Hubungan Makna,
kelompok 6:
Metonimia Hiponim
Sinonim
Sinonim terdiri atas 2 kata, yaitu: sin yang bermakna sama atau serupa, dan akar kata anonim yang
berarti nama. Sinonim dapat dikatakan sebagai sebuah kata yang dikelompokkan dengan kata-kata lain di
dalam klasifikasi yang sama berdasarkan makna umum. (Tarigan, 2009: 14)
Sinonim menurut kamus linguistik adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk
lain persamaan itu berlaku bagi kata kelompok kata atau kalimat walaupun umumnya dianggap sinonim
hanyalah kata-kata. (Kridalaksana, 2008: 222)
Sinonim atau sinonimi adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu
ujaran dengan ujaran lainnya (Chaer, 2012: 297)
Sinonim
Relasi sinonim bersifat dua arah, yaitu ketika sebuah ujaran a bersinonim dengan ujaran b,
maka ujaran b pun bersinonim dengan ujaran a.
Dua buah ujaran yang bersinonim memiliki makna yang tidak persis sama, hal ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya:
Contohnya pada kata meninggal yang bersinonim dengan wafat, gugur, tewas,
berpulang, mangkat, dan mampus. Secara denotasi, kata-kata tersebut memiliki
satu makna yaitu mati. Namun, pemakaian kata-kata tersebut berbeda.
Antonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk berbeda dan memiliki makna yang
juga berbeda. Antonim juga disebut sebagai lawan kata (Suhardi, 2015:87).
Antonim atau antonimi dalah hubungan semantik antara dua buah satuan ujaran
yang maknanya menyatakan kebalikan, pertentangan, atau kontras antara yang satu
dengan yang lain (Chaer, 2012: 299).
Antonim
Hubungan dua kata yang berantonim bersifat dua arah. Misalnya kata bangun dan tidur, kata
tidur berantonim dengan kata bangun, begitu juga dnegan kata bangun yang berantonim
dengan kata tidur.
Berdasarkan sifat hubungannya, Chaer (2012: 299) membagi antonim atas beberapa jenis,
diantaranya:
Menurut kamus linguistik, homonim adalah kata yang berhomoni dengan kata lain, terdiri
atas homograf dan homofon. Sedangkan homonimi adalah hubungan antara kata yang ditulis
dan/atau dilafalkan dengan cara yang sama dengan kata lain, tetapi tidak mempunyai
hubungan makna. Ada yang disebut homografi dan homofoni (Kridalaksana, 2008:85).
Homonimi adalah dua buah kata atau satuan ujaran yang bentuknya ”kebetulan”
sama;maknanya berbeda, karena masing-masingnya merupakan kata atau bentuk ujaran
yang berlainan. Contohnya pada kata bisa yang dapat diartikan sebagai ’sanggup’ dan dapat
berati ’racun ular’.
Ilyas dalam (Suhardi 2015: 85)
mengelompokkan homonim atas 3, yaitu:
• Homofoni menurut kamus linguistik adalah hubungan
antara kata-kata yang berbeda maknanya, tetapi sama
lafalnya (Kridalaksana. 2008: 85).
berhiponim
berhipernim
Bunga
kohiponim
Polisemi adalah kata-kata yang
Polisemi mengandung makna ganda ayau
mengandung makna lebih dari satu, tetapi
makna yang dibentuk tersebut masih
memiliki hubungan dengan makna semula.
Menurut kamus linguistik, polisemi
Proses pembentukan polisemi dari sebuah
adalah pemakaian bentuk bahasa
kata menjadi polisemi disebut kepolisemian
seperti kata, frase, dsb. dengan makna
(Suhardi, 2015: 90)
yang berbeda-beda (Kridalaksana,
2008:197).
Contoh: