PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penting, apabila dalam era globalisasi saat ini dimana lingkungan tidak lagi
bersih, udara yang kita hidup tiap saat banyak sekali mengandung polutan
tanpa disadari telah memasukkan begitu banyak racun ke dalam tubuh kita.
Salah satu akibat dari lingkungan yang tidak bersih terutama udara
dan musiman.
stimulasi tertentu. (Brunner and Suddarth, 2002, hal. 611). Asma dapat
terjadi pada sembarang golongan usia. Sekitar setengah dari kasus terjadi
pada anak-anak dan sepertiga lainnya terjadi sebelum usia 40 tahun. Dalam
sebuah survey di Inggris yang melibatkan 2000 orang, 68% mengira asma
1
adalah kondisi yang paling umum terjadi di bawah usia 12 tahun, tetapi
rakyat Amerika mengalami Asma dalam suatu kurun waktu tertentu dalam
kehidupan mereka.
aktivitas yang berlebih. Pentingnya gizi yang baik, cukup istirahat, olahraga
2
B. Tujuan Penulisan
langsung di lapangan.
C. Metode Penulisan
D. Sistematika Penulisan
yang berisi tentang latar belakang, tujuan, metode dan sistematika penulisan.
Dilanjutkan Bab II tinjauan teoritis yang berisi tentang konsep dasar medik
3
dan konsep dasar keperawatan. Konsep dasar medik berisi tentang definisi,
Bab III berisi tentang pengamatan kasus, yang meliputi analisa data,
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Definisi
- Asma adalah suatu penyakit jalan napas yang ditandai oleh periode
- Asma adalah suatu penyakit peradangan kronik pada jalan napas yang
5
Jenis-jenis Asthma :
a. Asthma alergik
keluarga yang alergen dan riwayat medis masa lalu, iskemia dan
rhinita alergik.
c. Asthma gabungan
Klasifikasi Asthma :
a. Mid Intermiten
Yaitu kurang dari 2 kali seminggu dan hanya dalam waktu yang
6
b. Mid Persistent
Yaitu serangan lebih ringan tetapi tidak setiap hari, serangan pada
c. Moderat Persistent
pada waktu malam timbul gejala berat setiap minggu. Fungsi paru-
d. Severe Persistent
waktu malam.
7
2. Anatomi Fisiologi
GAMBAR
saluran nafas bagian bawah. Saluran nafas bagian atas terdiri dari :
bagian bawah terdiri dari laring, trakea, bronkus dan paru-paru. Paru-paru
terdiri dari paru kanan dan kiri. Paru kanan terdiri dari 3 lobus dan paru
adalah :
8
a. Hidung
b. Faring
Faring adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai
gerakan silia. Dari sini lapisan mukosa akan ditekan dan dibatukkan
c. Laring
9
nafas bawah dan obstruksi benda asing dan memudahkan batuk.
d. Trakea
yang terdiri atas epitelium bersilia. Jurusan silia ini bergerak jalan ke
atas ke arah laring; maka dengan gerakan ini debu dan butir halus
e. Bronkus
percabangan yaitu bronkus utama kiri dan kanan yang dikenal sebagai
Bronkus utama kiri dan kanan tidak simetris. Bronkus kanan lebih
bronkus kiri lebih panjang dan lebih sempit. Cabang utama bronkus
10
f. Bronkiolus
paru.
11
Arteri pulmonalis yang berasal dari ventrikel kanan jantung
kardiovaskular.
3. Etiologi
(stress).
12
4. Patofisiologi
oleh beberapa hal berikut ini yaitu kontraksi otot-otot yang mengelilingi
mempersarafi paru. Otot bronkial di atur oleh impuls saraf vagal melalui
sistem parasimpatik ketika saraf pada jalan napas dirangsang oleh faktor
Selain itu reseptor alfa dan beta adrenergik dari sistem saraf simpatik
13
bronkokonstriksi dan bronkodilatasi terjadi ketika reseptor beta
a. Batuk kering
b. Wheezing
c. Dispnea
d. Mengi
e. Ekspirasi memanjang
g. Orthopnea
h. Berkeringat
i. Tachypnea
j. Tachycardia.
14
k. Gelisah
6. Test Diagnostik
a. Rontgen thorax
b. Pemeriksaan darah
d. Sputum
e. AGD
g. Fungsi paru
7. Komplikasi
a. Status asmatiks : asma yang berat dan persistent yang tidak berespon
c. Atelektasis
e. Faktor iga.
15
8. Therapi/Pengelolaan Medik
mmHg.
16
B. Konsep Dasar Keperawatan
1. Pengkajian
- Riwayat alergi
- Ortopnea.
- Insomnia.
body image.
17
g. Pola hubungan dengan sesama
2. Diagnosa Keperawatan
produksi mukus.
tidak memadai.
3. Perencanaan Keperawatan
18
HYD : Mempertahankan jalan napas paten dengan bunyi napas
bersih.
Intervensi :
crackles.
dan lain-lain.
sekret.
19
b. DP2. Pola nafas tidak efektif yang berhubungan dengan sumbatan
Intervensi :
Intervensi :
20
3. Awasi tingkat kesadaran dan status mental.
hipoxia.
mencegah hipoxia.
aktivitas.
Intervensi :
untuk penyembuhan.
21
4. Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan.
Intervensi :
kortikosteroid.
- Suhu : 36-37 o C
22
Intervensi :
4. Discharge Planning
saat serangan.
23
24
BAB III
PENGAMATAN KASUS
masuk RS Sint Carolus, unit Carolus kamar 301-1 pada tanggal 01-08-2005
Bronkiale. Klien mengatakan sejak 1 minggu yang lalu badannya panas, batuk
berdahak dan sesak, mengeluh mual tidak ada muntah, pusing dan nyeri di dada,
lalu pasien dibawa ke UGD dan oleh dokter jaga dianjurkan untuk dirawat di
Pada saat pengkajian klien dirawat hari ke-4, keadaan umum tampak sakit
TTV : TD. 110/70 mmHg, S. 37,1 oC, N. 80 x/menit, HR. 80 x/menit. Klien
pusing masih ada, mual dan nyeri dada sudah tidak ada, klien mampu
menghabiskan 1 p roti.
25
Pada pemeriksaan laboratorium tanggal 02/08/2005 menunjukkan hasil :
158, Kolesterol total : 208 mg/dL, HDL Kolesterol : 39 mg/dL, LDL Kolesterol:
- Godicym 1x 400 mg
- Impepsa 3x15 cc
Xyzal ½
Theopilin.
jalan napas, hipertermi, resiko tinggi ketidakefektifan pola napas, resiko tinggi
26
memberikan posisi semifowler, mengajarkan latihan napas dalam dan batuk
efektifan bersihan jalan napas, karena klien masih mengeluh batuk, batuk
efektif, sputum warna putih, dan masalah hipertermi. Sedangkan 2 masalah yaitu
resiko tinggi ketidakefektifan pola napas dan resiko tinggi infeksi tidak terjadi.
27
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
dengan Asma Bronkiale bila dibandingkan dengan teori yang didapat dari
literatur dan pelajaran yang didapat di bangku kuliah, maka penulis menemukan
A. Pengkajian
Dari pengkajian tanda dan gejala yang ada pada teori adalah : batuk
pusing, suhu subfibris. Tanda dan gejala yang ada di teori tetapi tidak ada di
karena klien telah dirawat hari ke-4 dan telah dilakukan beberapa tindakan
baik medik atau keperawatan untuk mengatasi masalah yang ada di pasien
sehingga tanda dan gejala sudah teratasi. Sedangkan tanda dan gejala yang
ditemukan pada pasien tetapi tidak ditemukan di teori: pusing dan suhu
28
fibris. Hal ini dimungkinkan karena sudah terjadi komplikasi ditandai dengan
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang ada pada teori tidak semua terdapat pada pasien,
diagnosa yang ada pada pasien yaitu ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d
produksi mukus yang berlebih, hipertermi b.d proses penyakit, resiko tinggi
terdapat pada teori sedangkan satu diagnosa yaitu hipertermi b.d proses
penyakit muncul pada pasien karena tanda dan gejala yang ada pada pasien
penyakitnya.
C. Perencanaan
29
efektif akan menimbulkan kekurangan O 2 dalam tubuh dan akan
D. Implementasi
E. Evaluasi
b.d bersihan jalan napas tidak efektif, sedangkan 2 masalah yang belum
yang berlebih, karena keluhan batuk masih ada, batuk efektif, sputum warna
putih, dan masalah hipertermi b.d proses penyakit, karena suhu masih sub
fibris, keluhan pusing masih ada dan klien masih mendapat paracetamol
rutin.
30
BAB V
KESIMPULAN
dimana trakea dan bronki berespon secara hiperaktif dalam stimuli tertentu yang
spora, jamur, makanan, infeksi iritan, cuaca, emosi, dan merupakan penyakit
kambuhan.
Pada pasien asma yang diderita sudah sejak lama, penyebab yang
memungkinkan asma pasien kambuh adalah debu, es, capek. Namun saat pasien
masuk RS, penyebab asmanya adalah debu. Karena setiap hari pasien bekerja
jauh dan naik angkutan umum yang memungkinkan banyak debu yang terhir up.
Pasien masuk RS karena sejak 1 minggu yang lalu panas, sesak, batuk, dengan
sputum. Sampai saat ini pasien kooperatif terhadap perawatan yang dilakukan.
31
Setelah melihat teori dan kasus yang ada di lapangan, kita sebagai
pertama bila kambuh kembali, obat-obatan dan kontrol teratur ke dokter, karena
asma menimbulkan sesak napas dan bila tidak segera ditangani bisa kambuh.
Pasien akan kekurangan O 2 cukup lama maka akan terjadi cyanosis, hipoxia dan
akhirnya kematian.
DAFTAR PUSTAKA
32
Brunner and Suddarth (2002). Textbook of Medical Surgical Nursing. Alih
Brooker, Christine. (1996). The Nurse’s Pocket Dictionary. 31/E. Alih bahasa:
dr. Andry Hartono, D.A. Nutr. (1997). Kamus Sakut Keperawatan. Edisi
Guyton and Hall. (1996). Textbook of Medical Physiology. Alih bahasa : dr.
Grafidian Medipress.
33
Junadi, Purnawan Atiek (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jakarta :
FKUI.
Saunders Company.
net.id/detail.php?id=1652.
34