Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini
masih banyak terdapat kekurangannya.
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Salah satuta hapan proses penelitian yang harus diperhatikan oleh peneliti
adalah menyusun kajian teori. Kajian teori dalam laporan penelitian dimaksudkan
untuk mengungkapkan kerangka acuan komperhensif mengenai konsep, prinsip,
atau teori yang digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang
dihadapi atau dalam mengembangkan produk yang diharapkan (UM, 2010:50).
Proses menyusun kajian teori merupakan proses yang sangat menentukan langkah
penelitian berikutnya. Maka dari itu seorang peneliti harus memiliki perhatian
yang tinggi terhadap masalah kajian teori. Banyak peneliti yang terhenti proses
penelitiannya hanya karena tidak memahami cara mendapatkan teori yang relevan
dengan topic penelitiannya, atau peneliti tidak memiliki referensi yang cukup
memadai untuk melengkapi tahapan kajian teorinya, sehingga dasar pijakan
dalam penelitianyar apuh.
Proses kajian teori dilakukan sejak peneliti memikirkan masalah yang akan
ditelitinya, bersamaan dengan pencarian dan penemuan masalah itulah para
peneliti mencari dan menemukan referensi yang relevan dengan topic kajiannya,
disamping itu kajian teori merupakan bagian dari proposal penelitian, yang
merupakan langkah awal dari proses penelitian. Untuk membuat proposal
penelitian pengembangan yang berkualitas selain kemampuan menemukan
masalah yang urgent dan pemilihan metode penelitian yang relevan, bagian yang
tidak kalah pentingnya adalah menyusun kajian teori.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menyusun kajian teori?
2. Bagaimana menyusun kerangka berpikir?
3. Dan bagaimana menyusun hipotesa penelitian?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui menyusun kajian teori.
2. Untuk mengetahui menyusun kerangka berpikir.
3. Dan untuk mengetahui menyusun hipotesa penelitian.
BAB II
PEMABAHASAN
Kajian teori dalam proses penelitian merupakan salah satu tahapan yang penting
untuk diperhatikan oleh para peneliti. Para ahli memberikan banyak definisi teori
dalam penelitian. Setelah masalah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah
mencari teori-teori, konsep-konsep, generalisasi yang dapat dijadikan landasan
teoretis bagi penelitian yang akan dilakukan. Landasan ini perlu ditegakkan agar
penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba-coba
(trial and error). MenurutWinarno (2013:39) Kajian pustaka merupakan segala
informasi tertulis (teori) yang relevan dengan masalah penelitian, digunakan sebagai
rujukan dalam menentukan masalah dan kerangka berfikir, yang diperoleh daribuku-
buku, laporan penelitian, kerangan ilmiah, skripsi/tesis/disertasi, ensiklopedia, buku
tahunan, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan dan sumber-sumber yang lain.
Berikut menurut para ahli yaitu :
Mereka berpendapat bahwa kajian teori merupakan sebuah ide yang bersifat teoritis
guna menentukan alasan mengapa variabel dalam sebuah penelitian bisa saling
berhubungan dengan pernyataan.
Emory Cooper
Bedasarkan beberapa penjelasan dari ahli dapat disimpulkan kajian teori atau
kajian pustaka adalah segala sesuatu informasi tertulis (teori) dan hasil-hasil
penelitian yang relevan dengan variable atau masalah yang diteliti, digunakan sebagai
rujukan dalam menentukan masalah dan kerangka berfikir sekaligus sebagaia
cuan/landasan dalam penelitian.
Berbicara mengenai penelitian pengembangan untuk mengembangkan suatu
produk diperlukan suatu literatur. Menurut Sukma dinata (2015:172) studi ini
ditujukan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan teoritis yang
memperkuat suatu produk. Terutama produk yang berbentuk model, program, dan
sejenisnya memiliki dasar-dasar konsep atau teori tertentu. Untuk menggali konsep-
konsep atau teori-teori mendukung suatu produk perlu dilakukan kajian literature
secara intensif. Kajian teori dalam laporan penelitian dimaksudkan untuk
mengungkapkan kerangka acuan komperhensif mengenai konsep, prinsip, atau teori
yang digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang dihadapi atau
dalam mengembangkan produk yang diharapkan (UM, 2010:50).
Para ahli memberikan banyak definisi teori dalam penelitian. Para peneliti
menggunakan teori secara berbeda dalam berbagai jenis penelitian, tetapi beberapa
jenis teori hadir dalam sebagian besar penelitian sosial (Neuman, W. L., & Kreuger,
n.d.). Hal tersebut mengandung makna bahwa teori dalam penelitian sangat dominan
ditemukan dalam model penelitian sosial.Teori merupakan sekumpulan konstruk
(konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi melihat fenomena secara sistematik
dan menyeluruh, melalui spesifikasi hubungan antar variable, sehingga dapat berguna
untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena (Kerlinger,1978).
Proposisi merupakan rancangan usulan, ungkapan yang dapat dipercaya,
disangsikan,disangkal, atau dibuktikan benar-tidaknya. Pendapat lain mengatakan
bahwa teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun secara
sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena
(Cooper, Schindler, & Sun, 2006).Dari kedua pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa
teori dapat berupa konsep, defisini,proposisi tentang suatu variabel yang dapat dikaji,
dikembangkan oleh peneliti.
Teori berupa sebuah penjelasan atau hal yang menjelaskan tentang sebuah system
yang mendiskusikan bagaimana sebuah fenomena terjadi dan mengapa fenomena itu
terjadinya demikian (Christensen, Johnson, Turner, & Christensen, 2011; Johnson &
Christensen, 2019,2019). Teori mengandung arti yang penting, apabila teori tersebut
dapat melukiskan,menerangkan, dan meramalkan gejala yang ada (Monks, F. J.,
&Knoers, A. M. P. Siti Rahayu.,1999). Teori membutuhkan konstruksi agar
mengandung makna yang utuh dan mendalam.
Jenis-JenisTeori Penelitian
1. Teori induktif yang menerangkan suatu hal daridari data kearah toeri.
2. Teori deduktif yang memberi keterangan dimulai dari suatu perkiraan atau
pikiran spekulatif tertentuk earah data yang akan diterangkan.
3. Teori fungsional yang Nampak adanya suatu interaksi pengaruh antara data
dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan
pembentukan teori kembali mempengaruhi data. Artinya ada pola yang saling
mempengaruhi antara data dan toeri (Monks,F. J., &Knoers, A. M. P. Siti
Rahayu., 1999).
(Sugiyono, 2014) memandang sebuah teorisebagai, (1) cara pandang menunjuk
pada suatu cara menerangkan yang menggeneralisi. (2) cara pandang sekelompok
hokum yang disusun secara logis. Cara pandang ini melihat hubungan yang deduktif
antara data dan teori.(2) Suatu toeri dapat berupa rangkuman mengenai suatu
kelompok hukum yang didapatkan dari proses empiris pada bidang ilmu
tertentu.Sebuah teori diperoleh melalui serangkaian proses ilmiah, dengan demikian
teori harus dapat diuji ulang kebenarannya. Itulah sebabnya ada suatu riset yang
dilakukan bertujuan untuk menguji kebenaran suatu teori.
Beberapa kegunaan dan fungsi teori dalam penelitian menurut (Cooper et al.,
2006),diantaranya : (1) Teori mempersempit/membatasi ruang atau kawasan dari
fakta yang akan kita pelajari. (2) Teori menyarankan system pendekatan penelitian
yang disukai untuk mendapatkan makna yang sesungguhnya), (3) teori menyarankan
system penelitian yang memungkinka nuntuk mengimpose data sehingga
diklasifikasikan dalam jalan yang lebih bermakna. (4) Teori merangkum suatu
pengetahuan tentang sebuah objek kajian dan pernyataan yang tidak diinformasikan
yang diluar observasi yang segera. (4) Teori dapat digunakan untuk memprediksi
fakta-fakta yang lebih jauh yang bias ditemukan dalam penelitian.Semua penelitian
memiliki kaidah ilmiah, dengan demikian semua peneliti harus menggunakan dasar
teori ilmiah (Sugiyono, 2014). Pada penelitian kuantitatif dan penelitian eksperimen
teori harus sudah jelas sebelum penelitian dilakukan.
Hal itu dikarenakan toeri ilmiah akan dijadikan dasar untuk memperjelas masalah
penelitian, dasar penarikan kesimpulan,dan memprediksi hasil akhir dari
penelitiian.Dari pendapatnya di atas dapat disimpulkan bahwa teori berfungsi untuk
memperjelas masalah penelitian sehingga para peneliti dan pembaca hasil penelitian
dapat dengan mudah mengidetifikasi masalah yang ada dalam objek penelitian.
Kedua sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis penelitian. Dengan demikian
peneliti dapat menyusun dugaan sementara yang didasarkan pada masalah yang
temukan dengan membandingkan pada teori—teori yang ada. Ketiga berfungsi
sebagai feferensi untuk menyusun instrument penelitian. Sebagai mana kita ketahui
bahwa penyusun aninstrumen penelitian didasarkan pada kajian teori yang relevan.
Beberapa fungsi tersebut sejalan dengan pendapatnya (Bennett, Borg, & Gall,
1984; Gall,Borg, & Gall, 2003) yang menyatakan beberapa tujuan dari proses kajian
teori diantaranya: (1) membatasi masalah penelitian, (2) menemukan benang baru
yang diteliti, (3) menghindari pendekatan yang tidak sesuai, (4) memperoleh
metodologi yang mencerahkan. (5) Mengidentifikasi rekomendasi untuk penelitian
yang lebih jauh dan mencari grand teori pendukung. Dengan demikian kajian teori
memiliki peran yang sangat penting dalam rangkaian proses penelitian yang baik.
B. Kerangka Berpikir
Seperti namanya yang berane karagam, bentuk diagram kerangka pemikiran juga
bervariasi.Di dalam kerangkaberpikir, variabel-variabel penelitian dijelaskan dengan
lebih mendalam dan relevan dengan permasalahan yang diteliti. Dengan demikian,
kerangka pemikiran tersebut dapat dijadikan dasar untuk menjawab masalah.
Kerangka berpikir dapat disajikan dengan bagan yang menunjukkan alur piker
peneliti dan keterkaitan antar variabel yang diteliti. Bagan itu juga disebut dengan
paradigma atau model penelitian.
1. Kerangka teoritis
Adalah uraian yang menegaskan tentang teori apa yang dijadikan landasan serta
asumsi‐asumsi teoritis yang dari teori tersebut akan digunakan untuk menjelaskan
fenomena yang diteliti.
2. Kerangka konseptual
3. Kerangka operasional
Dalam kerangka berfikir ini tidak harus semua teori dimasukan, hanya teori
yang kuat dan relevan yang digunakan ditambahkan teori pendukung lainnya. Jadi
paling banyak 4 teori yang kuat relevandan pendukungnya, dibuatkan skema
gambarnya dan diuraikan variable dan indicator‐indikator, sehingga penelitian
memilikialur yang jelas.
Cara MembuatKerangkaBerpikir
Kerangka berpikir yang baik adalah jika peneliti dapat mengidentifikasi
variabel-variabel penting yang sesuai dengan masalah penelitian dan secara logis
mampu menjelaskan keterkaitan antar variabel. Kerangka berpikir yang baik dapat
disusun dengan cara berikut:
C. Hipotesis
Margono (2004: 80) menyatakan bahwa hipotesis berasal dari perkataan hipo
(hypo) dan tesis (thesis). Hipo berarti kurang dari, sedang tesis berarti pendapat. Jadi
hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara,
belum benar-benar berstatus sebagai suatu tesis. Hipotesis memang baru merupakan
suatu kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan. Ia mungkin timbul sebagai
dugaan yang bijaksana dari sipeneliti atau diturunkan (deduced) dari teori yang telah
ada. Pada bagian lain, Margono (2004: 67) pun mengungkapkan pengertian lainnya
tentang hipotesis. Ia menyatakan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin atau paling tinggi
tingkat kebenarannya.
Secara teknik, hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan
diuji kebenarannya melalui data yang diperoleh dari sampel penelitian. Secara
statistik, hipotesis merupakan pernyataan keadaan parameter yang akan diuji melalui
statistic sampel. Didalam hipotesis itu terkandung suatu ramalan. Ketepatan ramalan
itu tentu tergantung pada penguasaan peneliti itu atas ketepatan landasan teoritis dan
generalisasi yang telah dibacakan pada sumber-sumber acuan ketika melakukan
telaah pustaka. Mengenai pengertian hipotesis ini, Nazir (2005: 151) menyatakan
bahwa hipotesis tidak lain dari jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian,
yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Menurutnya, hipotesis menyatakan
hubungan apa yang kita cari atau yang ingin kita Hipotesis pelajari.
1. Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif. Kalimat itu bersifat positif dan
tidak normatif. Istilah-istilah seperti seharusnya atau sebaiknya tidak terdapat
dalam kalimat hipotesis.
2. Variabel yang dinyatakan dalam hipotesis adalah variabel yang operasional,
dalam arti dapat diamati dan diukur.
3. Hipotesis menunjukkan hubungan tertentu di antara variabel-variabel.
Hipotesis dapat disusun dengan dua pendekatan, yang pertama secara deduktif
dan yang kedua secara induktif. Penyusunan hipotesis secara deduktif ditarik dari
teori. Suatu teori terdiri dari proposisi-proposisi, sedangkan proposisi menunjukkan
hubungan antara dua konsep. Proposisi ini merupakan postulat-postulat yang dari
padanya disusun hipotesis.
Ciri-Ciri Hipotesis
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu tahapan proses penelitian yang harus di perhatikan oleh penelitian
adalah menyusun kajian teori. Kajian teori dalam laporan penelitian
dimaksud kan untuk mengungkap kankerangka acuan komperhensif mengenai
konsep, prinsip, atauteori yang digunakan sebagai landasan dalam
memecahkan masalah yang dihadapi atau dalam mengembangkan produk
yang diharapkan. Menurut Labovitz & Hagedorn Mereka berpendapat bahwa
kajian teori merupakan sebuah ide yang bersifat teoritis guna menentukan
alasan mengapa variabel dalam sebuah penelitian bisa saling berhubungan
dengan pernyataan.
Kerangka pemikiran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara
garis besar alur logika berjalannya sebuah penelitian.
Hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan di
uji kebenarannya melalui data yang diperoleh dari sampel penelitian. Secara
statistik, hipotesis merupakan pernyataan keadaan parameter yang akan diuji
melalui statistic sampel.
B. Saran
Adapun dalam penulisan Makalah ini memiliki banyak kekurangan disana
sininya diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kerangka-pemikiran/
#Kerangka_Pemikiran_Penelitian
https://www.gramedia.com/literasi/kajian-teori/#Pengertian_Kajian_Teori
https://www.kajianpustaka.com/2016/09/pengertian-fungsi-jenis-dan-cara-menyusun-
hipotesis.html