Anda di halaman 1dari 31

DIAGNOSTIK KELUARGA

ASMA BRONKIAL

Disusun Oleh:
Rima Dramuslimah, S.Ked NPM. H1AP11047
Devi Devina Rizmi, S.Ked NPM. H1AP011022
Enda Pertiwi Sari, S. Ked NPM

Pembimbing:
Dr.Erlina Panca Putri
dr. Dessy Noermadhaningsih
dr. Hamzah, M.M.

KEPANITERAAN KLINIK KEDOKTERAN


KOMUNITAS
PUSKESMAS SUKAMERINDU KOTA BENGKULU
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2017
BERKAS PASIEN
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPTD Puskesmas Sukamerindu
No Berkas : 01/KedKomunitas/2017/FKIK/UNIB
No Rekam Medis :?
Data Administrasi :3
Diisi Oleh : Rima Dramuslimah, S.Ked NPM
Devi Devina Rizmi, S.Ked NPM. H1A011022
Enda Pertiwi Sari, S. Ked NPM

Pasien Keterangan
Nama Ny. L Pasien
Umur / tgl. Lahir 33 tahun
Alamat Jl. Kampung Kelawi rt. 06
rw.02 No.6, Kota Bengkulu
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan SMA
Pekerjaan Perias Pengantin
Status perkawinan Menikah
Telah diobati Ya / tidak - Salbutamol 2 x 4 mg
ssebelumnya - Ambroxol 3 x 15 mg
- Amoksisilin 3 x 250 mg
(dihabiskan selama 5 hari)
- Dexametason 3 x 0.5 mg
Alergi obat Ya/tidak
Sistem pembayaran BPJS
DATA PELAYANAN
I. ANAMNESIS (subyektif)
(Dilakukan secara: Alloanamnesis )
A. Alasan kedatangan/ keluhan utama
Alasan : Sesak nafas sejak 1 hari yang lalu
kedatangan
Kekhawatiran : Sesak nafas yang memberat

Harapan : Sesak menghilang dan tidak timbul kembali


Persepsi : Sesak pasien disebabkan apabila pasien mengkonsumsi
es, kelelahan dan terpapar debu yang berlebihan.

B. Keluhan lain /tambahan


Batuk berdahak

C. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang :


Sejak + 1 hari yang lalu pasien mengeluhkan sesak nafas. Sesak dirasakan
saat setelah pasien mengkonsumsi es. Selain itu pasien juga mengaku kalau
akhir-akhir ini banyak panggilan untuk merias sehingga merasa kelelahan dan
kurang beristirahat. Sesak yang timbul disertai suara mengi. Sesak tidak
dipengaruhi dengan posisi dan aktifitas. Saat sesak, pasien merasa dadanya
seperti diikat.. Selain itu pasien juga mengeluhkan batuk berdahak, dahak
berwarna putih dan tidak disertai darah. Keluhan tidak disertai demam, pilek, dan
sakit maag. Keluhan batuk lama dan penurunan berat badan disangkal.Nafsu
makan baik. BAK dan BAB normal.
Keluhan tersebut hilang timbul, saat keluhan yang sama muncul, pasien
berobat ke Puskesmas Sukamerindu. Setelah berobat dan meminum obat keluhan
berkurang. Keluhan sering muncul saat pasien minum es dan kelelahan bekerja
serta sering terpapar debu karena pasien bekerja sebagai perias pengantin
sehingga pasien sering bolak balik ke Puskesmas Sukamerindu untuk berobat.
Awalnya keluhan pasien muncul pada umur 16 tahun saat pasien masih duduk di
bangku SMA, dikarenakan minum es.

D. Riwayat Penyakit Dahulu


 Pasien sering mengalami keluhan serupa sebelumnya.
 Riwayat bersin dan pilek dipagi hari (-)
 Riwayat alergi obat-obatan (-)

E. Riwayat Penyakit Keluarga:


 Ayah, bibi dan anak pasien juga sering mengeluhkan sesak nafas

F. Riwayat Kebiasaan, Sosial, Ekonomi dan Lingkungan


 Pasien tinggal bersama 4 orang di dalam satu rumah (1 orang ibu mertua,
suami, 1 anak perempuan dan 1 anak laki-laki).
 Pasien tinggal dilingkungan yang padat penduduk, dekat dengan jalan raya
dan dirumah yang sederhana dengan kebersihan rumah kurang baik dan
berantakan.
 Aktivitas pasien sehari-hari yaitu sebagai perias pengantin yang sering
terpapar dengan debu make up. Jika sedang tidak ada panggilan untuk merias
pasien bekerja sebagai tukang cuci dan mengurusi ayam yang terletak di
bawah rumahnya
 Suami pasien perokok dan suka merokok di dalam rumah, biasanya
menghabiskan rokok dalam sehari sebanyak 1 bungkus.
 Jarak sumber air (sumur bor) dari septitank + 5 meter.
 Pasien berobat menggunakan BPJS. Jarak dari rumah pasien ke puskesmas
Sukamerindu sekitar 2 km.
 Penghasilan pasien ± Rp. 1.200.000,- . Suami pasien bekerja sebagai buruh
lepas.

II. PEMERIKSAAN FISIK (obyektif)


1. Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 120/90 mmHg c. Nadi : 102 x/menit
b. Pernafasan : 26 x/ menit d. Suhu Badan : 36,5o C

2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : 152 cm b. Berat Badan : 58 Kg c. Status Gizi : normal
Bentuk Badan Astenikus Atletikus Piknikus

3. Tingkat Kesadaran dan keadaan umum Keterangan


a. Kesadaran : Compos Mentis
Kesadaranmenurun
b. Tampak kesakitan : Tidak Ya
c. Berjalan ada gangguan : Tidak  Ya

4. Kelenjar Getah Bening Jumlah, Ukuran, Perlekatan, Konsistensi


- Leher : Normal Tidak Normal
- Submandibula Normal Tidak Normal
- Ketiak : Normal Tidak Normal
- Inguinal Normal Tidak Normal

5. Mata Mata Kanan MataKiri


- Persepsi Warna Normal Buta Warna Normal Buta Warna
Parsial Parsial
Buta Warna Buta Warna Total
Total
- Kelopak Mata Normal Edema Normal Edema periorbital
periorbital
- Konjungtiva Normal Hiperemis Hiperemis
Sekret Normal Sekret
Pucat Pucat
Pterigium Pterigium
- Kesegarisan / gerak Normal Strabismus Normal
bola mata Strabismus
- Sklera Normal Ikterik Normal Ikterik

- Lensa mata tidak Keruh Tidak keruh Keruh


keruh
- Bulu Mata Normal Tidak Normal Normal Tidak
Normal

6.Telinga Telinga kanan Telinga kiri


a.Daun Telinga Tidak Normal Tidak Normal
Nor Normal
mal
b. Liang Telinga Tidak Normal Tidak Normal
Nor Normal
mal
c.Serumen Tidak Ada Tidak Ada serumen
ada serumen ada Menyumbat (prop)
Menyumbat
(prop)
d. Membrana Intak Tidak intak Intak Tidak intak
Timpani lainnya …..
lainnya…

e.Test berbisik (Tidak dilakukan)
f. Test Garpu tala (Tidak dilakukan)
g. Rinne (Tidak dilakukan)
h. Weber (Tidak dilakukan)
i. Swabach (Tidak dilakukan)

7. Hidung
a. Meatus Nasi Normal Tidak Normal
b. Septum Nasi Normal Deviasi ke ........
c. Konka Nasal Normal Udem lubang hidung ........
d. Nyeri Ketok Sinus Normal Nyeri tekan positif di ……..
e. Penciuman : tidak dilakukan

8. Tenggorokan
a. Pharynx Normal Hiperemis Granulasi
- Tonsil : Kanan : Kiri :
Ukuran To T1 T2 T3 To T1 T2 T3
Normal Hiperemis Normal
Hiperemis
- Palatum Normal Tidak Normal Normal Tidak
Normal

9. Leher
- Gerakan leher Normal Terbatas
- Kelenjar Thyroid Normal Tidak Normal
- Pulsasi Carotis Normal Bruit
- Tekanan Vena Normal Tidak Normal
Jugularis
- Trachea Normal Deviasi
- Lain-lain : …..

10. Dada
- Bentuk Simetris Asimetris
- Lain – lain

11. Paru- Paru dan Jantung


a. Palpasi Normal Tidak Normal
Kanan Kiri
b. Perkusi Sonor Redup Sonor Redup
Hipersonor Hipersonor

Iktus Kordis : Tidak Normal ,


Normal sebutkan.............
Batas Jantung : Tidak Normal ,
Normal sebutkan………
c. Auskultasi :
- Bunyi napas Vesikular Vesikular
Bronchovesikular Bronchovesikular
- Bunyi Napas Ronkhi Ronkhi
tambahan Wheezing Wheezing
- Bunyi Jantung Normal Sebutkan ....
Tidak Normal

12. Abdomen
- Inspeksi Normal Tidak Normal
- Perkusi Timpani Redup
- Auskultasi: Bising Usus Normal Tidak Normal

- Hati Normal
Teraba…….jbpx
- Limpa Normal Teraba shcufner …..
Kanan : Normal Kiri : Normal
- Ginjal
Tidak Normal Tidak Normal
Kanan : Normal Kiri : Normal
- Ballotement
Tidak Normal Tidak Normal
Kanan : Normal Kiri : Normal
- Nyeri costo vertebrae
Tidak Normal Tidak Normal

13. Genitourinaria
Tidak diperiksa

14a. Tulang/Sendi Ekstremitas Kanan Kiri


Atas
- Gerakan Normal Normal
Tidak normal Tidak normal
- Tulang Normal Normal
Tidak normal Tidak normal
- Sensibilitas Baik Baik
Tidak baik Tidak baik
- Oedema Tidak ada Tidak ada
Ada Ada
- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5

- Vaskularisasi Baik Baik


Tidak baik Tidak baik
- Kelainan kuku jari Tidak ada Tidak ada
Ada Ada

14b.Tulang/Sendi Ekstremitas Kanan Kiri


Bawah
- Gerakan Normal Normal
tidak normal Tidak normal
- Kekuatan otot 5/5/5/5 5/5/5/5

- Tulang Normal Normal


Tidak normal Tidak normal
- Sensibilitas Baik Baik
Tidak baik Tidak baik
- Oedema Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Varises Tidak ada Ada Tidak ada Ada
- Vaskularisasi Baik Baik
Tidak baik Tidak baik
- Kelainan kuku jari Tidak ada Ada Tidak ada Ada

14c. Otot Motorik Kanan Kiri


1. Atropi Tidak Tidak
Normal Normal Normal Normal
1. Tonus Tidak Tidak
Normal Normal Normal Normal
3. Kekuatan 5/5/5/5 5/5/5/5 Gerakan abnormal
(Fs motorik) Tidak ada
Tic
Ataxia
Lainnya ..

14d. Refleks Kanan Kiri

a. Refleks Fisiologis Tidak Normal Tidak


patella, lainnya Normal Normal Normal
b Refleks Patologis:
Babinsky Negatif Positif Negatif Positif
Chaddock Negatif Positif Negatif Positif
Oppenheim Negatif Positif Negatif Positif
Schaefer Negatif Positif Negatif Positif

15. Kulit
- Selaput Lendir Tidak Normal
Normal
- Kuku Normal Tidak Normal
- Kulit Normal Tidak Normal

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
III. PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN
Kerangka konseptual yang menggambarkan adanya kaitan antara temuan pada
anamnesis dan pemeriksaan fisik, masalah adanya factor internal dan eksternal pada
pasien yang mempengaruhi penyakit dan merupakan alasan untuk pembinaan
keluarga dan kunjungan rumah

Pemeriksaan fisik :
TD: 120/90 mmHg
KELUHAN : HR: 102 X/menit
RR: 26 X/menit
- Sesak nafas T: 36,50C
- Batuk berdahak Thorax : paru: ves+/+, wh +/+, rh -/-

Ny. L, 33 tahun dengan Asma

Faktor Internal : Alasan Pembinaan: Faktor Eksternal :

- Riwayat Asma - Selain pasien, anak laki-laki dan 1. Higenitas dari pasien dan
dalam keluarga bapak pasien juga mengalami keluarga mengenai
asma. lingkungan sekitar yang
- Aktivitas sehari-hari - Kurangnya pengetahuan pasien kurang. Perabotan di
sering terpapar debu mengenai penyebab keluhan rumah pasien banyak
(penata rias & pasien. yang berdebu, kasur
- Pentingnya memperhatikan faktor bantal dan seprai jarang
mengurusi hewan)
pencetus dan memperbaiki pola diganti dan dijemur
hidup yang lebih bersih untuk 2. Hewan peliharaan (ayam)
mencegah keluhan yang dialami. dikurung di bawah rumah
- Mencegah serangan asma dan pasien, sedangkan lantai
komplikasi yang mungkin rumah papan.
ditimbulkan. 3. Suami pasien sering
merokok di dalam rumah.
IV. DIAGNOSIS HOLISTIK (assessment)
A. Aspek personal :
Alasan : Sesak nafas sejak 1 hari yang lalu
kedatangan
Kekhawatiran : Sesak nafas yang memberat

Harapan : Sesak menghilang dan tidak timbul kembali


Persepsi : Sesak pasien disebabkan apabila pasien mengkonsumsi
es, kelelahan dan terpapar debu yang berlebihan.

B. Aspek klinik :
 Sesak nafas
 Batuk berdahak

Diagnosis kerja : Asma Bronkhial


Prognosis : Bonam

C. Aspek risiko internal :


 Riwayat Asma dalam keluarga

 Aktivitas sehari-hari sering terpapar debu (penata rias & mengurusi hewan)

D. Aspek psikososial keluarga :


 Higenitas dari keluarga,pasien dan lingkungan sekitar yang kurang. Perabotan di
rumah pasien banyak yang berdebu, kasur bantal dan seprai jarang diganti dan
dijemur
 Hewan peliharaan (ayam) dikurung di bawah rumah pasien, sedangkan lantai
rumah papan.
 Suami pasien sering merokok di dalam rumah.
Derajat fungsional : 1 (Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari di dalam
dan diluar rumah)

V. RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN (Planning)


No Kegiatan Sasaran Hasil yang diharapkan
Kunjungan Pertama
20 Desember 2017
1 Aspek Personal Pasien dan a. Pasien dan keluarga mengerti
- Konseling dan edukasi keluarga mengenai asma dari definisi, faktor
mengenai penyakit asma resiko, gejala klinis, tatalaksana,
mulai dari definisi, faktor dan komplikasi
resiko, gejala klinis, b. Pasien dan keluarga memahami
tatalaksana, dan komplikasi pentingnya menghindari faktor
- Memberi edukasi kepada pencetus asma dan menjaga
pasien dan keluarga kebersihan
mengenai pentingnya
menghindari faktor
pencetus dan menjaga
kebersihan.
2 Aspek Klinis Pasien a. Keluhan pasien berkurang
- Mengevaluasi keluhan b. Pasien minum obat secara teratur
pasien
sesuai dengan anjuran
- Pemeriksaan fisik
Farmakologi : c. Mencegah komplikasi

- Salbutamol 2 x 4 mg
- Ambroxol 3 x 15 mg
- Amoksisilin 3 x 250 mg
- Dexametason 3 x 0.5 mg
Non farmakologi

- menyarankan pasien untuk


beristirahat dirumah

- menghindari faktor pencetus


3. Aspek Eksternal dan Pasien dan a. Pasien mengetahui faktor pencetus
Psikososial Keluarga keluarga yang dapat menyebabkan keluhan
yang dialami pasien, dan mencegah
- Mengedukasi pasien dan
terjadinya serangan.
keluarga mengenai
b. Pasien selalu menggunakan masker
pencegahan asma yaitu
saat bekerja
dengan cara menghindari
c. Pasien dan keluarga menerapkan
faktor pencetus tersebut
pola hidup bersih dan saling
( debu dan serpihan epitel
membatu membersihkan rumah
kulit binatang )
d. Pasien dan keluarga memindahkan
- Menggunakan masker saat
kandang ternaknya
bekerja
e. Ayah pasien berhenti merokok
- Mengedukasi pasien dan
f. Kelurga pasien sering membuka
keluarga mengenai
jendela agar sirkulasi udara dan
pentingnya menjaga
pencahayaan menjadi baik
kebersihan di rumah untuk
.
mencegah kekambuhan
penyakit pasien
- Memindahkan kandang
ternak yang terletak
dibawah lantai rumah
pasien
- Mengedukasi pentingnya
sirkulasi udara dan ventilasi
di rumah dan tidak merokok
di dalam rumah
- Memberikan pengertian
pada anggota keluarga yang
lain untuk membantu pasien
membersihkan rumah

4. Aspek risiko internal Pasien Pasien mengerti mengenai cara


Konseling dan edukasi mencegah terjadinya kekambuhan
mengenai faktor pencetus penyakit.
yang dapat dihindari

Kunjungan Kedua
25 Desember 2017
1 Aspek Personal Pasien dan - Pasien dan keluarga semakin
- Konseling mengenai keluarga memahami mengenai gejala,
pemahaman mengenai penyebab, pencegahaan dan
gejala, penyebab, komplikasi asma
pencegahan dan kompilkasi - Pasien dan keluarga memahami
asma pentingnya menghindari faktor
- Mengedukasi kepada pasien pencetus
dan keluarga mengenai
pentingnya menghindari
faktor pencetus.

2 Aspek Klinis Pasien dan - asma pasien tidak berulang kembali


- Evaluasi jika pasien keluarga - memberikan terapi apabila keluhan
mengalami keluhan kembali kembali
- Pemeriksaan fisik
Farmakologi
Membrikan terapi pada pasien
apabila keluhan muncul
kembali
- Salbutamol 2 x 4 mg
- Ambroxol 3 x 15 mg
- Amoksisilin 3 x 250 mg
- Dexametason 3 x 0.5 mg
Non farmakologi
- Menghindari faktor pencetus

3 Aspek Psikososial Keluarga Pasien dan a. Pasien mengetahui faktor pencetus


dan Lingkungan keluarga yang dapat menyebabkan keluhan
- Konseling mengenai yang dialami pasien, dan mencegah
pentingnya mengetahui terjadinya serangan.
berbagai faktor pencetus b. Pasien selalu menggunakan
yang dapat mengakibatkan masker saat bekerja
keluhan yang dialami pasien c. Pasien dan keluarga menerapkan
- Konseling mengenai selalu pola hidup bersih dan saling
menggunakan masker saat membatu membersihkan rumah
bekerja d. Pasien dan keluarga memindahkan
- Mengevaluasi kebersihan kandang ternaknya
rumah dan tempat ternak e. Ayah pasien berhenti merokok
pasien seperti yang telah f. Kelurga pasien sering membuka
diedukasi sebelumnya jendela agar sirkulasi udara dan
- Memberi edukasi agar pencahayaan menjadi baik
seluruh anggota keluarga
ikut serta dalam menjaga
kebersihan rumah dan
lingkungan sekitar.
- Edukasi kepada suami
pasien mengenai bahaya
merokok dan berhenti
merokok
4. Aspek risiko internal Pasien Pasien mengerti mengenai cara
Konseling dan edukasi mencegah terjadinya kekambuhan
mengenai faktor pencetus yang penyakit.
dapat dihindari

Kunjungan Ketiga
07 Januari 2018
1 Aspek Personal Pasien dan Keluarga dan pasien semakin
- Pasien mengerti mengenai keluarga memahami bahwa penyakit pasien
gejala,penyebab, pencegahan akan timbul kembali jika pasien
dan kompilkasi asma terpapar oleh faktor pencetus alergi
- Pasien mengerti mengenai sehingga pasien dapat menghindari
cara mencegah terjadinya faktor pencetus tersebut. Penyakit
kekambuhan penyakit. pasien dapat menimbulkan komplikasi
2 Aspek Klinis Pasien dan - Asma pasien tidak berulang kembali
- Evaluasi jika pasien keluarga - Pasien menghindari faktor pencetus
mengalami keluhan kembali penyebab asma
- Pemeriksaan fisik - Jika keluhan berulang segera
Farmakologi - memeriksakan diri dan berobat ke
Non farmakologi puskesmas sukamerindu
- Menghindari faktor pencetus

3 Aspek Psikososial Keluarga Pasien dan a. Pasien mengetahui faktor


dan Lingkungan keluarga pencetus yang dapat
- Konseling mengenai menyebabkan keluhan yang
pentingnya mengetahui dialami pasien, dan mencegah
berbagai faktor pencetus terjadinya serangan.
yang dapat mengakibatkan b. Pasien selalu menggunakan
keluhan yang dialami pasien masker saat bekerja
- Konseling mengenai selalu c. Pasien dan keluarga
menggunakan masker saat menerapkan pola hidup bersih
bekerja dan saling membatu
- Mengevaluasi kebersihan membersihkan rumah
rumah dan pemindahan d. Pasien dan keluarga
tempat ternak pasien seperti memindahkan kandang
yang telah diedukasi ternaknya
sebelumnya e. Ayah pasien berhenti
- Memberi edukasi agar merokok
seluruh anggota keluarga f. Kelurga pasien sering
ikut serta dalam menjaga membuka jendela agar
kebersihan rumah dan sirkulasi udara dan
lingkungan sekitar. pencahayaan menjadi baik
- Edukasi kepada suami pasien
mengenai bahaya merokok
dan berhenti merokok
4. Aspek risiko internal Pasien Pasien mengerti mengenai cara
Konseling dan edukasi mencegah terjadinya kekambuhan
mengenai faktor pencetus yang penyakit.
dapat dihindari

Kunjungan Keempat
14 Januari 2018
1 Aspek Personal Pasien dan Keluarga dan pasien semakin
- Pasien mengerti mengenai keluarga memahami bahwa penyakit pasien
gejala,penyebab, pencegahan akan timbul kembali jika pasien
dan kompilkasi asma terpapar oleh faktor pencetus alergi
- Pasien mengerti mengenai sehingga pasien dapat menghindari
cara mencegah terjadinya faktor pencetus tersebut. Penyakit
kekambuhan penyakit. pasien dapat menimbulkan komplikasi
2 Aspek Klinis Pasien dan - Asma pasien tidak berulang kembali
- Evaluasi jika pasien keluarga - Pasien menghindari faktor pencetus
mengalami keluhan kembali penyebab asma
- Pemeriksaan fisik - Jika keluhan berulang segera
Farmakologi - memeriksakan diri dan berobat ke
Non farmakologi puskesmas sukamerindu
- Menghindari faktor pencetus

3 Aspek Psikososial Keluarga Pasien dan  Pasien mengetahui faktor pencetus


dan Lingkungan keluarga yang dapat menyebabkan keluhan
- Konseling mengenai yang dialami pasien, dan mencegah
pentingnya mengetahui terjadinya serangan.
berbagai faktor pencetus  Pasien selalu menggunakan masker
yang dapat mengakibatkan saat bekerja
keluhan yang dialami pasien  Pasien dan keluarga menerapkan
- Konseling mengenai selalu pola hidup bersih dan saling
menggunakan masker saat membatu membersihkan rumah
bekerja  Pasien dan keluarga memindahkan
- Mengevaluasi kebersihan kandang ternaknya
rumah dan pemindahan  Ayah pasien berhenti merokok
tempat ternak pasien seperti  Keluarga pasien sering membuka
yang telah diedukasi jendela agar sirkulasi udara dan
sebelumnya pencahayaan menjadi baik
- Memberi edukasi agar
seluruh anggota keluarga
ikut serta dalam menjaga
kebersihan rumah dan
lingkungan sekitar.
- Edukasi kepada suami pasien
mengenai bahaya merokok
dan berhenti merokok
4. Aspek risiko internal Pasien Pasien mengerti mengenai cara
Konseling dan edukasi mencegah terjadinya kekambuhan
mengenai faktor pencetus yang penyakit.
dapat dihindari

VI. TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI SAAT DI PUSKESMAS


DAN KEDATANGAN DI RUMAH PASIEN
Tanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, DIAGNOSIS
HOLISTIK DAN RENCANA SELANJUTNYA
Pertemuan Intervensi yang dilakukan :
pertama di - Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Puskesmas - Penegakan diagnosis
19 Desember - Edukasi dan konseling tentang penyakit yang dialami
2017 pasien
- Informed consent untuk rencana melakukan kunjungan
rumah
Hasil :
- Keluhan sesak nafas dan batuk berdahak.
- RR:26X/menit, Vesikuler+/+, whezing +/+ didiagnosis
sebagai asma bronkhial
- Pasien mendengarkan edukasi dan konseling serta bersedia
untuk menerapkannya
- Pasien dan keluarga setuju untuk dilakukan kunjungan ke
rumah pasien
Penatalaksanaan
Farmakologi :
- Salbutamol 2 x 4 mg (prn sesak)
- Ambroxol 3 x 15 mg
- Amoksisilin 3 x 250 mg (dihabiskan selama 5 hari)
- Dexametason 3 x 0.5 mg

Rencana selanjutnya
- Kunjungan rumah

Aspek Personal
- Konseling dan edukasi mengenai penyakit asma mulai dari definisi,
faktor resiko, gejala klinis, tatalaksana, dan komplikasi
- Memberi edukasi kepada pasien pentingnya menghindari faktor
pencetus dan menjaga kebersihan lingkungan
Aspek Klinik
- Mengevaluasi keluhan pasien
- Melakukan pemeriksaan fisik
Farmakologi :
- Salbutamol 2 x 4 mg
- Ambroxol 3 x 15 mg
- Amoksisilin 3 x 250 mg (dihabiskan selama 5 hari)
- Dexametason 3 x 0.5 mg
Non farmakologi
- Menyarankan pasien agar beristirahat dan tidak terlalu kelelahan
dalam bekerja
- Menyarankan pasien agar menghindari faktor pencetus
terjadinya serangan asma
- Menyarankan pasien agar menjaga kebersihan di rumah dan
lingkungan sekitar
Aspek psikososial keluarga dan lingkungan
- Konseling mengenai pentingnya mengetahui berbagai faktor pencetus
yang dapat mengakibatkan keluhan yang dialami pasien
Kedatangan I Intervensi yang dilakukan
ke rumah pasien Aspek personal
20 Desember - Konseling dan edukasi mengenai penyakit asma mulai dari
2017 definisi, faktor resiko, gejala klinis, tatalaksana, dan
komplikasi
- Mengedukasi kepada pasien dan keluarga mengenai
pentingnya menghindari faktor pencetus.
Aspek Klinis
- Mengevaluasi keluhan pasien
- Melakukan pemeriksaan fisik

Farmakologi
Melanjutkan terapi dari puskesmas:
- Salbutamol 2 x 4 mg
- Ambroxol 3 x 15 mg
- Amoksisilin 3 x 250 mg (dihabiskan selama 5 hari)
- Dexametason 3 x 0.5 mg
Non farmakologi
- Menyarankan pasien agar beristirahat dan tidak terlalu
kelelahan dalam bekerja
- Menyarankan pasien agar menghindari faktor pencetus
terjadinya serangan asma
- Menyarankan pasien agar menjaga kebersihan di rumah
dan lingkungan sekitar.

Aspek psikososial keluarga dan lingkungan


- Konseling mengenai pentingnya mengetahui berbagai
penyebab yang dapat mengakibatkan keluhan yang dialami
pasien
- Mengedukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan asma
yaitu dengan cara menghindari faktor pencetus tersebut ( debu
dan serpihan epitel kulit binatang )
- Menggunakan masker saat bekerja
- Mengedukasi pasien dan keluarga mengenai pentingnya
menjaga kebersihan di rumah untuk mencegah kekambuhan
penyakit pasien
- Memindahkan kandang ternak yang terletak dibawah lantai
rumah pasien
- Mengedukasi pentingnya sirkulasi udara dan ventilasi di
rumah dan tidak merokok di dalam rumah
- Memberikan pengertian pada anggota keluarga yang lain
untuk membantu pasien membersihkan rumah

Hasil
Aspek Personal
- Pasien dan keluarga mengerti mengenai asma dari definisi,
faktor resiko, gejala klinis, tatalaksana, dan komplikasi
- Pasien dan keluarga memahami pentingnya menghindari
faktor pencetus asma dan menjaga kebersihan
Aspek Klinik
- Keluhan pasien berkurang
- Pasien minum obat secara teratur sesuai dengan anjuran
- Mencegah komplikasi
Farmakologi :
Melanjutkan terapi dari puskesmas
- Salbutamol 2 x 4 mg
- Ambroxol 3 x 15 mg
- Amoksisilin 3 x 250 mg
- Dexametason 3 x 0.5 mg
Non farmakologi
- menyarankan pasien untuk beristirahat dirumah
- menghindari faktor pencetus terjadi serangan

Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan


- Pasien mengetahui faktor pencetus yang dapat menyebabkan
keluhan yang dialami pasien, dan mencegah terjadinya
serangan.
- Pasien selalu menggunakan masker saat bekerja
- Pasien dan keluarga menerapkan pola hidup bersih dan saling
membatu membersihkan rumah
- Pasien dan keluarga memindahkan kandang ternaknya
- Ayah pasien berhenti merokok
- Kelurga pasien sering membuka jendela agar sirkulasi udara
dan pencahayaan menjadi baik
VII. KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN
PERTAMA
Diagnosis holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama
Aspek personal :
Alasan : Sesak nafas sejak 1 hari yang lalu
kedatangan
Kekhawatiran : Sesak nafas yang memberat

Harapan : Sesak menghilang dan tidak timbul kembali


Persepsi : Sesak pasien disebabkan apabila pasien mengkonsumsi
es, kelelahan dan terpapar debu yang berlebihan.

Aspek klinik :
 Sesak nafas
 Batuk berdahak
Diagnosis kerja : Asma Bronkhial
Prognosis : Bonam
Aspek risiko internal :
Faktor Internal :
 Riwayat Asma dalam keluarga

 Aktivitas sehari-hari sering terpapar debu (penata rias & mengurusi hewan)

Aspek psikososial keluarga :


 Higenitas dari keluarga, pasien dan lingkungan sekitar yang kurang. Perabotan di
rumah pasien banyak yang berdebu, kasur bantal dan seprai jarang diganti dan
dijemur
 Hewan peliharaan (ayam) dikurung di bawah rumah pasien, sedangkan lantai
rumah papan.
 Suami pasien sering merokok di dalam rumah.
Derajat fungsional : 1 (Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari di
dalam dan diluar rumah)

Skor Kemampuan Keluarga dalam Penyelesaian Masalah dan Skor


Akhir yang Ingin di Capai
Coping
Coping
Hasil yang score akhir
No Kegiatan Sasaran Waktu score
diharapkan yang
awal
diharapkan
1. Konseling dan edukasi Pasien 3 minggu Pasien dan keluarga 3 5
mengenai penyakit dan mengerti mengenai
asma mulai dari keluarga asma dari definisi,
definisi, faktor resiko, faktor resiko, gejala
gejala klinis, klinis, tatalaksana, dan
tatalaksana, dan komplikasi
komplikasi
2. Memberi edukasi Pasien 3 minggu Pasien dan keluarga 3 5
kepada pasien dan dan memahami pentingnya
keluarga mengenai keluarga menghindari faktor
pentingnya pencetus asma dan
menghindari faktor menjaga kebersihan
pencetus dan menjaga
kebersihan rumah dan
lingkungan sekitar.
3. Edukasi kepada pasien Pasien 3 minggu Pasien dan keluarga 3 5
dan keluarga untuk dan sudah mengerti apabila
memeriksakan diri ke keluarga terdapat keluhan untuk
Puskesmas segera berobat dan jika
Sukamerindu jika keluhan bertambah
memiliki keluhan. berat pasien bersedia
untuk dirujuk.
4. Edukasi mengenai Pasien 3 Suami pasien 3 5
minggu
bahaya rokok dan berhenti merokok
keluarga
Persetujuan Pembimbing
Tanda tangan :

Nama Jelas : dr. Erlina Panca Putri


Tanggal : Desember 2017

BERKAS KELUARGA BINAAN


Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : UPTD Puskesmas Sukamerindu
No Berkas : 01/KedKomunitas/2017/FKIK/UNIB
No Rekam Medis : 1617
Nama Pembina : Rima Dramuslimah, S.Ked NPM: H1AP011047
Devi Devina Rizmi, S.Ked NPM:
Enda Pertiwi Sari, S. Ked NPM:

Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:


- Pasien dengan usia 33 tahun menderita asma bronkhial. Pasien belum mengerti
tentang faktor penyebab penyakit yang diderita pasien sehingga sangat perlu
disusun langkah-langkah bagi keluarga terkait penanganan kesehatan pasien
tersebut. Pasien dan keluarganya juga harus diberi tahu mengenai bagaimana
pola kebersihan di rumah dan lingkungan sekitar.
- Pasien bekerja sebagai penata rias sehingga sering terpapar debu dan sering
mengurus ternak (ayam) yang dikurung dibawah rumah pasien. Selain itu pasien
sering kelelahan akibat banyak mendapat panggilan merias dan menjadi tukang
cuci
- Bapak pasien dan anak laki-laki pasien menderita keluhan yang sama
- Suami pasien perokok

I. PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN KELUARGA

Life style :

1. Pasien bekerja sebagai penata rias dan


mengurusi ternak (ayam) sehingga
sering terpapar debu
2. Pasien jarang beristirahat dan banyak
bekerja sehingga sering merasa
kelelahan

Lingkungan
Psikososial
Perilaku kesehatan: ekonomi:
II. DIAGNOSIS KESEHATAN KELUARGA
Masalah Internal Keluarga :
Masalah Biologis :
 Pasien menderita asma bronkhial
 Usia 33 tahun
 Riwayat keluarga asma bronkhial
 Sering terpapar debu

Aspek psikososial keluarga : .


 Kurangnya pengetahuan pasien terhadap faktor pencetus terjadinya
serangan asma
 Bapak dan anak laki-laki pasien juga mengalami keluhan serupa
 Hewan peliharaan (ayam) di kurung dibawah lantai rumah pasien
 Lingkungan rumah pasien yang kurang bersih dan tidak rapi, serta
perabotan yang berdebu
 Suami pasien merokok di dalam rumah

Anda mungkin juga menyukai