Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN DIAGNOSA MEDIS


ASMA BRONKHIAL
Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah I
Dosen : Ns. Asep Solihat, S.Kep., M.Kes

Di susun Oleh :
Reina Hapsari Putri
09200000121
S1 Keperawatan
Semester 3

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)


Jln. Harapan No.50 Lenteng Agung Jakarta Selatan 1261
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan

Diagnosa Medis Asma Bronkhial

A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas Klien

Nama : An. A

Umur : 23 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Tanggal Masuk RS : 31 Oktober 2020

Tanggal Pengkajian : 01 November 2020

Waktu Pengkajian : 10.00 Wib

No. Rekam Medis : 31.50.00

2. Identitas Penanggung Jawab : Tn. Santoso

Hubungan Dengan Klien : Ayah Kandung

Agama : Islam

Pendidikan : Sma

Pekerjaan : Wirausaha

Alamat : Surabaya

3. Data Medik

Dikirim Oleh : UGD

Diagnosa Medis Saat Masuk : Asma Bronchial

Dx. Medis Pengkajian :Asma Bronkhial


4. Riwayat Kesehatan

Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien datang Rs. Salatiga IGD pukul

09.30 WIB tanggal 30 November 2020 dengan keluhan punggung

terasa sakit, dada sakit, nafas sesak, batuk kering sejak 2 hari yang

lalu. Sesak nafas dirasakan memberat pada malam hari atau saat

suasana dingin atau jika pasien kelelahan dan hampir setiap malam

sesak nafas datang.

 Riwayat Kesehatan Dahulu

Pasien sebelumnya pernah dirawat sebanyak 2 kali.

 Riwayat Kesehatan Keluarga

Pasien mengatakan mengalami sesak nafas semenjak kecil, di

keluarganya ada yang punya penyakit asma (kakak) dan penyakit

tekanan darah tinggi serta DM yaitu ibu dan kakaknya

5. Pemeriksaan Fisik

- Keadaan Umum : baik

- Tanda-tanda Vital

TD=130/80 mmHg, N=80 x/i, P=30 x/i, S=37 0C

- Kepala/Rambut

I : Pertumbuhan rambut merata, tidak terdapat uban

P : Tidak ada benjolan pada kepala, tidak ada ketombe

- Hidung

I : Bentuk hidung simetris kiri dan kanan, nafas cepat

terdapat pernafasan cuping hidung


P : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada sekret

- Telinga

I : tidak ada serumen dan lesi, fungsi pendengaran baik

- Mata

I : mata isokhor, tidak ada anemis, sklera tidak ikterik

- Bibir

Tidak ada stomatitis, mukosa bibir lembab

- Paru

I : bentuk dada simetris

P : tidak ada nyeri tekan

P : suara hipersonor

A : terdapat bunyi wheezing dan ronkhi

- Jantung

I : ictus cordis tidak terlihat pada ica 4-5

P : ictus cordis teraba pada ics 4-5

P : pekak

A : bunyi jantung normal

- Abdomen

I : bentuk agak cembung, tidak ada asites

A : bising usus terdengar 7 x/i

P : tidak ada nyeri tekan

P : tidak ada pekak


- Ekstremitas

Simetris kiri dan kanan, fungsi ekstremitas normal, tidak ada

menggunakan alat bantu, fungsi kekuatan otot norma

B. Pola Kebiasaan Sehari-Hari

No Aktivitas Sehat Sakit

 Pasien makan
 Pasien
3x
mengatakan
sehari dengan
makan 3 x sehari
porsi
dengan komposisi
1. Nutrisi sedikit karena
nasi, lauk pauk,
batuk
sayur
 Pasien minum
 Pasien minum 6-7
5-7
gelas sehari
gelas/hari

 Pasien
 Pasien BAB
mengatakan BAB
sebanyak 3-4 x
1x sehari dengan
per
2. Eliminasi konsistensi
hari dan
lembek, warna
berwarna
kuning, berbau
kuning
khas

 saat sakit
pasien
 Pasien mandi 2x hanya dilap
sehari dan gosok badannya
3. Kebersihan Diri
gigi, keramas 3x dengan
seminggu air hangat serta
gosok gigi 2x
sehari
 Pasien
mengatakan
saat sakit tidur
terganggu
 Pasien tidur karena sesak
4. Istirahat dan tidur
7-8 jam perhari nafas dan
batuk pasien
hanya
tidur lebih
kurang 4 jam

C. Analisa Data

No Data Masalah Etiologi

DS :
- Pasien mengatakan
sesak nafas
- Pasien mengatakan
jika terlalu banyak
aktifitas cuaca
dingin nafas sesak
DO :
- Nafas pasien tampak Bersihan jalan nafas Peningkatan
1.
sesak tidak efektif produksi sputum
- Pasien tampak batuk
kering
- Pernafasan pasien
cuping hidung
- Terdengar ada suara
wheezing
- Pasien sesak nafas
pada malam hari
DS :
- Klien tampak sesak
(Dispnea)
DO : Tekanan ekspirasi
Pola nafas tidak
2. - Pernafasan pasien dan inspirasi
efektif
cuping hidung menurun
- Diameter toraks enterior-
posterior meningkat

DS :
- Pasien mengatakan
pusing dan penglihatannya
kabur Ganguan pertukaran Ketidakseimbangan
3.
DO : gas ventilasi-perfusi
- Pasien tampak gelisah
- Pernafasan cuping hidung
- pola nafas pasien cepat
D. Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan

produksi sputum ditandai dengan pasien tampak batuk kering serta

terdengar ada suara wheezing sehingga pasien mengalami sesak nafas.

2. Pola nafas tidak efektif berhubungan hambatan upaya nafas ditandai

sengan pasien mengalami tekanan ekspirasi dan inspirasi menurun.

3. Ganguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan

ventilasi-perfusi ditandai dari pola nafas pasien yang cepat.


E. Rencana Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi


Keperawatan

Bersihan jalan nafas tidak efektif. 1. Latihan batuk efektif


DS : Observasi :
- Pasien mengatakan a) Identifikasi kemampuan batuk
sesak nafas b) Monitor adanya retensi sputum
- Pasien mengatakan c) Monitor tanda dan gejala infeksi
jika terlalu banyak saluran napas
aktifitas cuaca Setelah dilakukan Terapeutik :
dingin nafas sesak tindakan keperawatan diharapkan a) Atur posisi semi-Fowler atau
DO : klien jalan nafas klien tetap paten Fowler
- Nafas pasien tampak dengan kriteria hasil : b) Pasang perlak dan bengkok di
1.
sesak 1. Batuk efektif meningkat pangkuan pasien
- Pasien tampak batuk 2. Produksi sputum menurun c) Buang sekret pada tempat sputum
kering 3. Wheezing menurun Edukasi :
- Pernafasan pasien 4. Frekuensi nafas membaik a) Jelaskan tujuan dan prosedur batuk
cuping hidung efektif
- Terdengar ada suara b) Anjurkan tarik napas dalam
wheezing melalui hidung selama 4 detik,
- Pasien sesak nafas ditahan selama 2 detik, kemudian
pada malam hari keluarkan dari mulut dengan bibir
mencucu (dibulatkan)
selama 8 detik
c) Anjurkan mengulangi tarik napas
dalam hingga 3 kali
d) Anjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah tarik napas dalam
yang ke-3
Kolaborasi :
a) Kolaborasi pemberian mukolitik
atau ekspektoran, jika perlu

2. Manajemen jalan napas


Observasi :
a) Monitor pola napas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas)
b) Monitor bunyi napas tambahan
(mengi)
c) Monitor sputum (jumlah, warna,
aroma)
Terapeutik :
a) Berikan minum hangat
b) Lakukan fisioterapi dada
c) Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi :
a) Anjurkan asupan cairan
2000ml/hari, jika tidak kontraindikas
Kolaborasi :
a) Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,mukolitik,
jika perlu.
1. Pemberian Posisi semi fowler
Memposisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi yaitu
Setelah dilakukan dengan posisi semi fowler atau
tindakan keperawatan pola nafas setengah duduk yaitu untuk
Pola nafas tidak efektif
pasien kembali normal, dengan mendorong isi perut kebawah dan
DS :
kriteria hasil : mengurangi tekanan dinding thorak
- Klien tampak sesak (Dispnea)
1. Ventilasi semenit meningkat pada paru-paru sehingga ekspansi
2. DO :
2. Tekanan ekspirasi dan inspirasi maksimal.
- Pernafasan pasien
meningkat
cuping hidung
3. Penggunaan otot bantu nafas 2. Latihan nafas dalam (Deep
- Diameter toraks enterior-
menurun Breathing Exercise)
posterior meningkat
4. Frekuensi nafas membaik Pemberian nafas dalam mampu
5. Kedalaman nafas membaik mengurangi dispenia karena tujuan
dari tindakan tersebut untuk
meningkatkan relaksasi dan
memberikan rasa nyaman kepada
pasien.
1. Manajemen Jalan napas
1. Monitor bunyi napas
tambahan
2. Berikan posisi semi-
fowler atau fowler untuk
memaksimalkan ventilasi
Ganguan pertukaran gas Setelah diberikan tindakan 3. Berikan oksigen bila
DS : keperawatan diharapkan perlu
- Pasien mengatakan pernafasan pasien membaik, 4. Kolaborasi pemberian
3. pusing dan penglihatannya dengan kriteria hasi : bronkodilator bila perlu
kabur 1. Tingkat kesadaran pasien
DO : meningkat 2. Pemantauan Respirasi
- Pasien tampak gelisah 2. Bunyi nafas tambahan menurun 1. Monitor frekuensi irama,
- Pernafasan cuping hidung 3. Gelisah menurun kedalaman dan upaya
- pola nafas pasien cepat 4. Nafas cuping hidung menurun napas
2. Monitor pola napas
3. Auskultasi bunyi napas
untuk mengetahui
adanya suara napas
tambahan
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.poltekkesdenpasar.ac.id/4701/3/BAB%20II%20Tinjauan%20Pus
taka.pdf
https://stikespanakkukang.ac.id/assets/uploads/alumni/424a74a22bcfce0d4f3c05fe
29b1662b.pdf
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2194/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2590/4/Chapter2.pdf
http://repo.stikesperintis.ac.id/169/1/50%20INDRA%20YATI.pdf
http://repository.poltekeskupang.ac.id/1008/1/Karya%20Tulis%20Ilmiah-
dikonversi.pdf

Anda mungkin juga menyukai