Anda di halaman 1dari 27

Christopher Halomoan (115210333)

Trinatalis Gulo (115210308


Axel Ivander (115190414)
Alfa Yuszana (115190415)

ETIKA BISNIS
DAN TANGGUNG
JAWAB KERJA

V
ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

NARASI ETIKA BISNIS


Etika bisnis dalam perusahaan dapat diartikan sebagai peraturan tidak tertulis sebagai
landasan norma dan perilaku yang harus dipatuhi oleh seluruh lapisan dalam perusahaan.
Dengan menjalankan etika bisnis yang baik, sebuah perusahaan bisa mendapat nilai dan
kepercayaan lebih dari masyarakat, negara, dan bahkan kompetitornya.
Adapun etika bisnis perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai
kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, dimana diperlukan suatu landasan
yang kokoh.
Penjelasan dari nilai-nilai di atas adalah sebagai berikut :
1. Kejujuran.
Prinsip kejujuran sangat penting untuk dilakukan oleh para pengusaha.
2. Prinsip Integritas Moral
Tujuannya untuk menjaga nama baik perusahaan dan tetap menjadi perusahaan yang
dipercaya konsumen
3. Saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan berarti bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan harus dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak.
4. Loyalitas
Loyal atau loyalitas biasa diartikan sebagai sikap setia. Loyalitas karyawan dapat pula
didefinisikan sebagai tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan
kepada perusahaan tempatnya bekerja. Loyalitas merupakan suatu hal yang emosional.
5. Keadilan
Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang
menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan tidak melanggar hukum.
Keadilan berkaitan erat dengan hak, dalam konsepsi bangsa Indonesia hak tidak dapat
dipisahkan dengan kewajiban.

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 1


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

6. Otonomi
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan
mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki
kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang
harus dihargai oleh orang lain.

Sebagai komponen pikir filsafat, etika mengambil peran dalam mengkaji tingkah laku
moral dalam mencari, mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan. Dengan
demikian, ilmu dapat digunakan untuk kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia.

Etika profesi juga mempunyai kode etik profesi yang merupakan suatu sistem norma,
nilai, atau aturan untuk menegaskan baik atau tidaknya suatu perbuatan. Etika ini sangat penting
karena berfungsi untuk melindungi orang yang memiliki profesi agar tetap berada di jalur yang
benar dan senantiasa bisa menjadi profesional.

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 2


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

DAFTAR ISI

Narasi Etika Bisnis ............................................................................................................. 1

Daftar Isi ........................................................................................................................... 3

Kata Pengantar.................................................................................................................. 4

Pendahuluan ..................................................................................................................... 5

Pembahasan ..................................................................................................................... 8

Apa Itu Etika ? .......................................................................................................... 8

Membuat Keputusan Yang Bermoral ........................................................................ 9

Etika Yang Di Amalkan Di Tempat Kerja .................................................................... 11

Pentingnya Etika Dalam Berbisnis ............................................................................. 11

Etika Bisnis dan Etika Manajerial .............................................................................. 13

Etika Manajerial dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya .................................... 15

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan .......................................................................... 18

Kata Penutup .................................................................................................................... 25

Daftar Pustaka................................................................................................................... 26

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 3


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan ini meskipun banyak kekurangan
di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Dra. Paula Tjatoerwidya Anggarina, M.M.
selaku Dosen mata kuliah Manajemen dan Komunikasi Bisnis yang telah memberikan tugas ini
kepada kami, serta membantu kami dalam proses penyusunan laporan ini.

Kami sangat berharap Laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai peningkatan mutu dan fokus pada pelanggan serta
mengedepankan Etika dalam setiap berbisnis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
Laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan laporan yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jakarta, 26 November 2021

Penyusun

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 4


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai
kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern.

Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar, asalkan dalam
mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi, dalam mencapai tujuan
dalam kegiatan berbisnis ada batasnya. Kepentingan dan hak-hak orang lain perlu diperhatikan.

Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah : sesuatu yang penting demi kelangsungan
hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika
dilihat dari perspektif jangka panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan,
tetapi bisnis yang baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara
moral.

Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku yang sesuai dengan
nilai-nilai moral. Bisnis juga terikat dengan hukum. Dalam praktek hukum, banyak masalah timbul
dalam hubungan dengan bisnis, baik pada taraf nasional maupun taraf internasional. Walaupun
terdapat hubungan erat antara norma hukum dan norma etika, namun dua macam hal itu tidak
sama. Ketinggalan hukum, dibandingkan dengan etika, tidak terbatas pada masalah-masalah
baru, misalnya, disebabkan perkembangan teknologi.

Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa dan wajar pada
masa kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya menyaksikan banyak pelanggaran etika bisnis
dalam kegiatan berbisnis di Indonesia. Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika
bisnis yang sering dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab di Indonesia.

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 5


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

Berbagai hal tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat oleh para pebisnis
yang ingin menguasai pasar.

Selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi para
pebisnis untuk melakukan pelanggaran etika bisnis, antara lain untuk memperluas pangsa pasar,
serta mendapatkan banyak keuntungan. Ketiga faktor tersebut merupakan alasan yang umum
untuk para pebisnis melakukan pelanggaran etika dengan berbagai cara.

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika


memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-
hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat
dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan
tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika
ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat
dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.

Pada dasarnya pengertian etika apabila diartikan intinya sama saja yaitu hal yang
berkaitan dengan perilaku baik dan benar dalam kehidupan manusia. Etika merupakan dasar
yang penting didalam pergaulan serta menjadi landasan penting bagi sebuah peradaban yang
akan menjadi kesan mendalam dan terpatri terus di benak seseorang. Etika bukan hanya sekedar
penampilan fisik, tetapi masih banyak factor lain yang dapat mendukung seseorang untuk
menampilkan sosoknya yang memiliki etika yang tinggi.

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 6


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

B. Batasan dan Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang maka kami mendapatkan batasan dan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana prinsip-prinsip dari etika bisnis
2. Bagaimana tujuan dari etika bisnis
3. Bagaimana peran etika bisnis
4. Faktor-faktor apa saja yang membuat pebisinis melakukan pelanggaran etika
bisnis
5.
C. Tujuan Pembuatan Laporan
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui dan memberikan al asanyang
utuh, komprehensip dan mendalam tentang etika dalam berbisnis dengan berbagai prinsip dan
tujuannya.

D. Manfaat Pembuatan Laporan


Manfaat dari pembuatan laporan ini adalah agar para pembaca khususnya para calon
pebisnis memiliki dan mengerti akan alasan yang utuh mengenai prinsip-prinsip, tujuan , serta
peran etika bisnis sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kegiatan bisnis yang real di
masyarakat pada umumnya, sehingga memiliki manfaat serta tanggung jawab dalam
masyarakat.

E. Metode Pembuatan Laporan


Kami membuat laporan ini dengan metode menganalisis dan mencari Pencarian ilmu
dan teori yang berkaitan dengan materi yang kami bahas melalui website dan internet.

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 7


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

BAB II
PEMBAHASAN
APA ITU ETIKA ?
Pengenalan
Dalam bab ini kita akan membincangkan pelbagai kajian mengenai amalan etika di tempat
kerja saya. Bab ini akan merangkumi difinasi apakah itu etika dari pelbagai pandangan. dengan
ini kita akan dapat memahami arti etika itu sendiri.

Definisi Etika
Pengertian Etika ( Etimologi ), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang bererti
kesusilaan atau adat kebiasaan ( custom). Etika biasanya berkait rapat dengan perkataan moral
yang merupakan istilah Latin iaitu “Mos”, yang bererti adat atau cara hidup seseorang dengan
melakukan perbuatan yang baik.
Etika adalah ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia yang
dapat dipahami oleh pemikiran manusia. Istilah – istilah lain bagi etika ialah :
• Susila (Sanskerta), lebih menunjukakan kepada dasar-dasar , prinsip, aturan hidup (sila)
yang lebih baik (su).
• Aklak (Arab), bererti ilmu akhlak, Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomachheia,
ia menjelaskan tentang pembahasan Etika.
• Terminius Techicus, pengertian etika adalah etika yang dipelajari untuk ilmu pengetahuan
yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia itu sendiri.
• Manner dan Custom pula berpendapat etika adalah berkait rapat dengan tata cara dan
adat yang melekat dalam kodrat manusia (Inherent in human nature) yang bermaksud
“baik dan buruk” sesuatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
• Pergertian dan definasi dari para filsuf pula berpendapat:

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 8


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

1. Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat
dari hak.
2. Pedoman perilaku, yang berkaitan dari kegiatan manusia. (The rules of conduct,
recognize in respect to particular class of human action)
3. Ilmu watak yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individu.(The science of
human character in its ideal state, and moral as of an individual)
4. Merupakan ilmu mengenai sesuatu kewajiban (The science of duty)

I. Menurut K. Bertens, dalam bukunya yang bertajuk Etika, 1994. Secara umumnya
berpendapat seperti berikut:
1. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai
dilakukan.
2. Etika adalah nurani (bathiniah) bagaimana untuk bersikap etis adalah dari
sikap kita sendiri.
3. Etika bersifat absolute, ertinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan
baik mendapat pujian dan yang salah harus mendapat hukuman
4.

Etika Dalam Perniagaan


a) Etika dan pengeluaran
b) Etika pemasaran
c) Etika dan sumber manusia
d) Etika dan kewangan

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 9


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

MEMBUAT KEPUTUSAN YANG BERMORAL

Pengenalan
Di sini kami sertakan bagaimana kita boleh membuat keputusan mengikut cara yang rasional.

Proses Membuat Keputusan


Segala keputusan yang diambil biasanya perlu dilakukan dengan rasional dan melalui beberapa
langkah yang dirasakan boleh membantu dalam menyelesaikan masalah tersebut. Keadaan ini
perlu untuk memastikan kita membuat keputusan yang betul dan tepat. Rajah di bawah
menunjukkan bagaimana proses membuat keputusan dibuat.

Difinasikan Mengenali
Bina Beberapa
Masalah/Peluan Faktor-faktor
Pilihan
g Penghalang

Laksanakan Pilih Alternatif Analisiskan


Pilihan-Pilihan Terbaik Penyelesaian

Wujudkan
Sistem
Kawalan Dan
penilaian

bagan di atas menunjukkan bagaimana proses membuat keputusan dilakukan

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 10


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

ETIKA YANG DI AMALKAN DI TEMPAT KERJA

Etika Kerja
Difinasi
Etika kerja bererti norma yang mengatur sikap perilaku seseorang di lingkup kerja, sikap
dan tanggungjawab di dalam menjalankan kewaijiban sebagai seorang pekerja.

Beberapa jenis etika yang kita amalkan di restoran


1) Etika dalam penggunaan bahan dalam penyediaan makanan
2) Etika dalam melayani pelanggan
3) Etika dalam penetapan harga makanan
4) Etika dalam menjaga kebersihan
5) Etika dalam melayani pekerja
6) Etika dalam menerima tempahan
7) Etika dengan peniaga-peniaga lain
8) Etika berurusan dengan pembekal
9) Etika dalam pemilihan pekerja
10) Etika dengan Alam Sekitar

PENTINGNYA ETIKA DALAM BERBISNIS


Secara sederhana yang dimaksud dengan Etika Bisnis adalah cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan,
industri dan juga masyarakat. Semuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara
adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun
perusahaan di masyarakat.

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 11


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

Dalam menciptakan etika bisnis, perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pengendalian Diri
2. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)

Mengapa Etika Bisnis Diperlukan ?


1. Para Pelaku Bisnis dituntut Profesional.
2. Persaingan semakin tinggi.
3. Kepuasan konsumen faktor utama.
4. Perusahaan dapat dipercaya dalam jangka panjang.

MODEL ETIKA DALAM BISNIS


1. Immoral manajemen
2. Amoral Manajemen
3. Moral Manajemen

SUMBER NILAI-NILAI ETIKA


Secara garis besar dimanapun kita berada maka kita akan dihadapkan pada 4 hal yang dipandang
sebagai sumber nilai-nilai etika dalam komunitas, yaitu :
1. Agama
2. Filosofi
3. Pengalaman Dan Perkembangan Budaya
4. Hukum

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG ETIKA DALAM PERUSAHAAN


1. Leadership
2. Budaya perusahaan
3. Karakter individu

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 12


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

ISU PELANGGARAN ETIKA DI Indonesia


1. PT Metro Batavia (Batavia Air)
2. PT Freeport Indonesia
3. Kasus KPMG-Siddharta & Harsono

Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang
baik (etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi
etis dalam dunia bisnis. Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis, dan oleh karenanya membawa
serta tanggungjawab etis bagi pelakunya

Etika Bisnis Dan Etika Manajerial


Etika (ethics) merupakan keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah atau
tindakan yang baik dan yang buruk yang mempengaruhi hal lainnya. Dengan kata lain, perilaku
etis (ethical behavior) merupakan perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima
secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan membahayakan.
Sedangkan perilaku tidak etis adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial.
Sehingga etika bisnis (business ethics) dapat diartikan sebagai perilaku etis atau tidak etis yang
dilakukan oleh manajer suatu organisasi.

Ada 3 kategori luas dari cara etika manajerial dapat mempengaruhi pekerjaan orang, yaitu:
a) Perilaku terhadap karyawan
b) Perilaku terhadap organisasi
c) Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 13


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

Apa Pengertian dari Etika dalam Berbisnis?


Mari mengenal pengertian dari etika bisnis sebelum melangkah lebih jauh memahami
point-point terusan didalamnya dan sebagai media ajar berbisnis. Yang dimaksud dari etika
didalam berbisnis adalah sebuah cara untuk menjalankan sebuah bisnis itu sendiri. Dimana
didalamnya mencakup aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan tentu masyarakat
itu sendiri.

Tujuan Dari Adanya Etika Dalam Berbisnis


1. Mendorong Kesadaran Moral Pebisnis
2. Menjaga Tata Sikap dan Perilaku Dalam Berbisnis
3. Memberikan Batasan Untuk Tetap Menjalankan Bisnis yang Baik
4. Memberikan Citra Perusahaan yang Baik
5. Dapat Menghindari Citra Buruk yang Merugikan

Berikut Contoh Penerapan dari Etika Bisnis Itu Sendiri


1. Menyebutkan Nama Klien dengan Baik
2. Hadir Tepat Waktu Saat Janji Temu
3. Berdiri Saat Berkenalan
4. Tidak Segan Mengucapkan Terimakasih
5. Membayar Tagihan Rapat

Manfaatnya dalam Bisnis


Dengan memiliki sebuah etika tentu saja klien merasa lebih dihargai dan tentu saja
mampu memberikan gambaran kualitas perusahaan pada klien. Selain itu jaminan adanya
kerjasama yang baik terjalin dengan pribadi yang memiliki kualitas diri juga etika. Citra
perusahaan bisa menjadi baik, tidak adanya citra buruk dan membuat jalannya bisnis menjadi
lancar terkendala.

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 14


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

ETIKA MANAJERIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA


▪ Pengertian Etika Manajerial
Etika Manajerial adalah keputusan manajemen untuk memendu manajer
membicarakan apa yang baik dan buruk dan apa tugas dan kewajiban moral dan sebagai sebuah
studi bagaimana keputusan kita mempengaruhi orang lain dalam pekerjaan mereka serta
lingkungnnya.Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara
lain adalah :
1. Pengendalian diri.
2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility).
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi.
4. Menciptakan persaingan yang sehat.
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”.
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar.
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah.
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati.
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang
berupa peraturan perundang-undangan.

1. Pendekatan Etika
Ada tiga pendekatan dasar terhadap perilaku etis :
1. Pendekatan Utilitarian : tindakan dan perencanaan harus dinilai berdasarkan akibat dari
tindakan tersebut.
2. Pendekatan hak-hak individual : kesadaran bahwa manusia memiliki hak- hak dasar yang
harus dihormati dalam semua keputusan.

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 15


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

3. Pendekatan Peradilan : pemahaman bahwa pembuatan keputusan harus wajar, adil dan
tidak bias dalam mendistribusikan keuntungan dan kerugian bagi individual dan bagi
kelompok

Berikut adalah contoh dari tindakan tidak etis atau tidak legal dalam sebuah manajemen
perusahaan :
1. Penggunaan obat-obatan terlarang
2. Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi
3. Konflik Kepentingan
4. Pengawasan Kualitas atau
5. Quality Control
6. Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
7. Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
8. Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan
9. Pemecatan tenaga kerja
10. Polusi Lingkungan
11. Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis
12. Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
13. Pemberian hadiah kepada pihak- pihak tertentu yang terkait dengan pemegang
kebijakan.

Studi Kasus faktor yang mempengaruhi Etika Manajerial


1. Leadership
Kepemimpinan yang beretika menggabungkan antara pengambilan keputusan yang beretika dan
perilaku yang beretika. Tanggung jawab utama dari seorang pemimpin adalah membuat
keputusan yang beretika dan berperilaku yang beretika pula.

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 16


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

Ada beberapa hal yang harus dilakukang oleh seorang pemimpin yang beretika yaitu :
▪ Mereka berperilaku sedemikian rupa sehingga sejalan dengan tujuannya dan organisasi.
▪ Mereka berlaku sedemikian rupa sehingga secara pribadi, dia merasa bangga akan
perilakunya.
▪ Mereka berperilaku dengan sabar dan penuh keyakinan akan keputusan yang diambilnya
dan dirinya sendiri.
▪ Mereka berperilaku dengan teguh. Ini berarti berperilaku secara etika sepanjang waktu,
bukan hanya bila dia merasa nyaman untuk melakukannya.
▪ Seorang pemimpin etika, menurut Blanchard dan peale, memiliki ketangguhan untuk
tetap pada tujuan dan mencapai apa yang dicita-citakannya.
▪ Mereka berperilaku secara konsisten dengan apa yang benar-benar penting. Dengan kata
lain dia tetap menjaga perspektif

2. Strategi dan performasi


Fungsi yang penting dari sebuah manajemen adalah untuk kreatif dalam menghadapi tingginya
tingkat persaingan yang membuat perusahaannya mencapai tujuan perusahaa terutama dari sisi
keuangan tanpa harus menodai aktivitas bisnisnya berbagai kompromi etika. Sebuah perusahaan
yang jelek akan memiliki kesulitan besar untuk menyelaraskan target yang ingin dicapai
perusahaannya dengan standar-standar etika. Karena keseluruhan strategi perusahaan yang
disebut excellence harus bisa melaksanakan seluruh kebijakan-kebijakan perusahaan guna
mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang jujur.

3. Karakter individu
Perjalanan hidup suatu perusahaan tidak lain adalah karena peran banyak individu dalam
menjalankan fungsi-fungsinya dalam perusahaan tersebut. Perilaku para individu ini tentu akan
sangat mempengaruhi pada tindakan-tindakan mereka ditempat kerja atau dalam menjalankan
aktivitas bisnisnya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi karakter individu Faktor –faktor
tersebut yangpertama adalah pengaruh budaya, pengaruh budaya ini adalah pengaruh nilai-nilai
yang dianut dalam keluarganya.

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 17


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

4. Budaya perusahaan
Menurut Mangkunegara, (2005:113), budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem
keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman
tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi
internal.

Studi Kasus faktor yang mempengaruhi Etika Manajerial


1. LEADERSHIP/KEPEMIMPINAN
2. STRATEGI DAN PERFOMASI ETIKA BISNIS
3. KARAKTER INDIVIDU
4. BUDAYA ORGANISASI

Tanggung jawab sosial perusahaan


Tanggung jawab sosial perusahaan ( CSR ) adalah bentuk pengaturan mandiri bisnis swasta
internasional yang bertujuan untuk berkontribusi pada tujuan sosial yang bersifat filantropi,
aktivis, atau amal dengan terlibat dalam atau mendukung praktik sukarela atau berorientasi etis.

Perspektif konsumen
Sebagian besar konsumen setuju bahwa saat mencapai target bisnis, perusahaan harus terlibat
dalam upaya CSR pada saat yang bersamaan. Sebagian besar konsumen percaya bahwa
perusahaan yang melakukan kegiatan amal akan menerima tanggapan positif. Somerville juga
menemukan bahwa konsumen setia dan bersedia membelanjakan lebih banyak untuk pengecer
yang mendukung amal. Konsumen juga percaya bahwa pengecer yang menjual produk lokal akan
mendapatkan loyalitas. Smith (2013) berbagi keyakinan bahwa memasarkan produk lokal akan
mendapatkan kepercayaan konsumen.

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 18


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

Pendekatan
Pendekatan CSR yang lebih umum adalah filantropi perusahaan. Ini termasuk
sumbangan uang dan bantuan yang diberikan kepada organisasi dan komunitas nirlaba.
Pendekatan CSR lainnya adalah dengan memasukkan strategi CSR secara langsung ke dalam
operasi.
Menciptakan nilai bersama atau CSV didasarkan pada gagasan bahwa kesuksesan
perusahaan dan kesejahteraan sosial saling bergantung. Agar masyarakat dapat berkembang,
bisnis yang menguntungkan dan kompetitif harus dikembangkan dan didukung untuk
menciptakan pendapatan, kekayaan, pendapatan pajak, dan filantropi.

CSR dan Kinerja Keuangan Perusahaan


Hubungan antara tanggung jawab sosial perusahaan dan kinerja keuangan perusahaan suatu
perusahaan adalah fenomena yang sedang dieksplorasi dalam berbagai studi penelitian yang
sedang dilakukan di seluruh dunia. Berdasarkan studi penelitian ini, termasuk yang dilakukan oleh
Sang Jun Cho, Chune Young Chung, dan Jason Young, ada hubungan positif antara kebijakan
tanggung jawab sosial perusahaan perusahaan dan kinerja keuangan perusahaan.

Jangkauan
Awalnya, CSR menekankan perilaku resmi perusahaan individu. Kemudian, diperluas untuk
mencakup perilaku pemasok dan penggunaan produk mana yang ditempatkan, dan bagaimana
produk tersebut dibuang setelah kehilangan nilainya.

Rantai pasokan
Pada abad ke-21, tanggung jawab sosial perusahaan dalam rantai pasokan telah menarik
perhatian dari bisnis dan pemangku kepentingan. Tidak bertanggung jawab sosial perusahaan
dalam rantai pasokan telah sangat mempengaruhi reputasi perusahaan, yang menyebabkan
banyak biaya untuk menyelesaikan masalah. Isu-isu seputar ini telah mendorong manajemen
rantai pasokan untuk mempertimbangkan konteks tanggung jawab sosial perusahaan.

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 19


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

Inisiatif sosial perusahaan


Tanggung jawab sosial perusahaan mencakup enam jenis inisiatif sosial perusahaan:
• Filantropi perusahaan: sumbangan perusahaan untuk amal, termasuk uang tunai, barang,
dan jasa, terkadang melalui yayasan perusahaan
• Kesukarelawanan komunitas : kegiatan sukarela yang diorganisir perusahaan, terkadang
ketika seorang karyawan menerima bayaran untuk pekerjaan pro-bono atas nama
organisasi nirlaba
• Praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial: produk yang diproduksi secara etis
yang menarik bagi segmen pelanggan
• Penyebab promosi dan aktivisme : kampanye advokasi yang didanai perusahaan
• Pemasaran terkait penyebab: sumbangan untuk amal berdasarkan penjualan produk
• Pemasaran sosial perusahaan: kampanye perubahan perilaku yang didanai perusahaan

Implementasi
CSR dapat didasarkan pada departemen sumber daya manusia , pengembangan bisnis atau
hubungan masyarakat dari suatu organisasi, atau mungkin merupakan unit terpisah yang
melapor kepada CEO atau dewan direksi .

Rencana keterlibatan
Rencana keterlibatan dapat membantu dalam menjangkau audiens yang diinginkan. Seorang
individu atau tim tanggung jawab sosial perusahaan merencanakan tujuan dan sasaran
organisasi. Seperti halnya aktivitas perusahaan, anggaran yang ditetapkan menunjukkan
komitmen dan menskalakan kepentingan relatif program.

Akuntansi, audit, dan pelaporan


Akuntansi sosial adalah komunikasi efek sosial dan lingkungan dari tindakan ekonomi perusahaan
kepada kelompok kepentingan tertentu dalam masyarakat dan masyarakat pada umumnya.
Akuntansi sosial menekankan gagasan akuntabilitas perusahaan .

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 20


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

Verifikasi
Tanggung jawab sosial perusahaan dan laporan serta upaya yang dihasilkannya harus diverifikasi
oleh konsumen barang dan jasa. Sumber daya akuntansi, audit, dan pelaporan memberikan
dasar bagi konsumen untuk memverifikasi bahwa produk mereka berkelanjutan secara sosial .
Karena meningkatnya kesadaran akan kebutuhan CSR, banyak industri memiliki sumber daya
verifikasi mereka sendiri. Mereka termasuk organisasi seperti Forest Stewardship Council (kertas
dan hasil hutan), International Cocoa Initiative, dan Kimberly Process (berlian). The United
Nations Global Compactmenyediakan kerangka kerja tidak hanya untuk verifikasi, tetapi juga
untuk pelaporan pelanggaran hak asasi manusia dalam rantai pasokan perusahaan.

Pelatihan etika
Maraknya pelatihan etika di dalam perusahaan, yang sebagian di antaranya diwajibkan oleh
peraturan pemerintah, turut membantu penyebaran CSR. Pelatihan tersebut bertujuan untuk
membantu karyawan membuat keputusan etis ketika jawabannya tidak jelas. Manfaat paling
langsung adalah mengurangi kemungkinan "tangan kotor", denda, dan merusak reputasi karena
melanggar hukum atau norma moral. Organisasi melihat peningkatan loyalitas dan kebanggaan
karyawan dalam organisasi.

Tindakan umum
Tindakan CSR umum meliputi:
• Kelestarian lingkungan
• Peningkatan sumber daya manusia
• Keterlibatan masyarakat
• Pemasaran etis

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 21


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

Lisensi sosial untuk beroperasi


Lisensi Sosial untuk Beroperasi dapat ditentukan sebagai dasar kontrak untuk legitimasi aktivitas
dan proyek yang melibatkan perusahaan. Ini mengacu pada tingkat dukungan dan persetujuan
aktivitas perusahaan oleh pemangku kepentingannya. Menunjukkan komitmen terhadap CSR
adalah salah satu cara untuk mencapai lisensi sosial, dengan meningkatkan reputasi perusahaan.

Pasar Berkembang vs. Ekonomi Maju


Untuk perusahaan yang beroperasi di pasar negara berkembang, terlibat dalam praktik CSR
memungkinkan jangkauan luas ke berbagai pasar luar, peningkatan reputasi, dan hubungan
pemangku kepentingan. Dalam semua kasus (pasar negara berkembang vs. negara maju),
menerapkan kebijakan CSR ke dalam kegiatan dan kerangka kerja sehari-hari perusahaan telah
terbukti memungkinkan keunggulan kompetitif dibandingkan perusahaan lain, termasuk
penciptaan citra positif bagi perusahaan , peningkatan hubungan pemangku kepentingan,
peningkatan moral karyawan, dan daya tarik konsumen baru yang berkomitmen pada tanggung
jawab sosial. Terlepas dari semua manfaatnya, penting untuk dicatat bahwa ada beberapa
kelemahan, termasuk kemungkinan tuduhan kemunafikan, sulitnya mengukur dampak sosial dari
kebijakan CSR, dan seringkali menempatkan perusahaan pada posisi yang kurang
menguntungkan dibandingkan pesaing ketika memprioritaskan CSR sebelum memajukan
perusahaan. R&D.

Potensi keuntungan bisnis


Kasus bisnis untuk CSR dalam sebuah perusahaan menggunakan satu atau lebih argumen
berikut:

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 22


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

Garis bawah tiga kali


"People, planet, and profit", juga dikenal sebagai triple bottom line, merupakan salah satu cara
untuk mengevaluasi CSR. "Rakyat" mengacu pada praktik perburuhan yang adil, komunitas, dan
wilayah tempat bisnis beroperasi. "Planet" mengacu pada praktik lingkungan yang berkelanjutan.
Laba adalah nilai ekonomi yang diciptakan oleh organisasi setelah dikurangi biaya semua input,
termasuk biaya modal (tidak seperti definisi akuntansi laba).

Secara keseluruhan, mencoba menyeimbangkan tujuan ekonomi, ekologi, dan sosial adalah inti
dari triple bottom line. Langkah ini diklaim membantu beberapa perusahaan lebih sadar akan
tanggung jawab sosial dan moral mereka.

Sumber daya manusia


Program CSR dapat menjadi bantuan untuk perekrutan dan retensi , khususnya dalam pasar
mahasiswa pascasarjana yang kompetitif . Rekrutmen potensial sering mempertimbangkan
kebijakan CSR perusahaan. CSR juga dapat membantu meningkatkan persepsi perusahaan di
antara stafnya, terutama ketika staf dapat terlibat melalui pemberian gaji , kegiatan
penggalangan dana , atau sukarelawan masyarakat. CSR telah dikreditkan dengan mendorong
orientasi pelanggan di antara karyawan yang menghadapi pelanggan.

Manajemen risiko
Mengelola risiko adalah tanggung jawab eksekutif yang penting. Reputasi yang membutuhkan
waktu puluhan tahun untuk dibangun dapat hancur dalam hitungan jam melalui skandal korupsi
atau kecelakaan lingkungan. Situasi ini menarik perhatian yang tidak diinginkan dari regulator,
pengadilan, pemerintah, dan media. CSR dapat membatasi risiko ini.

Diferensiasi merek
CSR dapat meningkatkan reputasi merek dengan "mendorong keinginan untuk mendukung dan
membantu perusahaan yang telah bertindak untuk menguntungkan konsumen". Dengan cara
ini, CSR berfungsi untuk meningkatkan persepsi merek, yang dapat mengarah pada evaluasi

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 23


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

produk yang positif, meskipun efek ini tergantung pada berbagai faktor, termasuk sejauh mana
konsumen menghargai hubungan dekat atau percaya bahwa CSR inisiatif adalah mementingkan
diri sendiri, apakah program CSR dapat dianggap berdampak negatif terhadap kualitas produk,
tujuan terkait konsumsi konsumen (yaitu, apakah konsumsi mereka secara sosial versus motivasi
produk), atau konsumen ' atribusi terhadap motif upaya CSR.

Mengurangi pengawasan
Korporasi ingin menghindari campur tangan dalam bisnis mereka melalui perpajakan atau
peraturan . Program CSR dapat meyakinkan pemerintah dan masyarakat bahwa perusahaan
memperhatikan kesehatan dan keselamatan , keragaman, dan lingkungan secara serius,
mengurangi kemungkinan bahwa praktik perusahaan akan dipantau secara ketat.

Hubungan pemasok
Program CSR yang tepat dapat meningkatkan daya tarik perusahaan pemasok terhadap
perusahaan pelanggan potensial. Misalnya, seorang pedagang fesyen mungkin menemukan nilai
di pabrik luar negeri yang menggunakan CSR untuk membangun citra positif dan untuk
mengurangi risiko publisitas buruk dari perilaku buruk yang terungkap.

Manajemen krisis
Strategi atau perilaku CSR yang terkait dengan CSR telah dibahas oleh banyak sarjana dalam hal
manajemen krisis seperti tanggapan terhadap boikot dalam konteks internasional. Ang
menemukan bahwa membangun hubungan melalui penyediaan layanan tambahan daripada
pemotongan harga adalah hal yang lebih nyaman bagi bisnis di Asia sebagai strategi selama krisis
ekonomi.

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 24


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

KATA PENUTUP

A. Kesimpulan

Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah
harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam Iaman keterbukaan dan luasnya informasi saat
ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan luas.

Memposisikan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara


etis dan jujur adalah satu-satunya cara supaya dapat bertahan di dalam dunia bisnis saat ini.
Ketatnya persaingan bisnis menyebabkan beberapa pelaku bisnisnya kurang memperhatikan
etika dalam bisnis.

Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing elemen
dalam lingkaran bisnis. Pemasok (supplier), perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang
saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga
kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.

Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga keperpayaan dalam
kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup
mikro maupun makro. Tentunya ini tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini adalah
wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena itu, etika
dalam berbisnis sangatlah penting.

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 25


ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB
SOSIAL KELOMPOK 7

Dengan adanya etika maka manusia akan lebih dapat menghargai orang lain baik itu
dalam lingkungan intern maupun ekstern. Untuk kemajuan global seperti inietika bukanlah hal
sepele lagi karena etika dapat menjadi salah satu penilaian citra baik buruk suatu perusahaan
yang anda gunakan untuk bekerja.Dan tingkat kesuksesan seorang pegawai di perusahaan itu di
tentukan olehetika pegawai tersebut apa bila dia memliki etika yang baik maka bisa di pastikan
pagawai atau orang tersebut dianggap sudah sukses.

Daftar Pustaka :
Miritonga123.blogspot.com/2010/01/definisi-etika-html
www.pengurusan.info
www.google.com.my/webhp?source
Wirdatul, Jannah. (2017). MAKALAH MANAJEMEN ETIKA BISNIS. wirdatonj.blogspot.com. Diakses
tanggal 23 November 2021.
Admin (2018). Etika Bisnis dan Manajerial. dunia-daring.blogspot.com. Diakses tanggal 23
November 2021.
Gie (2020). Etika Bisnis : Pengertian, Tujuan, Contoh, dan Manfaatnya untuk Bisnis. accurate.id.
Diakses tanggal 23 November 2021.
MUHAMMADARIFPRA (2019). ETIKA MANAJERIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHINYA. muhammadarifpra.wordpress.com. Diakses tanggal 23 November 2021.

UAS – MANAJEMEN & KOMUNIKASI BISNIS 26

Anda mungkin juga menyukai