Disusun oleh :
Lukman Nulhakim
SUKABUMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah dengan judul “LAFADZ DALAM ILMU MANTIQ” ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata
kuliah Ilmu Mantiq. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Untuk lebih memfokuskan makalah ini, maka penulis mengelis beberapa
rumusan masalah untuk dijadikan pokok persoalan dan pembahasan, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Lafadz dan apa saja pembagiannya?
2. Apa saja macam-macam lafadz Mufrad?
3. Apa saja macam-macam lafadz Murakkab?
1
4. Apa saja Macam-macam Lafadz Kulli?
5. Apa Kulliyat al-Khamz dan bagiannya?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Lafadz dan apa saja pembagiannya
2. Untuk mengetahui macam-macam lafadz Mufrad
3. Untuk mengetahui macam-macam lafadz Murakkab
4. Untuk mengetahui Macam-macam Lafadz Kulli
5. Untuk mengetahui Kulliyat al-Khamz dan bagiannya
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abd Bayan, Nubdzatul Bayan, Jus I (Pamekasan: MUBA, 2005), hal. 2.
2
Pius A Partanto & Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Yogyakarta: Arkola Surabaya, 1994),
hal. 394.
3
…. Kamus Besar Bahasa Ibdonesia/KBBI, (Jakarta: .....), hal.,,,,
4
Syukriadi Sambas,Mantik Kaidah Berpikir Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal.
46.
5
Ibid, hal. 46.
3
Lafadz Murakkab terdiri dari dua kata yaitu Lafadz dan Murakkab.
Lafadz artinya ‘kata-kata’ dan Murakkab artinya tersusun6 atau terangkai.
Jadi, lafazh murakkab artinya kata-kata yang disusun atau dirangkai baik dari
2, 3, 4, ataupun lebih dari itu.
Namun, ada perbedaan pendapat antara Ahli Mantiq dan Ahli Nahwu
tentang pengertian ini: Ahli Mantiq melihat lafadz pada maknanya, bukan
pada jumlah lafadz-nya. Artinya, susunan lafadz yang jumlahnya lebih dari
satu kata tetapi tetap menunjukkan makna satu yang disebut sebagai Lafadz
Mufrad. Seperti; meja, kursi, Amir Syarifuddin adalah contoh lafadz mufrad.
Tetapi Ahli Nahwu lebih melihat pada bentuk dan jumlah susunan kata,
sehingga Lafadz seperti Muhammad Abdullah Syafi’i tidak dapat disebut
Lafadz Mufrod.7
6
Abd Bayan, Nubdzatul Bayan, Jus I (Pamekasan: MUBA, 2005), hal. 3.
7
https://sites.google.com /site/masjidillah/pengetahuan-islam/bahasa-arab/definisi-lafadz. Html
(Senin, 28-04-2014, 20:10)
4
d. Lafadz yang memiliki bagian dan dapat menunjukkan sebuah arti, tetapi
artinya bukan yang dimaksud. Contoh; Hayawan al-Natiq (nama
seseorang). Kata hayawan dan al-Natiq memang juga mempunyai arti
semua manusia/hewan (yang berakal), tetapi bukan arti itulah yang
dimaksudkan.
8
Abd Bayan, Nubdzatul Bayan, Jus I (Pamekasan: MUBA, 2005), hal. 6.
9
Ibid, hal. 14.
10
Syukriadi Sambas, Mantik Kaidah Berpikir Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal.
46.
5
a. Murakkab Khabari adalah murakkab tam yang isinya mungkin benar dan
mungkin juga salah (mengandung keraguan). Contoh; Si Abrori lulus
ujian.
b. Murakkab Insya’i, adalah murakkab tam yang tidak mungkin benar dan
tidak mungkin pula salah. Murakkab Insya’i ini seperti kata perintah,
kata larangan, dan kata seru.
2. Lafazh Murakkab
Lafazh Murakkab Naqish adalah rangkaian kata yang belum memberikan
pengertian efektif atau sempurna (kalimat gantung). Jadi, pendengar atau
pembaca sulit mengerti maksudnya.
11
Syukriadi Sambas, Mantik Kaidah Berpikir Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal.
46.
6
Tetapi, meskipun kata Ozi dapat disebut kepala desa, namun ‘kata’ kepala
desa tidak masuk dalam hakikatnya Ozi.
3. Kully Wasithoh
Lafadz ‘Kulliy Wasithoh’ adalah lafadz yang mencakup dua hakikat. Seperti
kata “Rokok”. Rokok mengandung dua hakikat:12
o Tembakau (tembakau bukan linting),
o Linting (linting bukan tembakau).
4. Kulliy Jinsi
Kulliy Jinsi, yaitu kulliy yang mempunyai beberapa jenis berbeda-beda, dan
ketika terdapat persamaan, kulliy ini patut digunakan sebagai jawaban
pertanyaan.
5. Kulliy Fashal
Kulliy Fashal, yaitu sebagian dari zat, wujud, bahan, benda, yang sebagian
darinya dapat menunjukkan semua hakikatnya.
6. Kulliy ‘Arodh ‘Aam
Kulliy ‘Arodh ‘Aam, yaitu kulliy di luar hakikatnya zat, wujud, benda, yang
dapat dipersesuaikan dengan hakikat wujud itu juga dengan yang lain.
7. Kulliy Nau’
Kulliy Nau’, yaitu Kulliy yang mempunyai beberapa hakikat yang sama dan
patut digunakan sebagai jawaban dari pertanyaan “apa itu”
8. Kulliy Khoshshoh
Kulliy Khoshshoh, yaitu kulliy yang di luar hakikatnya zat, tetapi tertentu,
khususnya bagi hakikat zat itu sendiri, seperti “tertawa” bagi manusi,
tertawa itu ada diluar hakikatnya manusia, tetapi tertawa itu khusus ada pada
manusia, selain manusia tidak ada yang bisa tertawa.
E. Kulliyat al-Khamz
Kulliyat al-Khamz artinya menetapkan suatu ketentuan atas sesuatu
secara satu persatu. Contoh; Orang kampung itu memindahkan sebuah rumah.
12
Cholil Bisyri Mustofa, Tejemahan Assulamul Munauroq (Bandung: PT Alma’arif, 2000), hal. 23.
7
Maksudnya, semua orang kampung itu secara bersama-sama memindahkan
sebuah rumah, bukan bagian-bagiannya. Kulliyat al-khamz terbagi atas beberapa
bagian, yaitu:
1. Kulliyat al-Khamz al-Nau’
2. Kulliyat al-Khamz al- Jins (jenis)
3. Kulliyat al-Khamz al-Fashal (fashal)
4. Kulliyat al-khamz Khashah
5. Kulliyat al-Khamz ‘Aradh’am
8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemaparan yang telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa.
Lafadz dalam bahasa arab adalah “kata-kata” dalam bahasa Indonesia. Lafadz
adalah satu nama yang diberikan pada rangkaian huruf abjad atau susunan beberapa
huruf yang mempunyai arti. Jika lafadz tidak mempunyai arti maka rangkaian huruf
itu tidak dapat disebut sebagai lafadz.
Lafadz dibagi menjadi dua, yaitu: Lafadz Mufrad dan Lafadz Murakkab.
Lafadz Mufrad dilihat dari segi bentuknya di bagi menjadi empat macam, dan jika
dlihat dari segi jenisnya ada tiga macam. Lafadz Mufrad Isim dilihat dari segi
artinya dibagi dua, yaitu: Mufrad Isim Kulli dan Lafadz Isim Juz’i.
Lafadz Murakkab ada dua, yaitu: Lafadz Murakkab Tam dan Lafadz
Murakkab Naqish. Lafadz Kulli adalah suatu lafadz yang mengandung beberapa
afrad. Lafadz Kulliy ada tiga, yaitu: kulli dzatiy, kulli ardhiy, kulli wasithoh.
Kulliyat Al-khamz, ini merupakan bahan pembentukan ta’rif/ pengertian.13Kulliyat
al-Khamz yaitu: al-nau’, al- jins (jenis), al-fashal (fashal), khashah, ‘aradh’am.
13
http://kyubiumi.blogspot.com/2013/10/makalah-ilmu-mantiqlafadz. html (Senin, 28-04-2014,
20:15)
9
DAFTAR PUSTAKA
10