Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK

ANALISIS ISI KONTEMPORER

GELOMBANG : I
ANGKATAN : 7
KELOMPOK : 4/I
NAMA PESERTA : 1.Tri Wahyuni
2. Ronal Edy Ginta Ginting
3. Hendy Nugroho
4. Muhammad Febriansyah
5. Rifanti Lestari Maimunah,
A.Md
TUTOR : Dr. Ali Hamdani, S.Hut., M.Pd

A. DESKRIPSI DAN IDENTIFIKASI ISU


1. Maraknya Penebangan Liar yang terjadi di Indonesia
Deforestasi atau penebangan hutan secara liar adalah kegiatan penebangan
pengangkutan dan penjualan kayu yang merupakan bentuk ancaman. Dahulu hutan
Indonesia kaya akan keragaman dan berbagai jenis populasi didalamnya akan tetapi
saat ini hutan di Indonesia menjadi hutan yang terancam di dunia akibat dari perusakan
hutan dengan menebang pohon secara liar. Banyak sekali contoh kasus penebangan
liar di Indonesia salah satu diantaranya ialah :
Penebangan hutan secara liar ini menimbulkan beberapa dampak antara lain hilangnya
kesuburan tanah, turunnya sumber daya air, punahnya keanekaragman hayati,
mengakibatkan banjir dan global warming
2. Penutupan lahan di Kawasan hutan yang semakin menurun
Merupakan perwujudan secara fisik (visual) dari vegetasi, benda alam, dan sensor
budaya yang ada di permukaan bumi tanpa memperhatikan kegiatan manusia terhadap
objek tersebut.Definisi tutupan lahan (land cover) ini sangat penting karena
penggunaannya yang kerap disamakan dengan istilah penggunaan lahan (land use).
Tutupan lahan dan penggunaan lahan memiliki beberapa perbedaan mendasar.
Menurut penjelasan, penggunaan lahan mengacu pada tujuan dari fungsi lahan,
misalnya tempat rekreasi, habitat satwa liar atau pertanian sedangkan tutupan lahan
mengacu pada kenampakan fisik permukaan bumi seperti badan air, bebatuan, lahan
terbangun, dan lain-lain.
Tutupan lahan di Kawasan Hutan, khususnya tutupan hutan, sangat dinamis dan dapat
berubah dengan cepat, di mana kondisi dan luas tutupan hutan saat ini semakin
menurun.

Tabel penutupan lahan Indonesia tahun 2020 (Ribu Ha)


Tabel sebaran penutupan lahan berhutan berdasarkan fungsi kawasan hutan

Tabel penutupan lahan berhutan pada 7 (tujuh) kelompok pulau/kepualauan besar


(Ribu Ha)
Tabel angka deforestasi indonesia tahun 2019-2020 (Ribu Ha)

Tabel angka deforestasi per fungsi kawasan tahun 2019-2020 (Ribu Ha)

Tabel angka deforestasi pada 7 (tujuh) kelompok pulau/kepulauan besar tahun 2019-2020
(Ribu Ha)
3. Sektor Kehutanan dalam Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan tantangan global yang berdampak besar pada kehidupan
manusia di seluruh dunia. Perubahan iklim saat ini telah menjadi isu penting, baik di
tingkat lokal, nasional maupun global, seiring dengan meningkatnya kesadaran bahwa
perubahan iklim berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi negaranegara tertentu,
khususnya di zona tropis seperti Indonesia.

Profil emisi gas rumah kaca nasional tahun 2000-2019

Profil emisi gas rumah kaca nasional tahun 2000-2018 (tanpa kehutanan dan
kebakaran gambut)
Tabel emisi gas rumah kaca tahun 2000-2019

Beberapa isu tersebut dianggap berpotensi menimbulkan AGHT (Ancaman, Gangguan,


Hambatan dan Tantangan).

B. Teknik Analisis Isu


Dari beberapa isu yana ada, kami melakukan beberapa teknik analisis isu untuk
menentukan isu mana yang akan lebih dibahas dan dicarikan solusinya. Teknik yang kami
gunakan adalah Teknik Tapisan dan Teknik Fishbone Diagram.
a. Teknik Tapisan Isu
Dari pemaparan di atas maka dapat dinyatakan bahwa isu adalah masalah yang terjadi.
Masalah tersebut harus segera ditangani agar tidak membahayakan publik. Dari beberapa
isu yang telah diajukan, kelompok kami melakukan teknik analisis isu tapisan untuk
menentukan Isu mana yang sangat penting untuk dicarikan solusinya.
Setelah memahami berbagai isu yang terjadi di masyarakat perlu dilakukan analisis untuk
memahami bagaimana isu tersebut secara utuh dan kemudian dicarikan beberapa solusi
pemecahan isu. Dalam penentuan isu yang akan dibahas dilakukan analisis dengan alat
bantu penetapan Isu yang terdiri dari Aktual artinya isu yang dibahas merupakan isu yang
masih hangat diperbincangkan. Kekhalayakan yang artinya Isu tersebut menyangkut hajat
hidup orang banyak. Problematik yang artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks sehingga perlu dicarikan solisinya. Kelayakan yang artinya isu tersebut relevan,
realistis, masuk akal dan perlu dicarikan pemecahan masalahnya.

Faktor
No. Isu Jumlah Prioritas
A P K L
Maraknya Penebangan Liar yang
1 terjadi di Indonesia 5 4 3 4 16 III
Penutupan lahan di Kawasan
2 hutan yang semakin menurun 5 5 5 4 19 I
Sektor Kehutanan dalam Adaptasi
3 dan Mitigasi Perubahan Iklim 5 4 4 4 17 II
Keterangan :
5 = sangat actual/kekhalayakan/problematic/layak
4 = actual/kekhalayakan/problematic/layak
3 = cukup actual/kekhalayakan/problematic/layak
2 = kurang actual/kekhalayakan/problematic/layak
1 = tidak actual/kekhalayakan/problematic/layak.

Berdasarkan tabel diatas bahwa isu yang terpilih dan yang akan dibahas lebih mendalam
yaitu isu penutupan lahan di Kawasan hutan yang semakin menurun. Indonesia sebagai
Negara tropis dengan salah satu jumlah hutan terbesar yang berfungsi sebagai paru paru
dunia. Apabila penutupan lahan semakin menurun akan mengurangi fungsi hutan sebagai
paru-paru dunia dan menimbulkan dampak yang semakin meluas dan mengancam
kehidupan manusia di bumi.

b. Teknik Fishbone
Dari sejumlah isu yang telah dianalisis melalui teknik Tapisan dengan dibantu kriteria AKPK,
selanjutnya dilakukan analisis mendalam dengan teknik Fishbone. Fishbone diagram
digunakan ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama
ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas. Analisis tersebut dapat
digambarkan pada diagram seperti berikut:

Penyebab Akibat

Surroundings System

Pengembangan sector Masih timber oriented


lain

Alih fungsi Lahan


Pertumbuhan
penduduk

Meningkatnya
Kurangnya kepedulian Kualitas SDM tidak deforestasi dan
masyarakat tentang Kawasan memadai degradasi Kawasan
hutan hutan

Pemahaman Penegakkan hukum


masyarakat tentang yang tidak tegas
poenggunaan Kawasan
hutan

Skill Suplier

D. Strategi Penyelesaian Isu


Tutupan lahan di Kawasan Hutan, khususnya tutupan hutan, sangat dinamis dan
dapat berubah dengan cepat, di mana kondisi dan luas tutupan hutan saat ini
semakin menurun.
Beberapa hal penyebabnya antara lain:
- konversi Kawasan Hutan untuk pengembangan sektor lain;
- pengelolaan hutan yang tidak lestari;
- penebangan liar;
- kegiatan pertambangan;
- perambahan ;
- kebakaran hutan dan lahan;
- ketidakefektifan kegiatan reboisasi dan penghijauan
Akibat : Penutupan lahan di Kawasan hutan yang semakin menurun terjadinya
degradasi dan deforestasi hutan.
Untuk mengatasi kondisi tersebut diperlukan :
- perubahan tata kelola hutan ke arah yang lebih baik, termasuk dalam hal
pemantauan sumber daya hutan;
- penggunaan informasi geospasial tematik lingkungan hidup dan kehutanan
dalam mendukung kebijakan Satu Peta (One Map Policy);
- kepastian hukum Kawasan Hutan.

Anda mungkin juga menyukai