTROPHIC MAJOR MODERATE MINOR INSIGNICANT
5 4 3 2 1
Patient Death Injury with Injury with no No injury but No injury
Outcome permanent permanent loss of increased
loss of function LOS to
function monitor
effects
Visitor Death, Injury with Injury with no Evaluated & No injury
Outcome hospitalization permanent loss of permanent loss of First aid
of 3 or more function function or treatment
Or Hospitalization Evaluation &
of 1 or 2 treatment for
visitors 1 or 2 visitors
(less than
hospitalizatin )
2
3 Low likelihood 1 in 5000 Possible, but no known data, the
condition occurs in isolated cases, but
chances are low
4
5 Moderate likelihood 1 in 200 Documented, but infrequently the
condition has a reasonable chance to
occur
6
10 36
Sample Probability of occurrence scale 1- 5
PROBABILITY
4
5 Moderate 5 out of 10 Moderate likelihood of detection
likelihood
6
7 Low likelihood 2 out of 10 Unlikely to be detected
8
39
Sample Detectability Scale
Waktu permintaan
Formulir permintaan pemeriksaan
2 Sistem stok barang kurang baik pemeriksaan dan hasil
laboratorium tidak ada
pemeriksaan lama
LANGKAH 4 : PRIORITAS MODUS
KEGAGALAN
Skala Peringkat Modus Kegagalan
Beberapa Metode yang digunakan untuk menilai
peringkat Modus kegagalan :
Risk Priority number (RPN) : -‐ FMEA
Fokus pada severity, probability dan detectibility
RPN : Severity x Probability x Detectibility
Prioritaskan Modus Kegagalan
Modus kegagalan harus dilakukan prioritas sesuai dengan
prioritas tindakan.
Jika modus kegagalan menggunakan RPN, mungkin dapat
memilih "cut off point" untuk menentukan prioritas.
Nilai dibawah cutoff point tidak memerlukan tindakan
segera kecuali tersedia waktu .
Nilai di atas cutoff point , harus dilakukan eksplorasi.
Risk Priority Number (RPN)
Detectabilit
FM # Failure Mode Severity Frequency y RPN
y
2 Choose incorrect medication 10 7 7 490
168 3
360 1
54 4
210 2 45
TOTAL FAILURE MODE & RPN
Potential Failure Mode Potential Causes for Li Potential Effects S Current Controls De RP Recommended Action
Failure ke of Failure e te N
lih v cti
oo er on
d it
y
1 Identitas pasien tidak ada dokter tdk lengkap dlm spesimen hrs Mengecek kelengkapan Dibuatkan stiker yg memuat identitas pasien ,MR,
mengisi form/tdk teliti 5 diambil lagi 5 form 5125 DPJP , spy mempermudah dokter/IGD menulis
2
tidak sama identitas spesimen l dgn
formulir lab PetugasIGD tdk teliti 5Hasil tertunda 5 Supervisi 5125 Sosialisasi ulang identifikasi (IPSG)
3
Jenis spesimen tdk sesuai dgn Ulang pengambilan
pemeriksaan Ketidaktahuan petugas IGD 5 spesimen pasien 5 Supervisi 5125 pelatihan phlebotomi untuk perawat
4 Volume spesimen tdk sesuai Ketidaktahuan petugas & Ulang pengambilan
drh susah diambil 5 spesimen pasien 5 Supervisi 5125 pelatihan phlebotomi untuk perawat
5 sistem komputer error Beban jaringan sistem 125
informasi RS tidak memadai 5Hasil tertunda 5 Monitor setiap hari 5 Naikkan daya muat jaringan informasi RS
6 sistem barcode / label error Komputer RS sering error 5Hasil tertunda 5 Monitor setiap hari 5 125 Naikkan daya muat jaringan informasi RS
7 Salah melabel spesimen Petugas lab tdk teliti 5Hasil tertunda 5 Monitor setiap hari 5 125 ada petugas yang verifikasi
8 Nama DPJP tidak ada Dokter enggan mengisi / tdk hasil tdk tau Dibuatkan stiker yg memuat identitas pasien ,MR,
tau 5 dilaporkan kesiapa 4 Supervisi 5100 DPJP , spy mempermudah dokter/IGD menulis
9
Jenis pemeriksaan yg diminta tdk Perawat IGD mengecek kelengkapan form sblm
ada dokter lupa 5hasil lab. Tertunda 5 Supervisi 4100 dikirim ke lab
10 salah input Ketidaktelitian petugas 4Hasil tertunda 5 Supervisi atasan 5 100 Ada petugas yg review ceklist & verifikasi
11 Listrik
spesimen lama Maintenance genset oleh
mati Sistem genset tdk berfungsi 5 5 3 75 Aliran listrik ke lab hrs disediakan 24 jam
diterima IPSRS
Tlp IGD tdk bisa dihub. Penanganan pasien Menambah line tlp khusus IGD untuk melaporkan
14 Tlp IGD sibuk 5 tertunda 5 Supervisi 3 75 nilai kritis
15 prosedur penyimpanan Ulang pengambilan 75 Sosialisasi ulang SPO penerimaan & penyimpanan
spesimen hilang spesimen belum efektif 3 spesimen 5 Supervisi atasan 5 spesimen.
16 tabung spesimen tdk sesuai Ulang pengambilan 60
spesimen tumpah standar 3 spesimen 5 Supervisi 4 Penyediaan tabung spesimen sesuai standar
Dr.IGD terlambat membuat
17 Pasien banyak 3Hasil lama diperoleh 5 Supervisi oleh atasan 3 45 Permintaan tambahan kebutuhan Dr.IGD
permintaan pem.lab.
Perawat salah mengambil darah
18 Perawat kurang teliti 3Salah Diagnosa 5 Supervisi oleh atasan 3 45 Sosialisasi identitifikasi dengan benar ( IPSG )
pasien
Perawat terlambat mengambil Hasil pem.lama
19 Pasien sangat banyak 3 5 Supervisi atasan 3 45 Permintaan tambahan kebutuhan perawat di IGD
spesimen diperoleh
LANGKAH 6 : REDESAIN PROSES
Develop and implement risk reduction solutions for each failure mode
47
RE - DESIGN FMEA
4 Kapasitas server HIS kecil Kapasitas server sistem informasi RS menjadi lebih besar
5 Tidak ada petugas verifikasi cek list & spesimen Ada petugas verifikasi cek list & spesimen di Lab.
6 Genset tersedia tetapi sering tidak berfungsi Ada genset yang berfungsi 24 jam
48
TESTING NEW PROCESS
Pilot Testing
- Tim mengimplementasikan redesain dalam skala kecil,
‐ monitor hasilnya, dan lakukan redesain sesuai kebutuan
tanpa mengambil risiko jika diimplementasikan dalam skala
besar
- Kumpulkan umpan balik dari staf yang terlibat dalam proses
‐ di skala kecil tersebut
- Pertimbngkan pre dan pot survey staf yang terlibat dalam
‐ pilot testing. Hali ini akan memberikan informasi tentang
bagaimana kelompok membandingkan proses sebelum dan
sesudah redesain
49
EVALUASI RPN RE-DESIGN
2 SPO identifikasi pasien & pengisian kelengkapan 5 5 5 125 Sosialisasi ulang identifikasi IPSG 3 5 5 75
FPPL tidak dilaksanakan secara konsisten
4 Kapasitas server informasi RS kecil 5 5 5 125 Kapasitas server informasi RS menjadi lebih besar 5 5 5 125
5 Tidak ada petugas verifikasi cek list & spesimen 4 5 5 100 Ada petugas verifikasi cek list & spesimen 2 5 5 50
6 Genset tersedia tetapi sering tidak berfungsi 5 5 3 75 Ada genset yang berfungsi 24 jam 5 5 3 75
7 Jumlah SDM analis terbatas , petugas analis setiap jaga 5 5 3 75 Penambahan jumlah analis sebanyak 4 orang 5 5 3 75
ada yang 3 orang ( standar setiap jaga 4 orang )
50
AMKD / FMEA
Proses lama
yg high risk Efek /
Alur Modus
Kegagalan Dampak RPN Redesain RPN
Proses baru
Failure
Mode
Desain
Proses baru Penyebab
56
Don’t hurt me,
Heal me,
Be nice to me
I TRUST YOU
58