C. PEMBAHASAN
Perut penuh adalah baik; perut kosong tidak baik. Selanjutnya kelin
mengemukakan bayi yang tertidur saat sedang mengisap jarinya sedang
berfantasi bahwa ia mengisap puting payudara ibunya yang baik. Bayi yang
kelaparan dan menangis serta kakinya menendang berfantasi buruk sedang
menendang menghancurkan payudara ibunya buruk.pemikiran mengenai
payudara baik dan payudara buruk ini sama dengan gagasan Sullivan mengenai
Ibu baik dan Ibu buruk.
Seiring dengan berkembangnya sang bayi, fantasi ketidaksadaran
mengenai payudara ini masih berlanjut dan berdampak pada kehidupan
psikisnya sehingga muncul fantasi ketidaksadaran lainnya. Fantasi
ketidaksadaran yang muncul belakangan ini dibentuk melalui kenyataan yang
dialami dan predisposisi bawaan. Salah satu dari fantasi ini adalah Oedipus
complex atau keinginan anak untuk mengahancurkan salah satu orang tuanya
dan untuk terlibat secara seksual dengan orang tua satunya. Fantasi-fantasi ini
bisa kontadiksi satu sama lain karena merupakan fantasi ketidaksadaran.
Contohnya, seorang anak laki-laki berkhayal memukuli ibunya, namun pada
saat bersamaan ia juga ingin memiliki anak dari sang ibu. Fantasi tertentu
sebagian terbentuk dari pengalaman seorang anak laki-laki bersama ibunya,
sebagian lagi terbentuk dari prediposisi universal untuk menghancurkan
payudara ibunya dan untuk menyukai payudara yang baik.
TEORI KEPRIBADIAN KAREN HORNEY
B. TINJAUAN TEORI
Horney mengemukakan bahwa relasi anak dan orangtua merupakan faktor
yang menentukan bagi perkembangan kepribadian seseorang. Ada dua kebutuhan
dasar anak, yaitu
a. Need for satisfaction, yaitu berkaitan dengan kebutuhan biologis
untuk tetap bertahan, seperti makan dan minum.
b. Need for safety, yaitu berkaitan dengan kebutuhan psikologis, mental,
seperti kasih sayang, kehangatan, penerimaan, cinta dan sebagainya.
Perlakuan orangtua yang penuh dengan afeksi dan kehangatan akan
menghasilkan kepribadian yang sehat. Namun ada pula kondisi yang tidak
menunjang terhadap pemberian afeksi dan kehangatan. Kondisi-kondisi yang
tidak menunjang tersebut, apabila dibiarkan akan menimbulkan “BASIC
HOSTILITY”, yaitu kondisi terjebak pada diri anak antara rasa ketergantungan
pada orangtua dan penolakan terhadap orangtua (rasa tidak suka, benci, dan marah
pada orangtua). Basic hostility ini akan di generalisasikan menjadi sikap terhadap
lingkungan sosial. Anak akan memandang lingkungan dengan cara yang negatif
karena menganggap lingkungan telah menyakiti dirinya, yang kemudian akan
memunculkan “BASIC ANXIETY”, yaitu perasaan-perasaan helpless(tidak
berdaya), kekhawatiran (kecemasan) menghadapi lingkungan. Basic Anxiety ini
merupakan awal dari neurosis yang bila berkembang terus akan menjadi neurotik
(kecemasan, ketakutan terhadap lingkungan yang sangat berlebihan.
Horney mengemukakan 10 kebutuhan neurotic (Ten Neuritic needs),
yakni kebutuhan yang timbul sebagai akibat dari usaha menemukan
pemecahan-pemecahan masalah gangguan hubungan antar manusia.
1. Kebutuhan kasih sayang dan penerimaan : Keinginan membabi-buta
untuk menyenangkan orang lain dan berbuat sesuai dengan harapan
orang lain. Orang itu mengharapkan dapat diterima baik orang lain,
sehingga berusaha bertingkah laku sesuai dengan harapan orang lain,
cenderung takut berkemauan, dan sangat peka/ terganggu dengan
tanda-tanda permusuhan dan penolakan dari orang lain, dan perasaan
permusuhan di dalam dirinya sendiri.
Contoh : Indah baru saja pindah di sebuah sekolah baru, ia berusaha
bersikap baik dan sopan terhadap teman-teman barunya agar dapat
diterima di lingkungan baru tersebut.
2. Kebutuhan partner yang bersedia mengambil alih kehidupannya :
Tidak memiliki kepercayaan diri, berusaha mengikatkan diri dengan
partner yang kuat. Kebutuhan ini mencakup penghargaan yang
berlebihan terhadap cinta, dan ketakutan akan kesepian dan diabaikan.
Contoh : Ryo adalah ketua dari suatu geng dan Rafi adalah anggota
geng. Raffi selalu berlindung kepada Ryo sang ketua geng jika ada
yang mengganggunya, oleh karena itu, Rafi takut berpisah dengan
Ryo.
3. Kebutuhan membatasi kehidupan dalam ranah sempit : Penderita
neurotik sering berusaha untuk tetap tidak menarik perhatian, menjadi
orang ke dua, puas dengan yang serba sedikit. Mereka merendahkan
niai kemamampuan mereka sendiri, dan takut menyuruh orang lain.
Contoh : Hilda suka sekali menulis diary sejak kecil, bahkan pandai
menulis puisi, ia sebenarnya punya bakat dalam bidang menulis tapi ia
tidak pernah berani untuk mengembangkan bakat menulisnya ataupun
sekedar mengikuti lomba untuk menulis puisi atapun cerpen, karena
Hilda menganggap bahwa menulis hanya pengisi waktu senggangnya.
4. Kebutuhan akan kekuasaan : kekuatan dan kasih sayang mungkin dua
kebutuhan neurotik yang terbesar. Kebutuhan kekuatan, keinginan
berkuasa, tidak menghormati orang lain, memuja kekuatan dan
melecehkan kelemahan, biasanya dikombinasikan dengan kebutuhan
prestis dan kepemilikan, yang berujud sebagai kebutuhan mengontrol
orang lain dan menolak perasaan lemah atau bodoh.
Contoh : Jasmi ingin sekali menjadi ketua dalam tugas kelompoknya,
agar ia dapat mengatur anggota kelompok sesuai dengan kemauannya
sendiri tanpa mau mendengar pendapat dari anggota kelompoknya.
5. Kebutuhan mengeksploitasi orang lain : Takut menggunakan
kekuasaan secara terang-terangan, menguasai orang lain melalui
eksploitasi dan superiorita intelektual. Neurotik sering mengevaluasi
orang lain berdasarkan bagaimana mereka dapat dimanfaatkan atau
dieksploitasi, pada saat yang sama mereka takut dieksploitasi orang
lain.
Contoh : Rani selalu meminjam uang Ani saat ia sedang kesusahan,
akan tetapi Rani tidak pernah membantu Ani saat Ani sedang dalam
masalah dan membutuhkan bantuan Rani.
6. Kebutuhan pengakuan sosial atau prestise : Kebutuhan memperoleh
penghargaan yang sebesar-besarnya dari masyarakat. banyak orang
yang berjuang melawan kecemasan dasar dengan berusaha menjadi
nomor satu, menjadi yang terpenting, menjadi pusat perhatian.
Contoh : Lani selalu berusaha mengganti gadgetnya, karena ia malu
pada teman-teman sosialitanya yang hampir setiap tahun ganti gadget
setiap ada keluaran baru.
7. Kebutuhan menjadi pribadi yang dikagumi : Pengidap narkotik
memiliki gambaran diri melambung dan ingin dikagumi atas dasar
gambaran itu, bukan atas siapa sesungguhnya mereka. Inflasi harga diri
yang terus menerus terjadi harus ditutupi juga secara terus menerus
dengan penghargaan dan penerimaan dari orang lain.
Contoh : Kak Mudassir 2 tahun lalu menjabat sebagai Presiden BEM,
dan pada saat itu masyarakat psikologi sangat menghargai kak Acil
karena memang pribadinya yang baik, sopan, dan ramah pada setiap
orang. Ketika masa periodenya telah habis ia tetap berperilaku yang
sama pada semua orang agar masyarakat psikologi tetap
menghargainya.
8. Kebutuhan ambisi dan prestasi pribadi : Penderita neurotik sering
memiliki dorongan untuk menjadi yang terbaik. Mereka ingin menjadi
yang terbaik dan memaksa diri untuk semakin berprestasi sebagai
akibat dari perasaan tidak aman, harus mengalahkan orang lain untuk
menyatakan superioritasnya.
Contoh : Syiar selalu rajin belajar, mengumpulkan tugas tepat pada
waktunya, dan aktif di kelas agar ia bisa menjadi mahasiswa dengan
lulusan tercepat dan terbaik di kampusnya.
9. Kebutuhan mencukupi diri sendiri & indenpendensi : Neurotik yang
kecewa – gagal menemukan hubungan-hubungan yang hangat dan
memuaskan dengan orang lain, cenderung akan memisahkan diri tidak
mau terikat dengan orang lain menjadi orang menyendiri. Mereka
memiiki keinginan yang kuat untuk jauh dari orang lain, membuktikan
bahwa mereka bisa hidup tanpa orang lain.
Contoh : Boy adalah seorang pacar yang posesif dan temperamental,
suka mengatur, akhirnya Aya pacar si Boy memutuskan hubungan
dengannya karena sudah tidak tahan dengan sikap Boy, dan Aya
merasa sangat senang dan bebas, ia masih bisa hidup dengan bahagia
tanpa kehadiran Boy.
10. Kebutuhan kesempurnaan dan ketaktercelaan : Melalui perjuangan
yang tidak mengenal lelah untuk menjadi sempurna, penderita neurotik
membuktikan harga diri dan superioritas pribadinya. Mereka sangat
takut membuka kesalahan dan mati-matian berusaha menyembunyikan
kelemahannya dari orang lain.
Contoh : Misnah mendapatkan nilai yang sempurna saat ujian
matematika, padahal saat ulangan ia membuka buku akan tetapi tidak
ada yang mengetahui karena menyembunyikan hal tersebut.
C. PEMBAHASAN
KONFLIK INTRAPSIKIS
1. Despised Real Self
Konsep yang salah tentang kemampuan diri, keberhargaan dan
kemenarikan diri, yang didasarkan pada evealuasi orang yang
dipercayainya, khususnya orang tuanya.
2. Ideal Self
Pandangan yang subjektif mengenai diri yang seharusnya, suatu
usaha untuk menjadi sempurna dalam bentuk khayalan, sebagai
kompensasi perasaan tidak mampu dan tidak dicintai
3. Actual Self
Kenyataan objektif diri seseorang, fisik dan mental apa adanya,
tanpa dipengaruhi oleh persepsi orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Monte, F. Christopher. 2003. Beneath The Mask An Introduction to Theories of
Personalty. Amerika: John Wiley & Sons, Inc.
F. Mobte Cristopher & N. Sallod Robert. (2003)). Beneath the Mask An
Introduction to Theories of Personality. United State of America: John
Wiley & Sons, Ine