Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Azmil Abd Rahman

NIM : 6211191200

Mata Kuliah : Teori Ilmu Hubungan Internasional I

Dosen Pengampu : Taufan Hardiansyah Akbar, S.IP, M.Si

Kelas :E

No absen : 30

LEMBAR JAWABAN

1. a. Idealisme

a) Semua manusia (bangsa) menginginkan perdamaian. Watak dasar manusia adalah ingin
hidup dalam suasana damai, karena itu hubungan antar bangsa pada prinsipnya
dikembangkan untuk menciptakan kedamaian ;

b) Perang adalah dosa dan terjadi karena ketidak sengajaan. Negara-negara memiliki
kedaulatan sendiri-sendiri, dan untuk memelihara kedaulatan itu diperlukankekuatan-
kekuatan terutama militer. Kemunculan militer ini telah memancingsuasana tegang
dan salah sangka diantara negara-negara tersebut satu sama lain,sehingga tidak terelakkan
terjebak dalam perang;

c) Harus ada pemerintahan dunia yang dapat mengendalikan kekuatan-kekuatan


yangmenyebar dalam sistem dunia.Pemerintah dunia ini harus diberi kewenangan
untukmengendalikan kekuatan-kekuatan dari berbagai negara sehingga dapat
mencegahterjadinya salah sangka yang dapat memicu perlombaan senjata dan
perang.Gagasan ini menghasilkan pembentukan Liga Bangsa-Bangsa (LBB)

Realisme

 Negara adalah aktor utama, karena didalamnya terdapat :

a) Negara mewakili unit analisis kunci dalam kajian HI. Kajian HI adalahkajian
tentang hubungan antar unit-unit ini. Penganut realis yang menggunakankonsep sistem
dalam pengertian interrelasi bagian-bagian biasanya merujuk padasistem internasional.

b) Organisasi internasional (PBB, MNCs, teroris dll) dapat dianggap sebagaiberstatus


aktor mandiri, tetapi menurut pandangan penganut realis semua aktortersebut bukan
sebagai aktor dominan, karena statusnya sangat dipengaruhi olehnegara.

 Negara adalah aktor tunggal ;


a) Sebuah negara menghadapi dunia luar sebagai sebuah unit yang terintegrasi. Asumsi
yang umum digunakan penganut realis adalah perbedaan politik didalam sebuah negara
pada akhirnya terselesaikan secara otoritatif sehingga dengan pemerintah menetapkan
satu kebijakan untuk negara secara keseluruhan.

b) Negara sebagai aktor tunggal menurut penganut realis merupakan aktor


yangmemiliki otoritas mutlak untuk mengambil kebijakan, dan status ini tidakdimiliki
oleh aktor lain (aktor non negara).

 Negara adalah aktor rasional ;

a) Sebuah pengambilan kebijakan luar negeri yang rasional meliputi suatu penetapan
tujuan, pertimbangan terhadap seluruh kemunggkinan pilihan dalamarti ketersediaan
kapabilitas negara.

b) Mengiringi proses rasional ini pengambil kebijakan dari kalanganpemerintahan


mengevaluasi setiap alternatif, menyeleksi satu diantara yangpaling maksimal
kegunaannya (maksimalisasi keuntungan).

c) Meskipun demikian para penganut realis menyadari agak sulit memandangnegara


sebaga aktor rasional. Pengambil kebijakan dari kalangan pemerintahanbisa jadi tidak
memiliki seluruh informasi dan pengetahuan yang diperlukanuntuk memaksimalkan nilai
kebijakan.

 Keamanan Nasional adalah masalah utama ;

a) Militer dan isu-isu yang berkaitan dengan politik mendominasi politik dunia.

b) Penganut realis memfokuskan perhatian pada konflik-konflik aktual dan potensial


diantara aktor-aktor negara, menguji bagaimana stabilitasinternasional dapat
diupayakan atau dipertahankan, bagaimana stabilitasinternasional itu hancur, dan
pencegahan terhadap gangguan integritas teritorial.

c) Power adalah konsep utama. Realis menganggap keamanan militeratau isu strategis
adalah termasuk politik tinggi (high politics)

2. a. Behaveoralisme

 Negara adalah pembuat kebijakan (decision makers). Artinya yang


dimaksudkan sebagai negara dalam pandangan behavioralis adalah
sekelompok orang yang bertanggungjawab membuat keputusan di negara
tersebut.
 Tindakan negara adalah tindakan yang diambil oleh pihak yang bertindak atas
namanegara (pembuat kebijakan)Untuk memahami perilaku negara para
teoritisi harus memetakan kembali duniasesuai pandangan para pengambil
kebijakan.
 Yang harus dijelaskan adalah:

a) Faktor-faktor subjektif dari titik pandang para pembuat kebijakan.

b) Sumber-sumber potensial tindakan negara yg ditemukan didalam

pemahan pembuatan kebijakan

Tradisionalisme

 Menekankan aspek historis artinya setiap ilmuan HI harus menggunakan


analisis sejarah dalam menganalisa gejala hubungan internasional
 Logikanya kejadian hari ini berkaitan dengan masa lalu dan kejadian di masa
Depan sangat pasti berasal dari kejadian masa ini.

3. a. Positivisme

 Mengusung agenda besar untuk membawa ilmu HI layaknya ilmu alam dimana
semua teorisasi dan metodologinya menggunakan metodologi ilmu alam
 Ilmu HI dapat berkembang pesat dan dipakai sebagai bahan kebijakan banyak
Pemerintah apabila analisanya menggunakan metodologi ilmu alam yang
dinilai ilmiah, dan mendekatkan diri dengan sumber modal untuk membiayai
Riset-riset HI

Post-Positivisme

 Menyatakan bahwa ilmu HI harus bebas daro hegemoni dan dominasi ideology
liberal barat
 Teori-teori HI kebanyakan berasal dari barat, sangat bias terhadap kepentingan
barat dan di desain untuk mendukung baratt terhadap dunia internasional

4. a. Power

Adalah kemampuan aktor untuk mempengaruhi, mengendalikan aktor lain agar


tindakannya sesuai dengan yang dia inginkan

b. National power

Sebenernya merujuk kepada power yang dimiliki suatu Negara.


Dalam teori national power disebutkan bahwa setiap Negara dalam kancah internasional

Harus memiliki national power yang berwujud maupun tidak.

c. Hegemoni

adalah sebagai suatu dominasi kekuasaan suatu kelas sosial atas kelas sosial lainnya,
melalui kepemimpinan intelektual dan moral yang dibantu dengan dominasi atau
penindasan. Bias juga didefinisikan sebagai dominasi oleh satu kelompok terhadap
kelompok yang lain, dengan atau tanpa ancaman kekerasan, sehingga ide-ide yang
didiktekan oleh kelompok dominasi terhadap kelompok yang didominasi/dikuasai diterima
sebagai sesuatu yang wajar dan tidak mengekang pikiran

Anda mungkin juga menyukai