Pandangan retributif atau lex talionis sudah harus ditinggalkan
Local wisdom perlu mendapat tempat menggali nilai nilai tradisional Ketidaksesuaian lagi pandangan yang mengedepankan penjara sbg pidana yg paling tepat dan dominan Tujuan pemidanaan (pasal 51 kuhp) o Pencegahan o Pemasyarakatan o Penyelesaian konflik, pemulihan keseimbangan dan penciptaan rasa aman dan damai o Penumbuhan penyesalan terpidana Dalam pidana jangka waktu panjang, ada modifikasi, yakni pidana mati dengan masa percobaan pelaksanaan ditunda sampai 10 tahun, kalau ada perbaikan pelaku bisa diubah dengan keppres setelah mendengar pertimbangan MA. Seorang yang berada di lapas diawasi oleh hakim pengawas dan hakim pengamat yang kemudian ini nanti bisa jadi surat berkelakuan baik. Nanti hakim pengawas ini kasih masukan ke MA baru disampaikan MA oleh presiden. Lebih lanjut, harus dirumuskan dalam amar putusan. Mengapa harus ada pidana mati percobaan? Karena ada pertentangan antara abolisionis dan retensionis. Jadi muncul jalan tengah (indonesian ways) untuk mempertemukan abolisionis dan retensionis Banyak terpidana ditolak grasi tapi ga dilaksanakan. Ada terpidana mati grasi 4x ditolak presiden, tapi tidak dieksekusi akhirnya mati sendiri. Dalam ketentuan KUHPN, jika 10 tahun sejak grasi ditolak tidak dilaksanakan bukan kesalahan dari terpidana maka pidana mati diubah jadi pidana penjara seumur hidup Sanksi non custodian tidak bersifat perampasan kemerdekaan Hakim tetap diberi kebebasan untuk vonis pidana penjara waktu pendek, tapi ada kaidah bahwa seandainya hakim tidak akan menjatuhkan pidana kurang dari 5 tahun padahal ancamannya 5 tahun, bisa dijatuhi pidana kerja sosial pidana pengawasan pasal 75-76 Alternatif penjara o Merupakan strafmodus o Menjadi alternatif atas pidana penjara singkat yg dinilai tidak memiliki efektivitas o Bentuk pengawasan dan kerja sosial o Tujuan Mengurangi overcapacity prison Mengurangi efek buruk pidana perampasan kemerdekaan Memberi kesempatan masyarakat utk berinteraksi dan membawa terpidana untuk menjalankan kehidupan sosial yg bermanfaat Integrasi pidana adat keberadaan delik adat tidak pernah dipersoalkan, pengakuan delik adat masiih eksis. Cara nya dengan dibuat perda