Anda di halaman 1dari 2

Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah ruangan kelas sedang berlangsung proses

pembelajaran. Dikarenakan kondisinya begitu santai, sang guru pun terlibat percakapan
dengan satu di antara muridnya.

Murid: "Bu, ibu guru tanya, Bu!"

Ibu Guru: "Ya silakan, apa yang ingin kamu tanyakan, Ndi"

Murid: "Bu guru, sebenarnya boleh tidak seseorang dihukum karena perbuatan yang belum
dilakukannya?"

Ibu Guru: "Ya jelas tidak boleh dong. Seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia terbukti
bersalah, Ndi."

Murid: "Alhamdulillah Bu, jadi saya bebas hukuman ya, Bu? Soalnya saya belum
mengerjakan PR."

Ibu Guru: "Ooohhh…. dasar bocah!"

STRUKTUR :
ORIENTASI : Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah ruangan kelas sedang berlangsung
proses pembelajaran. Dikarenakan kondisinya begitu santai, sang guru pun terlibat
percakapan dengan satu di antara muridnya.
KRISIS : Pada saat murid menjawab "Alhamdulillah Bu, jadi saya bebas hukuman ya, Bu?
Soalnya saya belum mengerjakan PR."

REAKSI : Ibu Guru menjawab, "Ooohhh…. dasar bocah!"


Pada suatu hari, seperti hari biasa, dari pagi hingga siang tukang kupat tahu ini berdang
di SMP 4 Tasikmalaya pukul 12 siang. Ia dia biasanya akan menyusuri rel kereta guna
mengambil jalan pintas menuju arah lokasi dagang berikutnya, yaitu Pasar Pancasila.

Namun kebetulan pada hari itu, dagangannya telah habis. Yang mana pembeli
terakhirnya berada di sisi rel kereta.

Sesudah pembeli terakhir tersebut selesai, tukang kupat tahu pun langsung
membersihkan piringnya yang berwarna merah kemudian mengeringkannya dengan
cara dikibas – kibaskan.

Dan secara kebetulan lagi, waktu itu terdapat kereta yang melintas. Melihat terdapat
tanda merah yang dikibas -kibaskan dari jauh, masinis kereta pun kaget kemudian
menginjak rem dengan keras.

Sebab disangka terdapat hal darurat yang membahayakan. Kemudian kereta pun
berhenti tepat di samping tukang kupat tahu tadi.

Masinis: “Ada apa, pak?”

Tukang Kupat Tahu: Tidak ada apa – apa, pak, tinggal bumbunya saja”.

Seketika Masinis pun turun kemudian langsung memukuli si tukang kupat tahu.

STRUKTUR :
Abstraksi: Pada suatu hari, seperti hari biasa, dari pagi hingga siang tukang kupat tahu
ini berdang di SMP 4 Tasikmalaya pukul 12 siang. Ia dia biasanya akan menyusuri rel
kereta guna mengambil jalan pintas menuju arah lokasi dagang berikutnya, yaitu Pasar
Pancasila.
Orientasi: Yang mana pembeli terakhirnya berada di sisi rel kereta.
Krisis: Melihat terdapat tanda merah yang dikibas -kibaskan dari jauh, masinis kereta
pun kaget kemudian menginjak rem dengan keras.
Reaksi: Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?”
Koda: Seketika Masinis pun turun kemudian langsung memukuli si tukang kupat tahu.

Anda mungkin juga menyukai