Anda di halaman 1dari 29

BUKU PANDUAN

PRAKTIK PROFESI

DEPARTEMEN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT dan KRITIS

NAMA :
NIM :

PROGRAM PROFESI
PROGRAM STUDI NERS
UNIVERSITAS WIDYA NUSANTARA PALU
2022
PEDOMAN PRAKTIK PROFESI
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT dan KRITIS

A. DESKRIPSI MATA KULIAH


Praktek Profesi Keperawatan gawat darurat merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan
keperawatan, memberikan pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi
advokasi pada klien, membuat kepautusan legal dan etik serta
menggunakan salah satu referensi dari hasil penelitian yang berkaitan
dengan keadaan gawat darurat.
Pelayanan profesional yang berdasarkan pada ilmu keperawatan gawat
darurat dan teknik keperawatan gawat darurat yang berbentuk pelayanan
secara komprehensif (bio-psiko-sosio-kultural) ditujukan pada klien
dengan atau yang cenderung mengalami gangguan fisiologi serta dengan
atau tanpa gangguan struktur akibat trauma.
Pelaksanaan pelayanan keperawatan gawat darurat berdasar pada
sintesa konsep dan prinsip ilmu keperawatan gawat darurat melalui
penerapan ilmu dan teknologi keperawatan ke dalam bentuk asuhan
keperawatan klien yang mengalami perubahan fisik dengan gangguan
struktur dan atau tanpa gangguan struktur pada berbagai sistem tubuh.
Proses pembelajaran yang dilaksanakan adalah pengalaman belajar
klinik.
Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat mencakup asuhan
keperawatan dalam konteks keluarga pada klien dengan berbagai tingkat
usia yang mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat
gangguan salah satu sistem (organ) ataupun beberapa sistem (organ)
tubuhnya dalam keadaan gawat darurat.

B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat,
mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan gawat
darurat dan keperawatan kritis pada klien dewasa dan anak yang
mengalami berbagai perubahan fisiologis dengan atau tanpa gangguan
struktur pada berbagai sistem organ tubuh (sistem pencernaan,
perkemihan, endokrin, persarafan, muskuloskeletal, kelainan darah,
penyakit infeksi, pernafasan, kardiovaskuler) dengan mengaplikasikan
ilmu keperawatan dan medis dengan berbagai ilmu terapan lain yang
terkait.

C. SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN


Setelah mengikuti Praktek Profesi Keperawatan Gawat Darurat,
mahasiswa diharapkan mampu:
1. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan
keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam
kegawatdaruratan
2. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja
tim
3. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif
bertanggung jawab
4. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah
klien berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat akibat
gangguan:
a. Termoregulasi : trauma kapitis
b. Oksigenasi: infark miokard, gagal nafas, trauma thoraks
c. Pemenuhan kebutuhan cairan & elektrolit: DM dengan
ketoasidosis, krisis tiroid, syok, perdarahan, luka bakar
d. Keamanan fisik: keracunan dan sengatan binatang berbisa
e. Aktifitas : fraktur, dislokasi
5. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan
legal pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam
kegawatdarurat
6. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan klien dengan berbagai tingkat usia dalam
kegawatdaruratan
7. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai
dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar
pelayanan yang diberikan efisien dan efektif pada klien dengan
berbagai tingkat usia dalam keadaan gawatdarurat:
resusitasi/RJP/BHD.
D. Daftar Kompetensi Kasus
Daftar kompetensi kasus setiap departemen disusun berdasarkan
penyakit atau problem kesehatan terbanyak di Indonesia. Kasus-kasus yang
diarsir adalah kasus-kasus minimal yang harus dikuasai mahasiswa.
1. Critical Illness
Cases (Daftar Kasus)
Kompetensi Wajib
Ruang ICVU
Acute myocardial infarction (infark miokardium akut)
Congestive heart failure/pulmonary edema (gagal jantung kongestif/edema
pulmoner)
Hypertensive Heart Disease (HHD)
Dysrhithmias and conduction disturbance (gangguan konduksi jantung dan
disritmia)
Cardiac arrest (henti jantung)
Cardiogenic shock (Syok kardiogenik)
Ruang ICU
Stroke Hemoragic
Head Injury (cedera kepala)
Sroke non hemoragic
Care of the patient after intracranial surgery (Perawatan pasien post operasi
intracranial)
Diabetic ketoacidosis (ketoasidosis diabetic)
Hyperglikemia
Shock
Luka Bakar
Chest trauma (trauma dada)
Respiratory failure (gagal nafas)
Caring for patient with mechanical ventilation (pasien yang terpasang
ventilasi mekanik)
Caring for patient with acid-base imbalances (pasien dengan
ketidakseimbangan asam basa)
Care of the patient after intracranial surgery (Perawatan pasien post operasi
intracranial)
Care of the patient after intracranial surgery (Perawatan pasien post operasi
intracranial)
Fluid and electrolyte disturbance (ketidakseimbangai cairan dan elektrolit)
Trauma abdomen
Trauma Pelvis (pilihan)
Ruang IGD
Spinal cord injury (cedera tulang belakang)
Status epilepticus (epilepsi)
Tetanus
Fraktur
Trauma Servikal (Pilihan)
Trauma Capitis
Strain dan sprain
Syndrom kompartemen (pilihan)
Gastrointestinal bleeding (perdarahan gastrointestinal)
chest pain (nyeri dada)
Acute renal failure (gagal ginjal akut)
Gigitan serangga
Gigitan Hewan
Chronic renal failure (gagal ginjal kronis)
Keracunan Obat/ makanan
Trauma abdomen
Asma
Trauma thoraks
Kompetensi Pilihan
Ruang ICVCU
Acute infective endocarditis (endokarditis infektif akut)
Acute pericarditis (perikarditis akut)
Cardiac trauma (trauma jantung)
Acute cardiac tamponade (tamponade jantung akut)
Hypertensive crisis (krisis hipertensi)
ALI (Acute Limb Iskemik)
Coronary heart disease
Valvular heart disease (Penyakit katup jantung)
Myocarditis
Post cardiac cath (Post kateterisasi jantung)
Pos cardiac surgery (Post operasi jantung)
Caring for patient undergoing thrombolysis (Perawatan pasien trombolisis)
Ruang ICU
Pneumonia
Sepsis
Gagal Ginjal
Trauma
Meningitis
Tetanus
Epilepsi
Ruang IGD
Tamponade jantung
Pneumothorax (hilangkan)
Simple Pneumothorax(hilangkan)
Kejang
Multiple trauma
Fail chest
Angina pectoris
Infark miokard akut
Diare dengan dehidrasi sedang-berat
Hipoglikemia
DSS
Tenggelam
Luka Tembak

E. Daftar Kompetensi Skill/Keterampilan


Daftar kompetensi skill merupakan keterampilan klinis yang harus
dikuasai disesuaikan dengan jenis keterampilan dan kompetensi
keterampilan bagi seorang ners. Adapun tingkat pencapaian kompetensi
keterampilan klinis dibagi dalam empat tingkat sebagai berikut:
1. Teori
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan yang meliputi prinsip,
indikasi, kontraindikasi, resiko dan komplikasi tentang suatu tindakan
atau ketrampilan klinis.
2. Melihat atau Mendemonstrasikan
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan tentang suatu tindakan
atau keterampilan klinis dan pernah melihat serta mampu
mendemonstrasikan.
3. Melakukan atau Menerapkan
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan tentang suatu tindakan
atau keterampilan klinis dan dapat melakukan tindakan tersebut
beberapa kali dengan bimbingan atau supervisi.
4. Rutin
Mahasiswa menguasai dasar teori/pengetahuan tentang suatu tindakan
atau ketrampilan klinis dan berpengalaman (rutin) dalam melakukan
tindakan tersebut.

Level of expected
SKILLS ability
1 2 3 4
ICVCU
Pengkajian Sistem Kardiovaskuler
EKG & Interpretasi EKG
Pemberian obat
Defibrillation (External)
Pemberian terapi oksigen
Resusitasi Jantung
Cardiac care (Perawatan jantung)
Bed rest care (Perawatan bed rest)
Bladder training
Manajemen cairan & elektrolit
Pengaturan posisi
ICU
Glasgow Coma Scale
Pemeriksaan sistem motoric
Pemeriksaan sensorik
Pengkajian abdomen
Fluid balance (Keseimbangan cairan)
Perawatan pasien dengan ventilator
Pemberian terapi oksigen
Insersi Jalan Napas Orofaringeal
Suction
Pemberian Nebulizer
Fisioterapi dada
Perawatan WSD
Monitor Tekanan Intra Kranial
Pemberian nutrisi enteral
Irigasi: Saluran makan
Pemasangan NGT
Tranfusi darah
Manajemen demam
Manajemen jalan napas
Resusitasi Jantung
Pemeriksaan AGD
Latihan ROM
IGD
Heacting
Balut & bidai
RJP
EKG
Terapi intravena
Pemberian obat
Triase
Needle decompression
Control servikal
Pembebasan jalan nafas
Oclusive dressing

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN KLINIK


Kegiatan pembelajaran klinik pada departemen gawat darurat
terbagi dalam dua bagian, yaitu area keperawatan kritis (critical care
nursing) dan keperawatan gawat darurat (emergency nursing). Dimana
tiap-tiap bagian tersebut mempunyai karakteristik tersendiri.
1. Metode Pembelajaran Klinik.
No Kegiatan Keterangan
1 BST Proses bimbingan yang dilakukan disamping tempat
tidur klien dengan mempelajari klien terhadap
asuhan keperawatan yang dibutuhkan oleh
klien.dilakukan minimal 3 kali selama stase berjalan
2 Presentasi Kegiatan presentasi bertujuan untuk pemecahan
kasus/ case masalah dimana peserta didik melakukan pengkajian
repot secara mendalam dan menyeluruh mengenai masalah
klinik yang mendasari para perencanaan pelaksanaan
dan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan.
Kasus yang dipresentasikan adalah kasus yang sudah
disupervisi dan disetujui oleh preseptor akademik
dan lahan. Dilakukan 6 kali selama stase berjalan
3 Pre dan Post Pre Dan Post Conference dilaksanakan pada saat
Conference bimbingan dengan kasus binaan yang telah diberikan
preceptor rumah sakit. Dilakukan 6 kali selama stase
berjalan
4 Tutorial Mendiskusikan kasus kelolaan yang telah disepakati
oleh preceptor lahan maupun institusi. Preceptor
lahan dan institusi berperan sebagai tutor, dilakukan
Dilakukan 1 kali selama stase berjalan (Kasus
Seminar)
5 Problem Menyelesaikan masalah keperawatan sesuai dengan
Solving for materi dan kasus yang sudah disepakati preceptor
Better Health lahan dengan mengoptimalkan sumber daya yang
(PSBH) ada. 1 kali selama stase berjalan (Kasus Seminar)
6 Demonstasi Peserta didik menyelesaikan masalah klien dengan
mendemonstrasikan pendekatan proses keperawatan
yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi, Dilakukan
1 kali selama stase berjalan (Ujian Akhir stase)
7 Seminar Seminar diikuti oleh semua mahasiswa yang stase di
bagian/departemen yang sama pada satu siklus.
Kegiatan seminar dilaksanakan dengan tujuan
membahas penyakit yang diderita klien serta
membahas berbagai alternatif penatalaksanaannya,
khususnya dalam perspektif keperawatannya.
Dilakukan pada minggu ke 6 stase berjalan
8 Ujian Akhir Ujian akhir stase dilaksanakan sekali pada akhir
Stase departemen/ stase. Dilakukan di Minggu ke 5/ 6
stase berjalan.

2. Metode Evaluasi Klinik


No Kegiatan Keterangan
1 Log book Peserta didik dinilai oleh preceptor lahan dan
institusi sesuai dengan kompetensi klinik yang harus
dicapai oleh peserta didik
2 Direct Metode ini dilakukan melalui pengamatan langsung
Observasion yang dilakukan CI/mentor atau preseptor kepada
al of mahasiswa saat melakukan tindakan keperawatan
Preocedure atau memberikan asuhan keperawatan kepada klien
Skill (DOPS) di lahan praktik
3 Mini Evaluasi ini bertujuan untuk menilai kemampuan
Clinical peserta didik dalam melakukan pengkajian secara
Evaluation komprehensif kepada pasien. Unsur yang dinilai
Exercise meliputi; keterampilan komunikasi efektif,
(MINI- keterampilan pemeriksaan fisik, profesionalisme
CEX) keperawatan, dan pengetahuan.
4 Portofolio Bertujuan terhadap berbagai hasil kerja peseta didik
yang merepresentasikan kompetensi, kemajuan
belajar, dan prestasi secara keseluruhan selama
menempuh pendidikan profesi ners
5 Objective Merupakan suatu pengujian/penilaian berbasis
Structured kinerja yang digunakan untuk mengukur kompetensi
Clinical klinik mahasiswa. Selama pelaksanaan ujian,
Examination mahasiswa diamati dan dievaluasi melalui
(OSCE) serangkaian station/stase yang terdiri dari kegiatan
anamnesis, pemeriksaan fisik, penetapan diagnosis,
pemberian tindakan keperawatan, dan penyusunan
dokumentasi keperawatan
6 Student Oral Metode analisis kasus yang dilakukan melalui tes
Case lisan dan diukur secara objektif. Tujuan SOCA ini
Analysis adalah untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam
(SOCA) menganalisis suatu kasus klinis berdasarkan konsep
yang komprehensif
7 Kasus Kemampuan analisis, sintesis, dan evaluasi
lengkap mahasiswa juga dilakukan melalui pemberian
deskripsi kasus singkat maupun kasus lengkap dari
satu klien dengan gangguan tertentu.Pemberian
kasus singkat dan lengkap ini dapat dilakukan dalam
sesi ujian atau sesi bimbingan tutorial.

3. Penilaian
Penilaian mahasiswa pada departemen Gawat Darurat
menggabungkan dua komponen utama, yaitu: Komponen proses (80%)
dan Ujian Akhir Stase (20%) Yang termasuk dalam nilai proses adalah:
No Nama Kegiatan Bobot (a) Hasil
1 Log book 10%
2 Direct Observasional of Preocedure Skill 10%
(DOPS)
3 Mini Clinical Evaluation Exercise 10%
(MINI- CEX)
4 Portofolio 5%
5 Objective Structured Clinical 20%
Examination (OSCE)
6 Student Oral Case Analysis (SOCA) 10%
7 Kasus lengkap 10%
8 Sikap 15%
9 Kehadiran 10%

4. Hasil Penilaian
No Nilai Absolut Angka Mutu Huruf Mutu
1 86-100 4,00 A
2 82-85 3,75 A-
3 78-81 3,50 B+
4 74-77 3,00 B
5 70-73 2,75 B-
6 66-69 2,50 C+
7 62-65 2,00 C
8 58-61 1,50 C-
9 54-57 1,00 D
10 0-53 0,00 E
-
G. JUMLAH MAHASISWA
Jumlah Mahasiswa STIKes Widya Nusantara Palu Praktek Profesi
Keperawatan Gawat Darurat (terlampir)

H. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat Mahasiswa STIKes Widya Nusantara Palu Praktik Profesi
Keperawatan Gawat Darurat (terlampir)
2. Waktu Praktik
Pelaksanaan Praktik Profesi Keperawatan Gawat Darurat STIKes
Widya Nusantara Palu (terlampir).
I. PEMBIMBING PRAKTIK
Daftar preceptor institusi STIKes Widya Nusantara Palu, Praktek Profesi
Keperawatan Gawat Darurat (terlampir).

J. Tata Tertib
1. Kehadiran mahasiswa adalah 100%.
2. Mahasiswa yang datang terlambat maupun meninggalkan jam praktik
wajib memperpanjang jam praktik sesuai dengan jam keterlambatan
maupun kekurangan jam praktik.
3. Mahasiswa yang akan meninggalkan jam praktik wajib lapor kepada
pembimbing yang bersangkutan.
4. Mahasiswa wajib mengumpulkan laporan sesuai jadwal, apabila
terlambat nilai akan dikurangi 1 poin nilai laporan setiap hari
keterlambatan.
5. Sanksi bagi mahasiswa yang tidak ikut praktik:
 Sakit mengganti 1 hari
 Izin mengganti 2 hari
 Alfa (tidak ada keterangan) mengganti 3 hari
6. Selama praktik mahasiswa wajib mengenakan seragam profesi, bersih,
rapi, sopan beserta identitasnya. Identitas diletakkan di mana orang
lain dengan mudah mengenalinya. Menggunakan sepatu tertutup
(pantofel dengan hak 2-3 cm atau kets). Tidak mengenakan perhiasan
yang berlebihan. Sanksi akan diberikan bila terjadi pelanggaran pada
poin-poin tersebut dengan meminta mahasiswa pulang dan menambah
waktu praktik di hari yang lain.
7. Membawa nursing kit selama praktik.
8. Mengisi presensi yang ada di buku panduan dengan diketahui oleh
pembimbing.
9. Berdiskusi dan atau berkonsultasi dengan pembimbing bila
mengalami kesulitan dalam pelaksanaan praktik dapat dilakukan
selama dan di luar waktu praktik pada jam kerja.
10. Kontrak waktu dengan pembimbing paling lambat sehari sebelum
kegiatan agar kegiatan tersebut dapat dihadiri dan dinilai.
11. Selama praktik, preceptor berhak untuk menegur atau tidak
meluluskan mahasiswa yang bertindak tidak profesional dalam sikap,
kognitif, dan psikomotor.

K. Penugasan Mahasiswa
Bentuk penugasan mahasiswa praktik profesi ners selama stase
keparawatan gawat darurat dan kritis sebagai berikut:
1. Membuat Activity Daily Living (ADL) selama berdinas
2. Membuat 1 Laporan pendahuluan kasus setiap minggunya selama
berdinas di IGD
3. Membuat 2 Resume kasus setiap minggu selama Berdinas di
Ruangan IGD
4. Membuat 1 Laporan Pendahuluan Kasus setiap minggunya selama
berdinas di ICU/ ICVCU
5. Membuat 1 Laporan Kasus dan Asuhan Keperawatan setiap minggu
selama berdinas di Ruangan ICU dan ICU
6. LAMPIRAN

BAGIAN KGD FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


STIKes WN
I. Identitas Mahasiswa
Nama MHS :
NIM :
Kelompok :
Tgl Praktek :

II. IDENTITAS KLIEN


NAMA KLIEN :
USIA :
JENIS KELAMIN :
TANGGAL MASUK :
DIAGNOSA MEDIK :

TRIAGE: P1 P2 P3 P4

III. KELUHAN UTAMA ALASAN MASUK RS


P:
Q:
R
S:
T:

IV. PENGKAJIAN PRIMER AIRWAY


SUMBATAN:
Jalan Nafas :  Paten  Tidak Paten
Obstruksi :  Lidah  Cairan  Benda Asing
Suara Nafas : Snoring Gurgling
Stridor
Perhatian : Cedera servikal  Ya
Tidak
BREATHING
Sesak, dengan :
Aktifitas
Tanpa aktifitas
Nafas cuping hidung
Menggunakan otot tambahan
Frekuensi : ................. X/i
Irama:
Teratur
Tidak teratur
Kedalaman
Dalam
Dangkal
Cepat
Batuk: Ya Tidak
Produktif
Non produktif
Bunyi nafas tambahan:
Ronkhi
Crackles
Wheezing

CIRCULATION
Sirkulasi perifer :
Nadi : X/ menit
Irama :
Teratur
Tidak teratur
Denyut:
Lemah
Kuat
Tidak kuat
Tekanan darah : mmHg
Ekstremitas :
Hangat
Dingin
Warna kulit :
Cyaosis
Pucat
Kemerahan
Perdarahan Eksternal/Internal Ya Tidak
Aktif
Masif
Lokasi.................................................................................

DISABILITY
Kesadaran : E : M: V:
Pemeriksaan neurologis singkat Respon:
Alert/perhatian
Voice respons/respon terhadap suara
Pain respons/respon terhadap nyeri
Unresponsive/tidak berespon
Reaksi pupil

EKSPOSURE/ENVIRONMENT/EVENT
Deformitas :  Ya  Tidak
Contusio :  Ya  Tidak
Abrasi :  Ya  Tidak
Penetrasi :  Ya  Tidak
Laserasi :  Ya  Tidak
Edema :  Ya  Tidak
KeluhanLain :...........................

V. PENGKAJIAN SEKUNDER
Riwayat kesehatan sekarang
....................................................
Riwayat kesehatan keluarga
....................................................
Anamnesa singkat (AMPLE)
Allergies.............................
Medikasi ............................
Nyeri ..................................
Terakhir kali makan ...........
Event of injury/penyebab injury..........

Pemeriksaan head to toe


- Kepala
Rambut :
- Mata :

- Telinga :

- Hidung :

- Mulut :

- Leher
Deviasi/simetris: Deviasi................ Simestris
Tanda cedera servikal Ya Tidak
Kelenjar tiroid
.......................................................................
Kelenjar limfe
.......................................................................
Trakea ..........................................................................
........
JVP...............................................................................

- Dada
I :

P :

P :
A :
- Abdomen :
I :

A :

P :

P :

- Ekstermitas/musculoskeletal
Rentang gerak......................................................
Kekuatan otot .........................................................
Deformitas...............................................................
Kontraktur ...............................................................
Edema ...................................................................
Nyeri........................................................................
Krepitasi ..................................................................

- Kulit/integumen:
Turgor:
Baik .................
Buruk ..............
Mukosa:
Lembab ...........
Kering..............
Kulit:
Bintik merah ...
Lesi .................
Suhu ...............°C

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG (Wajib Dilampirkan foto


Jika pemeriksaan dilakukan)
Pemeriksaan Radiologi :
Hasil:
Kesan:

Pemeriksaan Lab darah :


Jenis Hasil Nilai Normal

EKG :
Hasil EKG:

Kesan
VII. TERAPI MEDIS
LINE OUT LAPORAN PENDAHULUAN
Stase Keperawatan Gawat darurat dan Kritis

A. Konsep Teoritis:

1. Definisi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Manifestasi Klinik
5. Pathway Keperawatan
6. Pemeriksaan Penunjang
7. Penatalaksanaan
8. Komplikasi
9. Konsep Asuhan Keperawatan (Teori NANDA, NIC & NOC)

Daftar Pustaka ( 10 tahun terakhir)


LINE OUT ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
2. Pengumpulan Data
3. Klasifikasi Data
4. Analis Data
Data Fokus Etiologi
Masalah
Subjektif (S) dan Objektif (O) (Pohon Masalah)

5. Pathway Keperawatan Berdasarkan Masalah Keperawatan Yang


Muncul Pada Pasien
6. Diagnosa Keperawatan-Tulis Sesuai Prioritas
7. Perencanaan
No Waktu Tujuan & Perencanaan Rasional
(Tgl/Jam) Kriteria Hasil

A. Catatan Keperawatan (Implementasi)

No Waktu Tindakan Respon Ttd


(Tgl/Jam) Keperawatan Klien/Hasil
(S,O)

B. Catatan Perkembangan (Evaluasi)

Waktu CatatanPerkembangan
No Ttd
(Tgl/Jam) (S, O, A, P)
LINE OUT PENULISAN RESUME

1. Pengkajian
2. Pengumpulan Data
3. Klasifikasi Data
4. Analis Data
Data Fokus Etiologi (Pohon
Masalah
Subjektif (S) dan Objektif (O) Masalah)

5. Diagnosa Keperawatan-Tulis Sesuai Prioritas


6. Perencanaan
No Waktu Tujuan & Perencanaan Rasional
(Tgl/Jam) Kriteria Hasil

C. Catatan Keperawatan (Implementasi)

No Waktu Tindakan Respon Ttd


(Tgl/Jam) Keperawatan Klien/Hasil
(S,O)

D. Catatan Perkembangan (Evaluasi)

Waktu CatatanPerkembangan
No Ttd
(Tgl/Jam) (S, O, A, P)
Format Penilaian
Laporan Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Nama mahasiswa :
NIM :
Ruangan Praktek :

Nilai
Nilai
No Aspek yang dinilai Bobot x
(1-4)
Bobot
1 Laporan Pendahuluan
1. Pengertian, Etiologi
2. Patofisiologi
3. Pathway Keperawatan
15
4. Manifestasi Klinik
5. Pemeriksaan Penunjang& Penatalaksanaan
6. Rencana asuhan keperawatan
7. Efektifitas waktu
2 Pengkajian :
1. Data lengkap, komprehensif, dan valid sesuai
kondisi klien
2. Memuat data focus dan spesifik sesuai
dengan kasus 20
3. Menggunakan berbagai sumber data baik
primer maupun sekunder
4. Analisa data memuat pengelompokan data
3 Diagnose keperawatan :
1. Rumusan diagnosa ditulis dengan benar
(memuat unsur : masalah, penyebab, dan data
yang mendukung)
2. Diagnose keperawatan dituliskan dengan
lengkap sesuai dengan prioritas masalah 15
3. Menggunakan teori dalam menegakkan
diagnose keperawatan
4. Penulisan diagnosaberdasarkan pengkajian
yang didapatkan oleh peserta didik
dilapangan
4 Perencanaan : 20
1. Penulisan tujuan dan criteria evaluasi
memenuhi kaidah SMART
2. Perencanaan mengacu pada upaya untuk
mengatasi diagnose
3. Setiap rencana didasari oleh alasan (rasional)
yang logis
4. Penulisan rencana disusun sesuai dengan
prioritas kebutuhan klien
5 Implementasi :
1. Implementasi dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang telah dibuat
2. Implementasi dituliskan sesuai dengan urutan
pelaksanaannya
20
3. Implementasi ditulis dengan jelas,
komunikatif, dan dapat dimengerti
4. Penulisan implementasi dilengkapi dengan
tanggal dan jam pelaksanaan tindakan serta
paraf pelaksana tindakan tersebut
6 Evaluasi : 10
1. Penulisan evaluasi mengacu pada tujuan dan
kriteria evaluasi
2. Penulisan evaluasi memuat evaluasi formatif
atau sumatif pada setiap diagnose
keperawatan
3. Mendokumentasikan seluruh hasil evaluasi
dengan benar
4. Penulisan evaluasi dilengkapi dengan
tanggal, jam, respon klien, dan paraf
pelaksana evaluasi tersebut
Jumlah 100

Kriteria penilaian :
Nilai 4 : Apabila peserta didik memenuhi 4 aspek yang dinilai : (Sangat Baik)
Nilai 3: Apabila peserta didik memenuhi 3 aspek yang dinilai : (Baik)
Nilai 2: Apabila peserta didik memenuhi 2 aspek yang dinilai : (Cukup Baik)
Nilai 1: Apabila peserta didik memenuhi 1 aspek yang dinilai : (Kurang)
Format Penilaian
Resume Keperawatan

Nama mahasiswa :
NIM :
Ruangan Praktek :

Nilai
Nilai
No Aspek yang dinilai Bobot x
(1-4)
Bobot
1 Pengkajian :
1. Data lengkap, komprehensif, dan valid sesuai
kondisi klien
2. Memuat data focus dan spesifik sesuai
dengan kasus 25
3. Menggunakan berbagai sumber data baik
primer maupun sekunder
4. Analisa data memuat pengelompokan data
2 Diagnose keperawatan :
1. Rumusan diagnosa ditulis dengan benar
(memuat unsur : masalah, penyebab, dan data
yang mendukung)
2. Diagnose keperawatan dituliskan dengan
lengkap sesuai dengan prioritas masalah 25
3. Menggunakan teori dalam menegakkan
diagnose keperawatan
4. Penulisan diagnosaberdasarkan pengkajian
yang didapatkan oleh peserta didik
dilapangan
3 Perencanaan : 20
1. Penulisan tujuan dan criteria evaluasi
memenuhi kaidah SMART
2. Perencanaan mengacu pada upaya untuk
mengatasi diagnose
3. Setiap rencana didasari oleh alasan (rasional)
yang logis
4. Penulisan rencana disusun sesuai dengan
prioritas kebutuhan klien
4 Implementasi :
1. Implementasi dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang telah dibuat
2. Implementasi dituliskan sesuai dengan urutan
pelaksanaannya
20
3. Implementasi ditulis dengan jelas,
komunikatif, dan dapat dimengerti
4. Penulisan implementasi dilengkapi dengan
tanggal dan jam pelaksanaan tindakan serta
paraf pelaksana tindakan tersebut
5 Evaluasi : 10
1. Penulisan evaluasi mengacu pada tujuan dan
kriteria evaluasi
2. Penulisan evaluasi memuat evaluasi formatif
atau sumatif pada setiap diagnose
keperawatan
3. Mendokumentasikan seluruh hasil evaluasi
dengan benar
4. Penulisan evaluasi dilengkapi dengan
tanggal, jam, respon klien, dan paraf
pelaksana evaluasi tersebut
Jumlah 100

Kriteria penilaian :
Nilai 4 : Apabila peserta didik memenuhi 4 aspek yang dinilai : (Sangat Baik)
Nilai 3: Apabila peserta didik memenuhi 3 aspek yang dinilai : (Baik)
Nilai 2: Apabila peserta didik memenuhi 2 aspek yang dinilai : (Cukup Baik)
Nilai 1: Apabila peserta didik memenuhi 1 aspek yang dinilai : (Kurang)
FORMAT DAFTAR KEHADIRAN

Kehadiran
No Tempat Tanggal Ket
Praktik Paraf Paraf
Datang Pulang
Pembimbing Pembimbing

Anda mungkin juga menyukai