Anda di halaman 1dari 3

HKPI Pertemuan 3 14/02/2022

Rukun perkawinan
Calon mempelai
Memenuhi batas umur minimal. Ada JR di UU 16/2019 ditegaskan sama, yakni 19 tahun,
apabila ada yg di bawah tp harus melaksanakan perkawinan, harus dispensasi pengadilan.
Hakim akan mengabulkan dispensasi ketika memang ada force majeure, termasuk ada
semacam rekomendasi dari LSM. Force majeure contohnya ketika sudah hamil.
Persetujuan kedua pihak. Biasanya sudah ada pas tunangan tp nanti pas ijab diulangi lagi.
Di fiqih dan KHI…
Tidak ada larangan di antara keduanya. Mutlak, selamanya tidak bisa menikah dan tidak
ada cara atau syarat apapun yg dpt mengubah. Relatif, sementara, apabila syarat dan keadaan
tertentu telah dipenuhi bisa berubah. Mutlak meliputi larangan karena nasab, sesusuan,
semenda (diatur di UUP), li’an (ditentukan dalam KHI)
Halangan perkawinan untuk selama-lamanya
Larangan karena hubungan nasab
Dilarang melangsungkan antara seorang pria dengan:
Seorang wanita yg melahirkan atau yg menurunkannya atau keturunannya (antara lain
ibu, nenek, anak perempuan, cucu perempuan)
Seorang wanita keturunan ayah atau ibu (saudara perempuan, baik kandung, seayah,
seibu, kemenakan)
Seorang wanita saudara yg melahirkannya (bibi). Apakah keturunan dari bibi?dari
bibi boleh dinikahi karena ga ada aturannya
Larangan karena hubungan sesusuan (ketika lahir ga menyusu ke ibunya.
Seorang anak disusui oleh wanita lain karena satu lain hal)
Dilarang menikah antara seorang pria dengan:
 Seorang wanita yang menyusui dan seterusnya menurut garis lurus ke atas
(yaitu ibu sesusuan dan nenek sesusuan);
 Seorang wanita sesusuan dan seterusnya menurut garis lurus ke bawah
(saudara dan keponakan sesusuan); misal saya nikah dengan seorang wanita
tetangga saya dan punya anak laki yang disusui dia, jadi saya gabisa nikah
dengan ibu sesusuan saya karena jadi saudara, atau bisa jadi ketika asi
berlebih, tetangga menyusui anak laki lain, itu jadi saudara sesusuan saya
 Seorang wanita sesusuan dan kemenakan sesusuan ke bawah;
 Seorang wanita bibi sesusuan dan nenek bibi sesusuan ke atas;
 Anak yang disusui oleh isterinya dan keturunannya. Misal saya menikah
kemudian suami saya gaboleh menikahi anak perempuan yang saya susui
Larangan karena hubungan semenda
Dilarang menikah antara seorang pria dengan:
 Dengan seorang wanita yang melahirkan istrinya atau bekas istrinya (mertua);
 Dengan seorang wanita bekas istri orang yang menurunkannya (ibu tiri)
 Dengan seorang wanita keturunan istri atau bekas istrinya, kecuali putusnya
hubungan perkawinan dengan bekas istrinya itu qobla al dukhul (anak tiri, bila
bakda ad dukhul);
 Dengan seorang wanita bekas istri keturunannya (menantu)
Larangan karena perkawinan putus akibat Li’an
Li’an adalah:
Sumpah yang diucapkan oleh suami yang menuduh istri berbuat zina dan/atau
mengingkari anak dalam kandungan atau yang sudah lahir dari istrinya, sedangkan
istri menolak tuduhan dan atau pengingkaran tersebut (dalam fiqih munakahat kalau
nuduh zina harus bawa 4 saksi, kalau nggak nanti dicambuk karena dianggap fitnah
makanya adanya Li’an.
Halangan perkawinan relatif
 dengan wanita yang masih terikat perkawinan
 dengan wanita yang masih berada pada masa iddah
 dengan wanita yang tidak beragama islam
 berpoligami dengan wanita yang memiliki hubungan nasab dan sesusuan dengan
istrinya (kandung, seayah, dan seibu)
 berpoligami dengan bibi atau kemenakan dari istrinya
 poligami lebih dari 4 istri
 menikahi wanita bekas istri yang ditalak 3 (misal a dan b a nikah dengan b
perempuan, selisih paham lalu a ajukan cerai talak lalu ikrarkan talak 1 kepada b,
sesudah itu kemudian b ada masa iddah 90 hari maka ada kesempatan untuk rujuk.
Sebelum 90 hari mereka ke kua rujuk, kemudian cekcok lagi, suami cerai talak ke PA,
sesudah itu ikrar talak 2, kemudian istri masa iddah 90 hari. Oleh fiqih munakahat
boleh rujuk, kemudian cekcok lagi, ikrar talak 3. Jadi talak 1, 2, 3 itu gaboleh
sekaligus. Kalau udah 3 kali ndaboleh. Kalau mau rujuk ya ceweknya harus nikah
dulu baru cerai lalu masa iddah baru rujuk lagi (harus dengan akad nikah baru)

Wali nikah
Syarat:
 muslim (misal ada anak perempuan islam, ayahnya nonis, berarti ayahnya gabisa jadi
wali)
 laki-laki
 akil (berakal)
 baligh
golongan wali nikah
wali nasab ((wali adalah ayahnya perempuan dengan syarat tadi, bisa jadi kakeknya))
skalanya prioritas. Kalau ada wali nasab harus pakai itu. Bolehkah yang menikahkan adik
dari ibu saya?gaboleh, kalau adik dari ayah saya boleh karena garisnya adalah garis ayah
 kerabat laki dari garis ayah dalam garis lurus ke atas
 kerabat saudara laki kandung atau seayah, dan keturunannya
 paman, dari garis ayah dan keturunan laki-lakinya
 saudara kandung atau seayah dari kakek dan keturunan laki-lakinya
wali hakim adalah wali nikah yang ditunjuk Menag atau pejabat yang ditunjuk olehnya yang
diberi hak dan kewenangan untuk bertindak sebagai wali nikah (biasanya dari KUA)

Anda mungkin juga menyukai