Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LAFADZ DALAM ILMU MANTIQ

Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah : Ilmu Mantiq

Dosen pengampu : Juhdi Amrullah, S.S., S.fil.l., M.S.I

Disusun oleh :

Lukman Nulhakim

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL ABAROKAH

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SUKABUMI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah dengan judul “LAFADZ DALAM ILMU MANTIQ” ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata
kuliah Ilmu Mantiq. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan
makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Penyusun

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ ii
BAB I.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................................2
BAB II ...............................................................................................................................3
A. Pengertian dan Pembagian Lafadz....................................................................3
1. Lafadz Mufrad ............................................................................................3
2. Lafadz Murakkab .......................................................................................3
B. Pembagian Lafadz Mufrad ...............................................................................4
1. Dari segi bentuknya, Lafadz Mufrad terbagi empat:...................................4
2. Lafadz Mufrad, dilihat dari segi jenisnya, ada tiga: ....................................5
C. Pembagian Lafadz Murakkab ...........................................................................5
1. Lafazh Murakkab Tam ...............................................................................5
2. Lafazh Murakkab .......................................................................................6
D. Lafadz Kulliy Dan Pembagiannya ....................................................................6
1. Kulliy Dzatiy ..............................................................................................6
2. Kulliy Ardhiy .............................................................................................6
3. Kully Wasithoh ..........................................................................................7
4. Kulliy Jinsi .................................................................................................7
5. Kulliy Fashal ..............................................................................................7
6. Kulliy ‘Arodh ‘Aam ...................................................................................7
7. Kulliy Nau’ ................................................................................................7
8. Kulliy Khoshshoh.......................................................................................7
E. Kulliyat al-Khamz ............................................................................................7
BAB III ..............................................................................................................................9
Kesimpulan ....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dunia adalah tempat dimana manusia orang-orang berinteraksi dengan
sesamanya menggunakan kaidah berbahasa yang berbeda-beda sesuai ruang
lingkupnya (tempat dimana mereka tinggal) masing-masing. Untuk melakukan
reralasi dan interaksi, tentunya manusia menggunakan akal fikiran sebagai alat
jembatannya. Maka, manusia dengan fikirannya merupakan isi dari alam ini.
Salah satu fungsi akal dalam kehidupan manusia tiada lain sebagai petunjuk
jalan guna memilih yang bermanfaat dan meninggalkan yang mudharat.
Selain dari itu, sebagai manusia yang ber-agama, Islam sangat
menjunjung tinggi akal pikiran supaya benar-benar mengarungi hidup ini
dengan berlandaskam nalar ilmiah yang memiliki akurasi data yang baik dan
benar. Sehingga, ditemukan pemahaman dalam bertindak dengan benar-akurat-
lengkap. Disiplin ilmu berfikir melalui salah satu cabangnya, memberikan jalan
keluarnya dengan istilah logika yang juga banyak dikenal di dunia Islam dengan
istilah “mantiq”.
Ilmu mantiq, bagi pikiran, adalah sebagaimana halnya Ilmu “Nahwu”
bagi lisan, artinya Ilmu Mantiq digunakan sebagai alat berpikir agar jangan
sampai cara berpikir kita kliru, selain itu, digunakan untuk membuka pengertian
yang rumit sama halnya dengan ilmu Nahwu digunakan sebagai alat untuk
berbicara, menyatakan sesuatu dengan lisan, jangan sampai cara
pengucapannya itu kliru.

B. Rumusan Masalah
Untuk lebih memfokuskan makalah ini, maka penulis mengelis beberapa
rumusan masalah untuk dijadikan pokok persoalan dan pembahasan, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Lafadz dan apa saja pembagiannya?
2. Apa saja macam-macam lafadz Mufrad?
3. Apa saja macam-macam lafadz Murakkab?

1
4. Apa saja Macam-macam Lafadz Kulli?
5. Apa Kulliyat al-Khamz dan bagiannya?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Lafadz dan apa saja pembagiannya
2. Untuk mengetahui macam-macam lafadz Mufrad
3. Untuk mengetahui macam-macam lafadz Murakkab
4. Untuk mengetahui Macam-macam Lafadz Kulli
5. Untuk mengetahui Kulliyat al-Khamz dan bagiannya

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Pembagian Lafadz


Secara singkat, Lafadz adalah ungkapan yang terdiri dari salah-satu huruf
hijaiyah.1 Sedangkan lafadz dalam bahasa Indonesia memiliki mengejaan bunyi
hampir beda, yaitu ‘Lafal’ adalah ungkapan atau metode pengucapan.2
Sementara di lain kamus, lafadz adalah cara sekelompok orang dalam suatu
masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa.3
Istilah Lafadz, berasal dari bahasa Arab dan yang diartikan sebagai
“kata” dalam ejaan bahasa Indonesia, seperti kata tanah, pohon, air dan lain-lain.
Dari segi wujud/bentuk bangunannya, kata terbagi menjadi dua bagian: Mufrad
dan Murakkab.
1. Lafadz Mufrad
Lafadz Mufrod yaitu, (kata yang tidak mempunyai bagian yang tidak
menunjukkan kepada penunjukkan yang dimaksud oleh bagian makna yang
tidak dikehendakinya.)4
Lafadz Mufrad terdiri dari dua kata yaitu, ‘Lafadz’ dan ‘Mufrad’.
Lafadz artinya ‘kata-kata’, sedangkan Mufrad artinya ‘satu kata’. Dalam
istilah Ilmu Mantiq, Lafadz adalah kata-kata yang tidak mempunyai bagian,
yang masing-masing bagian itu menunjuk kepada makna yang
dikandungnya sendiri.
2. Lafadz Murakkab
Lafadz Murakkab yaitu, (kata yang bagiannya menunjukkan arti
yang dimaksud oleh bagian yang terkandung dalam kata tersebut.)5

1
Abd Bayan, Nubdzatul Bayan, Jus I (Pamekasan: MUBA, 2005), hal. 2.
2
Pius A Partanto & Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Yogyakarta: Arkola Surabaya, 1994),
hal. 394.
3
…. Kamus Besar Bahasa Ibdonesia/KBBI, (Jakarta: .....), hal.,,,,
4
Syukriadi Sambas,Mantik Kaidah Berpikir Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal.
46.
5
Ibid, hal. 46.

3
Lafadz Murakkab terdiri dari dua kata yaitu Lafadz dan Murakkab.
Lafadz artinya ‘kata-kata’ dan Murakkab artinya tersusun6 atau terangkai.
Jadi, lafazh murakkab artinya kata-kata yang disusun atau dirangkai baik dari
2, 3, 4, ataupun lebih dari itu.
Namun, ada perbedaan pendapat antara Ahli Mantiq dan Ahli Nahwu
tentang pengertian ini: Ahli Mantiq melihat lafadz pada maknanya, bukan
pada jumlah lafadz-nya. Artinya, susunan lafadz yang jumlahnya lebih dari
satu kata tetapi tetap menunjukkan makna satu yang disebut sebagai Lafadz
Mufrad. Seperti; meja, kursi, Amir Syarifuddin adalah contoh lafadz mufrad.
Tetapi Ahli Nahwu lebih melihat pada bentuk dan jumlah susunan kata,
sehingga Lafadz seperti Muhammad Abdullah Syafi’i tidak dapat disebut
Lafadz Mufrod.7

B. Pembagian Lafadz Mufrad


1. Dari segi bentuknya, Lafadz Mufrad terbagi empat:
a. Lafadz yang tidak memiliki bagian suku kata sama sekali, misalnya
Lafadz yang terdiri dari satu huruf. Contoh; huruf wau, atau ba’ (bahasa
arab), I (bahasa inggris), dll.
b. Lafadz yang memiliki bagian suku kata, tetapi jika dipisah, bagian itu
tidak mempunyai arti sama sekali. Contoh; Kha dalam kata ‘Khair’, dll.
c. Lafadz yang mempunyai bagian kata (tersusun dari dua kata atau lebih)
dan menunjukkan satu arti/maksud. Contoh; kata “Abdullah” (sebuah
nama). Kata ‘Abdu’ mempunyai arti tersendiri, yaitu (seorang hamba),
sebagaimana juga kata ‘Allah’. pengertiannya dalam hal ini adalah
penggabungannya, bukan saat terpecah/terpisah, karena yang
dimaksudkan dengan “Abdullah” adalah sebuah nama (yaitu, nama satu
orang saja, bukan Abdu dan atau bukan Allah).

6
Abd Bayan, Nubdzatul Bayan, Jus I (Pamekasan: MUBA, 2005), hal. 3.
7
https://sites.google.com /site/masjidillah/pengetahuan-islam/bahasa-arab/definisi-lafadz. Html
(Senin, 28-04-2014, 20:10)

4
d. Lafadz yang memiliki bagian dan dapat menunjukkan sebuah arti, tetapi
artinya bukan yang dimaksud. Contoh; Hayawan al-Natiq (nama
seseorang). Kata hayawan dan al-Natiq memang juga mempunyai arti
semua manusia/hewan (yang berakal), tetapi bukan arti itulah yang
dimaksudkan.

2. Lafadz Mufrad, dilihat dari segi jenisnya, ada tiga:


a. Isim
Isim adalah lafadz (kata-kata) yang menunjukkan arti benda (kata
benda).8 Contoh; kantor, rumah, pondok, Yudi, Zaid, atau Fatimah, dll
b. Fi’il
Fi’il adalah lafadz (kata-kata) yang bermakna pekerjaan (kata kerja).9
Contoh; membaca, makan, menulis, dll.
c. Huruf/Adat
Huruf/Adat adalah (menurut ilmu Nahwu) kata yang tidak dapat
menunjukkan suatu arti yang sempurna secara mandiri.10 Contoh; bi,
min, wa, ila, dll.

C. Pembagian Lafadz Murakkab


Lafadz Murakkab, dibagi menjadi dua macam: Lafazh Murakkab Tam dan
Lafadz Murakkab Naqish.
1. Lafazh Murakkab Tam
Lafazh Murakab Tam adalah kata-kata yang dirangkai atau disusun
sedemikian rupa sehingga memberi pengertian yang lengkap. Dengan
begitu, pendengar dapat dengan mudah mengerti maksudnya. Dalam bahasa
Indonesia, murakkab tam disebut kalimat efektif atau kalimat sempurna.
Murakkab Tam, dibagi menjadi dua macam: Murakkab Khabari dan
Murakkab Insya’i.

8
Abd Bayan, Nubdzatul Bayan, Jus I (Pamekasan: MUBA, 2005), hal. 6.
9
Ibid, hal. 14.
10
Syukriadi Sambas, Mantik Kaidah Berpikir Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal.
46.

5
a. Murakkab Khabari adalah murakkab tam yang isinya mungkin benar dan
mungkin juga salah (mengandung keraguan). Contoh; Si Abrori lulus
ujian.
b. Murakkab Insya’i, adalah murakkab tam yang tidak mungkin benar dan
tidak mungkin pula salah. Murakkab Insya’i ini seperti kata perintah,
kata larangan, dan kata seru.
2. Lafazh Murakkab
Lafazh Murakkab Naqish adalah rangkaian kata yang belum memberikan
pengertian efektif atau sempurna (kalimat gantung). Jadi, pendengar atau
pembaca sulit mengerti maksudnya.

D. Lafadz Kulliy Dan Pembagiannya


Pengertian Lafadz kulliy adalah suatu lafadz yang mengandung beberapa
afrad. Seperti lafadz “Rumah” artinya mencakup segala/semua macam-macam
rumah. Lafadz ini terbagi pada beberapa bagian. Ada Lafadz Kulliy yang
afradnya wujud/nyata, dan ada yang tidak wujud/nyata atau tidak ada dalam
kenyataan atau mustahil (menurut akal atau adat).11
(Lafadz) ‘Kulli’ masih terbagi dalam beberapa macam bagian, yaitu:
1. Kulliy Dzatiy
Lafadz ‘Kulliy Dzatiah’ adalah lafadz yang menunjukkan kepada hakikat
sepenuhnya, dan kepadanya diajukan pertanyaan ”apa dia?”. Seperti kata
“sayur-mayur” disamakan dengan dengan terong, kentang, kangkung, dll.
Hakikatnya terong adalah sayur-mayur, kentang juga sayur-mayur, dan
kangkung juga sayur-mayur. Jadi, kata sayur-mayur itu sudah meliputi kata
terong, kentang, dan kangung.
2. Kulliy Ardhiy
Lafadz ‘Kulliy Irdhiyah’ adalah lafadz abstrak yang menyifati benda.
Seperti kata “kepala desa” dipersamakan dengan ‘Ozi’ (nama orang).

11
Syukriadi Sambas, Mantik Kaidah Berpikir Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal.
46.

6
Tetapi, meskipun kata Ozi dapat disebut kepala desa, namun ‘kata’ kepala
desa tidak masuk dalam hakikatnya Ozi.
3. Kully Wasithoh
Lafadz ‘Kulliy Wasithoh’ adalah lafadz yang mencakup dua hakikat. Seperti
kata “Rokok”. Rokok mengandung dua hakikat:12
o Tembakau (tembakau bukan linting),
o Linting (linting bukan tembakau).
4. Kulliy Jinsi
Kulliy Jinsi, yaitu kulliy yang mempunyai beberapa jenis berbeda-beda, dan
ketika terdapat persamaan, kulliy ini patut digunakan sebagai jawaban
pertanyaan.
5. Kulliy Fashal
Kulliy Fashal, yaitu sebagian dari zat, wujud, bahan, benda, yang sebagian
darinya dapat menunjukkan semua hakikatnya.
6. Kulliy ‘Arodh ‘Aam
Kulliy ‘Arodh ‘Aam, yaitu kulliy di luar hakikatnya zat, wujud, benda, yang
dapat dipersesuaikan dengan hakikat wujud itu juga dengan yang lain.
7. Kulliy Nau’
Kulliy Nau’, yaitu Kulliy yang mempunyai beberapa hakikat yang sama dan
patut digunakan sebagai jawaban dari pertanyaan “apa itu”
8. Kulliy Khoshshoh
Kulliy Khoshshoh, yaitu kulliy yang di luar hakikatnya zat, tetapi tertentu,
khususnya bagi hakikat zat itu sendiri, seperti “tertawa” bagi manusi,
tertawa itu ada diluar hakikatnya manusia, tetapi tertawa itu khusus ada pada
manusia, selain manusia tidak ada yang bisa tertawa.

E. Kulliyat al-Khamz
Kulliyat al-Khamz artinya menetapkan suatu ketentuan atas sesuatu
secara satu persatu. Contoh; Orang kampung itu memindahkan sebuah rumah.

12
Cholil Bisyri Mustofa, Tejemahan Assulamul Munauroq (Bandung: PT Alma’arif, 2000), hal. 23.

7
Maksudnya, semua orang kampung itu secara bersama-sama memindahkan
sebuah rumah, bukan bagian-bagiannya. Kulliyat al-khamz terbagi atas beberapa
bagian, yaitu:
1. Kulliyat al-Khamz al-Nau’
2. Kulliyat al-Khamz al- Jins (jenis)
3. Kulliyat al-Khamz al-Fashal (fashal)
4. Kulliyat al-khamz Khashah
5. Kulliyat al-Khamz ‘Aradh’am

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari pemaparan yang telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa.
Lafadz dalam bahasa arab adalah “kata-kata” dalam bahasa Indonesia. Lafadz
adalah satu nama yang diberikan pada rangkaian huruf abjad atau susunan beberapa
huruf yang mempunyai arti. Jika lafadz tidak mempunyai arti maka rangkaian huruf
itu tidak dapat disebut sebagai lafadz.
Lafadz dibagi menjadi dua, yaitu: Lafadz Mufrad dan Lafadz Murakkab.
Lafadz Mufrad dilihat dari segi bentuknya di bagi menjadi empat macam, dan jika
dlihat dari segi jenisnya ada tiga macam. Lafadz Mufrad Isim dilihat dari segi
artinya dibagi dua, yaitu: Mufrad Isim Kulli dan Lafadz Isim Juz’i.
Lafadz Murakkab ada dua, yaitu: Lafadz Murakkab Tam dan Lafadz
Murakkab Naqish. Lafadz Kulli adalah suatu lafadz yang mengandung beberapa
afrad. Lafadz Kulliy ada tiga, yaitu: kulli dzatiy, kulli ardhiy, kulli wasithoh.
Kulliyat Al-khamz, ini merupakan bahan pembentukan ta’rif/ pengertian.13Kulliyat
al-Khamz yaitu: al-nau’, al- jins (jenis), al-fashal (fashal), khashah, ‘aradh’am.

13
http://kyubiumi.blogspot.com/2013/10/makalah-ilmu-mantiqlafadz. html (Senin, 28-04-2014,
20:15)

9
DAFTAR PUSTAKA

Bayan Abd, Nubdzatul Bayan, Jus I (Pamekasan: MUBA, 2005)


Sambas Syukriadi, Mantik Kaidah Berpikir Islam, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012)
Mustofa Bisyri Cholil, Tejemahan Assulamul Munauroq, (Bandung: PT Alma’arif,
2000)
Partanto A & Al Barry Dahlan, Kamus Ilmiah Populer, (Yogyakarta: Arkola
Surabaya, 1994)
Kamus Besar Bahasa Ibdonesia/KBBI, (Jakarta: Arkola Surabaya), hal
https://sites.google.com /site/masjidillah/pengetahuan-
islam/bahasaarab/definisi-lafadz. Html (Senin, 28-04-2014, 20:10)

10

Anda mungkin juga menyukai