Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ANITA SAPUTRI AYU

NIM : C1C021183

PSAK 50.
PSAK 50 tentang Instrumen Keuangan: Penyajian telah disahkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan pada tanggal 29 April 2014.
PSAK 50 ini merevisi PSAK 50 tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
yang telah disahkan pada tanggal 26 November 2010. 
Contoh yang disampaikan dalam PSAK 50 ini merupakan contoh-contoh yang diadopsi dari IAS
32 Financial Instrument: Presentation. Penerapan contoh tersebut perlu memperhatikan
kesesuaian dengan praktik di Indonesia.
Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PSAK 50 Instrumen Keuangan : Penyajian (Revisi 2014)

1. Tujuan

Tujuan pernyataan ini adalah menetapkan prinsip penyajian Instrumen Keuangan


sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas
keuangan.

2. Ruang Lingkup

Pernyataan ini diterapkan pada kontrak pembelian atau penjualan item non
keuangan yang dapat diselesaikan:

a. Secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lain, atau;

b. Dengan mempertukarkan instrumen keuangan, seolah-olah kontrak tersebut


adalah instrumen keuangan, dengan pengecualian untuk kontrak yang
disepakati dan dimaksudkan untuk terus dimiliki dengan tujuan untuk
menerima atau menyerahkan item non keuangan sesuai dengan persyaratan
pembelian, penjualan, atau penggunaan yang diperkirakan oleh entitas.

3. Definisi

Instrumen ekuitas  adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset
suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.

Instrumen keuangan  adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan
entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
Nilai wajar   adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga
yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara
pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

4. Penyajian

Penerbit instrumen keuangan pada saat pengakuan awal mengklasifikasikan


instrumen tersebut atau komponennya sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan,
atau instrumen ekuitas sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi
liabilitas keuangan, aset keuangan, dan instrumen ekuitas.

PSAK 55.

PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran telah disahkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 29 April 2014.

PSAK 55 ini merevisi PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran yang
telah disahkan pada 4 Oktober 2011.

Contoh yang disampaikan dalam PSAK 55 ini merupakan contoh-contoh yang diadopsi dari IAS
39 Financial Instruments: Recognition and Measurement. Penerapan contoh tersebut perlu
memperhatikan kesesuaian dengan praktik

di Indonesia.

Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material.

PSAK 55 Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran (Revisi 2014)

1. Tujuan

Tujuan pernyataan ini adalah untuk mengatur prinsip dasar pengakuan dan
pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau
penjualan item non keuangan.

2. Ruang Lingkup

Pernyataan ini diterapkan pada kontrak pembelian atau penjualan item non
keuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen
keuangan lain, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan, seolah-olah
kontrak tersebut adalah instrumen keuangan, dengan pengecualian untuk kontrak
yang disepakati dan dimaksudkan untuk terus dimiliki dengan tujuan untuk
menerima atau menyerahkan item non keuangan sesuai dengan persyaratan
pembelian, penjualan, atau penggunaan yang diperkirakan oleh entitas.
3. Definisi

Metode suku bunga efektif  adalah metode yang digunakan untuk menghitung
biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan
metode untuk untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama
periode yang relevan.

Penghentian pengakuan  adalah pengeluaran aset keuangan atau liabilitas


keuangan yang sebelumnya telah diakui dari laporan posisi keuangan entitas

Nilai wajar  adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga
yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara
pelaku pasar pada tanggal pemgukuran.

4. Pengakuan dan Pengukuran

 Pengakuan awal

Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan


posisi keuangan, jika entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam
ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.

 Pengukuran awal aset keuangan dan liabilitas keuangan

Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, entitas
mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas
keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut
ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai