0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur pelanggaran HAM berat seperti sistematis dan meluas, serta penjelasan mengenai serangan yang meluas atau sistematis. Unsur sistematis menunjukkan adanya rencana dan kebijakan, sedangkan meluas dilihat dari jumlah dan cakupan korban. Pelanggaran HAM berat harus dilakukan secara terencana dan berkelanjutan, bukan tindakan perorangan.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur pelanggaran HAM berat seperti sistematis dan meluas, serta penjelasan mengenai serangan yang meluas atau sistematis. Unsur sistematis menunjukkan adanya rencana dan kebijakan, sedangkan meluas dilihat dari jumlah dan cakupan korban. Pelanggaran HAM berat harus dilakukan secara terencana dan berkelanjutan, bukan tindakan perorangan.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur pelanggaran HAM berat seperti sistematis dan meluas, serta penjelasan mengenai serangan yang meluas atau sistematis. Unsur sistematis menunjukkan adanya rencana dan kebijakan, sedangkan meluas dilihat dari jumlah dan cakupan korban. Pelanggaran HAM berat harus dilakukan secara terencana dan berkelanjutan, bukan tindakan perorangan.
Dalam kasus HAM berat, spesialisnya sistematis dan meluas o Sistematisterstruktur dalam suatu hubungan organisasi o Luaskorban Pelanggaran HAM berat tidak bisa dilakukan secara perorangan tapi satu mekanisme organisasi terstruktur Prolog dikasih itu, jelas pakai semangat Diajeng Wulan Cristianti, S.H., LL.M. Seranganbentuk tindakan lebih dari sekai dan tindakan itu biasanya merupakan kelanjutan dari kebijakan yang besar dapat diartikan sebagai kebijakan negara, otomatis ada kekuasaan yang besar menyerupai negara sebagai landasarn dilakukannya tindakan berkali-kali tersebut Meluasdalam praktik HI, dapat dilihat dari jumlah korban dan juga tindakan tersebut dapat juga dilihat dari geografis dan tidak ada batasan, dari jumlah korban dan biasanya bersifat masif Sistematissebuah kebijakan. Dari sisi kemanusiaan, sistematis itu tersirat dari defnisi serangan itu sendiri karena yg menjadi syarat sebuah serangan yakni kelanjutan dari kebijakan dan sistematis menegaskan ada kebijakan yg melandasi terjadinya tindakan tersebut Imam Prihandono, Ph.D Dosen Hukum HAM Unair Meluas dan sistematif menunjukkan suatu unsur kuantitatif dan perencanaan. Berkaca dari kasus katanga, gbagbo, bemba and katanga pre trial chambers, sebuah serangan dapat dikatakan meluas ketika serangan atau tindakan dilakukan thdp jumlah korban yang banyak dengan cakupan geografis yang luas, sedangkan unsur sistematis (perencanaan) dibuktikan dengan adanya suatu pola yang konsisten. SEBUAH SERANGAN DAPAT DIKATAKAN SISTEMATIS BILA DIDASARI PDA SUATU TUJUAN POLITIK, DIDASARI SEBUAH IDEOLOGI TERTENTU, UNTUK MENYERANG SUATU KOMUNITAS TERTENTU DENGAN POLA YANG SAMA Dalam pelanggaran HAM berat, mens rea harus ada, sudah ada rencana, dan iktikad buruk dari pelaku Dalam unsur HAM berat, pada pokoknya ada 2, yakni unsur pokok dan harus ditemukan, antara lain rencana/ niat, masif yang diulang-uang terus, dan meluas, kemudian ada unsur tambahan
Penjelasan pasal 9 huruf a, yg dimaksud pembunuhan adalah sebagaimana 340
kuhpdi footnotes halaman 31 pedoman, kok kayak bertabrakan gitu definisinya? Serangan yang meluas atau sistematis o Pasal 7 ayat (2) huruf a statuta romaserangan yang ditujukan thdp suatu kelompok sipil adalah serangkaian perbuatan yang mencakup pelaksanaan berganda dari perbuatan yang dimaksud dalam ayat (1) (kejahatan thdp kemanusiaan) thdp kelompok penduduk sipil, sesuai dengan atau sebagai kelanjutan dari kebijakan negara atau organisasi untuk melakukan serangan tersebut. Tindakan harus dilakukan sebagai bagian dari serangan, seperti pembunuhan besar-besaran thdp penduduk sipil o Trial chamber ICC Bemba Caseserangan bisa diartikan merupakan kampanye atau operasi yang dilakukan terhadap warga sipil o Pedoman Unsur Pelanggaran HAM Berat 2006 unsur serangan adalah sistematis atau meluas yang dilakukan secara berganda yang dihasilkan atau merupakan bagian dari kebijakan negara atau organisasi. Serangan dianggap terpenuhi jika penduduk sipil sbg objek utama dari serangan Pertimbangan kompensasi o Ketentuan kompensasi, restitusi dalam uu a quo sangat lemah, lihat pasal 35 yg hanya menyatakan bahwa “setiap korban kejahatan HAM yang berat atau ahli warisnya DAPAT memperoleh kompensasi, restitusi Kalau mau dibuat HAM, winan hilmi dihubungin BIN