Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN.

R DENGAN DIAGNOSA
MEDIS KEJANG DEMAM KOMPLEKS DI RUANG ICU
RSUD ARJAWINANGUN
DI AJUKAN GUNA MEMENUHI TUGAS PROGRAM MAGANG INDUSTRI (PMI) /
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN KOMPREHENSIF PERIODE KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH I, II, KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN MANAJEMEN
BENCANA DI RUANG ICU RSUD ARJAWINANGUN

Disusun Oleh:
INAYAH LUQQIAH
(2006040)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU

Jl. Lohbener Lama no.08, Lohbener, Indramayu, Lengok, Lohbener, Kabupaten


Indramayu, Jawa Barat

Telp. (0234) 5746464

2021/2022
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. BIODATA
Nama Pasien : An . R
Umur : 10 bulan
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan :-
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Suku Bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Belum kawin
Alamat : Rt. 22/Rw. 11 Desa Kaliwedi Kidul Kec. Kaliwedi
Kab. Cirebon

Nama Penanggung Jawab : Ny. U


Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Rt. 22/Rw. 11 Desa Kaliwedi Kidul Kec. Kaliwedi
Kab. Cirebon

Nama Perawat yang : Inayah Luqqiah


mengkaji
Tanggal Pengkajian : Kamis, 29 September 2022
Tanggal Masuk RS : Selasa, 27 September 2022
Jam : 10:44 WIB
Nomor Medical Record : 1096785

II. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN


A. Alasan Meminta Bantuan :
Ibu pasien mengatakan anak nya demam sejak semalam, pada malam hari anak nya kejang
4 kali dan pagi kejang 3 kali. Kemudian ibu pasien juga mengatakan demam naik turun
dan disertai batuk.
B. Riwayat Kesehatan Sekarang :

Pasien masuk IGD RSUD Arjawinangun, masuk pada tanggal 27 September 2022 pada
jam 10 : 44 WIB, Ibu pasien mengatakan anak nya demam sejak semalam, pada malam
hari anak nya kejang 4 kali dan pagi kejang 3 kali. Kemudian ibu pasien juga mengatakan
demam naik turun dan disertai batuk.

1. Keluhan Utama :

Ibu pasien mengatakan anak nya kejang dari semalam, Demam serta batuk.

2. Keluhan Waktu Didata :

Ibu pasien mengatakan anak nya demam sejak semalam, pada malam hari anak nya
kejang 4 kali dan pagi kejang 3 kali. Kemudian ibu pasien juga mengatakan demam
naik turun dan disertai batuk, kesadaran Compos mentis, N : 154 x/menit, Suhu : 38,1
°C, Respirasi : 33 x/menit, SpO2 : 100%.

C. Riwayat Kesehatan Masa Lalu :

Ibu pasien mengatakan anak nya tidak memiliki riwayat kesehatan masa lalu

III. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA :

Pasien mengatakan tidak ada penyakit turunan

IV. STRUKTUR KELUARGA (Genogram Tiga Generasi)

Keterangan:

Laki-laki

Perempuan

Ibu Pasien

Ayah Pasien
Pasien

Kakek pasien

Nenek pasien

V. DATA BIOLOGIS
DATA BIOLOGIS SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
A. Pola Makan dan Minum
1. Makan :
 Frekuensi  2 x sehari  -

 Jumlah  1 mangkok kecil  -

 Alat Bantu makan  Sendok, mangkok,  -


gelas
 Jenis makanan  Bubur tim  -

 -
 Makanan yang disukai  -
 -
 Makanan yang  Tidak boleh makan
dipantang Telur, Ati, Ikan karena
An.R memiliki alergi
dengan makanan
tersebut
 -
 Nafsu makan  Nafsu makan
baik/normal
 Selama sakit pasien
 Keluhan  Tidak boleh makan tidak makan karena
yang berbau amis, dianjurkan untuk puasa
karena alergi

2. Minum :
 Jumlah  -
 2-3 botol bayi/hari
( ±600 ml )  -
 Susu SGM dan air
 Jenis putih
 Tidak ada keluhan  Tidak minum karena
 Keluhan
dianjurkan untuk puasa
B. Pola Eliminasi
1. Buang Air Besar (b.a.b):
 Frekuensi  1 sampai 2 kali / hai  Tidak menentu
 1 sampai 2 kali / hai  Tidak menentu
 Jumlah
 Warna  Kecoklatan  Kecoklatan

 Bau  Bau  Bau

 Konsistensi  Agak padat dan tidak  Agak padat dan tidak


terlalu lembek terlalu lembek
 Bila ada kesulitan  Mengoleskan minyak  Mengoleskan minyak
dalam b.a.b. apa yang kayu putih kayu putih
dilakukan
 Keluhan  Tidak ada keluhan  Tidak ada keluhan

2. Buang Air Kecil (b.a.k) :


 Frekuensi  Tidak menentu  Tidak menentu

 Jumlah  Tidak menentu


 Tidak menentu

 Warna  Kuning jernih  Kuning jernih


 Bau  Bau tidak terlalu  Bau tidak terlalu
menyengkat menyengkat
 Bila ada kesulitan  Tidak ada  Tidak ada
dalam b.a.k. apa yang
dilakukan
 Tidak ada keluhan
 Keluhan
 Tidak ada keluhan
C. Pola Istirahat dan Tidur
 Tidak menentu
 Jam tidur  Tidak menentu
 Jam 07.00 WIB
 Jam bangun  Tidak menentu
 Jumlah jam tidur  Tidak menentu
 Hal yang  Tidak menentu  Tidak ada
mempermudah tidur
 Tidak ada  Selalu bangun sendiri
 Hal yang
mempermudah bangun  Selalu bangun sendiri
 -
 Apa yang dilakukan
bila sukar tidur.  -
 Tidur terganggu karena
 Keluhan
sesak napas dan
 Tidak ada keluhan
demam
D. Pola Kebersihan
1. Mandi :
 Frekuensi  Normal 2 x sehari
 -
 Waktu/jam mandi  Pagi dan sore
 -
 Alat/perlengkapan yang  Alat mandi  -

digunakan
 Tidak ada keluhan  Tidak mandi karena
 Keluhan
demam, hanya dilap
saja menggunakan
waslap dan sedikit air

2. Kebersihan Mulut dan Gigi:  Selama sakit tidak


 Frekuensi  -
dilakukan
 Alat yang digunakan  -

 Keluhan  Tidak ada keluhan

3. Rambut :  1x/minggu
 Frekuensi dalam 1
minggu
 Apa yang digunakan  Shampo

pasien untuk mencuci


rambutnya  Selama sakit tidak
 Tidak ada keluhan
 Keluhan dilakukan
 1x/minggu  Selama sakit tidak
4. Kuku : dilakukan

 Frekuensi potong kulu  Memotong kuku


dalam 1 minggu
 Apa yang dilakukan
untuk memelihara  Tidak ada keluhan
kebersihan kuku
 Keluhan

E. Pola Aktitas

Aktisitas Skala

0 1 2 3 4

Makan mimunm √

Mandi √

Berpakaian √

Toileting √

Mobilisasi di tempat tidur √

Berpindah √

Berjalan √

Menaiki tangga √

Berbelanja √

Memasak √

Pemeliharaan rumah √
0=Mandiri; 1=Dengan alat bantu; 2=Bantuan dari orang lain; 3=Bantuan dengan peralatan dan
orang lain; 4=Tergantung/Tidak mampu
VI. DATA PSIKOLOGIS

A. Status Emosi

Pasien nampak tenang

B. Konsep Diri

1. Harga diri : -

2. Ideal Diri: Ibu pasien berharap anaknya cepat sembuh dan ingin segera cepat pulang

3. Identitas Diri :
Nama pasien : An. R
Umur pasien : 10 bulan
Pendidikan :-
Agama pasien : Islam
Jenis kelamin pasien : Laki - Laki
Status pasien : Anak

4. Gambaran Diri: Pasien terlihat belum juga sembuh, Keadaan pasien masih lemah

5. Aktualisasi Diri : Data tidak terkaji

C. Gaya Komunikasi

Data tidak terkaji

VII. DATA SOSIAL

A. Pendidikan dan Pekerjaan

Pasien belum sekolah dan belum bekerja karena masih berumur 10 bulan

B. Hubungan Sosial

Data tidak terkaji

C. Faktor Sosiokultural

Ibu pasien mengatakan masih menggunakan adat yang ada

D. Gaya Hidup

Pasien tinggal bersama ibu dan ayahnya, setiap hari meghabiskan waktu bersama ibu dan
ayahnya
VIII. DATA SPIRITUAL

Ibu Pasien beranggapan bahwa sakit adalah pemberian dari Tuhan. Dalam menghadapi
masalah pasien selalu optimis.

IX. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum

1. Kesadaran : Keadaan umum klien sakit sedang

Kualitatif : Composmentis

Kuantitatif (GCS ) :E:4 M:6 V:5

Nilai GCS : 15

2. Penampilan : Klien nampak lemah

3. Tanda Vital :

a. Temperatur : 38, 1 °C

b. Denyut Nadi : 154 x/menit

c. Respirasi Rate : 33 x/menit

e. SpO2 : 100 %

4. Status Gizi

Berat Badan : 8 kg

Tinggi Badan : 81 cm

B. Kepala :
Bentuk bulat, simetris, Posisi normal, kontrol kepala tidak ada nyeri tekan, tidak ada
massa, Kulit kepala bersih, rambut sedikit.

C. Mata :
Mata kanan dan kiri posisi simetris/sejajar, Simetris kanan dan kiri, gerakan kelopak mata
aktif, Dapat berkedip, kelopak mata normal, pasien sering memejamkan mata.,
Konjungtiva anemis, Penglihatan jelas
D. Telinga:
Bentuk simetris kanan dan kiri, Fungsi telinga normal. Keadaan telinga bersih, Letak
pinna sejajar dengan sudut mata. Bentuk kanal melebar, Pendengaran normal. Tidak ada
nyeri tekan

E. Hidung :

Terdapat cuping hidung, ukuran normal tidak ada pembesaran, tidak terdapat lesi atau
luka.
F. Mulut :
Warna bibir merah kecoklatan sedikit pucat , tekstur Sedikit kering tidak ada lesi bibir,
tidak ada nyeri tekan, Bibir Agak kering, gusi berwarna merah muda, Lidah bersih

G. Leher :

Tidak ada kelenjar tiroid atau benjolan dan bersih

H. Ketiak :

Ketiak terlihat bersih

I. Dada :

Normal , Tidak ada kemerahkan

J. Abdomen :

Tidak ada masa dan tidak ada trauma

K. Extremitas Atas dan Bawah :

Extremitas atas : simetris tangan kanan dan kiri, tidak ada luka, tidak ada fraktur,

Tangan bagian kiri terpasang infusan

Extremitas bawah : simetris kaki kanan dan kiri, tidak ada luka, tidak ada fraktur

L. Genitalia dan Rektum : Tidak ada kelainan, normal dan bersih


M. Kulit : Terdapat sedikit bintik-bintik hitam dan terasa gatal
X. DATA PENUNJANG
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Nama pasien = An. R

No. RM / No Lab = 2209270092/1096785

Tanggal Pemeriksaan = 27-09-2022 10 : 49 : 12

Nama Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Metode


HEMATOLOGI
DARAH LENGKAP : -
Hemoglobin L 9.7 g/dL 10.5 -12.9 Flowcytometri
Lekosit 12.65 10^3 / uL 6 – 17.5 Flowcytometri
Trombosit 449 10^3 / uL 217 - 497 Flowcytometri
Hematokrit L 29.7 % 35-43 Flowcytometri
Eritrosit 4.69 10^6 / uL 3.6 – 5.2 Flowcytometri
MCV L 63.4 fL 74 – 106 Flowcytometri
MCH L 20.8 pg 21 – 33 Flowcytometri
MCHC H 32.8 g/dL 28 – 32 Flowcytometri
RDW H 19.6 % 11.5 – 14.5 Flowcytometri
MPV 9.3 fL 7.0 – 11.0 Flowcytometri
HITUNG JENIS (DIFF) : -
Segmen 35.3 % 28.0 – 78.0 Flowcytometri
Limfosit 55.1 % 20 – 70 Flowcytometri
Monosit 9.0 % 1 – 11 Flowcytometri
Eosinofil L 0.4 % 1–5 Flowcytometri
Basofil 0.2 % 0-1 Flowcytometri
KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu H 115 mg/dl 50 - 80 GHOD - PAP

HASIL PEMERIKSAAN RONTGEN


Nama : An. R
No. RM : 1096785

URAIAN HASIL DAN KESAN PEMERIKSAAN:


Foto Thorax:
-Corskan bronchovaskuler kasar di perihller dan paracardial blateral
- Sinus costophrenicus lancip. Diafragma licin.
-Cor CTR<0.5
-Sistema tulang intact
KESAN:
Bronchopneumonia duplex
Tak tampak lymphadenopathy hiler
Besar cor normal.

XI. PENGOBATAN

NO NAMA OBAT DOSIS KETERANGAN

A. CAIRAN INTRAVENA

1 KA – EN 3B .KA-EN 3A merupakan cairan infus yang


mengandung natrium, kalium, klorida,
laktat, glukosa.

KA-EN 3A digunakan untuk membantu


menyalurkan atau memelihara keseimbangan
air dan elektrolit pada keadaan dimana
asupan makanan tidak cukup atau tidak
dapat diberikan secara per oral.

B. OBAT PARENTERAL

1 Sefotaksim (Cefotaxime) 3X1 Sefotaksim adalah antibiotik yang digunakan

350 mg untuk mengobati sejumlah infeksi bakteri.


Secara khusus obat ini digunakan untuk
mengobati infeksi sendi, penyakit radang
panggul, meningitis, pneumonia, infeksi
saluran kemih, sepsis, gonore, dan selulitis.

2 Diazepam Diazepam, pertama dipasarkan sebagai

2,5 mg Valium, adalah pengobatan dari keluarga


benzodiazepin yang dapat memunculkan
efek tenang. Obat ini biasanya digunakan
untuk pengobatan kecemasan, sindrom putus
alkohol, sindrom putus benzodiazepin,
spasmofili, epilepsi, sulit tidur, dan sindrom
kaki resah.

3 Parasetamol Parasetamol adalah sebuah obat untuk

75 mg meredakan gangguan di tubuh seseorang


dengan cara mengurangi produksi zat
penyebab peradangan yang disebut dengan
prostaglandin. Dengan menurunnya kadar
tersebut di dalam tubuh, maka perasaan
nyeri serta demam akan menurun.
Paracetamol adalah obat untuk meredakan
demam dan nyeri, termasuk nyeri haid atau
sakit gigi.

C. OBAT INHALASI

1 Combivent Per 8 jam Combivent bermanfaat untuk meredakan dan


mencegah munculnya gejala sesak napas
atau mengi akibat penyempitan saluran
pernapasan

XII.RENCANA PULANG
Rencana klien pulang jika keadaan klien sudah cukup membaik
XIII. PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN

Orang tua pasien sudah mengetahui sakit yang dialami olehnya

Indramayu, 29 September 2022

Mahasiswa,

( Inayah Luqqiah)

ANALISA DATA

Nama Pasien : An. R


Ruangan : ICU
Kelas : III
Tanggal/ Data Senjang Penyebab/Etiologi Masalah Tanda
waktu Keperawatan Tangan dan
(SDKI) Nama Jelas
29-09- DS : Ibu pasien Infeksi Hipertermia
2022 mengatakan anaknya primer,infeksi virus (D.0130)

demam/panas naik turun, alfa menetap dalam


(Inayah Luqqiah)
disertai batuk bentuk laten peuron
dari ganglion
DO :
- Badan pasien sistem imun yang

terasa panas lemah dan yang

- Suhu = 38,1 °C menderita kelainan

- N = 154 x/menit maglinitas

- R = 33 x/menit
Vesikuja tersebar
- SpO2 = 100 %
Gejala prodomal
sistemik

Demam, pusing
Reaksi inflamasi

HIPERTERMI
29-09- DS : Ibu pasien mengataka Infeksi bakteri Risiko Cedera
2022 belum faham mengenai virus dan parasit (D.0136)
risiko cedera jika anaknya
kejang Reaksi inflamasi (Inayah Luqqiah)

DO : - Proses demam

Hipertermia

Ketidakseimbangan
potensial membran
ATP ASE

Difusi Na+ dan K+

Kejang

Risiko Cedera
29-09- DS : Ibu pasien mengatakan Obstruksi dispneu Bersihan Jalan
2022 anak nya sedikit sesak yang disebabkan Napas Tidak
disertai batuk juga oleh berbagai Efektif (D.0149)
etiologi
DO : (Inayah Luqqiah)

- Terdapat cuping Fungsi pernafasan


hidung terganggu
- Suhu = 38,1 °C
- N = 154 x/menit obstruksi jalan
- R = 33 x/menit nafas/
- SpO2 = 100 %
Pengeluaran mukus
Yang banyak

Bersihan jalan
nafas tidak efektif

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN MENURUT PRIORITAS


Nama Pasien : An. R
Ruangan : ICU
Kelas : III
NO Diangnosa Keperawatan Tgl Tanda Tgl Tanda
(SDKI)
Ditemukan Tangan dan Nama Terpecahkan Tangan dan
Nama Jelas
Jelas
1 Hipertermia (D.0130) 29-09-2022 29-09-2022

2 Risiko Cedera (D.0136) 29-09-2022 29-09-2022


(Inayah Luqqiah) (Inayah Luqqiah)
3 Bersihan Jalan Napas 29-09-2022 29-09-2022
Tidak Efektif (D.0149)
PERENCANAAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. R


Ruangan : ICU
Kelas : III

Tgl / No. Perencanaan Keperawatan Tanda


Tujuan (SLKI) RencanaTindakan Rasional
Wakt SDKI Tangan
(SIKI)
u dan
Nama
Jelas
29- (D.0130) Setelah dilakukan intervensi Manajemen O
09-22 Keperawatan selama 2 x 24 jam, Hipertermia
maka SLKI : diharapkan (I.15506) 1.
Termoregulasi Meningkat (Inayah

(L.14134) Tindakan 2. Luqqia


Ekspektasi Meningkat Observasi h)

Dengan Kriteria Hasil : -Identifikasi 3.


Kriteria AWAL AKHIR penyebab
Hasil hipertermia (mis. 4.
Suhu 1 5 dehidrasi,
tubuh terpapar 5.
Suhu 1 5 lingkungan panas,
kulit penggunaan
Pucat 1 5 inkubator) T
- Monitor suhu
tubuh 1.
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
-Monitor kadar
2. Keluhan berat elektrolit 2.
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan -Monitor haluaran
5. Tidak ada keluhan
urine 3.
-Monitor
komplikasi akibat 4.
hipertermia
5.
Terapeutik
-Sediakan 6.
lingkungan yang
dingin 7.
-Longgarkan atau
lepaskan pakaian 8.
-Basahi dan
kipasi permukaan
tubuh E
-Berikan cairan
oral 1.
-Ganti linen
setiap hari atau
lebih sering jika
mengalami
hiperhidrosis
(keringat
berlebih)
-Lakukan
pendinginan
eksternal (mis.
selimut
hipotermia atau
kompres dingin
pada dahi, leher,
dada, abdomen,
aksila)
-Hindari
pemberian
antipiretik atau
aspirin
-Berikan oksigen,
jika perlu

Edukasi
-Anjurkan tirah
baring

Kolaborasi
-Kolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena, jika
perlu
29- (D.0136) Setelah dilakukan intervensi Pencegahan Obs
09-22 Keperawatan selama 2 x 24 jam, Cedera (I.14537)
maka SLKI : diharapkan Tingkat Observasi
(Inayah
Cedera Menurun (L.14136) -Identifikasi area Luqqia
Ekspektasi Menurun lingkungan yang h)

Dengan Kriteria Hasil : berpotensi


Kriteria AWAL AKHIR menyebabkan
Hasil cedera 1.
Kejadian 1 5 -Identifikasi obat
Cedera yang berpotensi
Luka / 1 5 menyebabkan
Lecet 1 5 cedera
Ketegang 1 5 Terapeutik
an Otot -Sediakan
pencahayaan yang
Keterangan : memadai
1. Keluhan ekstrim
-Diskusikan
2. Keluhan berat
bersama anggota
3. Keluhan sedang
keluarga yang
4. Keluhan ringan
dapat
5. Tidak ada keluhan mendampingi
pasien
2.
Ter

1.
2.
29- (D.0149) Setelah dilakukan intervensi Manajemen Jalan Observasi
09-22 Keperawatan selama 2 x 24 jam, Napas (I.01011) - Untuk
maka SLKI : diharapkan Observasi mengetahui pola
(Inayah
Bersihan Jalan Napas Meningkat - Monitor pola napas klien Luqqia
(L.01001) napas (frekuensi, - Untuk h)

Ekspektasi Meningkat kedalaman, usaha mengetahui


Dengan Kriteria Hasil : napas) Monitor bunyi napas
Kriteria AWAL AKHIR bunyi napas klien
Hasil tambahan (mis.
Produksi 1 5 gurgling, mengi, Terapeutik
sputum wheezing, ronkhi - Memposisikan
Mengi 1 5 kering) semi-Fowler
Dispnea 1 5 atau fowler agar
Terapeutik sesak napas
- Posisikan semi- berkurang
Fowler atau - Memberika
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
Fowler oksigen agar
2. Keluhan berat - Berikan oksigen, membantu jalan
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan jika perlu napas dan tidak
5. Tidak ada keluhan
terjadi hipoksia

PELAKSANAAN KEPERAWATAN / IMPLEMENTASI KEPERAWATAN DAN


EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. R

Ruangan : ICU

Kelas : III
No. Tangga Pelaksanaan Tanda Tang Evaluasi Tanda
Diagnos l/ Keperawatan/Implementasi Tanga gal/ Tangan
a Kep. waktu Keperawatan n dan wakt dan
Nama u Nama
Jelas Jelas
(D.0130) 29-09- 29- S = Ibu pasien
22 Tindakan : Tindakan : 09-22 mengatakan anak nya
15:00 masih demam, badan
Mengobservasi klien dan masih terasa panas
Inayah Inayah
mengobservasi tanda - Luqqia O= Luqqiah
tanda vital klien h - Badan klien terasa panas
- Terpasang cairan
Hasil : infusan KA - EN 3B
Keadaan umum : sakit sedang Volume : 500cc Rate :
30
Kesadaran : Compos Mentis - Terpasang O2 : Non
Nilai GCS : E4 M6 V5 Rebreathing Mask
6 liter / menit
S : 38,1 °C - Terpasang NGT (+)
- Terpasang Monitor TTV
R : 33 x/menit
serta elektroda
N :154 x/menit
A = Masalah Belum
SpO2 : 100 Teratasi
%
P = Lanjutkan Intervensi
16:00 Tindakan : Edukasi
pemberian kompres
hangat
Hasil : Ibu klien memahami
tentang pemberian
kompres hangat
Tindakan : Memantau suhu
tubuh
17:00
Hasil : 38,7 °C
Tindakan pemberian
18:30 paracetamol 75mg
Tindakan : Memberikan obat
19:00 / Injeksi
Hasil :
- Cetofaxime : 3 x 350 mg
Tindakan : Memantau
kembali suhu tubuh
20:30
Hasil : 37,9 °C

(D.0077) 15-09-22 15-08- Akhir Dinas


22
Inayah S = Klien merasa panas
Tindakan : Kolaborasi Inayah
Luqqi
ah badannya, dibagian Luqqiah
pemberian paracetamol infus
herpes nya terasa nyeri
Hasil : 37,0 °C

O=
- Badan klien terasa panas
- 37,0 °C
- pasien nampak meringia
- Terpasang infusan (+)

A : Masalah belum
teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
(D.0074) 15-09-22 15-09- Akhir Dinas
22
13:00 S = Klien merasa panas Inayah
Inayah Luqqiah
Tindakan : Memonitor skala badannya
Luqqi
nyeri ah
Hasil : Skala nyeri 4 O=
- Skala nyeri 4
- Terpasang infusan (+)

A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
s

Anda mungkin juga menyukai