Anda di halaman 1dari 5

BING4318

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.2 (2021.1)

Teori dan Masalah Penerjemahan


BING4318

No. Soal Skor


1. a. Masalah penerjemahan dapat muncul akibat pertemuan dua bahasa dan budaya. Oleh 30
karena itu, masalah penerjemahan dapat muncul pada tataran leksikal, frasal, gramatikal,
tekstual, dan pragmatis. Jelaskan masalah yang muncul dari penerjemahan istilah yang
dicetak tebal pada data berikut ini.

Bahasa Sumber Bahasa Sasaran


Mariam had never before worn a burqa. Mariam belum pernah mengenakan burqa.
Rasheed had to help her put on it. The Rasheed harus menolongnya. Kerudung
padded headpiece felt tight and heavy on yang berlapis tebal terasa ketat dan berat
her skull, and it was strange seeing the di atas tempurung kepalanya dan sangat
world through a mesh screen. She practices aneh rasanya melihat dunia dari balik
walking around her room in it and kept lubang-lubang kasa. Dia berlatih berjalan
stepping on the hem and stumbling. The di sekeliling ruangan dan senantiasa
loss of peripheral vision was unnerving, tersandung atau menginjak ujung burqa.
and she did not like the suffocating way the Keterbatasan pandangan membuat
pleated cloth kept pressing against her Mariam kesal, dan dia tidak menyukai
mouth. kesulitannya bernapas akibat lipitan kain
terus menerus menekan mulutnya.

(Hosseini, 2007)

b. Sebutkan lima langkah yang harus ditempuh pada proses pascapenerjemahan dengan
menggunakan data berupa penerjemahan satu paragraf di bawah ini. Jelaskan
pascapenerjemahan yang membuat paragraf dalam teks bahasa sumber (kolom kiri)
diterjemahkan menjadi paragraf teks bahasa sasaran (kolom kanan) sebagai terjemahan
akhir.

Bahasa Sumber Bahasa Sasaran


Kajian dalam penelitian ini menyangkut This study investigates legal norms aspect
kajian terhadap norma hukum sehingga of this matter and therefore, it is classified
penelitian ini dikelompokan dalam tipe into normative legal study. The norms that
penelitian hukum normatif. Norma yang are the objects of the study include the
menjadi obyek kajiannya, meliputi constitution, laws, government regulations,
undang-undang dasar, undang-undang, regional regulations, and others. The
peraturan pemerintah, peraturan daerah, approaches used in this study are statute
dan lain-lain. Pendekatan yang approach and conceptual approach so as
digunakan dalam kajian ini adalah to know the consistency and accordance
pendekatan undang-undang (statute of one law with another law or one law
approach), pendekatan konsetual with the Constitution.
(conceptual approach) yang tujuannya
adalah untuk mengetahui konsistensi
dan kesesuaian antara satu undang-
undang dengan undang-undang lain
atau antara undang-undang dengan
Undang-Undang Dasar (Parwata and
Sudantra, 2019)

1 dari 5
BING4318

2. a. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dua metode penerjemahan berikut: 20


(1) Metode Penerjemahan Harfiah
(2) Metode Penerjemahan Bebas

b. Jelaskan secara ringkas prosedur penerjemahan yang diterapkan pada tiga data dicetak
tebal pada berikut ini.

No Bahasa Sumber Bahasa Sasaran Prosedur Penerjemahan


dan Penjelasan
1 It happened on a Peristiwa itu terjadi pada ……………………………
Thursday. It must have, suatu Kamis. Tentunya ……………………………
because Mariam begitu, karena Mariam ……………………………
remembered that she had ingat bahwa dia sibuk ……………………………
restless and bekerja setiap hari itu, ……………………………
preoccupied that day, seperti yang biasa …………………………….
the way she was only on dilakukannya setiap
Thursdays, the day when Kamis, hari kunjungan Jalil
Jalili visited her at the ke kolba.
kolba (Hosseini, 2007)
2 It was true. Mariam didn’t Memang benar. Mariam ……………………………
remember. And though tidak bisa mengingatnya. ……………………………
she would live the first Dan, meskipun sepanjang ……………………………
fifteen years of her life lima belas tahun pertama ……………………………
within walking distance kehidupannya Mariam bisa ……………………………
Herat, Mariam would dengan mudah berjalan …………………………….
never see this storied kaki ke Herat, dia tidak
tree. (Hosseini, 2007) akan pernah melihat
pohon yang ada dalam
cerita itu.

2 dari 5
BING4318

3. Identifikasi kesalahan dalam penerjemahan pada bagian yang dicetak tebal dan jelaskan 25
masing-masing kesalahan pada nomor 1-5 dengan memilih satu dari lima kriteria berikut ini.
1. Pembalikan makna (inversion of meaning)
2. Penghilangan (omission)
3. Penambahan (additional)
4. Penyimpangan makna (deviation)
5. Perubahan makna (modification)

No Bahasa Sumber Bahasa Sasaran Jenis Kesalahan dan


Penjelasan
1 Perkembangan sistem subak The development of subak
sebagai sistem irigasi yang system as an irrigation
berada di bawah pengaruh system that was under the
raja-raja, menyebabkan influence of kings, caused it
sistem irigasi subak to carry out organizational
melakukan aktivitas activities as an institution.
organisasi sebagai suatu
lembaga adat.

2 Setelah kemerdekaan, After the independence,


semula subak diatur dalam subak was originally
Peraturan Daerah Provinsi regulated in the Regional
Bali Nomor 2 Tahun 1972 Regulation of Bali Province
tentang Irigasi Daerah Number 2 Year 1972 about
Provinsi Bali Managing Regional
Irrigation of Bali Province
3 Terlepas dari perbedaan Apart from these different
sudut pandang tersebut, points of view, it is
tidak dapat disangkal bahwa undeniable that subak is a
subak adalah warisan qualified Balinese cultural
budaya Bali yang bernilai heritage.
tinggi.

4 Di samping untuk This motivation is also to


menghindari klaim dari avoid claims from other
negara lain terhadap budaya countries on Indonesian
Indonesia seperti yang terjadi culture as happened to batik
terhadap batik yang diklaim which was once claimed by
oleh Malaysia sebagai Malaysia as their heritage
budaya negaranya (Rani, (Rani, 2014: 10)
2014:10)

5 Keberadaan subak sebagai Subak, as a traditional


sistem irigasi tradisional di irrigation system in Bali,
Bali sudah ada sejak has not existed for
berabad-abad. centuries.

(Parwata dan Sudantra, 2018)

4. Perhatikan teks bahasa Inggris dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Jelaskan mengapa 25
anotasi perlu diberikan pada masing-masing istilah dalam bentuk kata/frasa yang dicetak tebal
pada nomor 1-5 berikut ini. Sumber anotasi dapat berupa keyakinan penerjemah, budaya (baik
budaya bahasa sumber maupun budaya bahasa sasaran), dan referensi seperti buku,
ensiklopedia, kamus, film, serta bahan cetak dan noncetak lainnya.

3 dari 5
BING4318

Teks Bahasa Inggris


Because of its proximity to Indonesia and other countries to the north, the risk of plant and animal
pests arriving is often considered high. It has been estimated for example, that a single incidence
of (1) foot and mouth disease would cost Australia immediately $8 billion and 37,000 jobs
would be lost, and eradication would cost another $6 million per day (Munro, 2007). (2) Feral
pigs and water buffalo are common along the north coast and if foot and mouth became
established in the feral herds, eradication would take a long time if indeed it were possible.
Government responsibility to manage biosecurity in Northern Australia is under the control of a
department in the federal Australian Government in Canberra, called the Australian Quarantine
and Inspection Service (AQIS) which sits within the Department of Agriculture, Fisheries and
Forestry. Within AQIS there is a small department called the Northern Australian Quarantine
Service (NAQS) which is involved in border activities, scientific surveys, monitoring, and public
awareness working with Aboriginal people across the top end of Australia. NAQS is involved in
detecting pests through surveys and reporting, but not in community level management of plant
pests. When a plant pest is found, NAQS notifies the Office of the (3) Chief Plant Protection
Officer in Canberra. OCCPO then notifies the states, and the state agencies take over.
Knowledge comes from place and relates people to place in their everyday lives in what Karetji
(2007) calls a ‘bounded rationality’. When it is abstracted and generalized, as in a government
database of pest species, it loses some of its connectedness, its accountability and its local
usefulness.
Aboriginal knowledge is owned. People with rights to land have rights to tell its stories. The right
people must tell the story, it is not free for everyone to tell, but owners can give permission for
their stories to be used by others under particular conditions. (4) Traditional laws and
acceptable practices that govern knowledge use are local and need to be understood and
negotiated at the local level. They often work in quite different ways from Australian laws
covering intellectual property.
(5) Aboriginal knowledge is collective. It is owned and performed by groups of people, and
embedded in languages, social practices, structures, and performance traditions, as well as in
the physical features of their land, its species, and other ‘natural’ phenomena. Social groupings
are constituted through shared knowledge, and Aboriginal identity depends as much upon
practices of exclusion – ‘I am who I am because I know what you don’t know’ – as it does upon
sharing and inclusion. (Christie, 2007).

Teks Bahasa Indonesia

Karena kedekatan jaraknya dengan Indonesia dan negara-negara lain di bagian utara, resiko
akan sampainya hama penyakit tanaman dan hewan di Australia, bisa dikatakan cukup tinggi.
Hal ini sudah diperkirakan, sebagai contoh, (1) penyakit yang menyerang mulut dan kaki
membuat pemerintah Australia mengeluarkan dana hingga $ 8 milyar dan sebanyak 37.000
pekerjaan akan hilang, dan proses pembasmian menelan biaya sebesar $ 6 juta per hari (Munro,
2007). Jenis (2) babi hutan dan jenis kerbau pembajak merupakan binatang yang banyak
terdapat di wilayah pesisir Australia Utara dan jika penyakit kaki dan mulut ini makin
berkembang, proses pembasmian akan membutuhkan waktu yang cukup panjang juga, jika
benar-benar ini dapat dilaksanakan.

Tanggung jawab dari pemerintah untuk menangani ketahanan hayati di wilayah Australia Utara
berada di bawah sebuah departemen dari pemerintah federal Australia, yang disebut dengan
AQIS (Australian Quarantine and Inspection Service) yang berada antara Departemen Pertanian,
Perikananan dan Kehutanan. Dalam AQIS, ada sebuah bagian yang disebut NAQS (Nothern
Australian Quarantine Service) yang mencakup kegiatan penelitian ilmiah, pengawasan, dan
kesadaran masyarakat. Bersama dengan orang Aborigin, NAQS mengadakan pemeriksaan di
daerah perbatasan, penelitian dan melaporkan bagaimana penyebaran hama dan penyakit
tanaman di wilayah Australia utara, tetapi tidak terlibat sampai di tingkat masyarakat dalam
manajemen pengelolaan hama dan penyakit tanaman. Ketika jenis hama di temukan, NAQS
melaporkan pada (3) Kepala Balai Perlindungan Tanaman di Canberra. OCCPO kemudian
berkoordinasi dengan negara bagian untuk kemudian mengambil alih masalah.

4 dari 5
BING4318

Ilmu pengetahuan datang dari suatu tempat dan secara erat menghubungkan manusia dengan
tempat dimana mereka tinggal yang menurut Karetji (2007) hal itu disebut ‘rasionalitas terbatas’.
Ketika pengetahuan itu ingin di generalisir, contohnya pengetahuan spesies hama yang dijadikan
database oleh pemerintah, data itu kehilangan hubungannya dengan data yang lain, kehilangan
akuntabilitasnya dan kehilangan fungsi lokalnya.

Ilmu pengetahuan orang aborigin dimiliki oleh sekelompok orang. Mereka yang memiliki tanah
mempunyai hak untuk bercerita tentang cerita mereka. Tidak semua orang dapat bercerita,
hanya orang yang tepat yang dapat melakukannya. Namun mereka yang mempunyai hak dapat
memberikan ijin kepada yang lain untuk menggunakan cerita mereka dengan syarat-syarat
tertentu. (4) Hukum-hukum tradisional dan praktik-praktik yang diterima masyarakat adalah
pengetahuan lokal yang perlu dimengerti dan dinegosiasikan pada tingkat lokal. Hukum-hukum
tersebut sangat berbeda dengan hukum-hukum Australia tentang kekayaan intelektual.

(5) Ilmu pengetahuan orang aborigin bersifat kolektif yang dimiliki dan ditampilkan oleh
sekelompok orang, melekat dalam bahasa, praktik-praktik sosial, struktur sosial, tradisi, dan juga
dalam bentuk-bentuk fisik tanah mereka beserta spesiesnya serta fenomena alam lainnya.
Pengelompokkan sosial dibangun berdasarkan pembagian pengetahuan, dan identitas aborigin
banyak tergantung pada praktik eksklusifitas-saya berbeda dengan anda karena saya tahu apa
yang anda tidak tahu-sebanyak pada praktik pembagian dan inklusifitas.

Skor Total 100

5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai