Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dini Rahmadhani

Nim : 2005072002
Kelas : BK 5F
METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1

Manajemen Keuangan

Latar Belakang

Manajemen keuangan dapat diterapkan dalam berbagai sektor, perusahaan, pemerintah


maupun di dalam bank sentral di setiap negara. Manajemen keuangan memiliki peran penting dalam
mengambil keputusan ataupun kebijakan bank sentral, terlebih dalam menghadapi krisis keuangan, data
ataupun informasi yang lengkap dibutuhkan untuk meminimalisir resiko yang akan terjadi. Manajemen
keuangan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan dan eksistensi suatu perusahaan serta
berpengaruh pula pada setiap individu yang ada dalam perusahaan tersebut. Dengan adanya
manajemen keuangan yang baik, perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasional perusahaan
dengan lebih efektif dan efisien, sehingga perusahaan dapat mengembangkan dan mempertahankan
aktivitas serta keberadaan perusahaan.

Krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997 – 1998 dan melemahnya nilai tukar
rupiah terhadap dollar pada tahun 2011, menunjukkan bahwa rentannya sistem keuangan Indonesia
terhadap perubahan global maupun domestik. Supaya negara dapat mempersiapkan diri ketika krisis
keuangan terjadi, maka perlu untuk mengetahui celah yang terdapat dalam sistem keuangan. Penelitian
Peltonen dan Sarlin (2011) mengatakan bahwa krisis keuangan global yang terjadi ini menunjukkan
pentingnya sumber dari kerentanan domestik dan global yang menyebabkan krisis keuangan yang
sistemis. Untuk itu perlu diketahui penyebab baik itu domestik maupun global yang menyebabkan krisis
keuangan, sehingga ketika terjadi krisis keuangan, negara telah siap menghadapinya.

Saat ini, dampak ekonomi covid -19 di Indonesia lebih rumit dibandingkan krisis ekonomi
global tahun 2008-2009 yang dirasakan para pemimpin negara di dunia dan para pengambil
keputusan di sektor dunia usaha. Suatu konstruksi pemodelan dampak ekonomi dari pandemic covid 19
oleh Elchenbaum, Rebelo dan Trabant (2020, p. 28) menunjukkan bahwa kebijakan lock down atau
Social distancing untuk menekan penyebaran virus dapat menyelamatkan kehidupan, namun pada sisi
lain yang dapat memperburuk resesi ekonomi karena diikuti oleh gelombang pemutusan hubungan kerja
(PHK) secara massif. Penyebabnya yang Pertama, para pekerja sektor manufaktur terpapar virus
sehingga mereka berhenti bekerja, otomatis hal tersebut mengurangi kapasitas produksi. Kedua,
aktivitas penduduk dibatasi untuk menekan penyebaran, namun sekaligus berdampak pada
pengurangan produksi, penurunan perdagangan internasional, ekonomi kreatif, pariwisata dan
kegiatan ekonomi lainnya. Secara empiris penutupan kegiatan manufaktur di kawasan industri
Jabodetabek selama tiga bulan mengakibatkan adanya pengurangan sebesar 87 persen output kapasitas
produksi manufaktur Indonesia. Kondisi tersebut mengakibatkan pencapaian purchasing managers
index pada bulan April 2020 hanya sebesar 27,5 merosot tajam dibandingkan pencapaian April 2020
sebesar 45,3 (Katadata,2020b).

Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kerentanan yang terdapat pada
sistem keuangan Indonesia dengan melihat dan mengolah historical data yang ada, sehingga dapat
digunakan sebagai sistem peringatan dini bila terjadi goncangan ekonomi maupun politik baik itu secara
global maupun yang terjadi di dalam negara. Dan menganalisis anggaran Negara yang dilakukan
pemerintah ditengah tekanan pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi, tekanan pada sektor
ekonomi riil berupa keangkrutan sektor usaha kecil, menengah besar

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, dapat diketahui bahwa:


1. Bagaimana perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasional nya dengan lebih efektif dan
efisien jika mengalami diera krisis ekonomi
2. Perbaikan apa saja yang dibutuhkan untuk peningkatan efisiensi usaha untuk meminimalisir
terjadinya krisis keuangan perusahaan

Anda mungkin juga menyukai