2782389.pdf File
2782389.pdf File
PRAKTIKUM VI
SISTEM PERNAFASAN
OLEH :
poikilotermis, memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta
dioksida dalam suatu organisme hidup. Alat pernafasan pada ikan secara umum
adalah ingsang dengan pengecualian pada beberapa jenis ikan yang mempunyai
permukaan organ pernapasan. Zat mutlak yang dibutuhukan oleh tubuh untuk
(Burhanudin, 2008).
sistem pernapasan pada ikan Cakalang (K. pelamis) dan Ikan bandeng (C.chanos).
alat yang yang digunakan dalam proses pernafasan yang meliputi insang serta ada
atau tidaknya alat pernafasan tambahan yang biasanya terdapat pada beberapa
bentuk ingsang serta ada atau tidaknya alat pernafasan tambahan yang biasanya
A. Klasifikasi
berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Vertebrata
Class : Telestoi
Ordo : Perciformes
Famili : Scombridae
Genus : Katsuwonus
Species : Katsuwonus pelamis
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Ostheichthyes
Order : Gonorynchiformes
Familiy :chanidae
Genus : chanus
Species : chanos-chano
biru tua pada sisi belakang dan diatas tubuhnya dengan perut silver,
mempunyai dua sirip punggung, sirip depan biasanya pendek dan terpisah
belakang sirip punggung dan dubur. Sirip dada terletak agak ke atas, sirip
perut kecil, sirip ekor bercagak agak dalam dengan jari-jari penyokong
Tubuh berbenruk memanjang agak bulat (fusiform), dengan dua sirip punggung
yang terpisah.sirip punggung pertama terdiri dari 14-16 jari-jari tajam. Sirip
punggung kedua yang terdiri dari 14-15 jari-jari lunak, didikuti oleh 7-9 sirip
tambahan berukuran kecil (finlet). Sirip dubur berjumlah 14-15 jari-jari, didikuti
oleh 7-8 finlet. Sirip dada pendek, dengan 26-27 jari-jari lunak. Diantar sirip perut
terdapat dua lipatan kulit yang di sebut taju interpelvis. (Boekoesoe, 2011)
tubuh yang padat, penampang bulat, lateral line melengkung ke bawah tepat di
bawah sirip punggung kedua, sirip dada pendek dan berbentuk segitiga. Warna
tubuh pada saat ikan masih hidup adalah biru baja (steel blue), tingled dengan
sisi tubuh hingga ketinggian pada pangkal sirip dada. Sebagian dari badannya
vetikal evanescent muda tampak di bagian sisi tubuhnya pada saat baru
tertangkap. Jenis ikan cakalang secara normal adalah heteroseksual yaitu dapat
antara 13 – 17, sirip anal 9 –11, sirip perut 11 – 12, sirip ekornya panjang dan
bercagak, jumlah sisik pada gurat sisi ada 75 – 80 keping, panjang maksimum 1,7
Indonesia bagian timur, seperti Laut Banda, Flores, Arafura, Halmahera, Maluku,
Sulawesi, Aru, dan sebelah utara Papua. Seluruh daerah tersebut merupakan jalur
lintasan ikan cakalang yang beruaya menuju ke Kepulauan Philipina dan Jepang.
Ikan cakalang merupakan jenis omnivora yang makanan utamanya adalah ikan
pelagis kecil. Sebagian besar isi perut ikan cakalang adalah ikan pelagis kecil.
Jenisnya adalah teri, sardin, selar, kembung, dan lolosi. Dengan demikian, jalur
migrasi ikan cakalang sangat tergantung pada pergerakan ikan pelagis kecil yang
Hindia (Perairan Barat Sumatra, selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara), Perairan
Indonesia bagian Timur (Laut Sulawesi, Maluku, Arafuru, Banda, Flores dan Selat
Makassar) dan Samudra Pasifik (Perairan Utara Irian Jaya). Jika dilihat dari
daerah sebaran ikan cakalang tersebut Selat Lombok merupakan salah satu daerah
Ikan bandeng (Chanos chanos) sebagai komoditas budi daya telah banyak
dikenal masyarakat sejak lama (Prasetio & Erlania, 2009). Ikan ini dikenal
masyarakat umum yang hidup di air payau dan asin. Ikan bandeng termasuk jenis
ikan pemakan plankton, yang bersifat euryhaline sehingga, dapat hidup di air
tawar maupun asin. Ikan bandeng dikenal oleh masyarakat sebagai ikan yang
hidup di air payau atau ikan yang berasal dari tambak (Kartamiharja, 2009)
tersebar didaerah tropik Indo Pasifik dan daerah penyebarannya di Asia meliputi
perairan sekitar Myanmar, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Indonesia.
(molusca), dan berbagai jenis larva/ juvenil ikan merupakan makannan utama.
kematangan gonad (GI) dijumpai pada bulan Juni baik untuk jantan dan betina.
Dari kedua nilai tersebut (TKG) dan (GI) , Diduga bahwa cakalang memijah
sepanjang tahun dengan puncaknya pada bulan Juni. Fekunditas berkisar antar
186.000 Untuk cakalang dengan kisaran panjang 43-45 cm (rata-rata 43.4 cm)
dan 718.000 untuk panjang 65.5 cm. Hubungan yang erat diperoleh antara
panajang rata-rata ikan pangkat tiga (kubik) dan jumlah gonad rat-rata.Uji chi
penetasan telur ikan bandeng. Daya apung ini disebabkan oleh adanya perbedaan
berat jenis telur dan air dan salah satu faktor penting yang mempengaruhinya
adalah salinitas. namun, hal ini tidak menjamin telur ikan bandeng juga memiliki
belumdiketahui berapa kisaran salinitas yang optimum untuk penetasan telur ikan
bandeng dan apakah telur yang tenggelam masih memiliki potensi untuk menetas.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai salinitas media penetasan
dan daya apung terhadap daya tetas telur ikan bandeng (Karina dkk., 2011)
perairan Laut Flores pada musim Timur terdiri atas ikan pelagis kecil, krustasea.
Bahwa makanan alami utama ikan cakalang yang tertangkap di perairan sebelah
selatan Pulau Seram dan sekitar Pulau Nusa Laut, laut Banda ialah krustasea,
moluska dan ikan terutama pada tahap juvenil. Ikan cakalang yang tertangkap di
perairan Laut Banda tidak selektif dalam memilih makanannya, akan memakan
apa saja yang dijumpai di perairan dan bahkan akan memakan sejenisnya. Ada
tiga komponen utama yang merupakan makanan ikan cakalang yaitu ikan,
krustasea dan moluska. Kelompok ikan terdiri dari ikan umpan (Stolephorus spp),
dan jenis ikan lainnya adalah dari famili Leiognathidae, Trichiudae, Stomatopoda
makanan yang dimakan komposisinya bervariasi setiap bulan, dan dapat diduga
jenis ikan pelagis kecil seperti ikan kembung (Rastrelliger sp.), ikan layang
(Mardijah 2008)
pengamatan makanan pada 249 isi lambung didapat tiga komponen utama
Amphipoda, dan moluska dari famili Loliuginidae. Hasil analisis isi lambung ikan
cakalang di perairan Pasifik Barat bahwa makanan ikan tersebut terdiri atas
kepiting permukaan (59 %), ikan (37 %), dan cumi-cumi (3 %). Ada
banyak jenis krustasea dan sedikit ikan. Rantai makanan ikan cakalang sangat
pendek yaitu plankton – ikan kecil – cakalang, yang berarti bahwa jenis ikan ini
pelagis kecil – cakalang. Pada waktu larva, ikan bandeng tergolong karnivora,
kemudian pada ukuran fry menjadi omnivore. Pada ukuran juvenil termasuk ke
dalam golongan herbivore, dimana pada fase ini juga ikan bandeng sudah bisa
makan pakan buatan berupa pellet. Setelah dewasa, ikan bandeng kembali
F. Nilai Ekonomis
Untuk meningkatkan pemanfaatan dan nilai tambahnya, ikan cakalang
dapat diolah menjadi tepung ikan. Pemanfaatan ikan cakalang dalam produk
pangan sebagai tepung ikan belum pernah dilakukan. Tepung ikan merupakan
makana,Ikan cakalang merupakan hasil perikanan yang bersifat mudah rusak dan
membusuk (perishable) karena memiliki daging berwarna gelap atau merah dan
penunjang. Keadaan ini dapat dilihat jelas di Provinsi Sulawesi Utara khususnya
komoditi ekspor baik dalam bentuk segar, beku maupun olahan. Dari kegiatan
yang hidup disekitar pesisir dan pulau-pulau dengan turumbu koral. Merupakan
salah satu ikan yang mempunyai nilai ekonomis dan merupakan komoditas ekspor
Bandeng duri lunak selain lezat juga mempunyai kandungan gizi yang
zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Lemak yang sangat rendah,
bahkan lebih rendah dari lemak hewani lainnya juga sangat menguntungkan
karena kandungan kolesterolnya pun relatif rendah (TM Kariada dkk., 2009)
G. Sistem Pencernaan
Pada alat pencernaan ikan terdiri dari 2 bagian yaitu saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Pada saluran pencernaan yaitu lambung dan usus,
mencapai ukuran atau umur tertentu maka saluran pencernaannya akan mencapai
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum sistem pernafasan dapat
kemudian digunting pada tubuh ikan ke arah rongga perut bagian atas.
- Setelah gunting mencapai bagian ujung rongga perut atas terdapat (belakang
sehingga organ-organ tubuh bagian dalam dapat terlihat, dan alat pencernaan
esofagus dan tariklah usus keluar kemudian potong ujung akhir anus.
- Mengambil usus ikan yang telah di belah, laulu ukur dan diamati, kemudian
A. Hasil Pengamatan
1. Jenis Ikan Praktikum
a. Ikan Cakalang (K. pelamis)
b. Ikan bandeng
Keterangan :
1.Daun insang
2.Tulang lengkung insang
3.Tapis insanga
Keterangan :
1.Daun insang
2.Tulang lengkung insang
3.Tapis insang
dan pelepasan karbon dioksida dalam suatu oreganisme hal ini sesuai dengan
Bagaian-bagian pokok insang pada ikan ada tiga yaitu meliputi daun
insang (gill filament), tulang lenkung insang (gill arch), dan tapis insang (gill
dan berfungsi untuk mengikat oksigen yang terlarut dalam air pada proses
darah dapat keluar dan masuk dari insang, dan merupakan tempat melekatnya
daun insang dan tapis insang. Tapis insang terletak pada bagian yang terdepan,
yang pada jenis ikan herbivora pemakan plankton (plankton feeder) berfungsi
sebagai penyaring makanan dan relatif panjang dan rapat dibandingkan dengan
jenis ikan karnivora. Sesuai pendapat Nadia (2009) bahwa insang ikan herbivora
Alat pernafasan ikan pada umumnya adalah insang walaupun ada beberapa
jenis ikan tertentu yang bernapas dengan paru-paru seperti ikan paus. Sebelum
Disamping ingsan sebagai alat pernapasan yang utama tetapi, pada ikan
tertentu ada yang mempunyai alat pernapasan tambahan seperti pada ikan gabus,
ikan lele dan ikan mujair, dan diferticula pada ikan gabus, pernapasan tambahan
disebut labirin, alat pernapasan tambahan ini berfungsi untuk membantu bernapas
saat okigen berada dalam keadaan yang tidak memungkinkan. Alat yang
digunakan agak lama dan merupakan bidang penyimpanan oksigen untuk proses
Ikan seperti halnya dengan mahluk hidup yang lain, harus mengambil
melepaskan energi melalui oksidasi lemak dan gula. Energi yang terlepas bukan
saja dipergunakan untuk kegiatan tubuh seperti kontraksi otot, sekresi dan
oleh ikan tidak konstan, melainkan bervariasi dengan umur dan berhubungan
dengan perubahan aktifitas ikan serta kondisi perairan. Pada pengamatan yang
dilakukan pada kelima jenis ikan kesemuanya mempunyai alat pernapasan yang
umumnya ada pada ikan lain yaitu ingsan. Ingsan yang masing-masing terletak
pada tiap sisi kepala di bawah tulang tutup ingsan yang terdiri dari beberapa
Mekanisme pernapasan ikan bertulang sejati meliputi dua tahap yakni fase
Inspirasi dan Ekspirasi. .Fase Inspirasi atau pengambilan udara/ pemasukan udara
dari air kedalam insang. kemudian fase ekspirasi atau pengeluaran karbondioksida
dan gas-gas lain dari insang ke air. pertukaran karbondioksida dan oksigen terjadi
A. Simpulan
praktikum ini adalah sebagai sistem pernapasan yang digunakan pada Ikan
Cakalang dan Ikan Bandeng adalah insang yang terdiri dari tiga bagian yaitu daun
insang (gill filament), tulang lengkung insang (gill arch) dan tapis insang (gill
racker).
B. Saran
Saran yang dapat saya sampaikan dalam pembuatan laporan ini adalah
sebaliknya peralatan yang sudah ada lebih dipertahankan lagi agar praktikum