Anda di halaman 1dari 8

Notulensi Diskusi

Hari/Tanggal : Senin, 26 September 202


Kelompok 3 Offering B 2022
Amna Roisah Mutsaqqofah (210341802935)
Aris Yudha Pratama (220341802092)
Salwa Nabilah Afifah (220341803062)

Moderator : Zakiyatus Sarifah (210341802980)


Notulis : Nur Khofifa Ayu (210341802963)
Topik : Konsep Pendidikan Abad 21 Menurut UNESCO, SDGs, ESD dan OECD serta Permasalahan Implementasinya di Indonesia

Sesi 1 dan sesi 2

Nama penanya Pertanyaan Jawaban Tanggapan

Adelina Rosadi Lembaga pendidikan di Indonesia Semuanya saling keterkaitan konsep Tanggapan Dosen:
lebih berkiblat kemana apakah pendidikan yang digunakan pendidikan UNESCO merupakan lembaga yang lebih besar
UNISCO, SDGs, ESD dan OECD? di Indonesia. Ada program yang di cakupannya karena milik PBB. Jika dikeluarkan
Jika berkiblat ke lembaga UNISCO canangkan oleh SDGs dimana ada 17 oleh UNESCO, Indonesia yang sebagai bagian
atau yang lain bagaimana bentuk usaha program dan semuanya saling berkaitan. dari PBB tentunya harus meratifikasi program-
yang sudah dilakukan atau mulai Sedangkan untuk di Indonesia sendiri program yang telah ada, harus pula mengarahkan.
dilakukan oleh pemerintah atau pun itu pemerintah sudah mengeluarkan Kementerian sekarang wajib rekomendasikan
pendidik dalam mencapai target regulasi yang dikemabngkan oleh bahwa setiap perguruan tinggi harus secara
(seperti yang sudah dipaparkan oleh kementerian pendidikan dan eksplisit mengakomodasi SDGs, sehingga setiap
pemateri tadi). kementerian lingkungan hidup untuk RPS dosen sekarang harus ditunjukkan mengenai
mencanangkan kegiatan pendidikan SDGs. Artinya itu sudah masuk dalam
lingkungan hidup. menyelaraskan program dari UNESCO. Orientasi
pendidikan tentunya mengarah ke UNESCO.
Anisa Berdasarkan grafik PISA kemampuan Salah satu faktor yang membuat
Firmandanur literasi membaca dari tahun 2015 generasi membaca siswa menurun itu
Sinta sampai 2018 turun secara signifikan, karena pemilihan buku ajar. Buku ajar
apa penyebab utama dari turunnya yang digunakan oleh guru kurang
kemampuan literasi tersebut? Tolong memuat materi yang diperlukan oleh
berikan contoh nyata yang siswa dan materinya belum mampu
menyebabkan hal tersebut dapat meningkatkan literasi siswa. Contohnya
terjadi. dalam pembelajaran biologi materi
sistem eksresi. Pada buku yang
disajikan kurang dan tidak
mencantumkan tentang apa saja
gangguan sistem eksresi seperti apa

Ditambahkan:
Untuk faktor lain yaitu, seluruh guru
tidak menggunakan model pembelajaran
membaca dalam dalam proses
pembelajarannya dengan demikian
penggunaan strategi dan model ini
sangat berpengaruh terhadap
kemampuan literasi siswa. Jadi faktor
yang mempengaruhi itu adalah
penggunaan strategi atau model
pembelajaran yang kurang memadai
sehingga menyebabkan kemampuan
literasi siswa rendah.
Tanggapan penanya:
Apakah ada hubungannya dengan kurikulum di
Indonesia ?
Tentunya berhubungan, yang dimana
sebelum ada kurikulum merdeka ini
terlebih dahulu menggunakan Tanggapan Dosen:
kurikulum 13 sehingga masih terdapat Literasi itu artinya membaca. Orang yang literate
keterkaitan untuk bisa mengembangkan adalah orang yang melek karena dia mampu
keterampilan, karakter, serta literasi dan membaca, namun orang yang bisa membaca tetapi
bagaimana integrasi dari kurikulum 13 tidak bisa memaknai isinya maka tidak dapat
itu dapat meningkatkan adanya literasi disebut literate. Literasi itu orang yang membaca
untuk siswa. dan mengetahui isinya atau maknanya serta
mampu menggunakan informasi tersebut untuk
kepentingan diri sendiri. Literasi peserta didik
rendah itu disebabkan oleh aspek kultural budaya,
dimana budaya membacanya yang masih kurang.
Karena itu pemerintah Indonesia mencanangkan
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) tujuannya agar di
sekolah peserta didik dibiasakan untuk membaca
bukan mendengarkan penjelasan guru. Namun
jika guru sering memberikan penjelasan atupun
berceramah maka membuat peserta didik malas
membaca. Dengan membaca akan mendapatkan
banyak ilmu serta menambah wawasan
pengetahuan serta kosakata juga akan bertambah.
Nurjannah Di PPT halaman 19 dijelaskan Dengan diadakannya sosialisasi Tanggapan Dosen:
bahwasanya salah satu permasalahan terhadap peserta didik atas kesadaran Sebenarnya harus berkonotasi pada program
program pendidikan adalah tidak lingkungan, kemudian penggunaan mengubah kultur masyarakat sekolah. Seperti
berhasilnya program Adiwiyata di kurikulum berbasis lingkungan agar bagaimana sikap gurunya, bagaimana program-
Kota Malang. Bagaimana caranya agar setiap peserta didik mengerti mengenai program sekolah, bagaimana sikap mental murid.
program Adiwiyata tersebut dapat integrasi lingkungan yang ada di Namun jika itu terlalu sulit maka bisa
berhasil dan sesuai dengan apa yang sekolah. menggunakan tulisan-tulisan seperti “buanglah
telah dicanangkan oleh Kementerian sampah pada tempatnya”, “kebersihan adalah
Lingkungan Hidup? Ditambahkan: sebagian dari iman”. Namun program dari
Dilihat dari indikator adiwiyata itu adiwiyata itu harusnya lebih mengarah kepada
sendiri. Karena ada beberapa indikator perilaku bermasyarakat. Yang dinilai juga
program adiwiyata antara lain itu program-program sekolah berbasis budaya
penyusunan program berwawasan lingkungan sehingga menghasilkan program yang
lingkungan, program kurikulum lestari untuk sekolah di masa depan.
berbasis lingkungan, kegiatan
lingkungan dan partisipasi. Itu dilihat
apakah indicator tersebut sudah
tercapai atau belum dan penting juga
melakukan evaluasi terhadap indicator
program adiwiyata.

Ditambahkan:
Salah satunya yaitu pengembangan
kurikulum berbasis lingkungan yang
dimana nanti di integrasikan dalam
proses pembelajaran sekolah. Jadi
nantinya siswa akan dibiasakan untuk
membentuk perilaku lingkungan seperti
sekolah membawa tumblr. Itu
merupakan salah satu pembiasaan untuk
mengurangi sampah botol plastik di
sekolah. Jadi dibiasakan dari hal-hal
yang kecil.

Ditambahkan sdri Ria Novita Ayu:


Kebudayaan dan kebiasaan sekolah
adiwiyata harus ditampakkan. Agar
berhasil harus melibatkan stakeholder
dalam sekolah. Sehingga sekolah
membuat terobosan dengan
menghidupkan kembali dengan cara
merefresh kembali pemahaman seluruh
stakeholder sekolah dan perwakilan
kelas-kelas yang membahas mengenai
adiwiyata kemudian dibentuk kelompok
yang masing masing memiliki
koordinator untuk bisa membuat
lingkungan yang hidup di sekolah
seperti green house. Setiap bulannya
akan diadakan pertemuan mengenai
program adiwiyata. Standar
keberhasilan adiwiyata tidak hanya dari
fisik sebuah sekolah melainkan budaya
yang selalu dilakukan di dalam sekolah.
Ria Novita Ayu Salah 1 problematika pendidikan yang Sesuai dengan fase kognitif siswa yang Tanggapan Dosen:
dipaparkan pada slide 12 adalah berbeda antara TK dan SD. Di TK Antara tujuan esensial dengan prakteknya itu
tentang Relevansi Pendidikan Pra SD. cukup untuk di kenalkan saja tidak sering kali salah mengartikan sebuah kaprah pada
Permasalahan tsb nyata adanya, sampai untuk memaknai. Kemudian pendidikan itu. Sebenarnya yang ingin dibangun
dikarenakan Kemendikbud mungkin bisa memperbaiki regulasi ketika anak usia dini itu lebih kepada suatu proses
menyatakan bahwa ank usia TK terkait bagaimana peran dan materi pembinaan karakter sosial, berteman untuk peserta
dilarang diajarkan calistung, tetapi langsung dari TK ke SD. Jika tetap didik. Sedangkan untuk di SD itu sebenarnya
pada kenyataannya saat mereka seperti itu maka itu berarti kesalahan lebih menerapkan bagaimana perserta didik itu
memasuki SD, mereka harus sudah dari sistemnya. untuk menjadi anak yang disiplin, kemudian
dihadapkan dengan pembelajaran yang mulai mengembangkan proses keterampilan
kompleks dan harus sudah bisa seperti berpikir kreatif, dan komunikasi yang baik.
calistung. Bagaimana fenomena atau
problematika tsb menurut kelompok
penyaji?
Irna Kurniaty Berdasarkan laporan Sustainable Faktor internal siswa dari motivasi
Development tahun 2021, Indonesia dirinya untuk belajar selain itu
sekali lagi belum dapat mencapai ketangguhan dari sifat kompetisi siswa
indikator-indikator dari SDGs. Dari jika memiliki motivasi belajar yang
laporan tersebut, Indonesia terlihat tinggi dan memiliki pengetahuan.
mengalami tantangan besar di Faktor ekternalnya yaitu lingkungan
beberapa indikator yang ditandai belajar siswa di rumah dan di sekolah.
dengan warna merah. Hal ini dapat Siswa mendapat pengetahuannya dari
dilihat pada data Skor Pelajaran PISA guru sehingga tingkat literasinya
Indonesia tahun 2012, 2015, dan 2018. berkurang karena tidak membiasakan
Apa yang menjadi faktor penyebab diri untuk membaca. Kemudian terdapat
mengapa pada tahun 2012 dan 2015 literasi sains siswa yang tinggi karena
meningkat, dan 2018 itu menurun? adanya dukungan dari kepala sekolah
Apakah pada tahun 2012 san 2015 untuk bisa menerapkan program literasi
Indonesia sudah mencapai SDGs? membaca sebagai kegiatan yang baik
untuk siswa. Tanggapan penanya:
Bukannya semakin bertambah tahun itu akses
pendidikan itu akan semakin meningkat ?
mengapa malah di tahun 2018 itu minat membaca
siswa itu malah menurun? Seharsnya semakin
bertambahnya tahun maka siswa akan semakin
luas dan bertambah pengalamannya dengan
membaca karena peningkatan IPTEK itu semakin
pesat
Ditambahkan sdr Muh. Akbar:
Salah satu penyebab menurunnya
literasi peserta didik karena alat tes
untuk peserta didik yang terlalu sulit.
Karena semakin sulit suatu alat tes yang
diberikan kepada peserta didik maka
akan semakin sulit untuk peserta didik
itu memberikan jawaban dengan benar.
Ada data yang pernah saya baca bahwa
keterampilan membaca untuk sarjana
Indonesia setara dengan keterampilan
membaca SMP di luar negeri. Sehinga
disimpulkan bahwa minat membaca
peserta didik di Indonesia itu sangat
kurang. Karena buku ajar yang dibaca
juga kurang menarik serta isinya tidak
berbasis kontekstual sehingga membuat
peserta didik kurang berminat untuk
meningkatkan minat membacanya. Dan
tidak dekat dengan kehidupan sehari-
hari peserta didik. Kurangnya juga
motivasi diri sendiri untuk
mengembangkan minat membaca.

Ditambahkan sdri Debby Trisia Sari:


Kita harus mengembangkan daya nalar
kita sendiri untuk bisa mencari tahu dan
harus mempunnyai rasa ingin tahu yang
besar. Minat membaca akan menurun Tanggapan Dosen:
juga karena kurangnya rasa ingin tahu, Yang dilihat sebenarnya kecenderungannya naik
kurangnya motivasi dalam diri, dan atau turun. Kalau mengambil sebuah grafik tentu
kurangnya kesadaran diri untuk bisa kasus per kasusnya bisa saja naik turun sedikit
menambah ilmu pengetahuan dengan lalu naik lagi turun lagi. Keragaman suku dan
membaca. Pembelajaran sekarang keragaman daerah itu sengat tinggi dibandingkan
memang harus mengajak peserta didik dari Negara lain. Jadi untuk tingkat pendidikannya
untuk selalu melakukan kegiatan literasi pun pasti berbeda. Kondisi ini menggambarkan
agar bisa menambah wawasan siswa betapa banyak variasi kondisi daerah dan
mengenai materi yang berikan. kemampuan dalam bidang pendidikan itu sanagat
tinggi perbedaannya. Jika melihat perbedaan
Ditambahkan sdr Rendy Fransisco: antara perguruan tinggi yang bagus dengan
Tingkat kesulitan materi memang perguruan tinggi yang sangat minim itu pasti
menjadi salah satu acuan kurangnya sangat jauh perbedannya. Apalagi sekolah seperti
literasi membaca dari peserta didik. di pulau Jawa saja yang jawa pinggiran itu kondisi
Menurut saya contohnya untuk bisa pendidikannya pasti akan sangat berbeda dengan
literasi berjalan lancar yaitu pelajaran sekolah di Jawa yang ada ditengah kota, baik dari
berbasis dengan pendidikan karakter. fasilitas, kemampuan gurunya. Namun berbeda
Seperti memberikan kepercayaan untuk lagi dengan Negara maju antara kota dengan desa
melatih kejujuran peserta didik itu tidak ada bedanya seperti di Jepang bagian
dengan membaca sendiri, berlatih pinggiran Hiroshima itu fasilitas dan kemampuan
sendiri, mengerjakan soal sendiri. gurunya sama seperti di kota. Hal ini lah yang
Sehingga yang diharapkan harus membuat Indonesia masih rendah untuk kondisi
membaca dan menerapkan karakter daerah dan geografisnya yang beragam sehingga
kejujurannya itu dalam proses dalam bidang pendidikan perkembangannya juga
pembelajaran. masih mengalami naik turun.
Rendy Berdasarkan konsep pengembangan Untuk melihat kondisi penerapannya Tanggapan Dosen:
Fransisco pendidikan berkelanjutan yang telah sendiri di Indonesia itu memiliki kondisi Dalam pendidikan abad 21 tentunya sudah lebih
disampaikan, terdapat keterampilan geografis yang berbeda seperti di daerah mengembangkan mengenai 4C. Belajar itu bukan
yang diharapkan, salah satunya pelosok dan perkotaan. Jadi untuk sampai orang mengerti saja melainkan harus
keterampilan informasi, media, dan penerapan di daerah pelosok itu menghasilkan inovasi-inovasi baru. Peserta didik
teknologi. Apakah konsep memerlukan waktu dimana untuk sudah harus dilatih untuk kehidupan di masa
pengembangan yang sudah penerapannya sendiri yang pertama depan dimana dalam pendidikan ini sarana
disampaikan tadi dapat diterapkan di pembangunan saranan prasarana informasi, media dan teknologi memang sudah
setiap daerah yang masih perlu terlebih dahulu seperti akses listriknya menjadi kebutuhan masyarakat abad 21. Karena
peningkatan sarana informasi, media, kemudian dilanjutkan pada alat-alat informasi begitu cepat berkembang sehingga
dan teknologi? Bagaimana tekonologi baru bisa diterapkan. membutuhkan media seperti internet. Kemudian
penerapannya? Sedangkan di perkotaan untuk teknologi sekarang sudah banyak macamnya
penerapannya bisa cepat karena karena hamper semua system kehidupan kita pasti
kemajuan teknologi di perkotaan sudah berkaitan dengan teknologi karena semakin
berkembang maju dan biasanya berkembang zaman makan teknologi yang
direalisasikan dengan kegiatan literasi dihasilkan akan semakin berkualitas.
digital. Keterampilan seseorang akan informasi, media
dan teknologi ini akan sangat menjadi kebutuhan
manusia di abad 21. Ini semua adalah konsep
pendidikan yang harus diikuti. Pendidikan
sekarang harusnya tidak berfokus lagi pada
knowledge melainkan pada kreatifitas, inovasi dan
penggunaan teknologi informasi.

Anda mungkin juga menyukai