NIM : C.0105.19.007
Program Studi : Pendidikan Ners A Tingkat 4
Terapeutik
Sediakan
lingkungan
yang nyaman
dan rendah
stimulus
Lakukan
latihan rentang
gerak pasif
dan/aktif
Berikan
aktivitas
distraksi yang
menenangkan
Fasilitasi
duduk disisi
tempat tidur,
jika tidak dapat
berpindah atau
berjalan
edukasi
Anjurkan tirah
baring
Anjurkan
menghunbungi
perawat jika
tanda dan
gejala
kelelahan tidak
berkurang
Ajarkan
strategi koping
untuk
mengurangi
kelelahan
kolaborasi
Kolaborasi
dengan ahli
gizi tentang
cara
meningkatkan
asupan
makanan
Gangguan pola DS Mayor DO Mayor Edukasi Aktivitas
tidur Mengeluh sulit Tidak tersedia /Istirahat
tidur Observasi
(tidak tersedia) DO Minor Identifikasi
Mengeluh sering Tidak tersedia kesiapan dan
terjaga kemampuan
Mengeluh tidak menerima
puas tidur informasi
Mengeluh pola Terapeutik
tidur berubah Sediakan
Mengeluh materi dan
istirahat tidak media
cukup pengaturan
DS Minor aktivitas dan
Mengeluh istirahat
kemampuan Jadwalkan
beraktivitas pemberian
menurun pendidikan
kesehatan
sesuai
kesepakatan
Berikan
kesempatan
kepada pasien
dan keluarga
untuk bertanya
Edukasi
Jelaskan
pentingnya
melakukan
aktivitas
fisik/olahraga
secara rutin
Anjurkan
terlibat dalam
aktivitas
kelompok,
aktivitas
bermain atau
aktivitas
lainnya
Anjurkan
menyusun
jadwal aktivitas
dan istirahat
Ajarkan cara
mengidentifika
si kebutuhan
istirahat (mis.
kelelahan,
sesak nafas
saat aktivitas)
Ajarkan cara
mengidentifika
si target dan
jenis aktivitas
sesuai
kemampuan
Defisit perawatan DS Mayor DO Mayor Dukungan
diri Menolak Tidak Perawatan Diri
melakukan mampu Observasi
perawatan diri mandi/meng Identifikasi
DS Minor enakan kebiasaan
Tidak tersedia pakaian/ma aktivitas
kan/ke perawatan diri
toilet/berhia sesuai usia
s secara Monitor tingkat
mandiri kemandirian
Minat Identifikasi
melakukan kebutuhan alat
perawatan bantu
diri kurang kebersihan
DO Minor diri
Tidak tersedia , berpakaian ,
berhias , dan
makan
Terapeutik
Sediakan
lingkungan
yang terapeutik
( mis . suasana
hangat , rileks ,
privasi )
Siapkan
keperluan
pribadi ( mis .
parfum , sikat
gigi , dan
sabun mandi )
Dampingi
dalam
melakukan
perawatan diri
sampai mandiri
Fasilitasi untuk
menerima
keadaan
ketergantungan
Fasilitasi
kemandirian ,
bantu jika tidak
mampu
melakukan
perawatn diri
Jadwalkan
rutinitas
perawatan diri
Edukasi
Anjurkan
melakukan
perawatan diri
secara
konsisten
sesuai
kemampuan
Gangguan DS Mayor DO Mayor Dukungan Ambulasi
mobilitas fisik Mengeluh sulit Kekuatan Observasi
menggerakkan otot Identifikasi
ekstremitas menurun adanya
DS Minor Rentang nyeri atau
Nyeri saat gerak keluhan
bergerak (ROM) fisik lainnya
Identifikasi
Enggan menurun toleransi fisik
melakukan DO Minor melakukan
pergerakan Sendi kaku ambulasi
Merasa cemas Gerakan Monitor
saat bergerak tidak frekuensi
terkoordinas jantung dan
i tekanan darah
Gerakan sebelum
terbatas memulai
Fisik lemah ambulasi
Monitor
kondisi umum
selama
melakukan
ambulasi
Terapeutik
Fasilitasi
aktivitas
ambulasi
dengan alat
bantu (mis.
tongkat, kruk)
Fasilitasi
melakukan
mobilisasi tisik,
jika peru
Libatkan
keluarga untuk
membantu
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi
Edukasi
Jelaskan tujuan
dan prosedur
ambulasi
Anjurkan
melakukan
ambulasi dini
Ajarkan
ambulasi
sederhana yang
harus
dilakukan (mis.
berjalan dan
tempat tidur ke
kursi roda,
berjalan dari
tempat tidur ke
kamar mandi,
berjalan sesuai
toleransi)
Nyeri akut/ DS Mayor DO Mayor Manajemen nyeri
kronis Tampak Observasi
(tidak tersedia) meringis lokasi,
Bersikap karakteristik,
protektif durasi,
DS Minor (mis. frekuensi,
waspada, kualitas,
(tidak tersedia) posisi intensitas nyeri
menghindari Identifikasi
nyeri) skala nyeri
Gelisah Identifikasi
Frekuensi respon nyeri
nadi non verbal
meningkat Identifikasi
Sulit tidur faktor yang
DO Minor memperberat
Tekanan dan
darah memperingan
meningkat nyeri
Pola napas Identifikasi
berubah pengetahuan
Nafsu dan
makan keyakinan
berubah tentang nyeri
Proses Identifikasi
berpikir pengaruh
terganggu budaya
Menarik diri terhadap
Berfokus respon nyeri
pada diri Identifikasi
sendiri pengaruh nyeri
Diaforesis pada kualitas
hidup
Monitor
keberhasilan
terapi
komplementer
yang sudah
diberikan
Monitor efek
samping
penggunaan
analgetik
Terapeutik
Berikan teknik
nonfarmakolog
is untuk
mengurangi
rasa nyeri (mis.
TENS,
hypnosis,
akupresur,
terapi musik,
biofeedback,
terapi pijat,
aroma terapi,
teknik
imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat/dingin,
terapi bermain)
Control
lingkungan
yang
memperberat
rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi
istirahat dan
tidur
Pertimbangkan
jenis dan
sumber nyeri
dalam
pemilihan
strategi
meredakan
nyeri
Edukasi
Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri
Anjurkan
memonitor
nyeri secara
mandiri
Anjurkan
menggunakan
analgetik
secara tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakolog
is untuk
mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu
Risiko jatuh Faktor Risiko Pencegahan jatuh
1. Usia >65 tahun Observasi
(pada dewasa) Identifikasi
atau <2 tahun faktor risiko
(pada anak). jatuh (misal
2. Riwayat jatuh. usia > 65
3. Anggota gerak tahun,
bawah prostesis penurunan
(buatan). tingkat
4. Penggunaan alat kesadaran,
bantu berjalan. defisit kognitif,
5. Penurunan hipotensi
tingkat ortostatik,
kesadaran. gangguan
6. Perubahan fungsi keseimbangan,
kognitif. gangguan
7. Lingkungan tidak penglihatan,
aman (mis. licin, neuropati).
gelap, lingkungan Identifikasi
asing). risiko jatuh
8. Kondisi pasca setidaknya
operasi. sekali setiap
9. Hipotensi shift atau
ortostatik. sesuai dengan
10. Perubahan kadar kebijakan
glukosa darah. institusi.
11. Anemia. Identifikasi
12. Kekuatan otot faktor
menurun. lingkungan
13. Gangguan yang
pendengaran. meningkatkan
14. Gangguan risiko jatuh
keseimbangan. (misal: lantai
15. Gangguan licin,
penglihatan (mis. penerangan
glaukoma, kurang).
katarak, ablasio, Hitung risiko
retina, neuritis jatuh dengan
optikus). menggunakan
16. Neuropati. skala (misal:
17. Efek agen Fall Morse
farmakologis Scale, Humpty
(mis. sedasi, Dumpty Scale),
alkohol, anastesi jika perlu.
umum). Monitor
kemampuan
berpindah dari
tempat tidur ke
kursi roda dan
sebaliknya.
Terapeutik
Orientasikan
ruangan pada
pasien dan
keluarga.
Pastikan roda
tempat tidur
dan
kursi roda
selalu
dalam kondisi
terkunci.
Pasang
handrail
temapt tidur.
Atur tempat
tidur mekanis
pada
posisi terendah.
Tempatkan
pasien
beresiko tinggi
jatuh dekat
dengan
pantauan
perawat
dan nurse
station.
Gunakan alat
bantu
berjalan (misal
Kursi roda,
Walker).
Dekatkan bel
pemanggil
dalam
jangkauan
pasien.
Edukasi
Anjurkan
memanggil
perawat jika
membutuhkan
bantuan untuk
berpindah.
Anjurkan
menggunakan
alas
kaki yang tidak
licin.
Anjurkan
berkonsentrasi
untuk menjaga
keseimbangan
tubuh.
Anjurkan
melebarkan
jarak
kedua kaki
untuk
meningkatkan
keseimbangan
saat
berdiri.
Ajarkan cara
menggunakan
bel pemanggil
untuk
memanggil
perawat.
Konfusi kronik DS Mayor DO Mayor Manajemen Delirium
Kurang Fungsi Observasi
motivasi untuk kognitif Identifikasi
memulai/meny berubah faktor risiko
elesaikan progresif delirium
perilaku Memori Identifikasi tipe
berorientasi jangka delirium
tujuan pendek Monitor status
Kurang dan/atau neurologis dan
motivasi untuk panjang tingkt delirium
memulai/ berubah Terapeutik
menyelesaikan Interpretasi Berikan
perilaku terarah berubah pencahayaan
DS Minor Fungsi sosial yang baik
Salah persepsi terganggu Sediakan jam
Respon dan kalender
terhadap yang mudah
stimulus dibaca
berubah Hindari
DO Minor stimulus
Gangguan sensorik yang
otak organik berlebih
Lakukan
pengekangan
fisik
Sediakan
informasi
tentang apa
yang terjadi dan
apa yang dapat
terjadi
selanjutnya
Batasi
pembuatan
keputusan
Hindari
menvalidasi
mispersepsi
realita atau
interpretasi
yang tidak
akurat
Nyatakan
persepsi dengan
tenang,
meyakinkan,
dan tidak
argumentatif
Fokus pada apa
yang dikenali
dan bermakna
saat interpretasi
interpersonal
Lakukan
reorientasi
Fokus pada
lingkungan
fisik dan
rutinitas harian
yang konsisten
Gunakan
isyarat
lingkungan
untuk stimulasi
memori,
reorientasi, dan
meningkatkan
perilaku sesuai
Edukasi
Anjurkan
kunjungan
keluarga
Anjurkan
penggunaan
alat bantu
sensorik
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian obat
ansietas atau
agitasi, jika
perlu
Anxietas DS Mayor DO Mayor Terapi Relaksasi
Merasa Tampak Observasi
bingungMerasa gelisah. Identifikasi
khawatir Tampak penurunan
dengan akibat. tegang. tingkat energy,
Sulit Sulit tidur ketidakmampua
berkonsenstrasi DO Minor n
DS Minor Frekuensi berkonsentrasi,
Mengeluh napas atau gejala lain
pusing meningkat mengganggu
Anoreksia Frekuensi kemampuan
Palpitasi nadi kognitif
Merasa tidak meningkat Identifikasi
berdaya Tekanan teknik relaksasi
darah yang pernah
meningkat efektif
Diaforesis digunakan
Tremor Identifikasi
Muka tampak kesediaan,
pucat kemampuan,
Suara bergetar dan
Kontak mata penggunaan
buruk teknik
Sering sebelumnya
berkemih Periksa
Berorientasi ketegangan
pada masa otot, frekkuensi
lalu nadi, tekanan
darah, dan
suhu sebelum
dan sesudah
latihan
Monitor
respons
terhadap terapi
relaksasi
Terapeutik
Ciptakan
lingkungan
tenang dan
tanpa gangguan
dengan
pencahayaan
dan suhu ruang
nyaman, jika
memungkinkan
Berikan
informasi
tertulis tentang
persiapan dan
prosedur teknik
relaksasi
Gunakan
pakaian
Longgar
Gunakan nada
suara lembut
dengan irama
lambat dan
beriram
Gunakan
relaksasi
sebagai strategi
penunjang
dengan
analgetik atau
tindakan medis
lain, jika sesuai
Edukasi
Jelaskan tujuan,
manfaat,
batasan, dan
jenis relaksasi
yang tersedia
(mis, music,
meditasi, napas
dalam, relaksasi
otot progresif)
Jelaskan secara
rinci intervensi
relaksasi yang
dipilih
Anjurkan
mengambil
posisi nyaman
Anjurkan
sering
mengulangi
atau melatih
teknik yang
dipilih
Demonstrasika
n dan latih
teknik relaksasi
(mis, napas
dalam,
peregangan,
atau imajinasi
terbimbing)
Berduka DS Mayor DO Mayor Dukungan Emosional
Merasa Menangis Observasi
bersedih Pola tidur Identifikasi
Merasa berubah fungsi marah,
bersalah atau Tidak mampu frustasi, dan
menyalahkan berkonsentras amuk bagi
orang lain i pasien
Tidak DO Minor Identifikasi hal
menerima Marah yang telah
kehilangan Tampak panik memicu emosi
Merasa tidak Fungsi Terapeutik
ada harapan imunitas Fasilitasi
DS Minor terganggu mengungkapka
Mimpi buruk n perasaan
atau pola cemas, marah,
mimpi berubah atau sedih
Merasa tidak Buat
berguna pernyataan
Fobia suportif atau
empati selama
fase berduka
Lakukan
sentuhan untuk
memberikan
dukungan (mis.
merangkul,
menepuk-
nepuk)
Tetap bersama
pasien dan
pastikan
keamanan
selama ansietas,
jika perlu
Kurangi
tuntutan
berfikir saat
sakit atau lelah
Edukasi
Jelaskan
konsekuensi
tidak
menghadapi
rasa bersalah
atau malu
Anjurkan
mengungkapka
n perasaan yang
dialami (mis.
ansietas, marah,
sedih)
Anjurkan
mengungkapka
n pengalaman
emosional
sebelumnya
dan pola respon
yang biasa
digunakan
Ajarkan
penggunaan
mekanisme
pertahanan
yang tepat
Kolaborasi
Rujuk untuk
konseling, jika
perlu
mGangguan DS Mayor DO Mayor Modifikasi perilaku
interaksi sosial merasa tidak kurang keterampilan sosial
nyaman dengan responsive Observasi
situasi sosial atau tertarik Identifikasi
merasa sulit pada orang penyebab
menerima atau lain kurangnya
mengkomunika tidak berminat keterampilan
sikan perasaan melakukan sosial
kontak emosi Identifikasi
DS Minor dan fisik focus pelatihan
sulit keterampilan
mengungkapka DO Minor sosial
n kasih sayang gejala cemas Terapeutik
berat Motivasi untuk
kontak mata berlatih
kurang keterampilan
ekspresi sosial
wajah tidak Beri umpan
responsive balik positif
tidak terhadap
kooperatif kemampuan
dalam sosial
bermain dan Libatkan
berteman keluarga
dengan selama
sebaya latihanketeramp
perilaku tidak ilan sosial, jika
sesuai usia perlu
Edukasi
Jelaskan tujuan
melatih
keterampilan
sosial
Anjurkan
respon dan
konsekuensi
keterampilan
sosial
Anjurkan
mengungkapka
n perasaan
akibat masalah
yang dialami
Anjurkan
mengevaluasi
pencapaian
setiap interaksi
Edukasi
keluarga untuk
dukungan
keterampilan
sosial
Latih
keterampilan
sosial secara
bertahap
Gangguan DS Mayor DO Mayor Promosi komunikasi :
komunikasi tidak tersedia Tidak mampu deficit bicara
verbal DS Minor berbicara atau Observasi
tidak tersedia mendengar Monitor
Menunjukkan kecepatan,
respon tidak tekanan,
sesuai kuantitas,
DO Minor volume, dan
Afasia diksi bicara
Disfasia Monitor prosesi
Apraksia kognitif,
Disleksia anatomis, dan
Disatria fisiologis yang
Afonia berkaitan
dengan bicara
Dislalia
Monitor
Pelo
frustasi, marah,
Gagap
depreso, atau
Tidak ada
hal-hal yang
kontak mata
mengganggu
Sulit bicara
memahami
Identifikasi
komunikasi
perilaku
Sulit emosional dan
mempertahan fisik sebagai
kan bentuk
komunikasi
komunikasi
Sulit Terapeutik
menggunakka Gunakan
n ekspresi metode
wajah komunikasi
atau tubuh alternative
sesuaikan gaya
komunikasi
dengan
kebutuhan
Modifikasi
lingkungan
untuk
meminimalkan
bantuan
Ulangi apa
yang
disampaikan
pasien
Berikan
dukungan
psikologis
Gunakan juru
bicara jika
perlu
Edukasi
Anjurkan
berbicara
perlahan
Ajarkan pasien
dan keluarga
proses kognitif,
anatomis, dan
fisiologis yang
berhubungan
dengan
kemampuan
berbicara
Kolaborasi
Rujuk ke ahli
psikologi bicara
atau terapis
Kesepian