Anda di halaman 1dari 28

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah
Akar
terpilih Eksplorasi alternatif Analisis alternatif
No. Penyebab
yang akan solusi solusi
masalah
diselesaikan
1 Peserta didik Guru tidak Kajian Literatur: Berdasarkan hasil
memiliki menerapkan 1. Menurut Mawar, dkk eksplorasi alternatif
kosakata strategi dan (2017) dalam solusi dari kajian
yang rendah media penelitian Bhuana literatur dan
dalam materi pembelajaran Dewati (2020:32) wawancara kepada
Things yang tepat Untuk mengatasi pakar maka
Around Us pada materi rendahnya kosakata diperoleh hasil
pada Things siswa maka perlu alternatif solusi
speaking Around Us strategi dalam sebagai berikut:
skill di kelas pembelajaran bahasa
7 SMP Inggris yang 1. Kelebihan dan
Swasta Hang mendorong dan kelemahan strategi
Tuah 1 merangsang siswa Word Square
Medan untuk aktif dalam a. Kelebihan model
pembelajaran, yaitu pembelajaran
salah satunya dengan Word Square
model pembelajaran sebagai berikut:
Word Square. Model  Mendorong
Pembelajaran Word pemahaman
Square model peserta didik
pembelajaran yang dalam pelajaran
memadukan  Melatih untuk
kemampuan berdisiplin
menjawab pertanyaan  Dapat melatih
dengan kejelian dalam sikap teliti dan
mencocokan jawaban kritis
pada kotak-kotak  Merangsang
jawaban. peserta didik
Dewati, Bhuana. untuk berfpikir
"Meningkatkan efektif, model
Penguasaan Kosakata pembelajaran
Bahasa Inggris Siswa ini mampu
dengan Metode Word sebagai
Square." Pendekar:
pendorong dan
Jurnal Pendidikan
Berkarakter 3.1 (2020):
penguat siswa
31-35. terhadap materi
yang
Menurut Komara disampaikan
(2014:52) dalam  Melatih
artikel fatkhan (2017) ketelitian dan
Langkah-langkah ketepatan
model pembelajaran dalam
Word Square sebagai menjawab dan
berikut: mencari
 Guru menyampaikan jawaban dalam
materi sesuai dengan lembar kerja
topik pembelajaran
 Guru membagikan b. Kelemahan
lembar kerja berupa c. model
lembar kotak-kotak pembelajaran
yang berisikan Word Square
jawaban dan disertai adalah sebagi
dengan soal berikut:
 Peserta didik  Siswa hanya
menjawab soal menerima
kemudian mengarsir bahan mentah
huruf dalam kotak  Siswa tidak
sesuai dengan mampu
jawaban mengembangka
 Berikan point setiap n materi dengan
jawaban dalam kotak kemampuan
https:// yang dimiliki
fatkhan.web.id/
pengertian-dan-langkah- 2. Kelebihan dan
langkah-model- kelemahan metode
pembelajaran-word- Scramble
square/ a. Kelebihan
metode
3. Menurut R E Scramble:
Sugiharti, Y Riftina,  Setiap anggota
(2020:21) Penerapan kelompok
model Scramble dapat bertanggung
meningkatkan jawab atas
penguasaan kosakata segala sesuatu
Bahasa Inggris siswa yang dikerjakan
kelas IV SDN dalam
Jatimulya 04 Tambun kelompoknya.
Selatan. Setiap anggota
Sugiharti, Rini Endah,
kelompok harus
and Yanti Riftina. "Upaya
Meningkatkan mengetahui
Penguasaan Kosakata bahwa semua
Bahasa Inggris melalui anggota
Model Scramble pada mempunyai
Siswa Kelas 4 SDN tujuan yang
Jatimulya 04 Tambun sama. Mereka
Selatan." Indonesian harus berbagi
Journal of Primary tugas dan
Education 2.2 (2018): 14- tanggung jawab,
22.
dikenai
evaluasi, dan
4. Menurut Shoimin
berbagi
(2014) dalam
kepemimpinan.
penelitian Rini E
Selain itu,
Sugiharti, Yanti
setiap anggota
Riftina, (2020:3)
kelompok
metode Scramble
membutuhkan
merupakan metode
keterampilan
yang berbentuk
untuk belajar
permainan acak kata,
bersama dan
menyusun kata-kata
nantinya akan
dan huruf-huruf yang
dimintai
telah dikacaukan pertanggungjaw
letaknya sehingga aban secara
membentuk suatu individual
kata tertentu yang tentang materi
bermakna, dengan yang ditangani
penekanan latihan dalam kelompok
soal yang dikerjakan kooperatif.
secara berkelompok. Maka dari itu,
Sugiharti, Rini Endah, dalam teknik ini
and Yanti Riftina. "Upaya setiap siswa
Meningkatkan tidak ada yang
Penguasaan Kosakata diam karena
Bahasa Inggris melalui
setiap individu
Model Scramble pada
Siswa Kelas 4 SDN diberi tanggung
Jatimulya 04 Tambun jawab akan
Selatan." Indonesian keberhasilan
Journal of Primary kelompoknya.
Education 2.2 (2018): 14-  Model
22. pembelajaran
ini
Menurut Shoimin memungkinkan
Patty (2015:3) dalam siswa untuk
artikel fatkhan (2017) saling belajar
Langkah-langkah sambil bermain.
model pembelajaran Mereka dapat
kooperatif tipe berkreasi
Scramble adalah sekaligus
sebagai berikut: belajar dan
 Persiapan berfikir,
Pada tahap ini guru mempelajari
menyiapkan bahan sesuatu secara
dan media yang akan santai dan tidak
digunakan dalam membuat
pembelajaran. Media mereka stress
yang digunakan atau tertekan.
berupa kartu soal dan  Selain
kartu jawaban, yang membangkitkan
sebelumnya jawaban kegembiraan
telah diacak dan melatih
sedemikian rupa keterampilan
 Kegiatan inti tertentu metode
Kegiatan dalam tahap scramble juga
ini adalah setiap dapat memupuk
masing – masing rasa solidaritas
kelompok melakukan dalam
diskusi untuk kelompok.
mengerjakan soal dan  Materi yang
mencari kartu soal diberikan
untuk jawaban yang melalui salah
cocok satu metode
 Tindak lanjut permainan
Kegiatan tindak lanjut biasanya
tergantung dari hasil mengesankan
belajar siswa, contoh dan sulit untuk
kegiatan tindak lanjut dilupakan.
antara lain: Kegiatan  Sifat kompotitif
pengayaan berupa dalam metode
pemberian tugas ini dapat
serupa dengan bahan mendorong
yang berbeda. siswa berlomba–
Kegiatan lomba untuk
menyempurnakan maju.
susunan teks asli, jika
terdapat susunan yang b. Kelemahan
tidak memperlihatkan metode
kelogisan. Kegiatan Scramble:
mengubah materi  Pembelajaran
bacaan (memparafrase ini terkadang
atau sulit dalam
menyederhanakan merencanakann
bacaan). Mencari ya karena
makna kosakata baru terbentur
didalam kamus dan dengan
mengaplikasikan kebiasaan
dalam pemakaian kebiasaan siswa
kalimat. Membetulkan dalam belajar.
kesalahan–kesalahan  Terkadang
tata bahasa yang dalam
mungkin ditemukan mengimplement
dalam teks wacana asikannya,
latihan. Satu hal yang memerlukan
penting dalam model waktu yang
ini, siswa tidak panjang
sekadar berlatih sehingga guru
memahami dan sulit
menemukan susunan menyesuaikan
teks yang baik dan dengan waktu
logis, tetapi juga yang telah
dilatih untuk berfikir ditentukan.
kritis analitis  Selama kriteria
https:// keberhasilan
fatkhan.web.id/ belajar
pengertian-model- ditentukan oleh
pembelajaran-kooperatif- kemampuan
tipe-scramble/ siswa
menguasai
5. Menurut Santi
materi
Farmasari, (2021:80)
pelajaran,
dalam pembelajaran
pembelajaran
bahasa asing,
ini akan sulit
khususnya bahasa
diimplementasik
Inggris, telah banyak
an guru.
metode, strategi atau
teknik yang
dikembangkan untuk 3. Kelebihan dan
pembelajaran kelemahan
kosakata serta untuk media Flash
meningkatkan Card:
penguasaan kosakata a. Kelebihan
bahasa Inggris media Flash
pembelajar, salah Card:
satunya adalah  Mudah dibawa.
penggunaan Flash Dengan ukuran
Card. Flash card yang kecil
adalah potongan- Flash Card
potongan kertas atau dapat disimpan
kartu yang di di atas bahkan
dalamnya tertulis di saku,
kata, kalimat atau sehingga tidak
gambar. membutuhkan
Farmasari, Santi, Lalu ruang yang
Ali Wardana, and Ahmad luas, dapat
Junaidi. "Maksimalisasi digunakan di
Penggunaaan Flash Card mana saja, di
untuk Penguatan
kelas atau pun
Kosakata Bahasa Inggris
Siswa SMP Pinggiran Di di luar kelas.
Kota Mataram." Darma  Praktis.
Diksani: Jurnal Dilihat dari
Pengabdian Ilmu cara
Pendidikan, Sosial, dan pembuatan dan
Humaniora 1.1 (2021): penggunaannya
78-88. , media flash
card sangat
Menurut Susilana, dan praktis, dalam
Riyana (2009:95) mengunakan
dalam artikel fatkhan media ini guru
(2017) pembuatan tidak perlu
media Flash Card ada memiliki
beberapa cara yang keahlian
harus dipersiapkan khusus, media
secara lengkap, yaitu: ini tidak perlu
 Siapkan kertas yang juga
agak tebal seperti membutuhkan
kertas duplek dari listrik. Jika
bahan kardus. Kertas akan
ini berfungsi untuk menggunakan
menyimpan atau kita tinggal
menempelkan menyusun
gambar-gambar urutan gambar
sesuai dengan tujuan sesuai dengan
pembelajaran. keinginan kita,
 Kertas tersebut pasti posisi
diberikan tanda gambarnya
dengan pensil atau tepat tidak
spidol dan terbalik, dan
menggunakan jika sudah
penggaris, untuk digunakan
menentukan ukuran tinggal
25X30 cm. disimpan
 Potong-potong kertas kembali dengan
duplek tersebut dapat cara diikat atau
menggunakan gunting menggunakan
atau pisau kater kotak khusus
hingga tepat supaya tidak
berukuran 25X30 cm. tercecer.
Buatlah kartu-kartu  Gampang
tersebut sejumlah diingat.
gambar yang akan di Karakteristik
tempelkan atau media flash
sejumlah materi yang card adalah
akan di sampaikan. menyajikan
 Selanjutnya, jika pesan-pesan
objek gambar akan pendek pada
langsung dibuat setiap kartu
dengan tangan, maka yang disajikan.
kertas alas tadi perlu Misalnya
dilapisi dengan kertas mengenal
halus untuk huruf,
menggambarkan, mengenal
misalnya kertas HVS, angka,
kertas concort atau mengenal nama
kertas karton. binatang dan
 Mulailah menggambar sebagainya.
dengan menggunakan Sajian pesan-
alat gambar seperti pesan pendek
kuas, cat air, spidol, ini akan
pensil warna, atau memudahkan
membuat desain siswa untuk
menmggunakan mengingat
komputer dengan pesan tersebut.
ukuran yang sesuai Kombinasi
lalu setelah selesai antara gambar
ditempelkan pada alas dan teks cukup
tersebut. memudahkan
 Jika gambar yang siswa untuk
akan tempel mengenali
memanfaatkan yang konsep
sudah ada, misalnya tersebut, untuk
gambar-gambar yang mengetahui
terjual di toko, di nama sebuah
pasar, maka benda dapat
selanjutnya gambar- dibantu dengan
gambar tersebut gambarnya,
tinggal dipotong begitu juga
sesuai dengan sebaliknya
ukuran, lalu untuk
ditempelkan mengetahui apa
menggunakan perekat wujud sebuah
atau lem kertas. benda atau
 Pada bagian akhir konsep dengan
adalah memberikan melihat huruf
tulisan pada bagian atau teksnya.
kartu-kartu tersebut  Menyenangkan
sesuai dengan nama Media flash
objek yang ada di card dalam
penggunaannya
depannya. Nama- bisa melalui
nama tersebut biasa permainan.
di tulis dengan Misalnya siswa
menggunakan secara
beberapa bahasa berlomba-
misalnya bahasa lomba mencari
indonesia, dan bahasa satu benda
Inggris atau nama-
https:// nama tertentu
fatkhan.web.id/ dari flash card
pengertian-media- yang disimpan
pembelajaran-flash- secara acak,
card/
dengan cara
berlari siswa
Wawancara Pakar:
berlomba untuk
Berdasarkan hasil
mencari sesuai
wawancara dengan pakar
perintah, selain
diperoleh:
mengasah
 Guru dapat
kemampuan
menggunakan model
kognitif juga
pembelajaran Project
melatih
Based Learning dalam
ketangkasan
meningkatkan
(fisik)
kosakata bahasa
Inggris peserta didik. b. Kelemahan
media Flash
Card:
 Gambar hanya
menekankan
persepsi indera
mata.
 Gambar benda
yang terlalu
komplek
kurang efektif
untuk kegiatan
pembelajaran
 Ukurannya
sangat terbatas
untuk
kelompok
besar.
2 Peserta didik Guru belum Kajian Literatur: Berdasarkan hasil
kesulitan menerapkan 1. Menurut Erni eksplorasi alternatif
dalam model Murniarti (2016:369) solusi dari kajian
memahami pembelajaran Project Based literatur dan
materi yang inovatif Learning adalah wawancara kepada
Singular and sesuai metode pembelajaran pakar maka
Plural Noun karakteristik yang dapat diperoleh hasil
pada writing materi diterapkan pada alternatif solusi
skill di kelas Singular and semua jenjang sebagai berikut:
7 SMP Plural Noun pendidikan. Dalam
Swasta Hang metode 1. Kelebihan dan
Tuah 1 pembelajaran ini kelemahan
Medan pendidik berperan model
sebagai fasiliator. pembelajaran
Project Based Project Based
Learning bertujuan Learning (PjBL)
untuk menemukan a. Kelebihan model
pemecahan masalah, pembelajaran
disamping itu juga Project Based
agar peserta didik Learning (PjBL):
mempelajari konsep  Meningkatkan
cara pemecahan motivasi belajar
masalah dan peserta didik
mengembangkan untuk belajar,
kemampuan berpikir mendorong
kritis. kemampuan
Murniati, Erni. mereka untuk
"PenerapanMetode melakukan
Project Based Learning pekerjaan
dalam Pembelajaran."
penting, dan
Univ. Kristen Indones
mereka perlu
(2016).
untuk dihargai.
Menurut Lucas dalam  Meningkatkan
Estu Muyarso kemampuan
(2019:56) adapun pemecahan
langkah-langkah masalah.
model pembelajaran  Membuat
Project Based peserta didik
Learning, yaitu: menjadi lebih
 Penentuan aktif dan
Pertanyaan berhasil
Mendasar memecahkan
Siswa diberikan problem-
beberapa pertanyaan problem
terkait masalah yang kompleks.
ditemukan dalam  Meningkatkan
kehidupan sehari– daya kolaborasi.
hari  Mendorong
 Mendesain peserta didik
Perencanaan Proyek untuk
Dalam perencanaan mengembangka
mendesain sebuah n dan
proyek, siswa diajak mempraktikkan
untuk membahasnya keterampilan
secara berkelompok: komunikasi.
cara membuat  Meningkatkan
bahan dan alat, dsb. keterampilan
 Menyusun Jadwal peserta didik
Siswa menyusun dalam mengelola
jadwal start and sumber.
finish, kapan sebuah  Memberikan
proyek akan dimulai, pengalaman
kegiatan setiap hari, kepada peserta
dan yang terpenting didik
kapan proyek pembelajaran
tersebut dapat selesai dan praktik
sesuai dengan dalam
perencanaan. mengorganisasi
 Memonitor peserta proyek, dan
didik dan kemajuan membuat
proyek alokasi waktu
Guru menjadi mentor dan sumber-
dalam mengawal sumber lain
siswa pada setiap seperti
tahapan pelaksanaan perlengkapan
proyek yang mereka untuk
selesaikan, guru juga menyelesaikan
menjadi fasilitator tugas.
mendorong semua  Menyediakan
siswa agar aktif dalam pengalaman
proyek tersebut. belajar yang
melibatkan
 Menguji Hasil peserta didik
Mengukur sejauh secara kompleks
mana ketercapaian dan dirancang
pembelajaran melalui untuk
proyek yang berkembang
dihasilkan siswa. sesuai dengan
 Mengevaluasi dunia nyata.
Pengalaman Membuat
Merefleksi suasana belajar
pengalaman para menjadi
siswa dalam proses menyenangkan
penyelesaian sebuah sehingga peserta
proyek dan didik maupun
menemukan sebuah pendidik
terobosan baru untuk menikmati
membuat sebuah proses
inovasi yang lebih pembelajaran.
baik dan efisien.
Muyarso, Estu. “ Modul b. Kelemahan
3 Perancangan model
Pembelajaran Inovatif.” pembelajaran
Jakarta, (2019:56). Project Based
Learning (PjBL):
2. Menurut Sinde Elisa  Pembelajaran
Lumban Raja berbasis proyek
(2021:515) pada memerlukan
penelitiannya hasil banyak waktu
belajar siswa pada yang harus
penguasaan disediakan
vocabulary terkait untuk
singular and plural menyelesaikan
noun melalui permasalahan
penerapan crossword yang kompleks
and puzzle games  Banyak orang
pada siswa kelas VIII tua peserta
SMP meningkat. didik yang
Implikasi penelitian
diharapkan guru merasa
bahasa Inggris untuk dirugikan
mengaplikasikan karena
crossword and puzzle menambah
games dengan biaya untuk
bantuan media memasuki
gambar karena dapat sistem baru.
meningkatkan  Banyak
penguasaan instruktur
vocabulary terkait merasa nyaman
singular and plural dengan kelas
noun. tradisional, di
Raja, Sinde Elisa mana instruktur
Lumban. memegang
"PENINGKATAN peran utama di
PENGUASAAN
kelas. Ini
VOCABULARY TERKAIT
merupakan
SINGULAR AND
PLURAL NOUN tradisi yang
MELALUI CROSSWORD sulit, terutama
AND PUZZLE GAME bagi instruktur
PADA SISWA KELAS VIII yang kurang
A9 SMP NEGERI 1 atau tidak
SINGARAJA." Journal of menguasai
Education Action teknologi.
Research 5.4 (2021).  Banyaknya
peralatan yang
3. Menurut artikel
harus
fatkhan (2017)
disediakan. Oleh
Crossword puzzle
karena itu,
adalah strategi
disarankan
pembelajaran untuk
untuk
meninjau ulang
menggunakan
(review) materi-materi
team teaching
yang sudah
dalam
disampaikan.
pembelajaran.
Peninjauan ini
 Peserta didik
berguna untuk
memiliki
memudahkan peserta
kelemahan
didik dalam
dalam
mengingat-ingat
percobaan dan
kembali materi apa
pengumpulan
yang telah
informasi akan
disampaikan.
mengalami
Sehingga, peserta
kesulitan.
didik mampu
 Ada
mencapai tujuan
kemungkinan
pembelajaran baik
peserta didik
aspek kognitif, afektif
yang kurang
maupun
aktif dalam
psikomotorik.
https:// kerja kelompok.
fatkhan.web.id/model- Apabila topik
pembelajaran- yang diberikan
crossword-puzzel-teka- pada masing-
teki-silang/ masing kelompok
berbeda,
Menurut artikel dikhawatirkan
fatkhan (2017) peserta didik
Langkah – langkah tidak memahami
pembelajaran dengan topik secara
menggunakan metode keseluruhan
pembelajaran
Crossword Puzzle 2. Kelebihan dan
atau teka-teki silang kelemahan
antara lain: strategi
 Langkah pertama Crossword
adalah mencurahkan Puzzle:
gagasan a. Kelebihan
(brainstorming) strategi
beberapa istilah atau Crossword Puzzle
nama-nama kunci yaitu:
yang berkaitan  Lebih simpel
dengan pelajaran untuk diajarkan,
studi yang telah anda  Dapat melatih
selesaikan. ketelitian atau
 Susunlah teka-teki kejelian siswa
silang sederhana, dalam menjawab
yang mencakup item- pertanyaan dan
item sebanyak yang mengasah otak.
anda dapat.
 Bagikan teka-teki b. Kelemahan
kepada peserta didik strategi
dengan berkelompok Crossword
atau individu. Puzzle:
 Masukan kata yang  Setiap jawaban
beresuaian dengan teka-teki silang
panjang kotak yang hurufnya ada
tersedia secara yang
berkesinambungan berkesinambung
sampai seluruh kotak an. Jadi siswa
terisi penuh. merasa bingung
 Aturan pengisian apabila tidak
kata-kata tersebut bisa menjawab
berhubungan dengan salah satu soal
penyamaan jumlah dan itu akan
karakter pada berpengaruh
pengisian kata-kata pada jawaban
kedalam kotak teka- siswa yang
teki. hurufnya
 Isilah teka-teki berkaitan dengan
tersebut secara soal yang siswa
mendatar ataupun tidak bisa
menurun. menjawab.
 Tentukan batasan  Metode ini hanya
waktu. bisa diberikan
 Beri hadiah kepada pada akhir
individu atau pembelajaran
kelompok yang untuk dijadikan
mengerjakan paling evaluasi oleh
cepat dan benar. guru untuk
https:// mengetahui
fatkhan.web.id/model- sejauh mana
pembelajaran- pemahaman
crossword-puzzel-teka- peserta didik
teki-silang/
setelah
melakukan
4. Menurut Dwi
pembelajaran.
Hartatiningsih
(2022:310) Berdasarkan 3. Kelebihan dan
hasil pengolahan data kelemahan
dapat diketahui bahwa media
pembelajaran kosakata Wordwall
bahasa Inggris siswa a. Kelebihan media
menggunakan media wordwall:
wordwall dinilai efektif.  Media bersifat
Hal tersebut terbukti fleksibel, dapat
dalam hasil belajar, digunakan
bahwa dari hasil proses untuk berbagai
pembelajaran dikatakan tingkatan pada
berhasil apabila terjadi siswa.
perubahan yang positif  Menarik dan
tidak monoton.
dari diri siswa
 Bersifat kreatif
seluruhnya atau setidak-
dan mampu
tidaknya sebagiannya meningkatkan
sebesar 75%. Oleh minat siswa
karena itu, dapat dalam belajar.
disimpulkan bahwa
penggunaan media b. Kelemahan
wordwall dapat media Wordwall:
meningkatkan  Membutuhkan
penguasaan kosakata waktu yang
bahasa Inggris siswa lebih untuk
kelas VIIA MTs. GUPPI membuatnya.
Kresnomulyo.  Media ini hanya
HARTATININGSIH, DWI. dapat dilihat
"MENINGKATKAN karena berupa
PENGUASAAN media visual.
VOCABULARY BAHASA
INGGRIS DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA
WORDWALL SISWA
KELAS VII MTs. GUPPI
KRESNOMULYO."
ACTION: Jurnal Inovasi
Penelitian Tindakan
Kelas dan Sekolah 2.3
(2022): 303-312.

5. Menurut Sartika (2017) dalam


D. Hartatiningsih (2022:304)
Media wordwall merupakan
salah satu tipe media
pembelajaran yang mampu
meningkatkan kemampuan
siswa dalam penguasaan
materi. Word wall adalah
kumpulan kosa kata yang
terorganisir secara sistematis
yang ditampilkan dengan
hurup yang besar dan
ditempelkan pada dinding
suatu kelas.
HARTATININGSIH, DWI.
"MENINGKATKAN
PENGUASAAN
VOCABULARY BAHASA
INGGRIS DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA
WORDWALL SISWA
KELAS VII MTs. GUPPI
KRESNOMULYO."
ACTION: Jurnal Inovasi
Penelitian Tindakan
Kelas dan Sekolah 2.3
(2022): 303-312.

Menurut Aminingsih
(2013) adapun cara
penggunaan
mediaWord Wall
efisien, praktis, dan
mudah diingat, yaitu:
 Buatlah agar mudah
diingat dengan
menggunakan kata-
kata favorit pada tema
tertentu,
 Buatlah menjadi
berguna yaitu dengan
sering menggunakan
kata-kata tersebut
dalam berbagai
kegiatan
mendengarkan
(listening), berbicara
(speaking), membaca
(reading) dan menulis
(writing).
 Buatlah mudah
dilihat, dengan
menuliskannya
dengan huruf yang
besar dan
ditempelkan pada
sebuah dinding di
kelas.
Aminingsih,Siti,
“PENGGUNAAN MEDIA
WORD WALLS DALAM
PEMBELAJARAN
KOSAKATA BAHASA
INDONESIA PADA
PEMBELAJAR ASING
TINGKAT
INTERMEDIATE WISMA
BAHASA YOGYAKARTA”
(2013:55)

Wawancara Pakar:
Berdasarkan hasil
wawancara dengan pakar
diperoleh:
 Guru dapat
menerapkan model
pembelajaran Project
Based Learning pada
writing skill dalam
materi Singular and
Plural noun

3 Peserta didik Guru belum Kajian Literatur: Berdasarkan hasil


kesulitan menerapkan 1. Menurut Arends & eksplorasi alternatif
dalam model Kilcher (2010) dalam solusi dari kajian
memahami pembelajaran Ali Muhtadi (2019:22) literatur dan
materi yang inovatif Problem Based wawancara kepada
Asking and pada materi Learning atau pakar maka
Giving Asking and pembelajaran berbasis diperoleh hasil
Attention Giving masalah merupakan alternatif solusi
pada Attention model pembelajaran sebagai berikut:
speaking yang menantang
skill di kelas peserta didik untuk 1. Kelebihan dan
8 SMP belajar bagaimana kelemahan
Swasta Hang belajar, dan bekerja Model
Tuah 1 secara berkelompok Pembelajaran
Medan untuk mencari solusi Problem Based
dari permasalahan Learning
dunia nyata. a. Kelebihan model
Muhtadi, Dr. Ali, “Modul pembelajaran
3 Pembelajaran Problem Based
Inovatif”, Jakarta. Learning:
2019:22  Dengan model
PBL akan terjadi
Sintak (langkah- pembelajaran
langkah) Model bermakna.
Pembelajaran Siswa yang
Berbasis Masalah belajar
(PBL): memecahkan
suatu masalah
akan
 Fase 1
menerapkan
Orientasi peserta
pengetahuan
didik kepada
yang dimilikinya
masalah. atau berusaha
Pendidik menjelaskan mengetahui
apa tujuan pengetahuan
pembelajaran, yang diperlukan.
bagaimana proses Belajar dapat
pembelajaran yang semakin
akan dilaksanakan, bermakna dan
dan memotivasi dapat diperluas
peserta didik terlibat ketika perserta
dalam aktivitas didik
pemecahan masalah berhadapan
yang dapat dipilih. dengan situasi
 Fase 2 tempat konsep
Mengorganisasikan diterapkan.
peserta didik  Dalam situasi
Pendidik membantu model PBL,
peserta didik siswa
mendefinisikan dan mengintegrasika
mengorganisasikan n pengetahuan
tugas belajar yang dan
berhubungan dengan keterampilan
masalah tersebut secara simultan
(menetapkan topik dan
dan tugas). mengaplikasikan
 Fase 3 nya dalam
Membimbing konteks yang
penyelidikan relevan.
individu dan  Model PBL
kelompok dapat
Pendidik membantu meningkatkan
peserta didik untuk kemampuan
mengumpulkan berfikir kritis,
informasi yang sesuai, menumbuhkan
eksperimen untuk inisiatif peserta
mendapatkan didik dalam
penjelasan dan bekerja, motivasi
pemecahan masalah, internal dalam
pengumpulan data, belajar, dan
hipotesis, dan dapat
pemecahan masalah mengembangka
 Fase 4 n hubungan
Mengembangkan dan interpersonal
menyajikan hasil dalam bekerja
karya kelompok
Pendidik membantu  Model PBL
peserta didik dalam berhubungan
merencanakan serta dengan situasi
menyiapkan karya kehidupan nyata
yang sesuai seperti, sehingga
laporan dan pembelajaran
demonstrasi. menjadi
 Fase 5 bermakna.
Menganalisis dan  Model PBL
mengevaluasi proses mendorong
pemecahan masalah siswa untuk
Pendidik membantu belajar secara
peserta didik untuk aktif.
melakukan refleksi  Model PBL
atau evaluasi mendorong
terhadap penyelidikan lainnya sebagai
mereka dan proses- pendekatan
proses yang belajar secara
digunakan. interdisipliner.
Muyarso, Estu, “Modul  Model PBL
4 Perancangan memberikan
Pembelajaran Inovatif”, kesempatan
Jakarta. 2019:59
kepada siswa
untuk memilih
2. Menurut Fitri Apriani,
apa yang akan
dkk (2014:1)
dipelajari dan
Pembelajaran
bagaimana
menggunakan model
mempelajarinya
discovery learning
dengan pendekatan  Model PBL
saintifik memberikan mendorong
pengaruh terhadap terciptanya
peningkatan pembelajaran
keterampilan berpikir kolaboratif.
kritis siswa sebesar  Model PBL
28,23% dengan diyakini mampu
perhitungan Effect meningkatkan
Size sebesar 0,78. kualitas
Pratiwi, Fitri Apriani, pendidikan.
and Rahmat Rasmawan.
"Pengaruh penggunaan b. Kelemahan
model discovery learning model
dengan pendekatan pembelajaran
saintifik terhadap Probelm Based
keterampilan berpikir Learning:
kritis siswa SMA."  Siswa yang
Jurnal Pendidikan dan
terbiasa dengan
Pembelajaran
Khatulistiwa 3.7 (2014).
informasi yang
diperoleh dari
3. Menurut Yoki Ariana, guru sebagai
dkk (2018:29) Model narasumber
pembelajaran utama, akan
penyingkapan/penem merasa kurang
uan nyaman dengan
(Discovery/inquiry cara belajar
Learning) adalah sendiridalam
memahami konsep, pemecahan
arti, dan hubungan masalah.
melalui proses intuitif  Jika siswa tidak
untuk akhirnya mempunyai rasa
sampai kepada suatu kepercayaan
kesimpulan. Discovery bahwa masalah
terjadi bila individu yang dipelajari
terlibat terutama sulit untuk
dalam penggunaan dipecahkan
proses mentalnya makan mereka
untuk menemukan akan merasa
beberapa konsep dan enggan untuk
prinsip. memcoba
Ariana, Yoki dkk, “ Buku masalah.
Pegangan Pembelajaran  Tanpa adanya
Berorientasi pada pemahaman
Keterampilan Berpikir
siswa mengapa
Tingkat Tinggi.”
mereka
2018:29. Direktorat
Jenderal Guru dan berusaha untuk
Tenaga Kependidikan. memecahkan
masalah yang
Menurut Yoki Ariana, sedang
dkk (2018:29) dipelajari maka
Langkah kerja (sintak) mereka tidak
model pembelajaran akan belajar apa
penyingkapan/penem yang ingin
uan (Discovery mereka pelajari.
Learning) adalah
sebagai berikut: 2. Kelebihan dan
 Pemberian Kelemahan
rangsangan Model
(Stimulation) Pembelajaran
 Pernyataan/ Discovey
Identifikasi masalah Learning
(Problem Statement) a. Kelebihan Model
 Pengumpulan data Pembelajaran
(Data Collection) Discovey
Learning:
 Pengolahan data (Data
Processing)  Mendukung
partisipasi aktif
 Pembuktian
pembelajar
(Verification)
dalam proses
 Menarik
pembelajaran.
simpulan/generalisasi
 Menumbuhkan
(Generalization).
Ariana, Yoki dkk, “ Buku rasa ingin tahu
Pegangan Pembelajaran pembelajar
Berorientasi pada  Memungkinkan
Keterampilan Berpikir perkembangan
Tingkat Tinggi.” 2018. keterampilan-
Direktorat Jenderal keterampilan
Guru dan Tenaga belajar
Kependidikan. sepanjang hayat
dari pembelajar.
3. Menurut Ni Putu P
 Membuat
Adnyani (2018:43)
pengalaman
metode kerja
belajar menjadi
kelompok dengan
lebih bersifat
snowball throwing
personal
dapat meningkatkan
 Membuat
prestasi belajar
pembelajar
berbicara siswa.
Adnyani, Ni Putu Pendi. memiliki
"OPTIMALISASI motivasi yang
PENGGUNAAN tinggi karena
METODE KERJA memberikan
KELOMPOK DENGAN
kesempatan
STRATEGI SNOWBALL
THROWING UNTUK kepada mereka
MENINGKATKAN untuk
PRESTASI BELAJAR melakukan
BERBICARA SISWA eksperimen dan
KELAS VIII M SMP menemukan
NEGERI 3 SINGARAJA." sesuatu untuk
Daiwi Widya 5.1 (2018). diri mereka
sendiri.
4. Menurut Ni Putu P  Membangun
Adnyani (2018:46) pengetahuan
Dalam pembelajaran berdasarkan
Snowball throwing, pada
bola salju merupakan pengetahuan
kertas yang berisi awal yang telah
pertanyaan yang dimiliki oleh
dibuat oleh siswa pembelajar
kemudian dilempar sehingga mereka
kepada temannya dapat memiliki
sendiri untuk pemahaman
dijawab. Snowball yang lebih
throwing merupakan mendalam.
salah satu model  Mengembangkan
pembelajaran aktif kemandirian dan
(active learning) yang otonomi pada
dalam diri pembelajar
pelaksanaannya  Membuat
banyak melibatkan pembelajar
siswa. Peran guru di bertanggungjawa
sini hanya sebagai b terhadap
pemberi arahan awal kesalahan-
mengenai topik kesalahan dan
pembelajaran dan hasil-hasil yang
selanjutnya mereka buat
penertiban terhadap selama proses
jalannya belajar
pembelajaran.
 Merupakan cara
Adnyani, Ni Putu Pendi.
"OPTIMALISASI belajar
PENGGUNAAN kebanyakan
METODE KERJA orang dewasa
KELOMPOK DENGAN pada pekerjaan
STRATEGI SNOWBALL dan situasi
THROWING UNTUK kehidupan nyata
MENINGKATKAN  Merupakan
PRESTASI BELAJAR suatu alasan
BERBICARA SISWA
untuk mencatat
KELAS VIII M SMP
prosedur-
NEGERI 3 SINGARAJA."
Daiwi Widya 5.1 (2018). prosedur dan
Menurut artikel temuan-temuan
wawasan.pendidkan seperti
Langkah-langkah mengulang
Model Pembelajaran kesalahan-
Snowball Throwing, kesalahan,
yaitu: sebagai suatu
 Guru menyampaikan cara untuk
materi yang akan menganalisis apa
disajikan. Guru yang telah
membentuk kelompok terjadi, dan
–kelompok dan suatu cara
memnggil masing- untuk mencatat
masing ketua atau merekam
kelompok untuk temuan yang
memberikan luar biasa.
penjelasan tentang  Mengembangkan
materi. keterampilan-
 Masing– masing ketua keterampilan
kelompok kembali ke kreatif dan
kelompoknya masing– pemecahan
masing, kemudian masalah
menjelaskan materi  Menemukan hal-
yang disampaikan hal baru yang
oleh guru kepada menarik yang
temannya. belum terbayang
 Kemudian masing– sebelumnya
masing siswa setelah
diberikan satu lembar pengumpulan
kerja untuk informasi dan
menuliskan proses belajar
pertanyaan apa saja yang dilakukan
yang menyangkut
materi yang sudah b. Kelemahan
dijelaskan oleh ketua model
kelompok. pembelajaran
 Kemudian kertas Discovey
tersebut dibuat Learning:
seperti bola dan  Kadangkala
dilempar dari satu terjadi
siswa ke siswa lain kebingungan
selama kurang lebih 5 pada para
menit. pembelajar
 Setelah siswa ketika tidak
mendapat satu bola / disediakan
satu pertanyaan semacam
diberikan kesempatan kerangka kerja,
kepada siswa untuk dan
menjawab pertanyaan semacamnya.
yang tertulis dalam  Terbentuknya
kertas berbentuk bola miskonsepsi
tersebut secara  Pembelajar yang
bergantian. lemah
 Evaluasi. mempunyai
 Penutup. kecenderungan
https:// untuk belajar di
www.wawasanpendidika bawah standar
n.com/2014/09/ yang diinginkan,
Pengertian-dan- dan guru
Langkah-Langkah-
seringkali gagal
Model-Pembelajaran-
Snowball-Throwing.html mendeteksi
pembelajar
Wawancara Pakar: semacam ini
Berdasarkan hasil (bahwa mereka
wawancara dengan pakar membutuhkan
diperoleh: remedi dan
 Guru dapat scaffolding)
menggunakan model
pembelajaran 3. Kelebihan dan
Problem Based Kelemahan
Learning pada Model
speaking skill peserta Pembelajaran
didik dalam materi Snowball
Asking and Giving Throwing
Attention a. Kelebihan
Model
Pembelajaran
Snowball
Throwing:
 Susasana
pembelajaran
menjadi
menyenangkan
karena siswa
seperti bermain
dengan
melempar bola
kertas kepada
siswa lain.
 Siswa mendapat
kesempatan
untuk
mengembangkan
kemampuan
berpikir karena
diberi
kesempatan
untuk membuat
soal dan
diberikan kepada
siswa lain.
 Membuat siswa
siap dengan
berbagai
kemungkinan
karena siswa
tidak tahu soal
yang dibuat
temannya seperti
apa.
 Siswa terlibat
aktif dalam
pembelajaran.
 Pendidik tidak
terlalu repot
membuat media
karena siswa
terjun langsung
dalam praktik.
 Pembelajaran
menjadi lebih
efektif.
 Ketiga aspek
kognitif, afektif,
dan psikomotor
dapat tercapai

b. Kelebihan Model
Pembelajaran
Snowball
Throwing:
 Sangat
bergantung pada
kemampuan
siswa dalam
memahami
materi sehingga
apa yang
dikuasai siswa
hanya sedikit.
 Ketua kelompok
yang tidak
mampu
menjelaskan
dengan baik
tentu menjadi
penghambat bagi
anggota lain
untuk
memahami
materi sehingga
diperlukan
waktu yang tidak
sedikit untuk
siswa
mendiskusikan
materi pelajaran.
 Tidak ada kuis
individu maupun
penghargaan
kelompok
sehingga siswa
saat
berkelompok
kurang
termotivasi
untuk bekerja
sama. Akan
tetapi, tidak
menutup
kemungkinan
bagi guru
menambahkan
pemberian kuis
individu dan
penghargaan
kelompok.
 Memerlukan
waktu yang
panjang.
 Murid yang
nakal cenderung
berbuat onar.
4 Peserta didik Guru belum Kajian Literatur: Berdasarkan hasil
kesulitan menerapkan 1. Suyanto (2013) dalam eksplorasi alternatif
dalam model penelitian NE solusi dari kajian
memahami pembelajaran Sulistyorini (2021:54) literatur dan
materi yang inovatif menyatakan bahwa wawancara kepada
Asking and pada materi pembelajaran pakar maka
Giving Asking and kooperatif (Cooperative diperoleh hasil
Opinion Giving Learning) merupakan alternatif solusi
pada Opinion model pembelajaran sebagai berikut:
speaking yang mengutamakan
skill di kelas kerja sama antarsiswa 1. Kelebihan dan
8 SMP untuk mencapai kelemahan
Swasta Hang tujuan pembelajaran. model
Tuah 1 Sulistyorini, Nur Endah. pembelajaran
Medan "PENERAPAN Cooperative
COOPERATIVE Learning:
LEARNING DALAM a. Kelebihan model
PENGAJARAN pembelajaran
SPEAKING PADA
Cooperative
MATERI ASKING FOR
AND GIVING OPINION."
Learning:
Jurnal Ilmiah WUNY 3.2  Dapat
(2021). meningkatkan
kualitas
Menurut NE kepribadian
Sulistyorini (2021:55) anak-anak
Langkah pembelajaran dalam hal
Cooperative Learning: kerjasama,
 Guru menjelaskan saling
tentang tujuan menghargai
pembelajaran sealigus pendapat orang
memberikan motivasi lain, toleransi,
belajar dan berfikir kritis,
menggiring siswa disiplin dan
untuk memahami apa sebagainya.
yang akan dipelajari  Menumbuhkan
 Guru menjelaskan semangat
secara general persaingan yang
materi yang akan positif dan
disampaikan dengan konstruktif,
bantuan video dan karena dalam
beberapa teks bacaan kelompoknya,
yang berhubungan masing-masing
dengan asking for and anak akan lebih
giving opinion giat dan
 Guru memberikan sungguh-
petunjuk/ arahan sungguh
tentang beberapa bekerja.
kata yang dipakai  Menanamkan
dalam asking for and rasa persatuan
giving opinion dan solidaritas
 Guru memberikan yang tinggi,
model dengan sebab anak yang
memutarkan pandai dalam
beberapa video kelompoknya
tentang asking for and akan membantu
giving opinion yang temannya yang
akan dipelajari memiliki 
 Siswa membentuk kemampuan
kelompok yang kurang dari dia
dipandu oleh guru demi nama baik
dimana tiap kelompoknya.
kelompok dipastikan
terdiri dari beberapa b. Kelemahan
siswa yang model
mempunyai pembelajaran
kemampuan yang Cooperative
heterogen dan setelah Learning:
itu guru memberikan  Metode ini
tema/ masalah ( memerlukan
dalam bentuk foto ttg persiapan-
kondisi sosial) atau persiapan yang
tugas yang harus agak rumit bila
diselesaikan dalam dibandingkan
kelompok. dengan metode-
 Siswa membicarakan metode yang
tema atau topik lain.
masalah yang  Bilamana terjadi
diberikan dan persaingan yang
mendiskusikan solusi negatif baik
bersama dalam antar individu
kelompok. dalam kelompok
 Siswa saling maupun antar
memberikan kelompok dalam
pendapatnya kelas atau
mengenai topik kelompok besar,
yang diberikan dan maka hasilnya
salah satu akan lebih
menuliskan buruk.
kesimpulan dari Bila terdapat
pendapat kelompok. anak yang
 Guru bertindak pemalas atau
sebagai pengamat anak yang ingin
dan fasilitator berkuasa dalam
dimana akan kelompok besar,
memberikan bantuan kemungkinan
apabila ada kelompok akan
yang membutuhkan mempengaruhi
bimbingan atau kelompoknya,
measa kesulitan sehingga usaha
dalam mengerjakan kelompok tidak
tugas. dapat berfungsi
 Guru memberikan sebagaimana
kebebasan siswa mestinya.
untuk berekspresi
atau berpendapat 2. Kelebihan dan
dalam kelompok kelemahan dari
dimana dalam satu strategi Role
kelompok ada siswa Playing
yang menjadi ketua a. Kelebihan
yang bisa memimpin strategi Role
dan mengarahkan Playing:
kelompoknya dalam  Menarik
mengerjakan perhatian siswa
tugasnya. karena
 Siswa dalam masalah-
kelompok masalah sosial
mempresentasikan berguna bagi
hasil diskusi mereka.
kelompok di depan  Siswa berperan
kelas seperti orang
 Guru dan kelompok lain, sehingga
lain memberikan ia dapat
masukan dan feed merasakan
back yang perasaan orang
membangun lain, mengakui
 Guru memberikan pendapat orang
apresiasi dan lain itu, saling
penghargaan yang pengertian,
setinggi-tingginya tenggang rasa,
atas kerjasama toleransi.
dalam group dan  Melatih siswa
memotivasi siswa untuk
dengan cara mendesain
melakukan refleksi penemuan.
Sulistyorini, Nur  Berpikir dan
Endah. "PENERAPAN bertindak
COOPERATIVE kreatif.
LEARNING DALAM
PENGAJARAN  Memecahkan
SPEAKING PADA masalah yang
MATERI ASKING FOR dihadapi secara
AND GIVING OPINION."
realistis karena
Jurnal Ilmiah WUNY 3.2
siswa dapat
(2021).
menghayatinya
2. Menurut Budi  Mengidentifikasi
Siburian (2022:90) dan melakukan
Berdasarkan penyelidikan.
penelitiannya dapat  Merangsang
disimpulkan bahwa perkembangan
penerapan strategi kemajuan
pembelajaran berpikir siswa
bermain peran (Role untuk
Playing) pada mata menyelesaikan
pelajaran Bahasa masalah yang
Inggris materi Asking dihadapi dengan
And Giving Opinion tepat.
dapat meningkatkan  Dapat
hasil belajar Bahasa membuat
Inggris siswa. pendidikan
sekolah lebih
3. Menurut Hamalik relevan dengan
(2006) dalam Budi kehidupan,
Siburian (2022:86) khususnya
menyatakan bahwa dunia kerja
bermain peran (Role  Siswa bebas
Playing) memiliki mengambil
keuntungan, keputusan dan
diantaranya siswa berekspresi
dapat bertindak dan secara utuh
mengekpresikan  Dapat berkesan
perasaan dan dengan kuat
pendapat tanpa dan tahan lama
sanksi, bermain peran dalam ingatan
memungkinkan siswa.
memperkenalkan Disamping
siswa untuk merupakan
mengidentifikasi pengalaman
situasi- situasi dunia yang
nyata dan gagasan- menyenangkan
gagasan yang lain. yang saling
Siburian, Budi. untuk
"MENINGKATKAN dilupakan
HASIL BELAJAR  Sangat menarik
MATERI ASKING AND
bagi siswa,
GIVING OPINION
DENGAN MODEL sehingga
BERMAIN PERAN DI memungkinkan
KELAS VIII-B SMP N 1 kelas menjadi
PARANGINAN TAHUN dinamis dan
PELAJARAN penuh antusias
2021/2022."  Membangkitkan
gairah dan
semangat
Menurut Mulyadi optimisme
(2011:136) dalam dalam diri
artikel eprint.ums siswa serta
Langkah-Langkah menumbuhkan
Penerapan Role rasa
Playing: kebersamaan
 Guru menyiapkan dan
skenario yang akan kesetiakawanan
ditampilkan. sosial yang
 Menunjuk beberapa tinggi
siswa untuk
mempelajari skenario b. Kelemahan
dalam waktu strategi Role
beberapa hari Playing:
sebelum Kegiatan  Model bermain
Belajar Mengajar. peranan
 Guru membentuk memerlukan
kelompok yang waktu yang
anggotanya lima relatif
orang (menyesuaikan panjang/banya
jumlah siswa). k.
 Memberikan  Memerlukan
penjelasan tentang kreativitas dan
kompetensi yang daya kreasi
ingin dicapai. yang tinggi dari
 Memanggil para siswa pihak guru
yang sudah ditunjuk maupun murid.
untuk melakonkan Dan ini tidak
skenario yang sudah semua guru
dipersiapkan. memilikinya.
 Masing-masing siswa  Tidak semua
berada di materi
kelompoknya sambil pelajaran dapat
mengamati skenario disajikan
yang sedang melalui metode
diperagakan. ini
 Setelah selesai  Kebanyakan
ditampilkan, masing- siswa yang
masing siswa diberi ditunjuk
lembar kerja untuk sebagai
membahas pemeran
penampilan yang merasa malu
selesai diperagakan. untuk
 Masing-masing memerlukan
kelompok suatu adegan
menyampaikan hasil tertentu.
kesimpulannya.  Apabila
 Guru memberi pelaksanaan
kesimpulan secara sosiodrama dan
umum. bermain peran
 Evaluasi mengalami
 Penutup kegagalan,
http:// bukan saja
eprints.ums.ac.id/ dapat memberi
29121/3/BAB_II.pdf kesan kurang
baik, tetapi
3. Menurut Nugrananda sekaligus
Janattaka, Anik berarti tujuan
Ghufron (2014:90) pengajaran
penggunaan metode tidak tercapai
jigsaw dapat
meningkatkan 3. Kelebihan dan
keterampilan kelemahan
berbicara siswa kelas metode Jigsaw
4 SD Negeri 1 a. Kelebihan
Jimbung Klaten. metode Jigsaw:
Janattaka, Nugrananda,
 Dengan adanya
and Anik Ghufron.
grup staf ahli,
"Peningkatan
Keterampilan Berbicara maka segala
Siswa Dengan Metode aktivitas guru
Kooperatif Jigsaw Di akan semakin
Kelas 4 SDN 1 Jimbung mudah sehingga
Klaten." Jurnal Prima guru bisa
Edukasia 2.1 (2014): 90- memikirkan
101. target lain
untuk kebaikan
4. Menurut artikel siswa.
tripven (2020) Model  Pemahaman
pembelajaran jigsaw setiap materi
adalah pembelajaran yang diberikan
yang memfokuskan akan semakin
siswa pada grup menyeluruh
belajar bersama pada siswa.
untuk berkolaborasi Siswa bisa
menyelesaikan merasakan
masalah dalam wadah pemahaman
grup kecil. yang hampir
https:// sama.
www.tripven.com/  Model
model-pembelajaran- pembelajaran
jigsaw/ jigsaw bisa
meningkatkan
Menurut artikel
kepercayaan diri
tripven (2020)
siswa karena
Langkah-langkah
disini mereka
dalam aktivitas model
dilatih untuk
pembelajaran
menjelaskan
kooperatif tipe jigsaw:
dan
 Membuat grup yang
berpendapat
terdiri dari bermacam
latar belakang yang b. Kelemahan
terdiri dari 4 hingga 6 metode Jigsaw:
siswa.  Fokus mendasar
 Dalam grup siswa dari
akan diberi sub- pembelajaran
konsep yang berbeda.
 Setiap grup berdiskusi jigsaw adalah
dan menjelaskan sub- ketika staf ahli
konsep yang telah sedang
diberikan dan menjelaskan
memutuskan staf ahli materi ke teman
yang bergabung ke sebayanya, ini
grup staf ahli. bisa menjadi
 Anggota staf ahli akan masalah bila
mendiskusikan setiap siswa yang
sub-konsep yang ada dijelaskan
dan mengkoneksikan mempunyai
satu dengan yang pemahaman
lainnya. teori yang
 Grup ahli dibimbing berbeda.
untuk diskusi tentang  Kendala lain
konsep yang ada dan adalah bila
saling bahu membahu beberapa siswa
memahami konsep tidak
yang diberikan. mempunyai
 Setiap grup akan kepercayaan diri
menjelaskan di depan yang cukup
kelas hasil dari dalam
diskusi yang telah menjelaskan
dilaksanakan. teori kepada
 Guru akan temannya. Ini
mengadakan kuis bisa
untuk setiap siswa mengakibatkan
pada akhir kebuntuan
pembelajaran dalam diskusi.
mengenai materi  Perencanaan
konsep yang sudah yang lama dan
diterima siswa. matang
 Siswa akan merupakan
menyelesaikan kuis kunci dari
individu dan grup model
https:// pembelajaran
www.tripven.com/ jigsaw. Ini bisa
model-pembelajaran- menjadi
jigsaw/ bumerang bila
guru sibuk dan
Wawancara Pakar: tidak telaten
Berdasarkan hasil atau memiliki
wawancara dengan pakar beban
diperoleh: administrasi
 Guru dapat lain.
menggunakan  Implementasi
metode Role Playing pembelajaran
atau bermain peran. jigsaw dengan
jumlah siswa
lebih dari 30
orang akan
susah.

Anda mungkin juga menyukai